Anda di halaman 1dari 5

pengertian manajemen proyek adalah proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengawasan, serta pengendalian akan sumber daya organisasi/perusahaan yang digunakan
dalam meraih tujuan organisasi/perusahaan yang telah ditentukan.
Adapun apabila diartikan secara lebih spesifik maka Pengertian Manajemen Proyek Adalah penerapan
suatu ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian yang berkaitan dengan proyek yang ditangani serta
metode teknis yang digunakan dalam mengelola sumber daya yang ada guna memperoleh tujuan yang telah
ditetapkan yaitu output/hasil yang maksimal yang terkait dengan kualitas, waktu, kinerja, dan keselamatan
kerja.
Ruang Lingkup Manajemen Proyek
1. Menetapkan waktu kapan proyek akan dilaksanakan.
2. Merencanakan scoope atau besaran lingkup yang akan digarap pada suatu proyek.
3. Menyusun dan menjelaskan definisi operasional dari setiap ruang lingkup proyek
4. Melakukan verifikasi dan pengawasan terhadap perubahan yang dapat terjadi saat proyek
dilaksanakan.
Tujuan Manajemen Proyek
1. On Time. Penyelesaian suatu proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan dan tidak terjadi
keterlambatan.
2. Anggaran Sesuai Dengan Perencanaan. Penggunaan anggaran dalam proyek sesuai dengan
rencana anggaran yang telah disusun dan tidak ada pemborosan dan biaya tambahan di luar rencana
anggaran.
3. Kualitas Sesuai dengan Kriteria yang disyaratkan.
4. Keberjalanan Kegiatan Proyek berlangsung dengan lancar.
Sasaran Manajemen Proyek
1. Mengembangkan dan menyelesaikan proyek yang sesuai dengan rencana anggaran dan sesuai
dengan deadline yang telah ditetapkan serta dengan kualitas hasil proyek yang disyaratkan sesuai
spesifikasi yang telah dianalisis.
2. Meningkatkan reputasi/nama baik bagi pelaksana proyek/kontraktor berdasarkan dengan kualitas
hasil proyek yang dikerjakannya.
3. Mengarahkan dan membentuk organisasi baik di kantor pusat atau di lapang untuk menjamin
terlaksananya manajemen operasionalproyek dengan team work yang baik.
4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung aktivitas proyek yang meliputi
ketersediaan sarana prasarana, keadaan dan keselamatan kerja, serta hubungan komunikasi yang baik
antara pihak yang terlibat di dlaam proyek.
5. Memelihara keharmonisan hubungan antar sesama anggota proyek yang bekerja sehingga setiap
pelaksana proyek akan berusaha memberikan kemampuan dan ketrampilan terbaik mereka dalam
penyelesaian proyek.
3 Garis Besar Kegiatan dalam Manajemen Proyek
1. Perencanaan
Sebelum melakukan pelaksanaan suatu proyek, aktivitas pengelolaan atau kegiatan manajemen proyek awal
adalah menyusun perencanaan yang matang. Perencanaan proyek disusun untuk menentukan tujuan dari
sebuah proyek yang ingin dicapai. Selain itu perencanaan proyek juga menyusun metode yang sesuai dan
segala hal yang berkaitan dengan administrasi sebagai acuan dalam penerapan pelaksanaan proyek.

Fungsi perencanaan dalam manajemen proyek dilaksanakan agar keberjalanan dan hasil proyek sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan yang meliputi deadline, kualitas hasil, anggaran, serta keselamatan kerja.
Aktivitas dalam perencanaan proyek seperti studi kelayakan, rekayasa area, penyusunan metode
pelaksanaan, dan standard kerja (waktu, anggaran, keselamatan dan kesehatan, lingkungan kerja, sumber
daya, manajemen resiko, manajemen proyek sistem informasi).
2. Penjadwalan
Setelah melakukan perencanaan tahapan kedua dalam manajemen proyek yaitu pelaksanaan. Dalam
pelaksanaan hal penting yang dilakukan adalah penjadwalan atau scheduling. Penjadwalan merupakan
implementasi perencanaan yang menberikan informasi terkait jadwal kegiatan dan perkembangan proyek
yang terdiri dari anggaran, sumber daya, jangka waktu dan juga progres dalam penyelesaian proyek.
Penjadwalan yang dilakukan pada manajemen proyek selalu up to datesesuai dengan perkembangan proyek
dan bermacam kendala yang dihadapi. Aktivitas pengawasan dan pembaharuan informasi akan selalu
dilaksanakan guna memperoleh penjadwalan yang faktual sehingga terus dalam track pencapaian tujuan.
Terdapat beberapa cara dalam mengelola penjadwalan protek seperti Kurva S (Hannum Curve), Burchart,
Linear Scheduling (Vector Diagram), Network Planning beserta waktu dan durasi setiap aktivitas. Apabila
ditemukan adanya penyimpangan yang tidak sesuai dengan perencanaan maka akan dievaluasi dan
dilakukan tindakan perbaikan agar proyek tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3. Pengendalian Proyek
Fungsi pengendalian di dalam manajemen proyek sangat berpengaruh terhadap hasil akhir. Pengendalian
proyek memiliki tujuan pokok untuk meminimalisasi atau menghindari adanya penyimpangan yang
dimungkinkan dihadapi di dalam keberjalanan proyek. Adapun tujuan lain dari pengendalian proyek seperti
mengoptimasi kinerja , waktu, biaya, kualitas, dan juga keselamatan kerja. Aktivitas yang dilakukan di
dalam pengendalian proyek yaitu pengawasan, pemeriksanaan, dan juga tindakan korektif yang
dilaksanakan selama proses pelaksanaan.

