Anda di halaman 1dari 17

pendi setiyo

terus berusaha menjadi terbaik diantara terbaik


Sunday, 1 April 2018

Makalah Project Scope Management, Project time


management, Project cost management, Projec
Human Resource Management, Project Risk
Management

MAKALAH
Project Scope Management, Project time management, Project cost
management, Projec Human Resource Management, Project Risk
Management

KELOMPOK 1
Oleh:
     NIM                NAMA
1.      2014142650 NANDA FIDIANSYAH
2.      2014142586 PENDI SETIYO
3.      2014142991 SUHENDRI
4.      2014142748 RENI HARTONO
5.      2014141897 ANDREAS KURNIA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan.
Harapan kami semoga ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi  ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

I.1    Latar Belakang

I.2    Tujuan Penulisan

I.3    Rumusan Masalah

BAB II

II.1  Project scope management

II.2  Project Time Management

II.2.1    Pentingnya penjadwalan proyek

II.2.2    Crashing and Fast Tracking

II.2.3    Critical Chain Scheduling

II.3  Project Cost Manajement

II.3.1    Pengertian Cost Dan Project Cost Manajemen

II.3.2    Pentingnya Project Cost Manajemen

II.3.3    Tahapan Biaya Manajemen Proyek

II.3.4    Masalah – masalah Dengan Estimasi biaya IT

II.3.5    Cost Estimation Tools  & Techniques

II.3.6    Cost Budgeting

II.3.7    Cost Control

II.3.8    Istilah – Istilah Dalam EVM

II.4  Project Human Resource Management

II.4.1    Pengertian & Pentingnya Project Human Resource Management

II.5  Project Risk Management

II.5.1    Manajemen Risiko

II.5.2    Jenis Resiko Teknologi

BAB III

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

 
BAB I
PENDAHULUAN

I.1          Latar Belakang
Proyek adalah sebuah kata yang sering di gunakan untuk sebuah pekerjaan didalam
sebuah program kegiatan, akan tetapi kata ini mempunyai arti dimana sebuah pekerjaan
besar yang berkemungkinan besar tidak akan terulang kembali pada jangka waktu tertentu
dimasa yang akan datang. Setiap proyek harus memiliki start dan finish yang jelas,
sekumpulan aktivitas yang berurutan diantara dua kejadian itu, berikut adanya suatu
sasaran tertentu. Suatu proyek adalah suatu usaha sementara yang dilaksanakan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik.
Sementara diartikan bahwa setiap proyek memiliki tanggal mulai dan selesai yang
tertentu. Unik diartikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari
produk atau jasa sejenis lainnya. Tidak ada dua proyek yang 100% sama. Manajemen
proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, 'tools and techniques' pada
aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi.
Proses-proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu :
'initiating process, planning process, executing process, controlling process dan closing
process'. Metode manajemen proyek memungkinkan kita untuk lebih berfokus pada
prioritas, mengawasi 'performance' mengatasi masalah dan melakukan penyesuaian
terhadap perubahan. Demikian pula metode ini memberikan kepada kita lebih banyak
kontrol dan menyediakan berbagai 'tools and techniques' yang telah teruji untuk
membantu seorang manager proyek dalam memimpin tim-tim proyek guna mencapai
sasarannya sesuai waktu dan anggaran yang telah ditentukan. Stake holder adalah semua
orang yang terlibat atau dipengaruhi oleh aktivitas proyek termasuk didalamnya adalah
sponsor proyek, tim dalam proyek, staf pendukung, kastamer, pengguna, suplier, dan
bahkan pesaing atau pihak yang melawan adanya proyek. Masing – masing stake holder
memiliki ekspektasi yang berbeda – beda. Bidang pengatehuan manajemen proyek adalah
kompetensi kunci yang harus dikembangkan oleh seorang manajer proyek. Ada sembilan
bidang pengetahuan manajemen proyek. Empat inti bidang pengetahuan diantaranya
adalah manajemen scope, time, cost dan quality. Sedangkan empat bidang pengetahuan
pendukung diantaranya adalah manjemen human resource, communication, risk dan
procurement. Dan satu bidang pengetahuan yang penting adalah project integration
management. Teknik dan tools dalam manajemen proyek memberikan bantuan pada
manajer proyek dan timnya untuk menyelesaikan pekerjaan proyek dalam sembilan bidang
pengetahuan. Beberapa tools adalah gantt charts, project network diagram dan critical
path analysis.
Sedangkan kaitannya antara manajemen proyek dan tekhnologi informasi adalah
bagaimana penerapan dari pengetahuan, keterampilan, 'tools and techniques' pada
aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi dengan
menggunakan peralatan elektronika, terutama computer untuk menyimpan, menganalisa,
dan mendistribusikan informasi apa saja termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.

Batasan yang umum dalam semua manajemen proyek termasuk TI Manajemen Poreyek
dikenal dengan Triple Constraint yang harus diperhatikan yaitu:
1.      Scope/Ruang Lingkup: Pekerjaan apa yang harus diselesaikan sebagai bagian dari sebuah
proyek. Produk, jasa atau hasil apa yang diharapkan oleh kastamer atau sponsor dari
proyek tersebut.
2.      Time/Batasan Waktu : Seberapa lama proyek harus diselesaikan dan bagaimana
penjadwalannya.
3.      Cost/Batasan Biaya : Seberapa besar biaya yang harus digunakan dalam suatu proyek dan
berapa anggarannya.
4.            Human/Sumber daya manusia : suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif.
5.            Risk/Risiko : Pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko
dan pengembangan strategi.

I.2          Tujuan Penulisan       
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi
pada masalah :
1.            Pemahaman mengenai IT Manajemen Proyek.
2.            Pemahaman Project Scope Management.
3.            Pemahaman Project time management.
4.            Pemahaman Project cost management.
5.            Pemahaman Projec Human Resource Management.
6.            Pemahaman Project Risk Management.

I.3          Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah
yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.            Bagaimana deskripsi Project Scope Management.
2.            Bagaimana deskripsi Project time management.
3.            Bagaimana deskripsi Project cost management.
4.            Bagaimana deskripsi Human Resource Management.
5.            Bagaimana deskripsi Risk Management.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1       Project scope management


Project scope management adalah suatu kegiatan untuk meyakinkan bahwa semua
kegiatan yang dilakukan telah mencakupi semua requirement yang telah didefinisikan, dan
tidak terdapat kegiatan tambahan yang tidak berhubungan dengan requirement.
Scope pada dasarnya dapat mengacu pada dua pengertian : Product Scope dan
Project Scope. Product Scope adalah fitur dan fungsi yang merupakan karakteristik dari
produk atau layanan yang dihasilkan, Sedangkan Project Scope adalah Kegiatan yang
dilakukan untuk menghasulkan produk atau layanan.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam kegiatan Project Scope Management, yaitu :
a.       Plan Scope Management (Management perencanaan ruang lingkup), adalah kegiatan untuk
mendokumentasikan pendefinisian, proses validasi, dan pengontrolan Proyek. Tujuannya
adalah untuk memberikan arahan tentang cara scope pengelolaan dalam proyek.
b.      Mengumpulkan Requirement, adalah kegiatan untuk mengumpulkan kebutuhan dari
Stakeholder. Pada tahap ini, input yang diperlukan diantaranya : Scope management plan,
requirement management plan, stakeholder management plan, Project Charter, dan
Stakeholder Register. Input ini kemudian diproses dengan beberapa cara seperti interview,
analisis dokumen, dan membuat prototype. Output yang diperoleh pada tahap ini adalah
requirement documentation dan requirement traceability matrix.
c.       Mendefinisikan Scope (ruang lingkup). Pada tahap ini, dilakukan pemilihan requirement
berdasarkan requirement yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini,
dibuat deskripsi lengkap tentang proyek dan produk, atau layanan.
d.      Membuat WBS (Work Breakdown Structure). Pada tahap ini, dilakukan pemecahan
pekerjaan agar lebih mudah dilakukan.
e.       Memvalidasi Scope. Proses validasi ini dilakukan berdasarkan Control Quality yang ditinjau
oleh Customer atau Sponsor.
f.       Mengontol Scope, adalah proses untuk memantau status dari suatu proyek dan scope
produk serta mengelola perubahan pada scope.

