Anda di halaman 1dari 44

RTA 4232 – MANAJEMEN PROYEK

TUGAS I

PERFORMA ARSITEK DALAM PROSES PELAKSANAAN PROYEK

OLEH

NAJLA- 160406008
CINDY – 160406037
BILLY HUTOMO – 1604044
STEPHANIE SURYA – 160406052
DESY FEBRIANA – 1604055
ARDI YANTONO - 160406057
MUNAZIRAH – 160406077
NILA RAHMAINI - 160406080
PUTRI ANDRIANI HRP – 160406098

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Tugas I yang berjudul “ Performa Arsitek Dalam Proses Pelaksanaan
Proyek “. Dan pada kesempatan ini juga tim penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Manajemen, Ibu Amy Marisa, ST,MSc.Ph.D, yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan
petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan baik Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca baik dalam pengembangan wawasan maupun
peningkatan ilmu pengetahuan.

Medan , 27 Maret 2019

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. METODLOGI PENELITIAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI KINERJA EGEKTIF ARSITEK


B. KRITERIA YANG MENDASARI UNTUK MENGUKUR KINERJA ARSITEK

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. METODOLOGI PENELITIAN
B. KOMPOSISI KUISIONER
C. HASIL ANALISA

BAB IV

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN
Manajemen proyek merupakan suatu displin ilmu pada era tahun 1950an, Amerika bangsa yang
pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek. Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari ilmu
manajemen proyek, dan namanya pun menjadi metode yang digunakan, bernama “Gantt Chart”. Perlu
diingat bahwa mempelajari manajemen proyek itu tidak terlalu sulit, karena didalamnya terdapat hal
hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanya ditambah sedikit logika dan aturan yang khusus.
Sedangkan proyek itu usaha yang harus dilakukan dari awal hingga akhir pada suatu kejadian, yang
mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh pelanggan. Meski pada akhir
tujuan adanya proyek adalah untuk memuaskan pelanggan. “Maksudnya begini ketika ada perusahaan
besar maupun kecil memanajemen proyek, yang terpenting adalah waktu yang tepat dalam membuat
dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya dan laporan dalam penyampaian produk
atas hasil dari proyek yang dijalankan.” Lalu bagimana kita mengetahui bahwa itu adalah “proyek”?
diperlukan beberapa ciri ciri/ karakteristik dari proyek, yaitu: ada sasara/tujuan, memiliki rentang
waktu/deadline, waktu biaya dan syarat kerja yang lengkap, berurutan dari a hingga z, terkadang
merupakan sesuatu event/kejadian yang sebelumnya belum pernah dilakukan.

A. Latar Belakang
Manajemen adalah aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek merupakan Suatu kegiatan sementara yang
dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan
dimaksudkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas.
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan
melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya
bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metoda serta teknik yang
paling baik sehingga pengunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan
manajemen proyek. Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan
penggelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan
berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Melihat pentingnya manajemen proyek maka dilakukan
Survey terhadap beberapa arsitek-arsitek yang telah berpengalaman dalam bidangnya, dimana untuk
membandingkan seberapa pentingnya “Peforma dan Kebutuhan Arsitek” berdasarkan pengalaman kerja
di lapangan.
Dalam sebuah proyek, arsitek selalu diharapkan untuk memiliki performa yang baik. Oleh
karena itu, sangatlah penting bagi mahasiswa arsitektur untuk mengetahui atribut guna menilai performa
yang diharapkan dari arsitek (profesi arsitek) agar arsitek tersebut dapat dinilai bekerja secara maksimal
dan mampu memenuhi kebutuhan klien yang menggunakan jasanya dalam proses pelaksanaan sebuah
proyek.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:.
1. Bagaimana performa seorang arsitek dalam memberikan penilaian terhadap kepentingan
dalam mengerjakan suatu proyek?
2. Apa saja kebutuhan seorang arsitek dalam mengerjakan suatu proyek dengan baik dan
efektif?
3. Apa pendapat/komentar lebih lanjut seorang arsitek dalam mengerjakan suatu proyek?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan untuk menambah pengetahuan mengenai segala aspek kegiatan dari
manajemen proyek dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua para pembaca, beberapa
diantaranya:
1. Pembaca mengetahui bagaimana peforma seorang arsitek dalam memberikan penilaian
terhadap kepentingan untuk mengerjakan (mendesain suatu proyek).
2. Pembaca mengetahui bagaimana kebutuhan seorang arsitek dalam mengerjakan suatu
proyek dengan baik dan efektif.
3. Pembaca dapat mengetahui pendapat/komentar lebih lanjut arsitek mengenai performa
yang baik dalam mengerjakan suatu proyek.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Pradipto (2013) dan mengadopsi instrumen dari
Nitithamyong dan Tan (2007). Pengumpulan data menggunakan metode kuisioner. Penyebaran
kuisioner pada studi ini ditujukan kepada arsitek-arsitek yang berpengalaman dalam mengerjakan
proyek. Variabel-variabel yang telah diidentifikasi dan ditanyakan kepada responden dengan
menggunakan skala 1 sampai 5. Detail dapat dilihat pada Riano, (2013).

2. Komposisi Kuisioner
Dalam penelitian ini, kuisioner digunakan sebagai alat untuk melakukan survei. Kuisioner
dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:

1. Berisi tentang data responden atau Profil Responden. Data responden meliputi peran dalam
perusahaan atau proyek, pengalaman kerja dalam bidang arsitek, latar belakang pendidikan, dan
nilai proyek terbesar yang pernah ditangani.

2. Berisi tentang Atribut Performa Arsitek mengenai penilaian pengalaman pentingnya seorang
arsitek dalam mengerjakan suatu proyek yang nantinya diharapkan dapat memenuhi tujuan
kedua dengan skala penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak Penting, 2 = Kurang Penting, 3 = Cukup Penting, 4 = Penting, dan 5 = Sangat Penting.

3. Berisi tentang faktor-faktor penentu kinerja efektif seorang arsitek, yang nantinya diharapkan
dapat memenuhi tujuan ketiga. Variabel pada kolom kuisioner adalah kebutuhan arsitek dalam
menyelesaikan suatu proyek dengan baik dan dengan skala penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak Penting, 2 = Kurang Penting, 3 = Cukup Penting, 4 = Penting, dan 5 = Sangat Penting

4. Berisi tentang komentar lebih lanjut arsitek dalam mengerjakan suatu proyek dengan baik dan
benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian manajemen Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu
sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan
dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan
dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan
lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh
aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah
untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan
suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya. Manajemen Proyek Definisi
dari manajemen proyek yaitu penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan ketrampilan,cara teknis yang
terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar
mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja,waktu,mutu dan keselamatan kerja.Dalam manajemen
proyek,perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga
tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area manajemen proyek yaitu
biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan sistem
informasi. Ada tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu : Ada tiga garis
besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
1. Perencanaan Untuk mencapai tujuan,sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang.Yaitu
dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program
teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi
yang ditentukan dalam batasan waktu,mutu,biaya dan keselamatan kerja.Perencanaan proyek dilakukan
dengan cara studi kelayakan,rekayasa nilai,perencanaan area manajemen proyek
(biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan system
informasi).
2. Penjadwalan Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi
tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya,tenaga
kerja,peralatan,material),durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.Penjadwalan proyek
mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya.Proses monitoring dan updating
selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek.Ada
beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek,yaitu Kurva S (hanumm
Curve),Barchart,Penjadwalan Linear (diagram Vektor),Network Planning dan waktu dan durasi
kegiatan.Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula,maka dilakukan evaluasi dan tindakan
koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.
3. Pengendalian Proyek Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek.Tujuan utama dari
utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya
proyek.Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya,waktu,mutu dan keselamatan kerja
harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur.Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu
berupa pengawasan,pemeriksaan,koreksi yang dilakukan selama proses implementasi. Manajer proyek
dan tugasnya Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai
dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu
berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu
memberikan contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan pemimpin yang dapat
memberikan informasi berupa laporan kepada atasan. Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki
tanggung jawab terbesar atas pelaksanaan proyek. Pekerjaan utama dari manajer proyek adalah
mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan proyek dari awal sampai selesai. Hal-hal yang perlu
dilakukan seorang manajer proyek adalah :
a. Manajer proyek harus mendefinisikan proyek, membreakdown proyek menjadi serangkaian
tugas(tasks) yang mudah dikelola, memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan, dan membentuk tim kerja
untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
b. Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan memitivasi anggota tim kerja
untuk menyelesaikan proyek tepat waktu
c. Manajer proyek harus menginformasikan kepada stakeholder tentang perkembangan pelaksanaan
proyek secara periodik.
d. Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan dampak
terhadap penyelesaian proyek.
e. Manajer proyek harus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan, karena tidak ada proyek yang
100% berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Berkaitan dengan tugas-tugas seorang manajer, maka
area kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah: kepemimpinan, manajemen orang
(konsumen, suplier, manajer dan kolega), komunikasi , negosiasi, perencanaan, manajemen kontrak,
pemecahan masalah dan berpikir kreatif).
Banyak kesalahan terjadi dalam mengelola sebuah proyek yang menyebabkan sering menjadi
hambatan. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang manajer proyek dalam
mengendalikan waktu proyek yaitu :
a. Mendefinisikan aktivitas proyek Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
b. Urutan aktivitas proyek Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan
hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek.
c. Estimasi aktivitas sumber daya proyek Estimasi aktivitas sumber daya proyek bertujuan untuk
melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek.
d. Estimasi durasi kegiatan proyek Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
e. Membuat jadwal proyek Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber daya proyek terdefinisi
dengan jelas, maka seorang manager proyek akan membuat jadwal proyek. Jadwal proyek ini nantinya
dapat digunakan untu menggambarkan secara rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal
pengerjaan proyek hingga proyek diselesaikan.
f. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek Saat kegiatan proyek mulai berjalan, maka
pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memastikan
apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak.

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Efektif Arsitek

“Nitithamyong dan Tan (2007) menyatakan bahwa ada dua belas faktor diidentifikasikan
yang dapat mempengaruhi kinerja efektif arsitek sebagai berikut ini:

1. Faktor Keterampilan Interaksi.


Faktor ini mencakup keterampilan penting dari arsitek yangdiperlukan untuk interaksi efektif
dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam proyekko. Faktor ini menekankan negosiasi,
kepemimpinan, pembentukan tim, kemampuan interpersonal dan politik seperti kemampuan
untuk mengidentifikasi pembuatan keputusan.

2. Faktor Manajemen Informasi yang Efisien.


Faktor ini mencakup kontribusi manajemen informasi yang efektif bagi kinerja arsitek yang
efektif dalam sebuah proyek.

3. Faktor Perencanaan yang Tepat untuk Pelaksanaan Proyek.


Dalam faktor ini menekankan pentingnya perencanaan yang tepat untukpengembangan proyek.

4. Faktor Pembentukan Prosedur Standar.


Faktor ini menekankan pada pentingnya membentuk prosedur standaruntuk menuju pada isu-
isu yang berbeda dalam sebuah proyek. Standarisasi prosedur melibatkan langkah demi langkah
atau aturanuntuk berbagai aktivitas proyek. Hal ini akan meningkatkan efisiensidalam
melakukan tugas dan juga membantu arsitek padapengambilan keputusan yang lebih efektif.

5. Faktor Organisasi Kolaborasi di antara Anggota-anggota Tim.


Faktor ini menekankan pentingnya kolaborasi di antara anggota-anggotatim. Keberhasilan
arsitek tergantung pada kemampuanuntuk mengatur anggota-anggota tim proyek dan
melakukannya untukmencapai sasaran.

6. Faktor Dukungan Klien.


Faktor ini menekankan pada usaha klien dalam menyediakan dukunganbagi arsitek.

7. Faktor Komitmen dan Fleksibilitas Arsitek.


Faktor ini menekankan komitmen arsitek terhadap tujuan proyek dan fleksibilitas untuk
beradaptasi pada situasi baru. Keberhasilan arsitek dalam melakukan kewajiban yang ditugaskan
dapat dilihat padafokusnya dan kesanggupan untuk memenuhi tujuan proyek guna memastikan
kepuasan

B. Kriteria yang Mendasari untuk Mengukur Kinerja Arsitek

Nititham yong dan Tan (2007) menyatakan bahwa ada lima kriteria diidentifikasikan yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja efektif arsitek.

1. Kriteria Kemampuan untuk Mencapai Tujuan Proyek. Kriteria ini menilai kinerja arsitek
berdasarkan pada tingkatkemampuan dalam mencapai biaya yang optimal, tepat waktu,
danproyek yang berkualitas.
2. Kriteria Kemampuan untuk Meningkatkan Manajemen dan KinerjaAnggota Tim Proyek.
Kriteria ini terdiri dari tiga pengukuran yang mengevaluasi kinerjaarsitek berdasarkan pada
kemampuan dalam mengkoordinasikanaktivitas-aktivitas proyek dan mengatur pertemuan
antara berbagaimacam pihak yang berpartisipasi dalam proyek.
3. Kriteria Kemampuan untuk Menambahkan Nilai dalam MembangunFasilitas. Kriteria ini
mengevaluasi kinerja arsitek berdasarkan padakemampuan membuat proyek yang ditugaskan,
apakah telah mencapaitujuan yang dimaksudkan untuk menambah nilai pada proyek
daripengetahuan dan pengalaman sebelumnya, dan untuk meningkatkanperencanaan strategis
pada tim proyek.
4. Kriteria Kemampuan untuk Mengurangi Masalah dan Konflik. Arsitek harus mempunyai
kapabilitas untuk menyelesaikan komplain masalah dan konflik di antara anggota tim proyek,
yang mana dapatmeminimalkan perselisihan antara arbitrasi dan litigasi.
5. Kriteria Kemampuan untuk Mendapatkan Kepuasan Klien. Dalam kriteria ini mengukur
performa arsitek berdasarkan pada kepuasan klien. Arsitek yang dapat mengelola proyek yang
ditugaskan dan berhasil harus bisa mendapatkan proyek tambahan dari klien yang sama dan
untuk meyakinkan klien agar merekomendasikan jasanya kepemain industry lainnya.

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Pradipto (2013) dan mengadopsi
instrumen dari Nitithamyong dan Tan (2007). Pengumpulan data menggunakan metode
kuisioner.Penyebaran kuisioner pada studi ini ditujukan kepada Arsitek – arsitek yang telah memiliki
pengalaman kerja pada bidang-bidangnya .Variabel-variabelyang telah diidentifikasi dan ditanyakan
kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Detail dapat dilihat pada Riano, (2013).

2. Komposisi Kuisioner
Dalam penelitian ini, kuisioner digunakan sebagai alat untuk melakukan survei. Kuisioner dibagi
menjadi empat bagian utama yaitu:1) Berisi tentang data responden. Data responden meliputi peran
dalamperusahaan atau proyek, pengalaman kerja dalam bidang konsultan,latar belakang pendidikan, dan
nilai proyek terbesar yang pernahditangani.2).Berisi tentang peran penting konsultan manajemen proyek,
yangnantinya diharapkan dapat memenuhi tujuan pertama. Variabel padakolom kuisioner adalah peran
penting konsultan manajemen proyek dengan skala penilaian sebagai berikut:1 = Sangat tidak Penting,
sampai dengan 5 = Sangat Penting. 3) Berisi tentang faktor-faktor penentu kinerja efektif konsultan,
yangnantinya diharapkan dapat memenuhi tujuan kedua. Variabel padakolom kuisioner adalah faktor-faktor
penentu kinerja efektif konsultandengan skala penilaian dari 1 = Sangat tidak setuju sampai dengan 5 =
Sangat setuju. 4) Berisi tentang kriteria pengukuran untuk menilai kinerja konsultan,yang nantinya
diharapkan dapat memenuhi tujuan ketiga.
TABEL ANALISA ATRIBUT PERFORMA ARSITEK

TP KP CP P SP
PERFORMA ARSITEK T
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Kemampuan untuk memahami tujuan klien 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 7.14 13 92.86 69
Kemampuan mempertimbangkan dan
2
memikirkan kebutuhan pengguna
0 0.00 0 0.00 0 0.00 3 21.43 11 78.57 67
Kemampuan untuk menganalisis konsep desain
3
dan kebutuhan/persyaratan
0 0.00 0 0.00 2 14.29 6 42.86 6 42.86 60
Kemampuan untuk merancang proyek sesuai
4
dengan anggaran
0 0.00 0 0.00 0 0.00 6 42.86 8 57.14 64
Kemampuan untuk mengidentifikasi dan
5
memprioritaskan tujuan proyek
0 0.00 0 0.00 3 21.43 5 35.71 6 42.86 59
Kemampuan untuk menyelesaikan desain dalam
6
waktu yang telah ditentukan
0 0.00 0 0.00 0 0.00 7 50.00 7 50.00 63
Kemampuan untuk menyesuaikan desain dengan
7
kebutuhan klien
0 0.00 0 0.00 2 14.29 6 42.86 6 42.86 60
Kemampuan untuk menciptakan estetika dan
8
desain yang berkualitas
0 0.00 0 0.00 3 21.43 4 28.57 7 50.00 60
Kemampuan untuk menghasilkan kejelasan dan
9
konsistensi spesifikasi dengan gambar
0 0.00 0 0.00 2 14.29 3 21.43 9 64.29 63
Kemampuan untuk memberikan bantuan dalam
10
strategi manajemen mutu
0 0.00 1 7.14 0 0.00 8 57.14 5 35.71 59
Kemampuan untuk memberikan
11 bantuan/bimbingan dalam pelaksanaan konstruksi 0 0.00 2 14.29 0 0.00 9 64.29 3 21.43 55
dan program pengujian
Kemampuan untuk memberikan bantuan dalam
12 menghasilkan pedoman mutu untuk pekerjaan 0 0.00 2 14.29 3 21.43 6 42.86 3 21.43 52
konstruksi
Kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan
13 desain tanpa kerja ulang dan kekurangan dalam 0 0.00 1 7.14 2 14.29 7 50.00 4 28.57 56
desain
Kemampuan mendesain sesuai dengan peraturan
14
dan standar
0 0.00 0 0.00 2 14.29 6 42.86 6 42.86 60
Kemampuan untuk menyelesaikan dan
15
menyederhanakan desain
1 7.14 0 0.00 5 35.71 4 28.57 4 28.57 52
Kemampuan mengkoordinasikan elemen-elemen
16
secara dimensional
0 0.00 1 7.14 5 35.71 5 35.71 3 21.43 52
Kemampuan menstandarisasikan elemen-elemen
17
desain
0 0.00 0 0.00 6 42.86 5 35.71 3 21.43 53
Memiliki pengetahuan tentang karakteristik
18
performa bahan dan komponen
0 0.00 0 0.00 1 7.14 6 42.86 7 50.00 62
Kemampuan untuk menghasilkan desain yang
19
fleksibel untuk perubahan
0 0.00 0 0.00 7 50.00 4 28.57 3 21.43 52
Kemampuan untuk melaksanakan tinjauan
20
constructability desain secara efektif
0 0.00 0 0.00 0 0.00 10 71.43 4 28.57 60
Kemampuan untuk berpartisipasi dalam
21
peninjauan lapangan dan inspeksi secara efektif
0 0.00 0 0.00 2 14.29 5 35.71 7 50.00 61
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
22
dengan klien
0 0.00 0 0.00 1 7.14 5 35.71 8 57.14 63
Kemampuan untuk mengkomunikasikan ide-ide
23
secara efektif ke dalam gambar
0 0.00 0 0.00 1 7.14 5 35.71 8 57.14 63
Kemampuan untuk mengkomunikasikan desain
24
dengan jelas kepada kontraktor
0 0.00 0 0.00 0 0.00 6 42.86 8 57.14 64
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
25
dengan profesional lainnya selama tahap desain
0 0.00 0 0.00 1 7.14 7 50.00 6 42.86 61
26 Kemampuan berkomunikasi dengan jelas 0 0.00 0 0.00 1 7.14 3 21.43 10 71.43 65
27 Kemampuan berkomunikasi dengan pasti 0 0.00 0 0.00 2 14.29 6 42.86 6 42.86 60
28 Kemampuan berkomunikasi dengan ringkas 0 0.00 2 14.29 0 0.00 6 42.86 6 42.86 58
29 Kemampuan berkomunikasi dengan lengkap 0 0.00 0 0.00 3 21.43 3 21.43 8 57.14 61
Kemampuan untuk menjalankan pertemuan
30
proyek pra-desain secara efektif
0 0.00 0 0.00 3 21.43 5 35.71 6 42.86 59
Kemampuan untuk mengkoordinasikan tahapan-
31
tahapan desain
0 0.00 0 0.00 2 14.29 9 64.29 3 21.43 57
Kemampuan untuk memberikan bantuan dalam
32
mendefinisikan strategi proyek
0 0.00 0 0.00 3 21.43 6 42.86 5 35.71 58
Kemampuan untuk mengkoordinasikan antara
33
desain dan konstruksi
0 0.00 0 0.00 0 0.00 4 28.57 10 71.43 66
Kemampuan untuk melibatkan profesional
34
lainnya dalam tahap desain
0 0.00 0 0.00 2 14.29 7 50.00 5 35.71 59
Kemampuan untuk membuat pertemuan untuk
35
tinjauan proyek yang efektif
0 0.00 0 0.00 3 21.43 8 57.14 3 21.43 56
Kemampuan untuk mengatur orang-orang dan
36
aktivitas kerja
0 0.00 1 7.14 2 14.29 6 42.86 5 35.71 57
Kemampuan untuk memberikan nasihat tentang
37
ketentuan/ketetapan dalam kontrak
0 0.00 1 7.14 1 7.14 9 64.29 3 21.43 56

TABEL ANALISA KEBUTUHAN ARSITEK


TP KP CP P SP Rata -
No KEBUTUHAN ARSITEK T
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Rata
Saya dapat bekerja dengan baik jika ada
1 kebebasan dan toleransi yang cukup 0 0.00 0 0.00 2 14.29 7 50.00 5 35.71 59 4.21
dalam menyelesaikan proyek
Saya akan bekerja dengan baik jika ada
sumber daya yang mencukupi untuk
2
menyelesaikan pekerjaan saya (software,
0 0.00 0 0.00 3 21.43 4 28.57 7 50.00 60 4.29
computer, etc)
Pekerjaan yang penuh tantangan penting
3
bagi saya
0 0.00 0 0.00 5 35.71 7 50.00 2 14.29 53 3.79
Saya akan bekerja dengan baik jika
diberikan kesempatan untuk
4
berpartisipasi dalam mengambil
1 7.14 0 0.00 1 7.14 1 7.14 11 78.57 63 4.50
keputusan
Saya akan bekerja dengan efektif jika
5 diberikan berbagai variasi 0 0.00 1 7.14 2 14.29 5 35.71 6 42.86 58 4.14
tugas/pekerjaan (tidak monoton)
Saya menikmati lingkungan kerja yang
6
baik untuk menyelesaikan proyek
0 0.00 2 14.29 0 0.00 7 50.00 5 35.71 57 4.07
Saya akan bekerja dengan baik jika
diberikan banyak kesempatan untuk
7
menunjukkan kekuasaan dan pengaruh
3 21.43 2 14.29 3 21.43 4 28.57 2 14.29 42 3.00
saya
Pekerjaan yang memuaskan adalah yang
8 memiliki sedikit/tidak ada gangguan 1 7.14 1 7.14 5 35.71 3 21.43 4 28.57 50 3.57
kerja dalam penyelesaian proyek
Adalah penting bahwa organisasi tempat
saya bekerja memiliki tingkat kepedulian
9
terhadap keselamatan dan kesejahteraan
0 0.00 2 14.29 0 0.00 3 21.43 9 64.29 61 4.36
pekerjanya
Saya merasa pekerjaan itu memuaskan
10 jika ada komitmen dari organisasi untuk 0 0.00 0 0.00 3 21.43 4 28.57 7 50.00 60 4.29
pengembangan pekerjanya
Pekerjaan yang paling menyenangkan
adalah yang organisasinya memastikan
11
bahwa pekerjanya dapat menetapkan
1 7.14 0 0.00 2 14.29 4 28.57 7 50.00 58 4.14
tujuan dan mencapainya
Saya akan bekerja dengan baik jika
12 dalam organisasi ada interaksi terbuka 0 0.00 0 0.00 2 14.29 2 14.29 10 71.43 64 4.57
antara atasan dan bawahan
Sangat penting bagi saya jika pekerjaan
13 dapat mendorong kreativitas dan ide-ide 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 7.14 13 92.86 69 4.93
baru
Penting bagi saya jika dalam pekerjaan
14 ada mekanisme umpan balik yang sesuai 0 0.00 1 7.14 3 21.43 4 28.57 6 42.86 57 4.07
saat pengerjaan proyek
Saya akan bekerja dengan baik jika
mendapat dukungan pengawasan yang
15
cukup dari atasan pada proyek yang saya
0 0.00 1 7.14 3 21.43 5 35.71 5 35.71 56 4.00
kerjakan
Saya merasa pekerjaan itu
16 menyenangkan jika tujuan proyek dan 0 0.00 0 0.00 2 14.29 5 35.71 7 50.00 61 4.36
perencanaannya jelas
Saya dapat bekerja dengan baik jika
dalam pekerjaan ada kebijakan
17
organisasi yang baik untuk penyelesaian
0 0.00 0 0.00 1 7.14 7 50.00 6 42.86 61 4.36
proyek yang efektif
Pekerjaan akan memuaskan saya jika
18 beban kerjanya rendah dan tidak banyak 0 0.00 5 35.71 4 28.57 3 21.43 2 14.29 44 3.14
tekanan
Saya akan bekerja dengan baik jika
19 atasan saya mampu memperlakukan para 0 0.00 1 7.14 2 14.29 5 35.71 6 42.86 58 4.14
pekerjanya secara adil
Saya cenderung ingin bekerja dimana
ada struktur organisasi yang efektif
20
dalam pembagian tugas-tugas proyek
0 0.00 1 7.14 2 14.29 5 35.71 6 42.86 58 4.14
yang harus dikerjakan
Saya senang bekerja dimana ada
21 hubungan kerja yang harmonis dalam 0 0.00 0 0.00 1 7.14 5 35.71 8 57.14 63 4.50
tim desain
Saya akan bekerja dengan baik jika ada
22 kesesuaian antara keputusan desain 0 0.00 0 0.00 2 14.29 6 42.86 6 42.86 60 4.29
dengan tujuan/sasaran proyek
Pekerjaan yang memuaskan adalah jika
23 ada komunikasi yang baik diantara tim 0 0.00 0 0.00 1 7.14 1 7.14 12 85.71 67 4.79
desain
Pekerjaan akan menyenangkan jika ada
24
koordinasi yang baik dalam tim desain
0 0.00 0 0.00 1 7.14 0 0.00 13 92.86 68 4.86
Adalah penting bagi saya jika pekerjaan
25 itu memiliki tuntutan proyek dan 0 0.00 0 0.00 2 14.29 8 57.14 4 28.57 58 4.14
harapan yang realistis dari klien
Saya akan bekerja dengan baik jika ada
26
waktu penyelesaian proyek yang realistis
0 0.00 0 0.00 4 28.57 6 42.86 4 28.57 56 4.00
Adalah hal yang penting bagi saya jika
27 tim desain memiliki kompetensi yang 0 0.00 0 0.00 1 7.14 7 50.00 6 42.86 61 4.36
memadai
Saya tidak akan senang bekerja dimana
28
ada banyak perubahan desain dan variasi
1 7.14 2 14.29 5 35.71 4 28.57 2 14.29 46 3.29
Pekerjaan memuaskan jika ada
29 komitmen proyek yang baik dari setiap 0 0.00 1 7.14 1 7.14 5 35.71 7 50.00 60 4.29
anggota dalam tim desain
Saya akan bekerja dengan baik jika
30 pekerjaan tersebut berguna dan 0 0.00 0 0.00 4 28.57 4 28.57 6 42.86 58 4.14
memberikan kepuasan kerja
Penting bagi saya jika pekerjaan yang
31
saya lakukan memberikan keuntungan
0 0.00 1 7.14 0 0.00 5 35.71 8 57.14 62 4.43
keuangan yang bagus atas upaya yang
saya lakukan pada pengerjaan proyek
Saya akan bekerja dengan baik jika
perusahaan memberikan tunjangan atas
32
upaya yang saya lakukan pada
0 0.00 1 7.14 3 21.43 4 28.57 6 42.86 57 4.07
pengerjaan proyek
Penting bagi saya jika pekerjaan dapat
33
memberikan keamanan hari tua
0 0.00 1 7.14 2 14.29 6 42.86 5 35.71 57 4.07
Saya akan bekerja dengan baik jika
usaha yang saya lakukan bisa mengarah
34
pada retensi karyawan dan menjamin
0 0.00 0 0.00 0 0.00 8 57.14 6 42.86 62 4.43
kelangsungan hidup perusahaan
Saya akan bekerja dengan baik jika ada
35 pengakuan atas kontribusi yang saya 0 0.00 0 0.00 3 21.43 4 28.57 7 50.00 60 4.29
lakukan
Saya akan bekerja efektif jika
usaha/upaya yang saya lakukan dalam
36
pengerjaan proyek dipuji dan dihargai
0 0.00 0 0.00 6 42.86 3 21.43 5 35.71 55 3.93
oleh orang lain

3. Hasil Analisa

Dari ke 73 poin diatas, diperoleh 4 nilai tertinggi , yaitu:


1. Kemampuan memahami tujuan klien
Dengan skor 4.93
2. Jika pekerjaan dapat mendorong kreativitas dan ide-ide baru
Dengan skor 4.93
3. Kemampuan mempertimbangkan dan memikirkan kebutuhan pengguna
Dengan skor 4.79
4. Pekerjaan yang memuaskan adalah jika ada komunikasi yang baik diantara tim desain Dengan skor
4.79
Dan 3 nilai terendah, yaitu :
1. Bekerja dengan baik jika diberikan banyak kesempatan untuk menunjukkan kekuasaan dan
pengaruh saya
Dengan skor 3.00
2. Pekerjaan akan memuaskan saya jika beban kerjanya rendah dan tidak banyak tekanan
Dengan skor 3.14
3. Tidak akan senang bekerja dimana ada banyak perubahan desain dan variasi
Dengan skor 3.29
BAB IV
KESIMPULAN

Semakin maju peradaban manusia, semakin cangggih dan kompleks proyek yang dikerjakan
dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang
jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek
untuk memenuhi kebutuhan masyarakatsehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metode serta teknik
yang paling baik sehingga penggunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga
dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari
pendekatan pengelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang
dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen proyek berbeda dengan manajemen
klasik yang berhasil mengelola kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa perilaku proyek yang
penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.
Dalam merancang sebuah bangunan, penting bagi seorang arsitek untuk memahami tujuan
klien, dan mempertimbangkan tentang kebutuhan pengguna. Seorang arsitek yang bekerja sangat
bergantung pada kreativitas dan ide-ide baru yang muncul ketika mengerjakan proyek tersebut. Oleh
karena itu, dalam mengerjakan sebuah proyek, penting jika dalam pekerjaan tersebut dapat
mengembangkan ide-ide baru. Tim desain atau team kerja yang memiliki komunikasi dan kerja sama
yang baik pun dapat meningkatkan kinerja dan performa seorang arsitek.
Di sisi lain, seorang arsitek tidak mementingkan kekuasaan dan pengaruh dalam menunjukkan
kinerjanya. Seorang arsitek lebih menghargai jika karya- karyanya diapresiasi oleh klien dan bukan
berdasarkan kekuasaan. Namun dalam mengerjakan proyek, seorang arsitek dapat terpengaruh oleh
beban dan tekanan yang datang, sehingga banyak sekali arsitek yang memilih untuk menyelesaikan
proyek-proyek kecil dimana tidak terdapat banyak tekanan. Sebaliknya, dalam dunia mendesign, para
arsitek sudah lazim dengan adanya perubahan desain dan revisi. Tetapi dalam hasil kuesioner tersebut
menunjukkan hal yang sebaliknya. Arsitek tidak akan senang bekerja dimana hanya sedikit revisi,
karena dengan adanya revisi tersebut, akan mengembangkan pengalaman dan pengetahuan arsitek itu
sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAPAK MUSDY IBU SUHENDRYANI
Lampiran 2 (Kuesioner)
Data Responden

Nama Responden : Vivian Cho


Jenis Kelamin : Perempuan
Ikut dalam keanggotaan IAI : Ya

A. Profil Responden

1. Usia Bapak/Ibu/Sdr/i: 26 tahun

2. Status perusahaan tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja:


Milik pemerintah Private Lainnya (sebutkan) : ............................................

3. Jabatan Bapak/Ibu/Sdr/i pada perusahaan: Architect in charge di perusahaan sendiri.


(jika bekerja pada/memiliki perusahaan konsultansi/konstruksi)
Lamanya bekerja pada perusahaan: 4 tahun

4. Pengalaman dalam bidang konstruksi/perencanaan: 8 Tahun

5. Latar belakang pendidikan Bapak/Ibu/Sdr/i :


Sarjana/S1 Master/S2 Doktor/S3 Pendidikan profesi lainnya (sebutkan):
..................................................
6. Tipikal proyek yang Bapak/Ibu/Sdr/i kerjakan:
(dapat dipilih lebih dari satu)
Housings & Settlements Offices Interior Design Lainnya (sebutkan):
Commercial Buildings Landscape Urban Planning/Design .....................................

7. Jumlah proyek yang diselesaikan s/d tahun 2018: 5 proyek

8. Jumlah rata-rata proyek yang dikerjakan/diselesaikan dalam satu tahun ±7 proyek

B. Atribut Performa Arsitek

Untuk bagian B, lingkari angka di sebelah kanan pernyataan sesuai dengan skala berikut ini:
1: Tidak Penting 2: Kurang Penting 3: Cukup Penting 4: Penting 5: Sangat Penting
Contoh: Kemampuan memahami tujuan klien 1234 5
Jika sangat penting, maka lingkarilah angka 5

B. Berdasarkan pengalaman Anda sebagai seorang Arsitek, berikanlah penilaian terhadap tingkat
kepentingan untuk masing-masing kriteria pada pernyataan berikut ini sesuai dengan proyek (desain)
yang sedang/telah selesai dikerjakan:
1 Kemampuan untuk memahami tujuan klien 1 2 3 4 5
2 Kemampuan mempertimbangkan dan memikirkan kebutuhan pengguna 1 2 3 4 5
3 Kemampuan untuk menganalisis konsep desain dan kebutuhan/persyaratan 1 2 3 4 5
4 Kemampuan untuk merancang proyek sesuai dengan anggaran 1 2 3 4 5
5 Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan tujuan proyek 1 2 3 4 5
6 Kemampuan untuk menyelesaikan desain dalam waktu yang telah ditentukan 1 2 3 4 5
7 Kemampuan untuk menyesuaikan desain dengan kebutuhan klien 1 2 3 4 5
8 Kemampuan untuk menciptakan estetika dan desain yang berkualitas 1 2 3 4 5
9 Kemampuan untuk menghasilkan kejelasan dan konsistensi spesifikasi dengan gambar 1 2 3 4 5
10 Kemampuan untuk memberikan bantuan dalam strategi manajemen mutu 1 2 3 4 5
11 Kemampuan untuk memberikan bantuan/bimbingan dalam pelaksanaan konstruksi dan 1 2 3 4 5
program pengujian
12 Kemampuan untuk memberikan bantuan dalam menghasilkan pedoman mutu untuk 1 2 3 4 5
pekerjaan konstruksi
13 Kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan desain tanpa kerja ulang dan kekurangan 1 2 3 4 5
dalam desain
14 Kemampuan mendesain sesuai dengan peraturan dan standar 1 2 3 4 5
15 Kemampuan untuk menyelesaikan dan menyederhanakan desain 1 2 3 4 5
16 Kemampuan mengkoordinasikan elemen-elemen secara dimensional 1 2 3 4 5
17 Kemampuan menstandarisasikan elemen-elemen desain 1 2 3 4 5
18 Memiliki pengetahuan tentang karakteristik performa bahan dan komponen 1 2 3 4 5
19 Kemampuan untuk menghasilkan desain yang fleksibel untuk perubahan 1 2 3 4 5
20 Kemampuan untuk melaksanakan tinjauan constructability desain secara efektif 1 2 3 4 5
21 Kemampuan untuk berpartisipasi dalam peninjauan lapangan dan inspeksi secara efektif 1 2 3 4 5
22 Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan klien 1 2 3 4 5
23 Kemampuan untuk mengkomunikasikan ide-ide secara efektif ke dalam gambar 1 2 3 4 5
24 Kemampuan untuk mengkomunikasikan desain dengan jelas kepada kontraktor 1 2 3 4 5
25 Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan profesional lainnya selama tahap 1 2 3 4 5
desain
26 Kemampuan berkomunikasi dengan jelas 1 2 3 4 5
27 Kemampuan berkomunikasi dengan pasti 1 2 3 4 5
28 Kemampuan berkomunikasi dengan ringkas 1 2 3 4 5
29 Kemampuan berkomunikasi dengan lengkap 1 2 3 4 5
30 Kemampuan untuk menjalankan pertemuan proyek pra-desain secara efektif 1 2 3 4 5
31 Kemampuan untuk mengkoordinasikan tahapan-tahapan desain 1 2 3 4 5
32 Kemampuan untuk memberikan bantuan dalam mendefinisikan strategi proyek 1 2 3 4 5
33 Kemampuan untuk mengkoordinasikan antara desain dan konstruksi 1 2 3 4 5
34 Kemampuan untuk melibatkan profesional lainnya dalam tahap desain 1 2 3 4 5
35 Kemampuan untuk membuat pertemuan untuk tinjauan proyek yang efektif 1 2 3 4 5
36 Kemampuan untuk mengatur orang-orang dan aktivitas kerja 1 2 3 4 5
37 Kemampuan untuk memberikan nasihat tentang ketentuan/ketetapan dalam kontrak 1 2 3 4 5

C. Kebutuhan Arsitek

Untuk bagian C, lingkari angka di sebelah kanan pernyataan sesuai dengan skala berikut ini:
1: Sangat tidak setuju 2: Tidak setuju 3: Cukup setuju 4: Setuju 5: Sangat setuju
Contoh: Saya akan bekerja dengan giat jika memiliki rekan kerja yang baik 1234 5
Jika anda sangat setuju, maka lingkarilah angka 5

C. Berdasarkan pengalaman Anda dalam menyelesaikan proyek (desain), mana dari pernyataan
berikut yang paling dibutuhkan Anda untuk dapat bekerja dengan baik dan efektif?

1 Saya dapat bekerja dengan baik jika ada kebebasan dan toleransi yang cukup dalam menyelesaikan 1 2 3 4 5
proyek
2 Saya akan bekerja dengan baik jika ada sumber daya yang mencukupi untuk menyelesaikan 1 2 3 4 5
pekerjaan saya (software, computer, etc)
3 Pekerjaan yang penuh tantangan penting bagi saya 1 2 3 4 5
4 Saya akan bekerja dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengambil 1 2 3 4 5
keputusan
5 Saya akan bekerja dengan efektif jika diberikan berbagai variasi tugas/pekerjaan (tidak monoton) 1 2 3 4 5
6 Saya menikmati lingkungan kerja yang baik untuk menyelesaikan proyek 1 2 3 4 5
7 Saya akan bekerja dengan baik jika diberikan banyak kesempatan untuk menunjukkan kekuasaan 1 2 3 4 5
dan pengaruh saya
8 Pekerjaan yang memuaskan adalah yang memiliki sedikit/tidak ada gangguan kerja dalam 1 2 3 4 5
penyelesaian proyek
9 Adalah penting bahwa organisasi tempat saya bekerja memiliki tingkat kepedulian terhadap 1 2 3 4 5
keselamatan dan kesejahteraan pekerjanya
10 Saya merasa pekerjaan itu memuaskan jika ada komitmen dari organisasi untuk pengembangan 1 2 3 4 5
pekerjanya
11 Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah yang organisasinya memastikan bahwa pekerjanya 1 2 3 4 5
dapat menetapkan tujuan dan mencapainya
12 Saya akan bekerja dengan baik jika dalam organisasi ada interaksi terbuka antara atasan dan 1 2 3 4 5
bawahan
13 Sangat penting bagi saya jika pekerjaan dapat mendorong kreativitas dan ide-ide baru 1 2 3 4 5
14 Penting bagi saya jika dalam pekerjaan ada mekanisme umpan balik yang sesuai saat pengerjaan 1 2 3 4 5
proyek
15 Saya akan bekerja dengan baik jika mendapat dukungan pengawasan yang cukup dari atasan pada 1 2 3 4 5
proyek yang saya kerjakan
16 Saya merasa pekerjaan itu menyenangkan jika tujuan proyek dan perencanaannya jelas 1 2 3 4 5
17 Saya dapat bekerja dengan baik jika dalam pekerjaan ada kebijakan organisasi yang baik untuk 1 2 3 4 5
penyelesaian proyek yang efektif
18 Pekerjaan akan memuaskan saya jika beban kerjanya rendah dan tidak banyak tekanan 1 2 3 4 5
19 Saya akan bekerja dengan baik jika atasan saya mampu memperlakukan para pekerjanya secara 1 2 3 4 5
adil
20 Saya cenderung ingin bekerja dimana ada struktur organisasi yang efektif dalam pembagian tugas- 1 2 3 4 5
tugas proyek yang harus dikerjakan
21 Saya senang bekerja dimana ada hubungan kerja yang harmonis dalam tim desain 1 2 3 4 5
22 Saya akan bekerja dengan baik jika ada kesesuaian antara keputusan desain dengan tujuan/sasaran 1 2 3 4 5
proyek
23 Pekerjaan yang memuaskan adalah jika ada komunikasi yang baik diantara tim desain 1 2 3 4 5
24 Pekerjaan akan menyenangkan jika ada koordinasi yang baik dalam tim desain 1 2 3 4 5
25 Adalah penting bagi saya jika pekerjaan itu memiliki tuntutan proyek dan harapan yang realistis 1 2 3 4 5
dari klien
26 Saya akan bekerja dengan baik jika ada waktu penyelesaian proyek yang realistis 1 2 3 4 5
27 Adalah hal yang penting bagi saya jika tim desain memiliki kompetensi yang memadai 1 2 3 4 5
28 Saya tidak akan senang bekerja dimana ada banyak perubahan desain dan variasi 1 2 3 4 5
29 Pekerjaan memuaskan jika ada komitmen proyek yang baik dari setiap anggota dalam tim desain 1 2 3 4 5
30 Saya akan bekerja dengan baik jika pekerjaan tersebut berguna dan memberikan kepuasan kerja 1 2 3 4 5
31 Penting bagi saya jika pekerjaan yang saya lakukan memberikan keuntungan keuangan yang bagus 1 2 3 4 5
atas upaya yang saya lakukan pada pengerjaan proyek
32 Saya akan bekerja dengan baik jika perusahaan memberikan tunjangan atas upaya yang saya 1 2 3 4 5
lakukan pada pengerjaan proyek
33 Penting bagi saya jika pekerjaan dapat memberikan keamanan hari tua 1 2 3 4 5
34 Saya akan bekerja dengan baik jika usaha yang saya lakukan bisa mengarah pada retensi karyawan 1 2 3 4 5
dan menjamin kelangsungan hidup perusahaan
35 Saya akan bekerja dengan baik jika ada pengakuan atas kontribusi yang saya lakukan 1 2 3 4 5
36 Saya akan bekerja efektif jika usaha/upaya yang saya lakukan dalam pengerjaan proyek dipuji dan 1 2 3 4 5
dihargai oleh orang lain

Berikan komentar lebih lanjut tentang Performa Arsitek menurut pendapat Anda (jika ada):

Menurut saya sebagai arsitek yang berpengalaman dari bekerja di firma arsitek di kota Medan, saya akan jujur. Begini, untuk
masalah klien, komunikasi awal akan sangat lancar karena klien akan bercerita, saya mau buat begini dan begini. Ketika kita sebagai
designer merealisasikan, klien yang berduit dan tidak mau tau, akan menerima ide brilliant kita. Dan apabila kita bertemu klien
yang banyak ikut campur, sok pandai, klien akan banyak merevisi pekerjaan kita yang ibarat kata ‘we create’ direvisi menjadi apa
yang klien ini mau yaitu caplok dari café sebelah ataupun café diluar kota (Nampak orang lain buat begitu jadi pengen di café
sendiri buat begitu juga).

Kemampuan untuk menghasilkan kejelasan dan konsistensi spesifikasi dengan gambar


Banyak arsitek yang membuat gambar kerja yang tidak lengkap dan hanya berupa gambar sketch dan ukuran yang tidak detail
untuk furnishing. Kebetulan saya bekerja sama dengan BISA Group dimana group yang mengambil franchise makanan. Mereka
selalu menggunakan arsitek dan designer dari Jepang untuk Sushiteii , Designer Singapore untuk Paradise Dynasty, dan designer
Jakarta untuk franchise yang lain. Sekarang mereka lagi bekerja sama dengan arsitek medan untuk project yang tidak besar yang
kebetulan relasi arsitek ini cukup bagus. Beliau curhat kepada saya dimana arsitek medan ini cuman kasih hasil renderan dan
ukuran furniture yang tidak detail (no autocad) dimana dindingnya berapa meter dari lantai dipasang cermin ataupun finishing
lainnya tidak ada kejelasan dari gambar kerja mereka. Beliau sampai memperlihatkan Gambar kerjanya dan membandingkan
dengan design Sushiteii Sun Plaza. Gambar kerja Designer Jepang sangat lengkap patut dicontoh, dimana kursi tempahan juga di
detailkan, fabric nya warna apa juga dijelaskan beserta gambar jenis fabric, lampunya gimana, rumah lampunya gimana, berapa
biji lampu yang digunakan semua sangat detail. Saya sharing disini biar membuka pikiran kita tentang Performa Arsitek yang perlu
diperhatikan, bukan mengatakan hal yang buruk. Ambil positifnya. Kesalahan orang lain harus kita pelajari untuk menjadikan kita
yang lebih baik.
Kemampuan untuk mengkoordinasikan antara desain dan konstruksi
Nah, untuk ini sudah sangat sering ditemukan dimana designer kurang cocok terhadap kontraktor (sebagian besar). Designer
memiliki sense yang tinggi terhadap kerapian , sedangkan kontraktor kurang toleransi terhadap kerapian. Contohnya , Dinding
yang dibuat tidak rata. Bagi kontraktor itu sudah rata, bagi designer itu masih belum, nanti pasang wallpaper akan nampak
gelombang. That’s why designer sering beradu-mulut terhadap kontraktor. Jadi, koordinasi designer dan orang konstruksi sangat
penting. Dan apabila designer diminta klien untuk mengawas lapangan untuk kecocokan gambar dan kerapian, klien harus
membayar designer extra fee.

Saya senang bekerja dimana ada hubungan kerja yang harmonis dalam tim desain
Tim design yang sehat adalah tim design yang excited sharing idea dan terbuka satu sama lain. Ekspektasinya ataupun keinginan
kita begitu kan. Realitanyaaa, sangat berbeda. Hati-hati orang bermuka dua sangat banyak. Tidak semua orang sejujur kita dan
sepolos kita. Berdasarkan pengalaman kerja saya, saya sangat excited join dalam tim design A dalam office itu. Pekerjaan diberikan
dari senior arsitek karena saya baru bekerja 3 bulan dan diposisikan sebagai junior arsitek. Di depan boss, semua baik-baik saja.
Senior arsitek memberikan jobdesk dan menyuruh saya design begini dan begini. Dan ketika boss menghampiri meja saya, boss
mengatakan hal yang berbeda dimana designnya kok begitu. Tentu saja sebagai junior arsitek mengatakan kalau senior arsitek
yang memberikan jobdesk begitu, tetapi senior arsitek ini mengelak perkataan saya. Logika saja, Designer mana yang mau
melakukan pekerjaan yang salah, pekerjaan berulang-ulang right? Senior ini mulailah berdrama dan kejadian begini sering terjadi
dan korban bukan hanya saya sendiri. Intinya, ekspektasi dan realita sangat berbeda, berhati-hatilah. Memang tidak semua orang
begitu tetapi tidak salahnya mempelajari dari pengalaman saya.

Guys, thankyou diberikan kesempatan untuk mengisi quisioner ini. Saya juga masih belajar untuk menjadi saya yang lebih baik.
Saya share ini semoga berguna dan membuka pemikiran kalian dimana di lapangan nanti hal begitulah yang akan terjadi. Semoga
sharing ini diambil hal positifnya. 

Tanda Tangan Responden

Vivian Cho
# Terima Kasih

* Jawaban serta data yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan hanya akan digunakan untuk
kepentingan akademik semata. Identitas pribadi Bapak/Ibu/Saudara/i akan menjadi dokumentasi
pribadi dan tidak akan disebarluaskan. Terima kasih atas kerja sama yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai