Anda di halaman 1dari 10

Pertanyaan Quiz Chapter 3 & 13 Project Management & SDLC– Heizer & Turban, 2015:

Chapter 3:
1. Berikan contoh situasi di mana manajemen proyek dibutuhkan.
2. Menjelaskan tujuan organisasi proyek.
3. Apa tiga fase yang terlibat dalam pengelolaan proyek besar?
4. Apa saja pertanyaan yang bisa dijawab dengan PERT dan CPM?
5. Apa itu proyek dan mengapa penting untuk memahami lingkungan proyek?
6. Apa kegunaan bagan Gantt dalam manajemen proyek?
7. Apa perbedaan antara jaringan activity-on-arrow (AOA) dan jaringan activity-on-node
(AON)?
8. Apa dilema etika yang dihadapi manajer proyek ketika berhadapan dengan proyek?
9. Sementara banyak trade-off mungkin diperlukan selama siklus hidup proyek, trade-off antara
biaya, waktu, dan kinerja dianggap penting. Jelaskan.
10. Jelaskan bagaimana waktu dan varians aktivitas yang diharapkan dapat dihitung dalam
jaringan PERT.
11. Tentukan waktu mulai paling awal, selesai paling awal, selesai paling akhir, dan mulai paling
lambat.
12. Siswa terkadang bingung dengan konsep jalur kritis dan ingin percaya bahwa itu adalah jalur
terpendek melalui jaringan. Jelaskan mengapa tidak demikian
13. Apa itu kegiatan dummy? Mengapa mereka digunakan dalam jaringan proyek activity
narrow (AOA)?
14. Apa perkiraan three-time yang digunakan dengan PERT?
15. Apakah manajer proyek pernah mempertimbangkan untuk menghentikan aktivitas nonkritis
dalam jaringan proyek? Jelaskan.
16. Bagaimana varians dari total proyek dihitung dalam PERT?
17. Jelaskan arti slack, dan diskusikan bagaimana hal itu dapat ditentukan.
18. Bagaimana kita dapat menentukan probabilitas bahwa suatu proyek akan selesai pada tanggal
tertentu? Asumsi apa yang dibuat dalam perhitungan ini?
19. Bandingkan dan kontraskan Teknik Evaluasi dan Tinjauan Proyek (PERT) dengan Metode
Jalur Kritis (CPM).
20. Apa perbedaan antara waterfall approach & agile project management?
Chapter 13:
1. Kasus bisnis membutuhkan waktu lama untuk diteliti dan ditulis. Akibatnya, mereka juga
memakan waktu untuk meninjau. Jelaskan mengapa kasus bisnis membutuhkan begitu banyak
usaha dan detail.
2. Risiko apa yang mungkin diminimalkan oleh penggunaan manajemen portofolio proyek
(PPM)? Apakah menurut Anda PPM dapat menjamin persetujuan proyek yang jujur dan tidak
memihak atau tidak? Jelaskan posisi Anda.
3. Apakah menurut Anda proyek yang diperlukan untuk mematuhi peraturan, seperti undang-
undang anti-pencucian uang internasional (AML) yang mengharuskan perusahaan untuk
mengetahui pelanggan Anda (KYC), harus menjalani persyaratan persetujuan yang sama
dengan proyek diskresioner, seperti dalam manufaktur atau pemasaran? Jelaskan alasan Anda.
4. Mengapa setiap deliverable harus dijadikan tonggak sejarah (milestone)?
5. Mengapa jalur kritis merupakan alat pemantauan yang penting?
6. Bagaimana diagram batasan rangkap tiga sebagai segitiga dengan jelas menunjukkan
bagaimana waktu, ruang lingkup, dan biaya saling terkait?
7. Lihat daftar tujuh kesalahan manajemen proyek TI dari Pusat Manajemen Proyek. Pilih dua
dari kesalahan ini dan jelaskan bagaimana mereka berkontribusi pada kegagalan proyek.
8. Mengapa keputusan go/no-go harus dibuat lebih dari sekali dalam siklus hidup proyek?
9. Jika sebuah proyek dimulai tanpa dasar yang terdokumentasi, risiko apa yang mungkin
dihadapi proyek dan tim proyek?
10. Jelaskan bagaimana aktivitas pengendalian, pada dasarnya adalah aktivitas manajemen
risiko.
11. Mengapa sulit untuk mengabaikan sunk costs ketika mengevaluasi proyek yang gagal?
12. Mengapa proyek TI sangat rentan terhadap scope creep?
13. Apa yang menyebabkan runaway project?
14. Kelayakan apa yang diperlukan sebelum persetujuan proyek TI?
15. Menjelaskan tahapan SDLC.
Ketika perusahaan ingin melakukan perluasan usaha misal membuka cabang rumah sakit baru
menejemen proyek diperlukan