Contoh Manajemen Proyek


1. Industri manufaktur. Proyek yang bertujuan untuk menciptakan suatu produk terutama produk
berupa barang. Proyek industri manufaktur meliputi kegiatan perancangan/desain produk hingga
terciptanya produk jadi yang siap dikomersialisasi.
2. Konstruksi. Proyek konstruksi adalah proyek yang menggarap pembangunan yang menjadi
prasarana sebuah usaha, masyarakat, atau negara seperti pembangunan jalan raya, gedung, jembatan,
jalan tol, dan lain-lain.
3. Proyek Padat Modal. Proyek ini merupakan proyek yang memerlukan modal yang besar sebagai
sarana pencapaian tujuannya. Contoh proyek padat modal adalah proyek pengadaan barang,
pembebasan tanah yang sangat luas, pembangunan fasilitas penelitian maupun produksi, dan
sebagainya.
4. Penelitian dan Pembangunan. Proyek yang menitikberatkan pada riset dan pengembangan hingga
menghasilkan suatu produk yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk maupun pelayanan
terhadap khalayak ramai.

Manajer Proyek (Project Manager) adalah seseorang yang brtindak sebagai pimpinan dalam suatu
proyek. PM ini sangat berperan penting dalam adanya suatu proyek, karena kegagalan dan keberhasilan dari
proyek tersebut di tentukan oleh PM itu sendiri.

1. Karakter dari Kepribadiannya


 Harus memahami dan menguasai semua hal baik secara teori maupun teknis terhadap proyek yang
sedang di tangani.
 Memiliki pengalaman dan keahlian yang berkaitan dengan proyek yang sedang dikelola.
 Sebagai seorang yang mengambil keputusan, maka harus mampu bertindak secara adil dan
bertanggung jawab.
 Memiliki wibawa, mampu beradaptasi dan bergaul dengan bawahan sehingga tidak ada kesenjangan
antara atasan dan bawahan.
2. Karakteristik dari Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
 Memiliki komitmen yang tinggi untuk meraih tujuan serta keberhasilan proyek.
 Mampu menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu dan anggaran yang diberikan.
 Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
 Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
 Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal
tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal
maupun anggaran yang meleset.
3. Karakteristik Kemampuan Terkait dengan tim yang Dipimpin
 Mampu bersosialisasi dengan bawahan atau anggota tim.
 Mampu membangun kedisiplinan secara structural
 Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manjerial.
Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-
pekerjaan yang didelegasikan darinya.
 Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
 Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
 Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
MANFAAT MANAJEMEN PROYEK
 Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
 Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
 Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
 Mengidentifikasi metode analisa peramalan
 Mengukur prestasi terhadap rencana
 Mengidentifikasi masalah dini & tindakan perbaikan
 Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana yad
 Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui
TUNTUTAN MANAJER PROYEK
 Pengelolaan manusia
 Tugas yang harus dikerjakan sebagai PM
 Menggunakan peralatan/fasilitas yang ada
 Struktur organisasi yang ada
 Iklim organisasi
 Iklim pelanggan
MACAM ATAU JENIS PROYEK
 Proyek Engineering – Konstruksi
Misal pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, dll.
 Proyek Engineering – Manufaktur
Untuk menghasilkan produk baru. Jika kegiatan ini dilakukan berulang dan rutin maka tidak lagi
disebut proyek.
 Proyek Penelitian dan Pengembangan
Bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk tertentu. Prosesnya
bisa berubah-ubah (dalam rangka mengejar produk akhir).
 Proyek Pelayanan Manajemen
Misalnya merancang sistem informasi manajemen, sistem informasi akademik, merancang program
efisiensi dan penghematan.
 Proyek Kapital
Berkaitan dengan penggunaan dana kapital untuk investasi, misalnya pembebasan tanah, penyiapan
lahan, pembelian material dan peralatan.
 Proyek Radio – Telekomunikasi
Untuk membangun jaringan telekomunikasi.
 Proyek Konservasi Bio – Diversity
Berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan. Proyek jenis ini sarat dengan pengkajian, penelitian,
dan survai.
TIMBULNYA SUATU PROYEK
 Rencana pemerintah
misalnya proyek pembangunan jalan
 Permintaan pasar
misalnya terjadi kenaikan permintaan suatu produk dalam jumlah besar, maka perlu dibangun sarana
produksi baru.
 Dari dalam perusahaan yang bersangkutan
misalnya suatu perusahaan akan memperbarui (modernisasi) perangkat, sistem kerja, atau sistem
informasi yang lama agar lebih mampu bersaing.
 Dari kegiatan penelitian dan pengembangan
dari kegiatan penelitian dan pengembangan diperkirakan dapat dihasilkan produk baru yang banyak
manfaat dan peminatnya, sehingga dibangun fasilitas produksinya.
Pengertian Manajemen Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai
bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan
mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan
berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar,
diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah
berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan
konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung
jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.
Pengertian Proyek Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang
dinyatakan secara kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan
tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks sehingga dibutuhkan pengelolaan dan
kerjasama yang berbeda dari yang biasanya digunakan. Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek
merupakan gabungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, ‘tools and
techniques’ pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi. Proses-
proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu : ‘initiating process,
planning process, executing process, controlling process dan closing process’.
Bilamana dibandingkan dengan definisi dari proyek, maka semua ‘pekerjaan yang lain’ dianggap sebagai
suatu rutinitas belaka. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan
berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu
proyek.

Pengertian Umum dari Time Management:


• Suatu usaha untuk pemanfaatan secara efektif bagian-bagian dari waktu untuk melakukan aktivitas
tertentu.
• Target telah ditentukan pada jangka waktu tertentu dimana pekerjaan harus bisa diselesaikan
• Usaha semaksimal mungkin untuk pencapaian target
Management kualitas Proyek
Pada bagian ini di fokuskan pada proses dari management proyek. Ada 2 model atau teknik yang telah
sukses di gabungkan dan di terapkan dalam pelatihan di konsultan konsultan konstruksi dalam
meningkatkan kinerja proses dari management proyek, antara lain : Continuous Quality Model dan Process
Quality Management Model.
Continuous Quality Management
Merupakan cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakanuntuk meningkatkan proses
bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif
dalam arus industrisasi yang cepat.
Process Management Model
Model atau cara ini digunakan menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis . Ini
membangun dasar pondasi yang mana Continous Quality Management Model meneruskan mengadakan
suatau analisis yang terhadap langkah langkah dan proses dalam meningkatkan dan memanfaatkan
kesempatan yang ada.
Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management)
Definisi
 Biaya (menurut buku atau pakar akuntansi kebanyakan) berarti: sumber daya yang dikorbankan
untuk mencapai tujuan tertentu.
 Biaya (menurut Webster): something given up in exchange.
 Biaya biasanya dihitung dengan besaran-besaran moneter (uang), seperti: banyaknya rupiahyang
harus dibayarkan untuk memperoleh barang atau jasa tertentu.
 Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk
mendapat sesuatu sebagai gantinya.
 Karena proyek mengkonsumsi uang dan menghabiskan sumber daya yang bisa saja digunakan di
tempat lain, maka penting bagi manajer untuk paham Manajemen Biaya Proyek.
 Manajemen Biaya Proyek: proses yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa proyek diselesaikan
dalam anggaran yang sudah disetujui.
Proses Manajemen Biaya Proyek
 Estimasi Biaya (Cost Estimating): yang membuat dan memperkirakan biaya sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
 Penganggaran Biaya (Cost Budgeting): yang mengalokasikan perkiraan biaya keseluruhan terhadap
setiap item kerja yang akan membentuk baseline pengukuran kinerja.
 Pengendalian Biaya (Cost Control): yang mengendalikan perubahan - perubahan biaya terhadap
anggaran proyek.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam pemahaman yang umum, K3 adalah segala upaya untuk mengendalikan risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sasaran utama dari K3
ditujukan terhadap pekerja, dengan melakukan segala daya upaya berupa pencegahan, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan tenaga kerja, agar terhindar dari risiko buruk di dalam melakukan pekerjaan.
Pengertian Resiko Ada banyak definisi tentang resiko, resiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan
ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil
berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
Manajemen Resiko Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan
strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak
lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi
resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko-resiko yang timbul oleh penyebab fisik
atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian serta tuntutan hukum). Manajemen resiko adalah
rangkaian langkah-langkah yang membantu suatu perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak
pastian (Roger S. Pressman).
Contoh Manajemen Proyek dan Resiko Contoh manajemen proyek diantaranya adalah : membangun
sebuah stadion sepak bola, megelola penelitian berskala besar, melaksanakan pembedahan transplantasi
organ tubuh, memasang lintas produksi, atau berjuang mendapatkan ijazah strata satu di suatu perguruan
tinggi.
Manajemen Proyek
Manajemen Kualitas dan mutu
Manajemen biaya
Manajemen k3
Manajemen resiko

Anda mungkin juga menyukai