II.2       Project Time Management


Project Time Management adalah Manajemen waktu merupakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi
salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan
efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna
pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang
ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan
input.
Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi
manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu
bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan
pengawasan terhadap waktu. Dari tinjauan secara komprehensif pekerjaan yang hendak
dikerjakan dan rumusan tertulis sebuah rencana dapat diketahui prioritas hubungan antar
aktifitas yang akan dikerjakan sendiri serta didelegasikan. Jebakan yang sering muncul
disini adalah rasa percaya diri dapat cepat bila dikerjakan sendiri dimana itu perasaan
yang kurang tepat. Setelah pengorganisasian terjadi maka penggerakan pun dilakukan yang
mencakup pelaksanaan sendiri dan pemberian motivasi kepada pemegang delegasi. Satu
hal yang penting ialah komitmen kuat untuk konsisten pada rencana dan mengeliminasi
gangguan-gangguan termasuk permintaan bantuian dari atasan maupun bawahan dengan
cara berani mengatakan “TIDAK”.
Akhirnya setelah selesai tuntas pekerjaan dilakukan pengawasan berdasarkan
rencana, yang tidak lupa memberikan reward terhadap keberhasilan. Dalam situasi waktu
sesuai rencana belum habis sedangkan pekerjaan telah tuntas seyogyanya dipergunakan
untuk menambah kuantitas, merencanakan pekerjaan selanjutnya dan atau investasi
waktu. Pendek kata, kualitas manajamen waktu berpedoman kepada empat
indikator,yaitu: tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan
tetap melakukan pengawasan. Empat prinsip tersebut, applikabel dalam semua pekerjaan.
Variasi terjadi dalam kerumitan dan kecepatan setiap tahap dilakukan. Perencaaan jangka
panjang jelas lebih rumit dan relatif lama dari perencanaan jangka pendek, bahkan karena
begitu pendeknya dimungkinkan perencanaan begitu singkat yang berlangsung dalam
hitungan detik. Commited to time.

II.2.1      Pentingnya penjadwalan proyek


Banyak proyek teknologi informasi gagal dalam memenuhi proyeksi ruang lingkup,
waktu dan biaya. Para manajer sering menyatakan bahwa menyampaikan proyek tepat
waktu merupakan tantangan terbesar bagi mereka. Para manajer juga menyatakan bahwa
jadwal adalah alasan utama terjadinya konflik pada keseluruhan proyek dari siklus hidup
proyek menunjukkan hasil penelitian dari penyebab konflik dalam proyek. Pada gambar
dibawah ini menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, jadwal merupakan penyebab yang
paling besar dari konflik yang terjadi pada kehidupan proyek. Ketika pembentukan proyek
atau fase konsep, prioritas dan prosedur menyebabkan lebih banyak konflik dari pada
jadwal. Ketika fase awal atau fase pengembangan, hanya prioritas yang menyebabkan
lebih banyak konflik dari pada jadwal. Ketika fase tengah atau fase implementasi dan fase
akhir atau fase penutupan jadwal merupakan penyebab konflik yang dominan.
Mungkin sebagian dari alasan masalah jadwal pada umumnya adalah bahwa waktu
diukur secara mudah dan sederhana. Sekali jadwal ditetapkan, setiap orang dapat
memperkirakan dengan cepat kinerja jadwal dengan mengurangkan waktu perkiraan
semula dengan seberapa lama penyelesaian proyek tersebut. Orang sering membandingkan
waktu penyelesaian yang direncanakan dengan kenyataan tanpa mempertimbangkan
perubahan dalam poyek. Waktu juga satu variabel yang memiliki fleksibilitas terkecil.
Waktu berlalu tanpa memperdulikan apa yang terjadi dalam proyek.
a.       Proses manajemen waktu proyek
Proyek ini Waktu Proses Manajemen akan membantu Anda untuk:
1.      Menempatkan proses untuk waktu perekaman dalam proyek.
2.      Gunakan Timesheets untuk memantau waktu yang dihabiskan oleh staf.
3.      Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah manajemen waktu.
4.      Jauhkan Rencana Proyek Anda up-to-date setiap saat.
b.      Waktu Proyek Manajemen proses adalah unik karena:
1.      Daftar langkah kunci yang dibutuhkan untuk mengatur waktu dalam sebuah proyek.
2.      Termasuk diagram proses, menampilkan saat langkah-langkah yang diambil.
3.      Menjelaskan masing-masing peran dan tanggung jawab yang terlibat.
4.      Apakah pra-selesai dan siap untuk digunakan pada proyek-proyek sekarang
Jika Anda mencari suatu proses Manajemen Waktu Proyek yang dapat digunakan
segera, dengan sedikit penyesuaian, maka proses waktu akan memenuhi kebutuhan Anda.
Ini menggambarkan bagaimana mengelola waktu dan memberikan proyek-proyek sesuai
jadwal. Hemat waktu dengan menggunakan proses Proyek Manajemen Waktu sekarang.

II.2.2      Crashing and Fast Tracking


Crashing and Fast Tracking (Menerjang dan cepat-pelacakan)  jadwal cara
mengurangi panjang dari jadwal proyek. Menerjang adalah istilah umum untuk mengurangi
jadwal proyek. Ketika kita kecelakaan jadwal, kita menghabiskan uang atau sumber daya
untuk mengurangi waktu yang dijadwalkan untuk proyek sedemikian rupa sehingga kita
melakukan hal-hal yang memiliki penurunan terbesar dalam jadwal untuk sedikitnya
jumlah biaya. Ketika kami pertama mulai kecelakaan jadwal, jumlah yang relatif kecil
uang dan sumber daya harus dihabiskan untuk mendapatkan pengurangan yang cukup
besar waktu proyek. Karena kami terus mengurangi jadwal, kenaikan biaya relatif.
Pelacakan cepat adalah jenis khusus pengurangan jadwal. Ketika kita FastTrack,
kita mengambil item yang awalnya dijadwalkan akan dilakukan secara berurutan dan
menjadwal ulang mereka untuk dilakukan secara paralel atau sebagian dalam paralel.
Pelacakan cepat juga akan meningkatkan biaya tetapi, yang lebih penting, itu akan
meningkatkan risiko. Ketika kita memiliki beberapa tugas dalam suatu proyek yang terjadi
pada waktu yang sama dan sesuatu yang salah atau masalah berkembang, mungkin perlu
untuk mengganggu semua kegiatan berlangsung.

II.2.3      Critical Chain Scheduling


Critical Chain Scheduling "Rantai Kritis," dalam arti terbesar, adalah himpunan
proses dan praktek manajemen proyek yang dikembangkan oleh penerapan Teori Kendala
Proses Berpikir ke kesulitan yang dihadapi dalam memberikan proyek dengan baik
kecepatan dan kehandalan. "Tubuh pengetahuan" yang berhubungan dengan pusat Rantai
Kritis pada Penjadwalan Rantai Kritis dan Manajemen Buffer untuk proyek-proyek individu,
dan sinkronisasi upaya seluruh proyek di multi-proyek organisasi. (Critical Chain Scheduling
juga merupakan judul buku, oleh Eliyahu M. Goldratt, yang memperkenalkan konsep dasar
pendekatan).
Critical Chain Scheduling (Rantai kritis) dari proyek adalah himpunan tugas
tergantung yang mendefinisikan batas bawah diharapkan dari lead time memungkinkan
suatu proyek. Dependensi digunakan untuk menentukan rantai kritis termasuk logis
tangan-off dependensi (di mana output dari tugas pendahulunya diperlukan untuk memulai
penerus), dan dependensi sumber daya (mana tugas harus menunggu sumber daya untuk
menyelesaikan pekerjaan pada tugas lain) . Identifikasi rantai kritis menggunakan jaringan
tugas dengan "agresif tetapi dicapai" perkiraan, yang pertama "sumber daya diratakan"
terhadap seperangkat terbatas sumber daya. Dalam bahasa manajemen proyek tradisional,
struktur rantai kritis adalah mirip dengan "jalan terkendala sumber daya kritis."
Project Time Management dapat diartikan secara sederhana, melibatkan proses
yang dibutuhkan untuk memastikan waktu penyelesaian dari proyek. Ada enam proses
utama yang dilibatkan dalam project time management yaitu :
a.       Activity Definition
Activity Definition melibatkan pengidentifikasian aktivitas secara lebih rinci yang
mana harus dilakukan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk membuat suatu
tujuan proyek.
Tujuan utama dari proses activity definition adalah untuk memastikan bahwa tim
proyek sudah benar-benar mengerti semua tugas yang harus mereka lakukan sebagai
bagian dari project scope sehingga mereka dapat memulai penjadwalan kerja.
b.      Activity Sequencing
Setelah membuat aktivitas proyek, langka selanjutnya dalam project time
management adalah activity sequencing. Activity sequencing melibatkan pengamatan
kembali pada daftar aktivitas dan atribut, project scope management, daftar milestone,
dan perubahan yang disetujui untuk menentukanhubungan antara aktivitas. Activity
sequencing juga melibatkan evaluasi uantuk dependensi dan perbedaan tipe dependensi.
c.       Activity Resource Estimating
Sebelum mengestimasi durasi untuk setiap aktifitas, harus dimiliki suatu ide yang
baik untuk kuantitas dan tipe dari resource (orang, peralatan, dan material) yang akan
ditentukan pada setiap aktivitas. Secara alami proyek dan organisasi akan mempengaruhi
perkiraan resource. Sangat penting untuk menetukan resource apa yang perlu, termasuk
orang yang memiliki peforma project.
d.      Activity Duration Estimating
Setelah bekerja dengan stakeholder uantuk menetapkan aktivitas, menentukan
dependensinya, dan mengestimasi resource-nya, proses selanjutnya dalam project time
management adalah untuk mengestimasi durasi dari aktivitas. Perlu untuk diingat bahwa
durasi termasuk jumlah dari waktu kerja pada aktivitas di tambah waktu yang dilewatkan.
Durasi berhubungan dengan estimasi waktu, bukan mengusahakan estimasi. Keduanya
berhubungan, sehingga tim proyek harus mendokumentasikan asumsi ketika membuat
estimasi durasi dan mengubah estimasi sebagai progress proyek. Jika pada scope terjadi
perubahab dalam proyek, estimasi durasi akan diubah secara langsung sesuai dengan
perubahan tersebut.
e.       Schedule Development
Schedule development menggunakan hasil dari semua proses project time
management yang sebelumnya untuk menetukan awal dari akhir dari proyek. Sering ada
beberapa literasi dari semua proses project time management sebelum suatu jadwal
proyek diselesaikan. Tujuan akhir dari schedule development adalah untuk membuat suatu
jadwal proyek yang realistis yang menyediakan suatu dasar untuk memantau berjalannya
proyek untuk dimensi waktu dari proyek. Hasil utama dari proses ini adalah jadwal proyek,
model data jadwal, suatu baseline jadwal, perubahan yang diinginkan, dan perubahan
untuk kebutuhan resource, atribut aktivitas, kalender proyek, dan perencanaan
manajemen proyek.
f.       Schedule Control
Proses terakhir dari project time management adalah schedule control. Seperti
scope control, schedule control adalah suatu bagian dari proses pengendalian perubahan.
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahiu status dari jadwal proyek, faktor yang
dipengaruhi karena perubahan jadwal, menentukan jadwal yang berubah, dan mengatur
perubahan ketika perubahan itu terjadi.
II.3       Project Cost Manajement
Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah
metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui
siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost Manajemen meliputi beberapa
fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan,
pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.

II.3.1      Pengertian Cost Dan Project Cost Manajemen


Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai
tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya.Biaya pada umumnya diukur
dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb.
Project Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang
dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang
telah disepakati.

II.3.2      Pentingnya Project Cost Manajemen


Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola
secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat
mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka
pendek.

II.3.3      Tahapan Biaya Manajemen Proyek


Terdapat 4  tahapan dalam biaya  manajemen proyek yaitu:
a.         Perencanaan sumber daya, menentukan sumber dayaa pada  berapa banyak yang harus
digunakan.
b.        Cost estimating, membuat sebuah estimasi dari biaya dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan sebuah proyek.
c.         Cost budgeting, mengalokasikan semua estimasi biaya tersebut pada tiap paket kerja
untuk membuat sebuah baseline, agar dapat diukur kinerjanya.
d.        Cost control, mengendalikan perubahan dana proyek.

II.3.4      Masalah – masalah Dengan Estimasi biaya IT


a.         Membuat estimasi untuk proyek perangkat lunak yang besar merupakan pekerjaan yang
cukup besar, mengingat bahwa estimasi biaya dilakukan pada berbagai level proyek.
b.        Banyak orang melakukan estimasi dengan sedikit pengalaman akan pekerjaan yang
berkaitan. Solusinya adalah cobalah untuk melakukan berbagai pelatihan dan mentoring.
c.         Setiap orang memiliki bias masing-masing akan estimasi. Solusinya berikan pertanyaan-
pertanyaan kritis yang meyakinkan bahwa estimasi tidak bias.
d.        Manajemen menginginkan sejumlah tawaran,bukan estimasi sebenarnya.  Manajer Proyek
harus bisa bernegosiasi dengan sponsor proyek agar dapat membuat estimasi biaya yang
realistis

II.3.5        Cost Estimation Tools  & Techniques


a.         Analogous Estimates ( Top Down Estimates)
Mengestimasi biaya proyek berdasarkan biaya aktual dari proyek sebelumnya yang
dianggap “mirip” dengan proyek yang akan dikerjakan.
b.        Bottom Up Estimates
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga
diperoleh biaya total dari sebuah proyek.
c.         Parametric Modeling
Estimasi biaya proyek dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik proyek sebagai
parameter dalam model matematika.
Contoh :  Model Aircraft Cost

II.3.6      Cost Budgeting
Cost budgeting mencakupa lokasi estimasi biaya proyek kemasing-masing item
pekerjaan dan memberikan garis dasar biaya. Jumlah tersebut dia lokasikan ke budget
yang bersesuaian.

II.3.7      Cost Control
Adalah suatu Proses dalam pengendalian biaya termasuk dalam monitoring kinerja
pembiayaan meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam
baseline biaya yang direvisi memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan
dapat mengakibatkan perubahan biaya pula\ pengendalian biaya.
a.         Proses dalam pengendalian biaya termasuk :
1.      Monitoring kinerja pembiayaan.
2.      Meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam base line biaya yang
direvisi.
3.      Memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan dapat mengakibatkan
perubahan biaya pula.
b.      Earned value management merupakan salah satu alat penting dalam pengendalian biaya.
EVM adalah alat untuk mengukur kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang
lingkup, waktu dan data biaya.Untuk menggunakan EVM harus dibuat terlebih dahulu
baseline (original plan plus approved changes).  Dengan baseline dapat dievaluasi apakah
proyek berjalan dengan baik atau tidak. Secara periodik informasi aktual mengenai kinerja
proyek harus diperbaharui sehingga pemanfaatan EVM dapat optimal.

II.3.8      Istilah – Istilah Dalam EVM


a.       Planned Value (PV) adalah rencana porsi total estimasi biaya yang sudah disetujui untuk
dikeluarkan pada sebuah aktivitas selama perioda tertentu.
b.      Actual Cost (AC) adalah biaya total langsung maupun tidak langsung yang digunakan dalam
rangka menyelesaikan pekerjaan sesuai aktivitasnya selama perioda tertentu.
c.       Earned Value (EV)  adalah estimasi nilai (value) pekerjaan fisik yang sebenarnya telah
selesai, berdasarkan rate of performance ( RP), yaitu perbandingan pekerjaan yang selesai
terhadap pekerjaan yang rencananya diselesaikan dalam waktu tertentu.
d.      Cost Variance ( CV), variabel yang menunjukkan apakah kinerja biaya sudah melebihi atau
masih kurang dari biaya yang sudah direncanakan.
e.       Schedule Variance ( SV), variabel yang menunjukkan apakah jadwal yang lebih lama/lebih
lambat dari yang direncanakan.
f.       Cost Performance Index ( CPI) , variabel yang dpt digunakan untuk mengestimasi biaya
pada saat proyek selesai berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu.
g.      Schedule Performance Index ( SPI) , variabel yang dpt digunakan untuk mengestimase
waktu selesainya proyek, berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu.