Jawaban :
Chapter 3
1. Contoh situasi manajemen proyek dibutuhkan adalah pada saat suatu perusahaan ingin
mengembangkan usahanya di tempat atau di kota lain. Sebagai contoh perusahaan
perhotelan ingin membangun hotel di kota lainnya, sehingga dibutuhkan proses
perecanaan, pelaksanaan, sampai dengan proyek pembangunan hotel terseut selesai seuadi
dengan yang telah direncanakan.
2. Tujuan organisasi Proyek adalah
Organisasi proyek dalam perusahaan dapat dibentuk untuk menangani pekerjaan tersebut
dan dibubarkan ketika proyek selesai. Secara rinci tujuan organisasi proyek adalah
sebagai berikut :
a. Mencapai goals perusahaandari proyek tersebut.
b. Merancang dan mengerjakan proyek dengan lancar tanpa adanya masalah.
c. Meningkatkan produktivitas Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan.
d. Mencari dan memanfaatkan peluang yang ada.
e. Mempererat komunikasi dan kesatuan karyawan dalam perusahaan.

3. Tiga fase dalam pengelolaan proyek besar


a. Fase perencanaan. Dalam Fase ini meliputi penentuan sasaran, pendefinisian proyek,
serta pengorganisasian tim.
b. Penjadwalan proyek : Meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh
kegiatan proyek.
c. Fase pengendalian. Pada fase iniperusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas,
dan anggaran.

4. Pertanyaan yang bisa dijawab dengan PERT dan CPM


a. Kapan seluruh proyek akan selesai?
b. Apa kegiatan atau tugas penting dalam proyek—yaitu, kegiatan mana yang akan
ditunda?
c. seluruh proyek jika mereka terlambat?
d. Manakah kegiatan yang tidak kritis—yang dapat terlambat tanpa menunda
keseluruhannya? penyelesaian proyek?
e. Berapa probabilitas bahwa proyek akan selesai pada tanggal tertentu?
f. Pada tanggal tertentu, apakah proyek sesuai jadwal, di belakang jadwal, atau lebih cepat
dari jadwal?
g. Pada tanggal tertentu, apakah uang yang dibelanjakan sama dengan, kurang dari, atau
lebih besar dari yang dianggarkan? jumlah?
h. Apakah ada cukup sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan proyek tepat waktu?
i. Jika proyek harus diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, apa cara terbaik untuk
mencapai tujuan ini dengan biaya paling rendah??

5. Pengertian proyek dan mengapa penting untuk memahami lingkungan proyek


Proyek adalah sebuah pekerjaan yang memiliki sifat unik dan dilakukan sementara untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan output yang diinginkan untuk
dicapai.
Memahami lingkungan proyek penting untuk dilakukan karena sebuah proyek pasti
memiliki lingkungan dimana proyek tersebut dikerjakan. Maka mengelola lingkungan
proyek tersebut menjadi wajib dilakukan. Hal tersebut akan menjadi integrasi
dalam pengembangan proyek yang sukses. 

6. Kegunaan bagan Gantt dalam manajemen proyek


Kegunaan paling utama dari bagan gantt  adalah untuk membantu mengelola dan memantau
proyek besar yang kompleks, atau proyek sederhana. Selain itu, bagan Gantt juga memiliki
manfaat lain, yakni: Meningkatkan komunikasi dan keselarasandalam tim, Menghindari
penggunaan sumber daya yang berlebihan, Mengukur kemajuan perkembangan proyek,
Manajemen waktu lebihbaik dan terukur, Menciptakan rasa tanggung jawab. 
7. Perbedaan antara jaringan activity-on-arrow (AOA) dan jaringan activity-on-node
(AON)?
Perbedaan mendasar antara AON dan AOA adalah bahwa titik pada diagram AON mewakili
kegiatan. Pada jaringan AOA, titik mewakili waktu mulai dan selesainya suatu kegiatan dan
juga disebut kejadian. Artinya titik pada AOA tidak memerlukan waktu maupun sumber
daya.

8. Dilema etika yang dihadapi manajer proyek ketika berhadapan dengan proyek
a. Konflik kepentingan

Permasalahan utama dalam hal etika yang dihadapi manajer proyek adalah konflik kepentingan.
Konflik kepentingan ini terjadi ketika seorang individu atau kelompok memiliki banyak
kepentingan dalam proyek tertentu.

 Menerima kesalahan

Ketika suatu proyek bermasalah, manajer proyek mungkin bisa saja untuk mengalihkan
kesalahan kepada pekerja, penyelia atau vendor untuk melindungi posisinya. Manajer juga dapat
menyembunyikan bukti yang bisa menunjukkan kegagalan suatu proyek. Manajer proyek
bertanggung jawab etis untuk menerima kesalahan ketika suatu proyek tidak berjalan sesuai
rencana, dalam suatu proyek.

 Standar keamanan

Manajer proyek bertanggung tanggung jawab kepada para pemangku kepentingan untuk
memasukkan proyek sesuai anggaran, serta bertanggung jawab untuk menetapkan kondisi kerja
yang aman bagi para karyawan.

 Favoritisme dan Prasangka

Manajer proyek dalam memilih karyawan untuk melaksanakan proyek berdasarkan pada
kemampuan mereka bukan pada preferensi pribadi mereka sendiri dan tidak boleh "bermain
favorit" atau menunjukkan prasangka terhadap pekerja, penyelia atau vendor serta menghindari
perbuatas diskriminatif.

9. Trade-off mungkin diperlukan selama siklus hidup proyek, trade-off antara biaya, waktu,
dan kinerja dianggap penting.
Dalam menyelesaikan suatu proyek mempertimbangakan waktu dan biaya sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan tidaknya suatu proyek. Yang menjadi tolak
biaya yang minimal dengan mempertahankan mutu dan kualitas hasil dari pekerjaan. Sehingga
dengan metode time cost trade off akan mempercepat waktu pelaksanaan proyek dan
menganalisis pengaruh waktu yang dapat dipersingkat dengan penambahan biaya terhadap
kegiatan, yang bisa dipercepat waktu pelaksanaannya sehingga dapat diketahui percepatan yang
paling maksimum.

10. Bagaimana waktu dan varians aktivitas yang diharapkan dapat dihitung dalam jaringan
PERT.
PERT bertujuan untuk memperkirakan waktu aktivitas untuk jaringa proyek/aktivitas,
sehingga akan diperoleh:
1) Tiga perkiraan waktu untuk masing-masing kejadian, sehingga akan diperoleh waktu rata-rata
dan varians,
2) Waktu perkiraan proyek atau aktivitas, beserta rata-rata dan varians,
3) Probabilitas penyelesaian proyek atau aktivitas sesuai dengan waktu proyek atau aktivitas.
Jika dalam CPM, waktu diperkirakan dengan pasti (deterministic), maka dalam PERT dikenal 3
perkiraan waktu, yaitu:
m, Waktu paling sering terjadi jika aktifitas diulang beberapa kali
a, Waktu optimis, wktu terpendek kejadian suatu yang memungkinkan suatu aktivitas
diselesaikan
b, Waktu pesimis, waktu terpnjang suatu aktivitas yang mungkin diselesaikan dilakukan dengan
asumsi tidak berjalan lancar.

11. Tentukan waktu mulai paling awal, selesai paling awal, selesai paling akhir, dan mulai
paling lambat.
a. Awal paling awal (ES) = waktu paling awal di mana suatu kegiatan dapat dimulai, dengan

asumsi semua pendahulunya telah selesai

b. Selesai paling awal (EF) = waktu paling awal di mana suatu kegiatan dapat diselesaikan

c. Latest start (LS) = waktu paling akhir di mana suatu kegiatan dapat dimulai agar tidak

tertunda waktu penyelesaian seluruh proyek

d. Penyelesaian terakhir (LF) = waktu paling akhir dimana suatu kegiatan harus selesai agar

tidak menunda waktu penyelesaian seluruh proyek

Siswa terkadang bingung dengan konsep jalur kritis dan ingin percaya bahwa itu adalah jalur
terpendek melalui jaringan. Jelaskan mengapa tidak demikian
Critical Path Method (CPM) atau Metode Jalur Kritis merupakan model kegiatan proyek
yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada
jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai
busur atau garis antara titik.

12. Siswa terkadang bingung dengan konsep jalur kritis dan ingin percaya bahwa itu adalah
jalur terpendek melalui jaringan.
Karena Kegiatan pada jalur kritis mewakili tugas-tugas yang akan menunda seluruh proyek
jika tidak selesai tepat waktu.
Kegiatan Dummy adalah suatu kegiatan yang tidak memiliki waktu yaitu dimasukkan ke dalam
jaringan untuk dipelihara logika jaringan.
13. Mengapa mereka digunakan dalam jaringan proyek activity narrow (AOA)
Oleh karena itu, kita membutuhkan keduanya aktivitas A dan B berakhir pada event 3, sehingga
aktivitas D dapat dimulai pada event tersebut. Namun, kita tidak bisa memiliki beberapa aktivitas
dengan node awal dan akhir yang sama dalam jaringan AOA. Untuk mengatasi kesulitan ini,
dalam kasus seperti itu, kita mungkin perlu menambahkan dummy line (aktivitas) untuk
menegakkan hubungan prioritas.
Aktivitas dummy, yang ditunjukkan pada Gambar 3.8 sebagai garis putus-putus, disisipkan di
antara peristiwa 2 dan 3 untuk membuat diagram mencerminkan prioritas antara A dan D.

14. Perkiraan three-time yang digunakan dengan PERT


PERT menggunakan distribusi probabilitas berdasarkan tiga perkiraan waktu untuk setiap
yaitu: Optimistic Time Estimate (TOPT), Most Likely Time Estimate (TLIKELY), and
Pessimistic Time Estimate (TPESS).
a. TOPT
Ini adalah waktu tercepat suatu aktivitas dapat diselesaikan. Untuk ini, asumsi dibuat
bahwa semua sumber daya yang diperlukan tersedia dan semua aktivitas pendahulunya
diselesaikan sesuai rencana.
b.Likely
Sebagian besar waktu, manajer proyek diminta hanya untuk menyerahkan satu
perkiraan. Dalam hal ini, ini adalah perkiraan yang masuk ke manajemen atas.

c. TPESS
Ini adalah waktu maksimum yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
Dalam hal ini, diasumsikan bahwa banyak hal yang tidak beres terkait dengan aktivitas
tersebut. Banyak pengerjaan ulang dan ketidaktersediaan sumber daya diasumsikan
ketika estimasi ini diturunkan.
15. Apakah manajer proyek pernah mempertimbangkan untuk menghentikan aktivitas
nonkritis dalam jaringan proyek ?
Pernah. Hal tersebut dilakukan dengan kondisi sebagai berikut :
a. Apabila terdapat kendala atau permasalahan dalam aktivitas non kritis tersebut.
b. Aktivitas non kritis tersebut tidak berpengaruh terhadap waktu dan kualitas
penyelesaian keseluruhan proyek.
16. Varians proyek individu dihitung melalui perkiraan waktu proyek. Ini kemudian dapat
digunakan untuk menghitung varians proyek secara keseluruhan. Ini adalah variasi total
dalam waktu penyelesaian proyek yang dapat diharapkan secara wajar (dengan distribusi
normal).
17. Slack adalah lamanya waktu suatu kegiatan dapat ditunda tanpa menunda seluruh
proyek. Secara matematis:
Slack = LS ES atau Slack = LF EF
18. Analisis jalur kritis membantu kami menentukan bahwa waktu penyelesaian proyek
yang diharapkan dari Milwaukee Paper adalah 15 minggu. Julie Ann Williams tahu,
bagaimanapun, bahwa ada variasi yang signifikan dalam perkiraan waktu untuk beberapa
kegiatan. Variasi aktivitas yang berada di jalur kritis dapat mempengaruhi waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan—mungkin menundanya. Ini adalah satu kejadian
yang sangat mengkhawatirkan manajer pabrik. PERT menggunakan varians aktivitas jalur
kritis untuk membantu menentukan varians dari keseluruhan proyek. Varians proyek
dihitung dengan menjumlahkan varians aktivitas kritis:
s2p = Varians proyek = (varians aktivitas pada jalur kritis)
19. Perbedaan utama adalah bahwa PERT menggunakan tiga perkiraan waktu untuk setiap
aktivitas. Perkiraan waktu ini digunakan untuk menghitung nilai yang diharapkan dan
standar deviasi untuk aktivitas. CPM membuat asumsi bahwa waktu aktivitas diketahui
dengan pasti dan karenanya hanya membutuhkan satu faktor waktu untuk setiap aktivitas
20. Manajemen proyek tangkas berbeda. Pada tahap awal, proyek manajer membuat rencana
tingkat tinggi, berdasarkan persyaratan garis besar dan pandangan tingkat tinggi dari
solusi. Dari titik itu, proyek akhir dibuat secara iteratif dan bertahap, dengan setiap
peningkatan dibangun pada output dari langkah yang mendahuluinya. Prinsip Agile pada
dasarnya adalah komunikasi dan transparansi. Sebagai gantinya menunggu sesuatu untuk
disampaikan, dengan pemahaman yang terbatas tentang yang diinginkan hasil akhir, ada
banyak pos pemeriksaan dan putaran umpan balik untuk melacak kemajuan.
Waterfall approach adalah pengelolaan untuk proyek yang terdefinisi dengan baik
diasumsikan memiliki perubahan yang cukup kecil untuk dikelola tanpa secara substansial
merevisi rencana. Mereka menggunakan apa yang disebut, di mana proyek berjalan
dengan lancar, selangkah demi selangkah, melalui setiap fase untuk penyelesaian.

Anda mungkin juga menyukai