(Schwalbe, 2006)
Tepat waktu
◦ Proyek harus dikerjakan dengan waktu yang sesuai dengan jadwal pelaksanaan proyek yang
telah direncanakan melalui presentasi progress kerja
Tepat biaya
◦ Tidak melebihi anggaran baik biaya setiap item pekerjaan, biaya setiap periode pelaksanaan
maupun biaya total sampai dengan akhir proyek
Tepat mutu
◦ Mutu produk disebut juga sebagai kinerja (performance), harus memenuhi spesifikasi dan
kriteria dalam batas yang telah disyaratkan oleh pemilik proyek
Proyek
adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, jasa atau hasil yang unik
Merupakan proses yang terdiri dari kegiatan Merupakan sarana untuk merencanakan,
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengorganisasikan, mengimplementasikan, dan
menggerakkan, dan mengendalikan sumberdaya mengontrol kegiatan, sumber daya dalam proyek
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Parameter proyek BMW : Biaya – Mutu – Waktu
Unsur : 5M
1. Man
2. Material
3. Machine
(termasuk pelayanan, fasilitas dan energi)
4. Money
5. Method
Tujuan Manajemen Proyek
1. Efisiensi (biaya, sumber daya, & waktu)
2. Kontrol terhadap proyek lebih baik sehingga proyek dapat sesuai dengan scope, biaya,
sumber daya & waktu yang telah ditentukan
3. Meningkatkan kualitas
4. Meningkatkan produktifitas
5. Dapat menekan resiko yang timbul
6. Koordinasi internal menjadi lebih baik
7. Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek, yaitu dengan
penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim
Project Stakeholders
adalah orang-orang yang terlibat atau dipengaruhi oleh aktivitas
proyek
Yang termasuk stakeholder :
1. Sponsor proyek
2. Manajer proyek
3. Tim proyek
4. Staff pendukung
5. Customer
6. User/pengguna
7. Supplier/pemasok
Project Manager
adalah orang yang bertanggung jawab dalam memimpin sebuah
proyek
TANGGUNG JAWAB SKILL AND COMPETENCIES
Penjadwalan (scheduling)
Adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka
menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang
ada.
2. Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan, deadline yang tepat, serta sesuai
anggaran atau tidak melebihi budget.
3. Komitmen yang kuat pada suatu proyek, maksudnya proyek yang berhasil adalah proyek yang
dapat memiliki komitmen dalam hal manajemen dan organisasi dalam sebuah proyek. Sesuai yang
direncanakan maksudnya tidak mengambil jalan pintas dalam sebuah proyek. Terlihat dari harapan-
harapan yang membangun di sebuah tim yang menangani proyek.
4. Cakupan (scope) proyek yang digarap sewajarnya, biasanya proyek yang berhasill memliki cakupan
(scope) yang jelas, tidak serakah dan hasilnya pun sempurna.
Kriteria Keberhasilan Proyek
5. Biaya yang dikeluarkan ketika proyek terselesaikan tidak jauh dari rencana awal, maksudnya jangan
sampai biaya yang dikeluarkan sudah besar, akan tetapi kualitas dari hasil sebuah proyek
mengecewakan. Atau biaya yang dikeluarkan sudah banyak hasil proyeknya telat waktu.
6. Kualitas yang baik, maksudnya ketika dilakukan proses pengujian hasil proyek sesuai dengan apa yang
diharapkan. Jangan sampai hasil dari sebuah proyek cepat, tapi kualitasnya dikorbankan.
7. Keterampilan sumber daya manusia, maksudnya diperlukan SDM yang mempunyai kompetensi yang
unggul atau ahli didalam bidangnya. SDM yang mempunyai jiwa disiplin tepat waktu, dapat membuat
lingkungan kerja yang kondusif, serta pekerja yang dapat diatur oleh manajer.
Kriteria Keberhasilan Proyek
8. Komunikasi yang baik, mampu menjalin hubungan secara terus menerus kepada pemilik dan
pengguna. Dan tidak menutup kemungkinan proyek yang berhasil adalah tim yang dapat
menjalin komunikasi sesama tim.
9. Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil, sebisa mungkin proyek yang dijalankan
tidak menimbulkan resiko. Diharapkan seminimal mungkin resiko terjadi dalam sebuah
proyek.
10. Hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan baru
diperusahaan dalam artikata malah menyulitkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional perusahaan.
Pihak-pihak yang menentukan keberhasilan proyek
1. Pemilik (owner)
Pihak utama yang merupakan penggagas ide utama sekaligus pemilik investasi materi
berupa dana (budget) dari sebuah proyek
2. Pengguna (user)
Pihak kedua, dimana pengguna adalah orang yang akan
menggunakan/memanfaatkan proyek dan yang memberikan penilaian apakah
proyek tersebut sudah layak atau belum
3. Lingkungan
Termasuk di dalamnya seperti pemerintah, lingkungan sekitar atau pemasok
(supplier) dalam sebuah proyek pengadaan /penjualan
Contoh proyek TI yang sukses di Indonesia
1. National Payment Gateway, Proyek Hubungan ATM bank Mandiri dan bank BCA
2. e-KTP
Pemadanan 1:1
(pencocokan sidik jari Pemasukan seluruh Pengiriman hasil dari
pemegang KTP dengan data ke dalam chip pusat ke kecamatan
data dalam chip)
Contoh proyek TI yang gagal di Indonesia
1. Website DPR-RI
1. Waktu : √
2. Biaya : √ (masih dipertanyakan nilai layaknya)
1. Pemeliharaan proyek = 8.4 M/tahun
2. Pemeliharaan situs = 1.3 M/tahun
3. Pengembangan sistem = 12M/tahun
3. Mutu : x
Penggunaan akun email
http://news.detik.com/read/2011/05/04/175929/1632619/10/minta-tak-dipojokkan-komisi-
viii-dpr-sudah-ada-alamat-email-khusus
Contoh proyek TI yang gagal di Indonesia
1. Waktu : x
2. Biaya : x (170 M)
3. Mutu : x
Aplikasi tidak digunakan, proses perhitungan suara tetap menggunakan cara manual
http://news.detik.com/read/2009/08/25/220042/1189631/10/kpk-temukan-pemborosan-
dalam-proyek-it-kpu
Contoh proyek TI yang gagal di Indonesia