Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI

INFORMASI
TUGAS 11 – METODA PENGUKURAN RUANG LINGKUP, WAKTU, BIAYA,
DAN KUALITAS PROYEK

OLEH

WILLY MUHAMMAD FAUZI L250210012

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
1. Penjelasan dari 4 pernyataan
a. Tim yang efektif memiliki kesulitan yang sama banyaknya dengan mengukur dan
mengelola Kualitas proyek seperti halnya tim yang tidak efektif.
Jawab :
Sebelum kita mengarah kepada pengukuran dan pengelolaan kualitas proyek. Kita
harus tahu dulu apa yang dimaksud dengan tim efektif. Konsep tim efektif dalam
pelayanan, A team is a small number of people with complementary skills who
are committed to a common purpose, performance goals, and approach for which
they are mutually accountable. (Katzenbach and Smith, 1993). Secara singkat,
dapat kita ambil pengertian dari tim adalah sekumpulan orang yang memiliki
keterampilan yang saling melengkapi dan memiliki komitmen untuk mencapai
suatu tujuan bersama dengan suatu proses kerja bersama dimana mereka saling
bertanggung jawab satu sama lain.
Jika dikaitkan dengan kata efektif, maka tim efektif dapat diartikan sebagai tim
yang berhasil mencapai tujuannya (teams that are able to achieve their purpose).
Dalam sebuah tim efektif, seluruh komponen tim bekerja dengan sungguh-
sungguh sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing yang ditujukan
semata-mata untuk meraih tujuan tim, yang merupakan tujuan bersama. Rasa
memiliki/taking ownership terhadap tujuan tim harus tertanam pada setiap
anggota sehingga lahirlah apa yang disebut sebagai tanggung jawab dan kerelaan
untuk berkorban dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Pentingya keberadaan
tim efektif adalah mempercepat tercapainya tujuan, menambah kreativitas dalam
penyelesaian masalah dan meningkatnya kualitas penyelesaian masalah.
Dalam hal ini kata “kesulitan yang sama banyaknya dengan mengukur dan
mengelola Kualitas proyek seperti halnya tim yang tidak efektif” tidak salah jika
yang proyek yang dihadapi itu sama. Akan tetapi yang menjadi berbeda adalah
cara penyelesaian masalah, waktu, biaya dan kualitas yang nantinya berbeda
dengan tim yang tidak efektif. Dikarenakan tim yang tidak efektif tidak
mempunyai hal-hal seperti kreatifitas, kredibilitas dari masing-masing orang yang
ada di tim tersebut seperti yang dimiliki oleh tim efektif.
b. Namun, tim yang efektif mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mereka
pengaruhi yang memengaruhi tingkat kerusakan dalam hasil, dan persepsi
Kualitas.
Dalam suatu proyek tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
suatu proyek. Beberapa faktor keberhasilan yang saya temui antara lain smart
planning, smart people, open communication, risk management, strong project
closure. Dari semua faktor tersebut ada yang namanya smart people. Adanya
orang-orang cerdas dan berkompeten dalam tim proyek. Tanpa mereka, rencana
dan strategi apapun yang sudah anda garap memiliki peluang untuk hancur
berantakan. Karena itu, penting untuk kita memilih sumber daya yang kompeten
pada bidang yang ia tangan. Penting juga untuk memastikan mereka memiliki
komitmen yang tinggi pada tujuan tim serta visi dan misi selaras untuk menuju
kesuksesan proyek.
Adanya sumber daya dalam tim yang tidak kompeten juga tentu akan merepotkan
project manager. Alasanya, ia akan mengganggu sinkronisasi kerja tim dan
menggirig proyek dalam ambang kegagalan.
c. Tim yang tidak efektif menukar Kualitas untuk faktor keberhasilan proyek yang
lebih mudah diukur.
Untuk mengelola perencanaan proyek ini agar efektif dan efisien kita dapat
menentukan pilihan pada aplikasi manajemen proyek. Dimana, seluruh pekerjaan
proyek, tenggat waktu, penanggung jawab, hingga laju kemajuan proyek secara
real-time dan transparan dilapangan dapat diakses bersama.
Jika hal tersebut tidak berjalan dengan lancar, pastinya proyek manajer harus
memikirkan cara agar proyek tersebut sampai pada tujuannya. Akan tetapi pasti
ada hal yang kurang, baik itu dari segi kualitas dan yang lainnya. Hal tersebut
terjadi jika tim yang ada tidak efektif dan tidak berjalan dengan lancar.
d. Tim yang tidak efektif menukar Kualitas untuk faktor keberhasilan proyek yang
lebih mudah diukur
Untuk mengelola perencanaan proyek ini agar efektif dan efisien kita dapat
menentukan pilihan pada aplikasi manajemen proyek. Dimana, seluruh pekerjaan
proyek, tenggat waktu, penanggung jawab, hingga laju kemajuan proyek secara
real-time dan transparan dilapangan dapat diakses bersama.
Jika hal tersebut tidak berjalan dengan lancar, pastinya proyek manajer harus
memikirkan cara agar proyek tersebut sampai pada tujuannya. Akan tetapi pasti
ada hal yang kurang, baik itu dari segi kualitas dan yang lainnya. Hal tersebut
terjadi jika tim yang ada tidak efektif dan tidak berjalan dengan lancar.
2. Contoh kasus
a. Tim yang efektif memiliki kesulitan yang sama banyaknya dengan mengukur dan
mengelola Kualitas proyek seperti halnya tim yang tidak efektif.
Contoh dalam proyek Pasar Desa Digital Berbasis Web Sebagai Media Promosi
Bagi UMKM. Ketika kita akan membuat proyek tersebut harus memiliki hal-hal
yang diperlukan dalam proyek tersebut. Salah satu yang perlu digaris bawahi
adalah mengukur dan mengelola kualitas proyek tersebut. Jika kita ingin tahu
kualitas proyek tersebut kita harus tahu dulu permasalahan yang ada, serta
kebutuhan yang dibutuhkan oleh klien kita dengan mengumpulkan terlebih
dahulu data-data yang diperlukan untuk proses analisis. Salah satunya kita harus
mengetahui dulu Latar belakang, Tujuan Bisnis, keadaan sekarang serta
permasalahan yang ada, asumsi, teknologi, dan kebutuhan-kebutuhan proyek
yang ada. Dari beberapa hal tersebut kita bisa menganalisis dan mengambil
kesimpulan hasil, kualitas, manfaat, serta risiko yang ada ketika kita mengerjakan
proyek tersebut.
Selain itu, kita memerlukan tim yang efektif untuk mengerjakan proyek tersebut
supaya proyek tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang
diharapkan.
Jika kita tidak mempunyai tim yang efektif, maka proyek tersebut tidak bisa
terlaksana dengan baik serta dalam pengelolaan dan pengukuran suatu kualitas
tidak lancar atau keluar dari sasara yang sudah ditetapkan.
b. Tim yang tidak efektif menukar Kualitas untuk faktor keberhasilan proyek yang
lebih mudah diukur.
Sebaliknya jika kita mempunyai tim yang efektif, maka proyek akan terukur serta
berjalan dengan lancar. Kualitas dan keberhasilan yang dihasilkan akan sesuai
dengan rancangan yang telah ditetapkan.
c. Tim yang tidak efektif menukar Kualitas untuk faktor keberhasilan proyek yang
lebih mudah diukur.
Jika kita mempunyai tim yang tidak efektif maka hasil kualitas proyek tidak akan
sesuai dengan yang direncanakan diawal.
Contoh data awal serta rencana awal suatu proyek yang tertuang dalam project
charter :
1. Nama Proyek
Pasar Desa Digital Berbasis Web Sebagai Media Promosi Bagi UMKM
2. Deskripsi Proyek
Pasar Desa Digital diwujudkan dalam sebuah website ecommerce yang
berfungsi sebagai media promosi dan pemasaran produk UMKM, yaitu untuk
memajang dan menangani transaksi penjualan produk ke calon konsumen.
Fungsi utama yang disediakan pada website ini diantaranya yaitu katalog dan
informasi detail produk, shopping cart untuk memproses transaksi penjualan,
penanganan konfirmasi pembayaran, dan beberapa informasi tambahan
misalnya tatacara pembelian dan halaman kontak.
3. Kasus Bisnis
a. Latar belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memberikan
dampak yang positif dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat,
salah satunya adalah pemanfaatan media berbasis web sebagai media
penyebaran informasi dan komunikasi. Pemanfaatan internet khususnya
media berbasis web sudah seharusnya mendapatkan perhatian bagi para
pelaku UMKM terutama untuk meningkatkan kualitas layanan data dan
informasi (Andoyo & Sujarwadi, 2017), karena media tersebut dapat
menjangkau target audiens dalam skala luas, dan jumlah pengguna
internet semakin bertambah besar (Lestari, 2015). Dalam hubungannya
dengan era revolusi ke-4 saat ini, Samodra dan Herwanto (2019)
menyatakan bahwa penggunaan media publikasi elektronik/digital telah
menggeser penggunaan media cetak dan media konvensional lainnya.
Walaupun dalam kondisi tertentu, penggunaan media cetak tetap tidak
dapat digantikan oleh media elektronik/digital.
Berdasarkan data hasil survei APJII (2017), jumlah pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2017 telah mencapai 54,68 persen dari jumlah
penduduk Indonesia yaitu sejumlah 143,26 juta pengguna dari total 262
juta penduduk Indonesia. Sebagian besar pengguna internet di Indonesia
memanfaatkan internet untuk berbagai aktifitas penting di bidang
ekonomi, diantaranya untuk mencari harga produk (45,14%), mencari
informasi membeli (37,82%), melakukan pembelian secara online
(32,19%), dan melakukan penjualan secara online (16,83%).
Permasalahan yang dimiliki oleh para pelaku UMKM di Desa Cipakat
Kecamatan Singaoarna Kabupaten Tasikmalaya yaitu masih menjalankan
usahanya dengan sistem tradisional, belum memiliki media promosi dan
pemasaran yang memadai, dan belum memiliki ketrampilan yang
memadai dalam menggunakan media berbasis web untuk kegiatan
promosi dan pemasaran secara online. Hal ini sama dengan permasalahan
UMKM pada umumnya yaitu kurangnya penerapan inovasi teknologi
sehingga omset yang didapatkan tidak bisa berkembang dengan baik
(Utomo dkk., 2019; Andriyanto, 2019). Oleh karena itu dipandang perlu
untuk mengembangkan sebuah media promosi dan memberikan pelatihan
tentang bagaimana menggunakan media promosi tersebut, yang
diwujudkan dalam bentuk sebuah platform ecommerce pasar desa digital
berbasis web.
Pemilihan media e-commerce ini dianggap tepat karena didalamnya
termuat teknologi dan proses bisnis yang dapat menghubungkan produsen
dan konsumen melalui transaksi elektronik (Purbo & Wahyudi, 2001),
yaitu transaksi jual beli barang maupun jasa yang dilakukan melalui media
internet (Suyanto, 2003). Penerapan media e-commerce pada UMKM
juga sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Suhud dan Rezaldi (2014);
Febriantoro (2018) yaitu sebagai salah satu solusi untuk mengatasi
permasalahan pemasaran dan penjualan produk, karena sebagian besar
UMKM di Indonesia masih melakukan kegiatan pemasaran secara
konvensional.
b. Tujuan Bisnis
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan bisnis ini agar para pelaku
UMKM di desa memiliki media promosi dan pemasaran yang memadai
dan berdaya saing, mengetahui fungsi dan fitur yang dimiliki oleh media
berbasis web khususnya untuk tujuan promosi dan pemasaran, dan
memiliki ketrampilan yang memadai tentang cara menggunakan media
berbasis web untuk kegiatan promosi dan pemasaran secara online.
Pemasaran secara online merupakan salah satu metode pemasaran yang
perlu dipertimbangkan oleh UMKM karena dapat dilakukan secara luas
dan dapat menjangkau berbagai kalangan (Nugroho dkk, 2014; Tajuddin
& Mannan, 2017), khususnya yang secara geografis berada di tempat-
tempat yang sangat jauh dan sulit untuk dijangkau dengan metode
pemasaran konvensiona
c. Keadaan Sekarang dan Permasalahan
Permasalahan yang dimiliki oleh para pelaku UMKM di Desa Cipakat
Kecamatan Singaoarna Kabupaten Tasikmalaya yaitu masih menjalankan
usahanya dengan sistem tradisional, belum memiliki media promosi dan
pemasaran yang memadai, dan belum memiliki ketrampilan yang
memadai dalam menggunakan media berbasis web untuk kegiatan
promosi dan pemasaran secara online. Hal ini sama dengan permasalahan
UMKM pada umumnya yaitu kurangnya penerapan inovasi teknologi
sehingga omset yang didapatkan tidak bisa berkembang dengan baik
(Utomo dkk., 2019; Andriyanto, 2019)
d. Asumsi dan Teknologi
Semakin berkembangnya teknologi untuk pelayanan umum terutama bagi
para pelaku UMKM akan membawa dampak positif terhadap kemudahan
untuk memasarkan produknya. Pemilihan media e-commerce ini
dianggap tepat karena didalamnya termuat teknologi dan proses bisnis
yang dapat menghubungkan produsen dan konsumen melalui transaksi
elektronik (Purbo & Wahyudi, 2001), yaitu transaksi jual beli barang
maupun jasa yang dilakukan melalui media internet (Suyanto, 2003).
Penerapan media e-commerce pada UMKM juga sejalan dengan apa yang
dinyatakan oleh Suhud dan Rezaldi (2014); Febriantoro (2018) yaitu
sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pemasaran dan
penjualan produk, karena sebagian besar UMKM di Indonesia masih
melakukan kegiatan pemasaran secara konvensional. Disisi lain,salah satu
tuntutan yang harus dihadapi adalah harus bisa mengimbangi
perkembangan teknologiyang terus berkembang. Contoh umum yang
sedang berkembang saat ini adalah mengenai perangkat mobile, sehingga
mudah untuk mengakses informasi di mana saja.
e. Analisis Alternatif dan Rekomendasi
Kebutuhan utama dari system ini adalah memberikan pelayanan terbaik
bagi mahasiswa dalam hal pencarian daftar buku dan informasibuku yang
ada pada perpustakaan STT YBSI secara up to date. System iniberbasis
web sehingga kebih mudah diakses dimana berbasis mobilemaupun
berbasi PC,namum sistem ini hanya dikhususkan untukmemberikan
informasi daftar buku.
f. Kebutuhan Proyek
a. Server sebagai penyimpan data daftar buku perpustakaan STTYBSI
b. Peralatan Jaringan
c. Komputer untuk web development
4. Hasil Proyek
Pengembangan media Pasar Desa Digital berbasis web sebagai media
promosi dan pemasaran telah dilaksanakan dan diterima dengan baik oleh
para pelaku UMKM di Desa Cipakat Kecamatan Singaoarna Kabupaten
Tasikmalaya. Para peserta sangat bersemangat dalam mengikuti pelatihan
tentang fungsi dan pemanfaatan media berbasis web untuk tujuan promosi dan
pemasaran secara online melalui media internet. Dari hasil evaluasi dapat
diketahui bahwa setelah dilaksanakannya kegiatan ini terdapat peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan dalam hal pemanfaatan media berbasis web
untuk promosi produk UMKM.
5. Manfaat Proyek
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini oleh penulis yakni dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan kemudahan bagi seluruh pengguna (user) dalam mencari
kebutuhan melalui pasar digital di mana pun berada dan kapan pun
melalui media internet
2. Konsep pasar yang dilakukan secara online memudahkan pengguna untuk
mencari barang sehingga menghemat watu dan tenaga
3. Menyediakan informasi mengenai ketersediaan barang
4. Memberikan kemudahan dalam pengolahan data, konten, maupun
penyediaan oleh para petugas.
6. Risiko Proyek
Resiko dalam pembuatan perangkat lunak yaitu :
a. Jika anggota yang bersangkutan mengalami sakit atau mengalami kendala
untuk bisa menyelesaikan tugasnya,maka anggota lain yang sudah selesai
atau belum memiliki tugas akan mengambil alih sampai batas waktu yang
tidak ditentukan
b. Jika waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tidak cukup
dengan waktu yang ditentukan maka project manager akan segera
melakukan rapat darurat dengan stakeholder untuk membicarakan
masalahnya
c. Jika biaya yang di tentukan melebihi batas yang telah di tentukan maka
project manager akan merincikan dana sedetail mungkinsehingga bisa di
berikan untuk bukti mengenai biaya yang berlebihan
7. Biaya Proyek
No Kegiatan Biaya (Rp)
1 Analisa Sistem 5.000.000
2 Desain Fungsi 7.000.000
3 Programming 20.000.000
4 Pengujian 3.000.000
5 Pelatihan 5.000.000
6 Pemeliharan 7.500.000
7 Dokumentasi 2.500.000
Jumlah Biaya 50.000.000

8. Project Milestone
Milestone Deliverables Date
Wawancara Rincian Kebutuhan Sistem 10 Mei 2022
Analisis SRS (Software Requirement Spesification) 10 Mei 2022
Perancangan Blue Print 25 Mei 2022
Code Program 18 Juni 2022
Testing Hasil Uji 30 Juli 2022
Installing Software 3 Agustus 2022
Closing Seluruh Dokumentasi 6 Agustus 2022

9. Anggota Tim Proyek


Team Member :
Nama Posisi Tanggung Jawab
Willy Muhammad Fauzi Manajer Proyek Merencanakan dan
Infrastruktur mengimplementasikan
proyek (infrastruktur)
Fajar Firmansyah Manajer Proyek Aplikasi Merencanakan dan
mengimplementasikan
proyek (Aplikasi)
Rudi Hermawan Kepala Divisi Programmer Mengatur berjalanna
pembuatan
aplikasi/sistem

Customer :
Name Posisi Tanggung Jawab
Dewanto Rosian Adhy, Ketua STT YBSI Memantau
MT. Tasikmalaya berjalannya proyek
Rachmanto hadiputranto, Wakil Ketua Bidang Memantau
ST., M.Pd. Akademik berjalannya proyek
Agus Sutisna, ST., MT. Kepala UPT Perpustakaan Memantau
berjalannya proyek

Anda mungkin juga menyukai