Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

MANAJEMEN PROYEK : SMARTHOUSE PROJECT, PENGAPLIKASIAN


SISTEM PERUMAHAN BERBASIS SMARTBUILDING

Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester


Periode 2023/2024 pada Mata Kuliah Manajemen Proyek
dengan Dosen Pengampu Elsa Rosyidah, S.TP., M.I.L.

Disusun oleh:
Rajib Naji Sabri
12421030

Program Studi Teknik Lingkungan


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Sidoarjo
2023
1. PENDAHULUAN
Project Charter
Nama Proyek : Pengaplikasian Perumahan Berbasis Smart Building
Tanggal Mulai Proyek : 15 November 2023
Tanggal Selesai Proyek : 15 Mei 2025
Manager Proyek : Rajib Naji Sabri

Tujuan Proyek
Tujuan proyek ini adalah untuk memudahkan segala aktivitas atau kegiatan manusia,
disamping itu, smart building akan memberi gambaran bagaimana sebuah bangunan dapat bekerja
lebih efektif bukan hanya sebagai hunian saja. Tetapi sebagai tempat yang memberi kenyamanan,
keamanan, dan penghematan.
Prinsip kerja yang ada pada bangunan cerdas adalah integrasi antar semua komponen pada
bangunan. Dasar kerjanya menggunakan bantuan sensor yang otomatis bekerja sendiri sesuai
pengaturan sistem atau adanya Building Automation System (BAS). Smart building umumnya
digunakan pada bangunan-bangunan besar seperti kantor,hotel, airport, rumah sakit, dan gedung
pencakar langit. Namun, kini bisa diaplikasikan pada hunian rumah pula.
Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari pengintegrasian sistem ini seperti menghidupkan
lampu pada malam hari, membayar listrik otomatis, mematikan energy listrik yang tak terpakai,
monitoring suhu dan kelembaban ruangan, pengaturan tingkat pencahayaan, pengoptimalan
kamera pengawas rumah. Ini semua dilakukan tanpa adanya kendali manusia atau disebut
pengintegrasian komponen-komponen bangunan itu sendiri. Meski sangat jenius, sistem dalam
smart building sangat rumit dan harus dikerjakan ahli dengan membutuhkan tenaga internet yang
stabil dan cepat. Selain itu, budget yang dibutuhkan sangat besar. Namun, di masa depan smart
building akan sangat menghemat pengeluaran.

Lingkup Proyek
Tujuan proyek: Membangun rumah untuk keluarga beranggotakan 5 orang.
Sumber daya proyek:
1. Manusia: pengawas lokasi konstruksi dan tim pembangun (5) tersedia hingga 50
jam/minggu selama 8 minggu; 1 arsitek tersedia untuk 20 jam/minggu untuk minggu 1 dan
minggu 8 proyek.
2. Waktu: 2 bulan untuk pembangunan outerior rumah hingga tim desain interior mengambil
alih.
3. Keuangan: 200.000 USD (per 1 unit rumah)
Kiriman:
1. Rumah lengkap siap untuk pekerjaan interior.
2. Semua utilitas (air, listrik, pemanas) tersambung dan berfungsi penuh.
Peta jalan:
Minggu 1: menyelesaikan rencana arsitek dan mendapatkan persetujuan sisanya dari dewan.
Minggu 2: mengerjakan basement dan utilitas.
Minggu 3: memasang tembok.
Minggu 4-6: pembangunan atap, jendela, dan pintu.
Minggu 7: mengerjakan bagian interior dan pemasangan property smarthouse oleh tim.
Minggu 8: menyetujui pekerjaan dengan arsitek dan menandatanganinya.

Berikut ini adalah beberapa faktor penentu keberhasilan proyek, yaitu:

• Komitmen dan dukungan dari pihak manajemen.

• Komitmen dan dukungan dari tim proyek.

• Ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi masing-masing.

• Kerjasama yang baik dari semua pihak yang sesuai dengan kompetensi masing-masing.

• Kontinuitas pelaksanaan proyek (tanpa adanya interupsi).

• Disiplin pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja proyek.

• Dokumentasi proyek yang baik dan lengkap.

• Tersedianya semua fasilitas pendukung proyek yang sesuai dan memadai.

Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian tujuan akhir proyek dengan segala batasan
yang ada, waktu, dan dana yang tersedia. Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi
waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, sebagai upaya untuk terlaksananya rencana proyek
tersebut, maka disusun metode pelaksanaan.

a. Perencanaan (Planning)

Menentukan proyek yang akan dikerjakan, dan bagaimana dikerjakan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Membetuk tim yang dibutuhkan untuk melaksanan suatu proyek.


c. Pengarahan (Actuating)

Membina dan membrikan arahan kepada tim yang terlibat dalan suatu proyek.

d. Pengendalian (Controlling)

Mengawasi dan mengevaluasi jalannya proyek. (Pengawasan biaya, kualitas dan waktu
proyek).
Batasan Biaya dan Jadwal
Pembatasan suatu proyek digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran
biaya dan jadwal proyek agar proyek tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam proses
manajemen sehingga tujuan proyek akan tercapai. Beberapa batasan biaya dan jadwal dalam
proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Biaya yang dikeluarkan untuk per unit rumah adalah 100.000 USD untuk bagian outerior
2. Untuk bagian interior budget maksimal adalah 100.000 USD
3. Estimasi waktu yang dipakai untuk pembangunan per 1 unit rumah adalah 8-12 minggu
4. Estimasi waktu yang dipakai untuk pembangunan 1 kompleks perumahan hingga mulai
beroperasi adalah 18 bulan – 24 bulan
5. Pengawasan oleh tim pengawas pembangunan akan dilakukan setiap 2 minggu sekali
Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan cukup sulit dan rencana mengatasi kemungkinan
kemungkinan yang akan muncul
1. Keselamatan Kerja
Ruang lingkup pelaksanaan sebuah proyek konstruksi bangunan gedung mempunyai potensi
kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Dalam perkembangannya, program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja ( K3 ) yang dilaksanakan dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan
kerja dalam pelaksanaannya semakin lama semakin dibutuhkan.

Program pencegahan kecelakaan kerja merupakan merupakan suatu kegiatan yang ditujukan
mencegah kemungkinan terjadinya bahaya yang dapat menyebabkan suatu kecelakaan kerja,
cacat, kematian atau kerusakan properti perusahaan yang berkaitan dengan alat, proses
pekerjaan, kondisi tempat kerja, lingkungan, serta cara melakukan pekerjaan. Upaya kami
dalam meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kerja adalah secara rutin melakukan
peninjauan khususnya pada alat konstruksi, melakukan peninjauan terhadap properti pekerja
seperti helm dan lain lain.
2. Kinerja yang rendah
Risiko kinerja terjadi saat proyek tidak berjalan sebaik yang diperkirakan sejak awal.
Walaupun manajer proyek tidak selalu dapat menemukan akar penyebab kinerja rendah, kita
dapat menemukan risiko proyek yang mungkin mengakibatkan masalah tersebut, dan
mencari cara mencegah risiko itu. Contoh risiko ini meliputi masa kritis dan miskomunikasi
di antara anggota tim.
Cara kami memitigasi kinerja yang rendah : Mengantisipasi potensi risiko kinerja lebih awal
dalam proses perencanaan dapat membantu kita bersiap. Menggunakan perangkat lunak
manajemen proyek memungkinkan kita mengikuti proses secara langsung, merencanakan
proyek dengan teliti, dan mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim.

3. Pembengkakan Biaya
Risiko biaya terjadi jika proyek melebihi anggaran awal yang telah ditetapkan. Risiko biaya
dapat terjadi karena penganggaran tidak realistis atau kurang mendetail dalam fase
perencanaan proyek.

Cara memitigasi biaya tinggi : Untuk mengurangi risiko biaya, setiap elemen proyek
dihitung secara akurat dan tetap berpegang pada anggaran secara teliti. Cara terbaik
berpegang pada anggaran adalah membuat templat rencana proyek untuk diselaraskan
dengan hasil akhir, ruang lingkup, dan jadwal. Saat proyek memasuki pengembangan, kami
melakukan pertimbangan penjadwalan pemeriksaan berkala guna meninjau anggaran dan
progres proyek smarthouse.

4. Desakan waktu
Risiko waktu atau dikenal sebagai risiko jadwal proyek adalah risiko di mana tugas dalam
proyek akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Jadwal yang tertunda dapat
memengaruhi hal lain seperti anggaran, tanggal penyerahan, atau kinerja keseluruhan.

Cara memitigasi desakan waktu: Untuk mengurangi risiko waktu, aturan praktisnya adalah
melebihkan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas pada fase
perencanaan dan membangun dalam waktu yang dialokasikan. Dengan begitu, kita akan
memiliki ruang gerak untuk penjadwalan nantinya. Kita juga membuat jadwal proyek
menggunakan Linimasa atau bagan Gantt. Memahami pekerjaan, dependensi antara
pekerjaan, dan penundaan apa pun dapat membantu manajer proyek beradaptasi secara
dinamis dengan risiko waktu saat muncul. Memahami siklus proyek juga dapat membantu
menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap tugas.

5. Kekurangan sumber daya


Sumber daya dapat meliputi waktu, keterampilan, uang, atau alat. Sebagai manajer proyek,
kami bertanggung jawab atas pengadaan sumber daya untuk tim dan menyampaikan status
sumber daya kepada tim. Alokasi sumber daya harus dilakukan lebih awal dalam proses
perencanaan proyek, biasanya 1-2 bulan sebelum eksekusi, bergantung pada ukuran proyek.

Cara memitigasi kekurangan sumber daya: Cara terbaik untuk mengurangi risiko sumber
daya adalah membuat rencana alokasi sumber daya. Rencana tersebut memanfaatkan sumber
daya tim secara optimal selagi memaksimalkan dampak sumber daya dan mendukung gol
tim.
Rencana SDM dan pemakaian sumberdaya lain
Tahapan Manajemen SDM(1)
o Perencanaan SDM Mengidentifikasi dan mendokumentasikan peranan seseorang dalam
proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi pelaporan orang tersebut dengan orang-
orang lain dalam proyek.
o Akuisisi Tim Proyek Usaha untuk mendapatkan SDM sesuai kebutuhan untuk
menyelesaikan proyek

Tahapan Manajemen SDM(2)


o Membangun Tim Proyek Meningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim proyek, baik
secara individual maupun secara berkelompok untuk meningkatkan kinerja proyek
o Mengelola Tim Proyek Memantau kinerja tim proyek dengan memberikan masukan atau
motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka meningkatkan kinerja proyek
Rencana pengujian hasil proyek
Rencana pengujian hasil proyek diawali dengan pengujian konektivitas antara perangkat interior
yang didesain menggunakan sistem smarthome dengan smartphone atau perangkat lain milik
konsumen.
Perangkat smart home system terhubung satu sama lain dan dapat diakses melalui satu titik
pusat yaitu smartphone, tablet, laptop, atau konsol game. Kunci pintu, televisi, termostat,
CCTV, kamera, lampu, dan bahkan peralatan seperti kulkas dapat dikontrol melalui 1 sistem
otomatisasi rumah yaitu smart home system. Sistem rumah pintar diinstal pada perangkat seluler
atau perangkat jaringan lainnya. Pengguna dapat membuat jadwal serta waktu agar perubahan
tertentu diterapkan, sehingga sistem lebih up to date. Smart home system dilengkapi dengan
artificial intelligence sehingga mereka dapat mempelajari jadwal pemilik rumah dan melakukan
penyesuaian sesuai kebutuhan.

Salah satunya yang banyak diterapkan pemilik smart home system adalah dengan kontrol
pencahayaan. Ini memungkinkan pemilik rumah mengurangi penggunaan listrik dan mendapat
manfaat dari penghematan biaya terkait energi. Beberapa smart home system memperingatkan
pemilik rumah jika ada gerakan yang terdeteksi di dalam rumah saat para penghuni pergi.
Sementara sistem lainnya dapat menghubungi pihak berwenang seperti polisi atau pemadam
kebakaran, jika ada situasi yang akan segera terjadi. Setelah terhubung, layanan seperti bel
pintu, sistem keamanan, dan peralatan smart home system lainnya akan menjadi bagian dari
teknologi Internet of things (IoT) atau jaringan objek fisik yang dapat mengumpulkan dan
berbagi informasi elektronik. Keamanan dan efisiensi adalah alasan utama di balik peningkatan
penggunaan smart home system. Sistem dapat menampilkan sistem nirkabel, terprogram atau
keduanya. Smart home system secara nirkabel lebih mudah dipasang.

Untuk bagian konstruksi akan diuji mulanya menggunakan hujan buatan, tujuannya adalah
untuk mengetahui apakah ada kebocoran pada atap maupun dinding serta untuk menguji
kekuatan dan kelayakan dinding apakah tahan terhadap jamur maupun kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi seperti bencana alam gempa.
Rencana peninjauan pekerjaan
Rencana peninjauan pekerjaan dilakukan dengan cara :
1. Peninjauan kelayakan konstruksi
2. Peninjauan fungsional properti smarthome
3. Peninjauan laporan keuangan dan kesesuaian budget dengan pengeluaran
4. Peninjauan kesesuaian laporan tim pengawas dengan keadaan di lapangan
5. Survey kepuasan konsumen dengan proyek yang dikerjakan
Rencana pelaksanaan hasil proyek
Waktu yang disiapkan untuk pengerjaan proyek perumahan berbasis smarthome adalah 8-12
bulan sedangkan untuk uji dan peninjauan smarthome direncanakan akan selesai pada bulan ke
13 sehingga waktu ketika perumahan diresmikan dan secara resmi dibuka adalah pada bulan ke
14 sejak awal pengerjaan yang tepatnya pada bulan Juli/Agustus tahun 2025.

Anda mungkin juga menyukai