II.4       Project Human Resource Management


II.4.1      Pengertian & Pentingnya Project Human Resource Management
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga
tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin -
dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga
dapat didefinisikan sebagai suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan
orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
            Menurut Keys to Managing People dan Motivasi yaitu :
a.       Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection.
1.      Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya,
waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal
seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan
lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan
lain sebagainya.
2.      Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan,
buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat
deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
3.      Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik
pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan
dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah
memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja /
interview dan proses seleksi lainnya.
b.      Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation.
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar
tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta
meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi
karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang
tinggi.
c.       Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection.
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi
atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi
pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai
dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari
atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga
perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang
sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke
waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah
diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
d.      Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
1.      Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai
pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan
tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut
transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak
dan kesempatan.
2.      Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah
perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya
adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan
perusahaan semakin serius.
3.      Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena
melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
4.      Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi
atau kemauan pegawai sendiri.
5.      Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja
maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
Motivasi berasal dari motive atau dengan prakata bahasa latinnya, yaitu movere
yang berarti “mengerahkan”. Seperti yang dikatakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo
(2000) motive atau dorongan adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang
melakukan sesuatu atau berkerja. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang
melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan
kerjanya, dan organisasi dimana ia berkerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya
memberikan upaya minimum dalam hal berkerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah
konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau motivation
berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau
keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah
faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo 2000).
Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia berkerja bersama demi
tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu :
a.       Motivasi finansial : yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial
kepada karyawan . Imbalan tersebut sering disebut insentif.
b.      Motivasi nonfinansial : yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk
finansial/uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan
manusia dan lain sebagainya (Gitosudarmo dan Mulyono, 1999).
Menurut Maslow’s Hierarchy of needs, Teori motivasi yang paling terkenal adalah
hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap
diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus,
seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik
dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan),
penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri
(pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Maslow
memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan.
a.       Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah
b.      sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat
atas.
Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan
tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan
dipenuhi secara eksternal. Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di
antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak
memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian
yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

II.5       Project Risk Management


Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang
mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain se-
bagainya. Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada, pengertian manajemen dapat
dilihat dari tiga pengertian :
1.      Manajemen sebagai suatu proses.
2.      Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3.      Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagai mana cara orang untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu
proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1.      Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2.      Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang
lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3.      Georçv R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang
yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan
orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab
terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut
manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen
dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu
ilmu dan seni dari :
1.      Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul JTAe^Bnctíon of the Executive, bahwa
manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fajol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril
O’donnel dan GerQge K Terry.
2.      Marry Parker FoUett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi
semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga
kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.

II.5.1      Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi
yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari
risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi
risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh
penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan
hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola
dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai
berikut :
a.       Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada
sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan
atau perbaikan yang diinginkan.
b.      Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan
belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
c.       Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu
fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Resiko merupakan bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan
terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan pada saat ini. Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian
resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya.

II.5.2      Jenis Resiko Teknologi


a.       Komponen file tidak lengkap.
b.      Sistem operasi tidak kompatibel, device tidak dikenal.
c.       Perangkat keras tidak mendukung (mis: resolusi monitor, resolusi printer).
d.      Spesifikasi tidak memenuhi.
e.       Kualitas Network dibawah standar kebutuhan.
f.       Browser, software tidak memenuhi.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Suatu proyek adalah suatu usaha yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk
atau jasa yang unik. Sementara diartikan bahwa setiap proyek memiliki tanggal mulai dan
selesai yang tertentu. Unik diartikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan adalah
berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya. Tidak ada dua proyek yang 100% sama.
Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, 'tools and
techniques' pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek
terpenuhi. Sehingga dalam setiap hal yang akan dikerjakan harus terjadwal antara
keuntungan dan estimasi waktu yang digunakan agar suatu proyek dapat selesai tepat pada
waktunya

DAFTAR PUSTAKA

Project human. (2012, 16 Agustus).. Diperoleh 18 Oktober 2017,


Wikipedia.(2012), “Badan Manajemen
Proyek Pengetahuan” http://en.wikipedia.org/wiki/A_Guide_to_the_Project_Management
_Body_of_Knowledge (18 Oktober 2017)
Prassetiyo, Adi, 2012, Project Human Resource Management,
(http://adiprassetio92.blogspot.co.id/2012/01/project-human-resource-
management.html, diakses tanggal 18 Oktober 2017 )
pendi di 16:44:00
Share
No comments:
Post a Comment

Home

View web version


Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai