MAKALAH
Project Scope Management, Project time management, Project cost
management, Projec Human Resource Management, Project Risk
Management
KELOMPOK 1
Oleh:
NIM NAMA
1. 2014142650 NANDA FIDIANSYAH
2. 2014142586 PENDI SETIYO
3. 2014142991 SUHENDRI
4. 2014142748 RENI HARTONO
5. 2014141897 ANDREAS KURNIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan.
Harapan kami semoga ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan Penulisan
I.3 Rumusan Masalah
BAB II
II.3.6 Cost Budgeting
II.3.7 Cost Control
II.5.1 Manajemen Risiko
BAB III
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Proyek adalah sebuah kata yang sering di gunakan untuk sebuah pekerjaan didalam
sebuah program kegiatan, akan tetapi kata ini mempunyai arti dimana sebuah pekerjaan
besar yang berkemungkinan besar tidak akan terulang kembali pada jangka waktu tertentu
dimasa yang akan datang. Setiap proyek harus memiliki start dan finish yang jelas,
sekumpulan aktivitas yang berurutan diantara dua kejadian itu, berikut adanya suatu
sasaran tertentu. Suatu proyek adalah suatu usaha sementara yang dilaksanakan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik.
Sementara diartikan bahwa setiap proyek memiliki tanggal mulai dan selesai yang
tertentu. Unik diartikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari
produk atau jasa sejenis lainnya. Tidak ada dua proyek yang 100% sama. Manajemen
proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, 'tools and techniques' pada
aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi.
Proses-proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu :
'initiating process, planning process, executing process, controlling process dan closing
process'. Metode manajemen proyek memungkinkan kita untuk lebih berfokus pada
prioritas, mengawasi 'performance' mengatasi masalah dan melakukan penyesuaian
terhadap perubahan. Demikian pula metode ini memberikan kepada kita lebih banyak
kontrol dan menyediakan berbagai 'tools and techniques' yang telah teruji untuk
membantu seorang manager proyek dalam memimpin tim-tim proyek guna mencapai
sasarannya sesuai waktu dan anggaran yang telah ditentukan. Stake holder adalah semua
orang yang terlibat atau dipengaruhi oleh aktivitas proyek termasuk didalamnya adalah
sponsor proyek, tim dalam proyek, staf pendukung, kastamer, pengguna, suplier, dan
bahkan pesaing atau pihak yang melawan adanya proyek. Masing – masing stake holder
memiliki ekspektasi yang berbeda – beda. Bidang pengatehuan manajemen proyek adalah
kompetensi kunci yang harus dikembangkan oleh seorang manajer proyek. Ada sembilan
bidang pengetahuan manajemen proyek. Empat inti bidang pengetahuan diantaranya
adalah manajemen scope, time, cost dan quality. Sedangkan empat bidang pengetahuan
pendukung diantaranya adalah manjemen human resource, communication, risk dan
procurement. Dan satu bidang pengetahuan yang penting adalah project integration
management. Teknik dan tools dalam manajemen proyek memberikan bantuan pada
manajer proyek dan timnya untuk menyelesaikan pekerjaan proyek dalam sembilan bidang
pengetahuan. Beberapa tools adalah gantt charts, project network diagram dan critical
path analysis.
Sedangkan kaitannya antara manajemen proyek dan tekhnologi informasi adalah
bagaimana penerapan dari pengetahuan, keterampilan, 'tools and techniques' pada
aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi dengan
menggunakan peralatan elektronika, terutama computer untuk menyimpan, menganalisa,
dan mendistribusikan informasi apa saja termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.
Batasan yang umum dalam semua manajemen proyek termasuk TI Manajemen Poreyek
dikenal dengan Triple Constraint yang harus diperhatikan yaitu:
1. Scope/Ruang Lingkup: Pekerjaan apa yang harus diselesaikan sebagai bagian dari sebuah
proyek. Produk, jasa atau hasil apa yang diharapkan oleh kastamer atau sponsor dari
proyek tersebut.
2. Time/Batasan Waktu : Seberapa lama proyek harus diselesaikan dan bagaimana
penjadwalannya.
3. Cost/Batasan Biaya : Seberapa besar biaya yang harus digunakan dalam suatu proyek dan
berapa anggarannya.
4. Human/Sumber daya manusia : suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif.
5. Risk/Risiko : Pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko
dan pengembangan strategi.
I.2 Tujuan Penulisan
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi
pada masalah :
1. Pemahaman mengenai IT Manajemen Proyek.
2. Pemahaman Project Scope Management.
3. Pemahaman Project time management.
4. Pemahaman Project cost management.
5. Pemahaman Projec Human Resource Management.
6. Pemahaman Project Risk Management.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah
yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi Project Scope Management.
2. Bagaimana deskripsi Project time management.
3. Bagaimana deskripsi Project cost management.
4. Bagaimana deskripsi Human Resource Management.
5. Bagaimana deskripsi Risk Management.
BAB II
PEMBAHASAN
II.3.6 Cost Budgeting
Cost budgeting mencakupa lokasi estimasi biaya proyek kemasing-masing item
pekerjaan dan memberikan garis dasar biaya. Jumlah tersebut dia lokasikan ke budget
yang bersesuaian.
II.3.7 Cost Control
Adalah suatu Proses dalam pengendalian biaya termasuk dalam monitoring kinerja
pembiayaan meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam
baseline biaya yang direvisi memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan
dapat mengakibatkan perubahan biaya pula\ pengendalian biaya.
a. Proses dalam pengendalian biaya termasuk :
1. Monitoring kinerja pembiayaan.
2. Meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam base line biaya yang
direvisi.
3. Memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan dapat mengakibatkan
perubahan biaya pula.
b. Earned value management merupakan salah satu alat penting dalam pengendalian biaya.
EVM adalah alat untuk mengukur kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang
lingkup, waktu dan data biaya.Untuk menggunakan EVM harus dibuat terlebih dahulu
baseline (original plan plus approved changes). Dengan baseline dapat dievaluasi apakah
proyek berjalan dengan baik atau tidak. Secara periodik informasi aktual mengenai kinerja
proyek harus diperbaharui sehingga pemanfaatan EVM dapat optimal.
II.5.1 Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi
yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari
risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi
risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh
penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan
hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola
dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai
berikut :
a. Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada
sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan
atau perbaikan yang diinginkan.
b. Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan
belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
c. Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu
fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Resiko merupakan bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan
terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan pada saat ini. Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian
resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Suatu proyek adalah suatu usaha yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk
atau jasa yang unik. Sementara diartikan bahwa setiap proyek memiliki tanggal mulai dan
selesai yang tertentu. Unik diartikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan adalah
berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya. Tidak ada dua proyek yang 100% sama.
Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, 'tools and
techniques' pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek
terpenuhi. Sehingga dalam setiap hal yang akan dikerjakan harus terjadwal antara
keuntungan dan estimasi waktu yang digunakan agar suatu proyek dapat selesai tepat pada
waktunya
DAFTAR PUSTAKA