Bagi sebagian besar yang sudah berkecimpung dalam dunia kerja, istilah proyek
bukanlah sesuatu hal yang baru walaupun pada kenyataannya memang masih banyak
orang yang tidak paham apa yang dimaksud dengan proyek dan apa elemen elemen
Dari salah satu literatur tentang Manajemen Proyek dapat diartikan bahwa Proyek
adalah suatu kegiatan yang sifatnya unik yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya,
baik berupa manusia, material, biaya ataupun alat, sehingga hal ini membutuhkan
suatu manajemen proyek mulai dari fase awal hingga fase penyelesaian proyek.
Semakin tinggi tingkat kompleksitas proyek dan semakin langkanya sumber daya, maka
manajemen proyek ditentukan dari pencapaian sasaran proyek yang sesuai waktu,
sesuai anggaran, pemakaian sumber daya yang efektif dan memuaskan pengguna jasa.
Perencanaan maupun pengendalian waktu dan biaya merupakan bagian dari manajemen
proyek secara keseluruhan. Kesuksesan proyek dapat diukur dari pencapaian sasaran
ditetapkan, proyek dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan, masih dalam
batas anggaran yang disediakan, bahkan kalau bisa dibawah anggaran yang ada.
Waktu yang digunakan dan biaya yang telah dikeluarkan dalam menyelesaikan proyek
yang buruk. Keterlambatan jadwal dan cost overrun dalam proyek menjadi perhatian
biaya selalu terkait dengan tingkat suku bunga dan laju inflasi yang selalu berubah
setiap waktu sehingga keterlambatan proye3k dapat menjadi faktor kritis dan menjadi
kontribusi utama terhadap terjadinya pembengkakan biaya proyek. Dampak lain dari
keterlambatan proyek adalah timbulnya masalah besar bagi semua tim proyek yang
terlibat baik itu owner ataupun kontraktor. Tim proyek owner akan dianggap gagal
dalam mengelola proyek dan jadwal untuk pengoperasian akan terlambat, tentunya
akan berdampak pada sales value. Sedangkan kontraktor akan terkena denda penalti
sesuai dengan kontrak, cash in yang akan bermasalah karena tidak bisa mengajukan
invoice progress pekerjaan dan tentunya pihak lain juga akan mengalami dampak
laporan dari Standish Group dan beberapa perusahaan konsultan bahwa : 15% proyek
gagal ditengah jalan. Dari 51% proyek yang mengalami masalah waktu dan biaya, rata
rata 43% mengalami cost overrun. Hasil studi yang dilakukan oleh CH2MHILL
membuktikan bahwa tingginya risiko pada proyek dapat menyebabkan tutup beberapa
perusahaan EPC di USA. Hasil studi yang disampaikan pada World Coal Gasification
Conference EPC Company tanggal 12 April 2007, memaparkan di Amerika Serikat pada
Construction (EPC) dan pembangkit, sedangkan pada tahun 2007 hanya tinggal 18
perusahaan saja. Tutup atau konsolidasinya banyak perusahaan EPC di USA sebagian
PENTING bagi semua pihak yang terlibat dalam suatu proyek. Gagalnya proyek
dipengaruhi oleh banyak faktor, dari hasil studi literatur dan pengalaman selama
bekerja dibidang konstruksi, ditemukan beberapa elemen - elemen penting dari suatu
proyek yang jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan gagalnya proyek.
Jika semua pihak yang terlibat dalam suatu proyek baik pihak investor maupun pihak
eksekutor tidak mendukung secara penuh pelaksanaan proyek maka dapat dipastikan
proyek akan bermasalah, bahkan tidak jarang juga proyek berhenti ditengah jalan.
Minimnya dukungan dari sponsor proyek akan menjadi sumber masalah dalam
penyelesaian proyek, oleh karena itu harus dipastikan bahwa semua tim proyek harus
pekerjaan akan menjadi bumerang sendiri pada saat berjalannya proyek. Seorang
Manajer Proyek harus bisa menunjukkan kepada semua tim proyek hal yang sifatnya
Biasanya investor maupun tim proyek sering berpikir dengan istilah tidak mungkin
pada suatu proyek. Setiap yang terlibat dalam proyek harus dapat memahami kalau
setiap proyek memiliki durasi tertentu sesuai dengan anggaran dan sasaran/target
proyek yang diharapkan. Pemahaman yang benar terhadap ruang lingkup pekerjaan
proyek sangat berdampak dalam menentukan durasi/waktu dan anggaran yang
realistis. Semakin paham ruang lingkup pekerjaan maka menentukan waktu dan
anggaran proyek akan semakin realistis sehingga tingkat keberhasilan proyek akan
semakin tinggi, begitu juga sebaliknya semakin tidak paham ruang lingkup pekerjaan
maka menentukan waktu dan anggaran semakin tidak realistis sehingga tingkat
kegagalan proyek juga akan semakin tinggi. Henry Ford mempunyai istilah : lebih baik,
lebih cepat, lebih murah. Dalam pelaksanaan proyek kita harus memilih salah satu
diantara ketiganya. Lebih baik akan cenderung butuh waktu yang lama dan anggaran
yang besar, Lebih Cepat akan cenderung butuh waktu cepat tetapi anggaran yang
cenderung besar dan Lebih murah biasanya lebih cenderung waktu yang cepat dan
anggaran yang rendah. Semakin realistis menentukan waktu dan anggaran sesuai dengan
sasaran proyek yang diharapkan, maka tingkat keberhasilan proyek semakin tinggi dan
juga sebaliknya.
Hal ini menggambarkan fenomena yang sering terjadi dalam proyek, produktifitas kerja
cenderung menurun bahkan hasil akhir pekerjaan berbeda dengan rencana semula.
mendapatkan hasil yang optimal dan mempertahankan supaya produktifitas kerja tidak
sampai menurun.
Tingkat kompleksitasnya tiap tahapan proyek tidaklah sama, oleh karena itu semua tim
proyek harus memahami setiap tahapan pekerjaan. Kemampuan untuk memahami dan
mengindentifikasi potensi masalah yang akan terjadi pada tiap tahapan proyek
cenderung berdampak pada hasil akhir proyek. Selain mengidentifikasi potensi risiko,
maka tahapan yang sangat penting adalah bagaimana mengelola risiko yang akan
muncul. Minimnya pemahaman tim proyek terhadap manajemen risiko akan berdampak
buruk pada hasil akhir proyek, sehingga diharapkan setiap tim proyek diarahkan untuk
Prosedur dan dokumentasi menjadi hal yang mutlak dalam setiap proses pekerjaan
proyek. Prosedur menjadi panduan dasar bagi semua tim proyek dan dokumentasi
proyek dalam mengikuti prosedur yang sudah ditentukan dan dokumentasi yang tidak
baik akan berdampak buruk pada hasil akhir proyek. Diharapkan semua tim yang terlibat
dalam proyek harus memahami semua prosedur yang berlaku dan melakukan
proyek. Seorang Manajer Proyek sangat tidak diharapkan menggunakan estimasi dengan
melakukan estimasi bisa menggunakan beberapa metode antara lain : Informasi pada
melakukan studi terlebih dahulu atau melibatkan personil yang lebih memahami
pekerjaan.
Tim proyek memiliki karakter yang berbeda satu sama lainya, sehingga diperlukan suatu
dipengaruhi banyak faktor antara lain : latar belakang pendidikan, latar belakang suku,
latar belakang pengalaman kerja, tanggung jawab, dll. Untuk menciptakan komunikasi
yang baik sesama tim, diharapkan semua tim memahami beberapa hal antara lain :
pemikiran/pendapat orang lain. Komunikasi yang buruk juga akan berdampak buruk
pada hasil pekerjaan dan banyak proyek mengalami kegagalan karena komunikasi
Sebuah perusahaan yang bagus harus bisa menjelaskan secara transparan target proyek
yang akan dicapai dan keuntungan apa yang akan diberikan kepada tim proyek. Setiap
tim proyek harus memandang proyek sebagai bisnis yang menguntungkan, harus belajar
teknologi dunia proyek dan selalu memberikan masukan yang positif selama proyek
berjalan.
Persiapan sumber daya yang tidak kompeten dalam menyelesaikan pekerjaan akan
menjadi masalah besar dibanding dengan tidak mempunyai sumber daya sama sekali.
Untuk mendapatkan sumber daya yang bagus, pastikan terlebih dahulu syarat - syarat
sumber daya yang dibutuhkan proyek dan berusaha mendapatkan sumber daya setiap