MANAJEMEN PROYEK
Penulis
A. Menejemen Proyek
Kemajuan dalam kegiatan industry pada beberapa aspek memerlukan
manajemen atau pengelolaan yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan,
keekonomisan, keterpaduan, kecepatan, ketetapan, ketelitian serta keamanan yang
tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuai harapan. Pengelolaan
suatu kegiatan dengan investasi berskala besar dan tingkat kompleksitas yang
sangat sulit membutuhkan cara teknis/metode yang teruji, sumber daya yang
berkualitas, serta penerapan ilmu pengetahuan yang tepat dan up to date.
Manajemen sebagai ilmu mengelola suatu kegiatan yang skalanya dapat
berskalakecil atau bahkan sangat besar, mempunyai ukuran tersendiri terhadap
hasil akhir.Dengan menrapkan prinsip-prinsip dasar manajemen yang sama oleh
individu atauorganisasi yang berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat
berbeda satu sama lain.Ini karena ada perbedaan-perbedaan budaya, pengalaman,
lingkunga, kondisi social,tingkat ekonomi, karakter sumber daya manusia serta
kemampuan untuk menguasai prinsip-prinsip dasar manajemen.
Proyek merupakan upaya sementara yang dilakukan dalam suatu industri untuk
menciptakan sebuah produk, layanan, atau hasil yang unik, dan bersifat sementara
karena memiliki awal dan akhir waktu yang jelas serta menentukan lingkup dan
sumber daya.
Manajemen Proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan
juga ketrampilan, cara teknis yang terbaik serta dengan sumber data yang terbatas
untukmencapai sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan hasil
yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Pengertian
manajemen secara umum adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan
seperti: perencanaan (planning), pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui
pemanfaatan berbagai macam sumberdaya.
A.1. Pengertian manajemen menurut para ahli.
1. Marry Parker Follet, manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
2. Lawrence A. Appley, manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang
dilakukan melalui usaha orang lain.
3. R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud yang nyata.
4. Renville Siagian, manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergerak
dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih
serta berpengalaman.
5. Hilman, Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan yang sama.
A.2. Tujuan manajemen proyek
Manajemen proyek memiliki tujuan tertentu. Tujuan manajemen proyek harus
bisa dicapai saat pelaksanaan proyek supaya tujuan utama yaitu mencapai tujuan
proyek secara efektif dan efisien dapat tercapai. Berikut tujuan-tujuan manajemen
proyek :
1. On Time, Penyelesaian suatu proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan
dantidak terjadi keterlambatan.
2. Anggaran Sesuai Dengan Perencanaan, Penggunaan anggaran dalam
proyek sesuai dengan rencana anggaran yang telah disusun dan tidak ada
pemborosan dan biaya tambahan di luar rencana anggaran.
3. Kualitas Sesuai dengan Kriteria yang disyaratkan.
4. Keberjalanan Kegiatan Proyek berlangsung dengan benar
A.3. Fungsi manejemen proyek
Fungsi Manajemen ProyekFungsi dari manajemen proyek antara lain sebagai
berikut
1. biaya pelaksanaan relatif hemat
2. time schedule proyek tepat waktu
3. kualitas dan kuantitas proyek sesuai dengan rencana
4. tercapainya kesehatan keselamatan kerja (k3) yang optimal
5. tidak adanya masalah sosial dengan lingkungan sekitar
A.4. Aspek-Aspek dalam manajemen proyek
Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output proyek
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi
berbagai masalah yang mungkin timbul ketika proyek dilaksanakan. Beberapa
aspek yang dapat diidentifikasi dan menjadi masalah dalam manajemen proyek
serta membutuhkan penanganan yang cermat adalah sebagai berikut :
1. Aspek Keuangan : Masalah ini berkaitan dengan pembelanjaan dan
pembiayaan proyek. Biasanya berasal dari modal sendiri dan/atau
pinjaman dari Bank atauinvestor dalam jangka pendek atau jangka
panjang. Pembiayaan proyek menjadisangat krusial bila proyek berskala
besar dengan tingkat kompleksitas yang rumit,yang membutuhkan analisis
keuangan yang cepat dan terencana.
2. Aspek Anggaran Biaya : Masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matang
dan terperinci akan memudahkan proses pengendallian biaya, sehingga
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Jika
sebaliknya, akan terjadi peningkatan biaya yang besar dan merugikan bila
proses perencanaannya salah.
3. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia : Masalah ini berkaitan dengan
kebutuhandan alokasi SDM selama proyek berlangsung yang berfluktuatif.
Agar tidak menimbulkan masalah yang kompleks, perencanaan SDM
didasarkan atas organisasi proyek yang dibentuk sebelumnya dengan
melakukan langkah-langkah, proses Staffing SDM, deskripsi kerja,
perhitungan beban kerja, deskripsi wewenang dan tanggung jawab SDM
serta penjelasan tentang sasaran dan tujuan proyek.
4. Aspek Manajemen Produksi : Masalah ini berkaitan dengan hasil akhir
dari proyek, hasil akhir proyek negatif bila proses perencanaan dan
pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi, maka dilakukan
berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan
efisiensi proses produksi dan kerja, meningkatkan kualitas produksi
melalui jaminan mutu dan pengendalian mutu.
5. Aspek Harga : Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal
persaingan harga, yang dapat merugikan perusahaan karena produk yang
diahasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah bersaing
dengan produk lain.
6. Aspek Efektifitas dan Efisiensi : Masalah ini dapat merugikan bila fungsi
produk yang dihasilakn tidak terpenuhi/tidak efektif atau dapat juga terjadi
bila factor efisiensi tidak terpenuhi, sehingga usaha produksi
membutuhkan biaya yang besar.
7. Aspek Pemasaran : Masalah ini timbul berkaitan dengan perkembangan
factor eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi,
mutu produk serta analisi pasar yang salah terhadap produksi yang
dihasilkan.
8. Aspek Mutu : Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang
nantinya dapat meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi
pelanggan.
9. Aspek Waktu : Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila
terlambat dari yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat
dipercepat.
B. Latar Belakang Metode Lintasan Kritis
Pertanyaan ini berkaitan dengan manajemen proyek dan metode yang
digunakan dalam manajemen proyek. "Metode Lintasan Kritis" adalah salah satu
teknik yang digunakan dalam manajemen proyek untuk menentukan urutan tugas
atau aktivitas yang harus dilakukan dalam proyek. Dalam konteks ini, "Latar
Belakang" mengacu pada sejarah atau alasan mengapa metode tersebut digunakan.
Metode Lintasan Kritis adalah pendekatan yang digunakan dalam manajemen
proyek untuk mengidentifikasi dan mengelola aktivitas kritis yang mempengaruhi
durasi keseluruhan proyek. Aktivitas kritis adalah aktivitas yang tidak memiliki
waktu slack, yang berarti jika ada keterlambatan dalam aktivitas ini, akan
mengakibatkan keterlambatan pada proyek. Metode lintasan krisis digunakan
untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi risiko dan masalah yang
mungkin muncul selama siklus hidup proyek seperti: