Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasi Manufaktur dan
Jasa
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena memberikan rahmat dan
karuia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Proyek ini. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen mata kuliah Manajemen Proyek karena telah
memberikan kesempatan untuk membuat makalah ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan
terima kasih kepada orang tua dan teman-teman atas dukungan baik berupa doa maupun
materi. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca baik dalam pengembangan
wawasan maupun peningkatan ilmu pengetahuan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen proyek merupakan suatu tata cara mengorganisir dan mengelola sumber
penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai selesainya proyek
tersebut. Manajemen proyek dapat diterapkan pada jenis proyek apapun, dan dipakai secara
luas untuk dalam menyelesaikan proyek yang besar dan kompleks. Fokus utama manajemen
proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir proyek dengan segala batasan yang ada, waktu
dan dana yang tersedia. Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan
berbagai macam komponen yang terlibat didalamnya. Satu hal yang harus diperhatikan /
diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan perencanaan adalah menghitung,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif, resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan.
Dalam dunia IT tentu banyak terjadi persaingan, entah dari dari pihak perseorangan,
Perusahaan,maupun mancakup yang lebih luas lagi. Untuk itu kita harus mengenal terlebih
dahulu apa itu Resiko dalam Manajemen Proyek? Resiko Proyek adalah peristiwa tidak pasti
yang bila terjadimemiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek
(waktu, biaya, ruanglingkup, mutu). Risiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab, yang
bila terjadi memiliki satuatau lebih dampaknya terhadap manajemen.Dan apabila kita garis
besarkan secara keseluruhan maka yang dimaksud dengan Manajemen Proyekdan Resiko
adalah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, danmerespon
risiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif,
danmengurangi peluang dan dampak peristiwa yang merugikan proyek atau dapak
negatifnya.Dalam peenerapannya sebuah teknologi dalam perusahaan memerlukan
perencanaan yang strategiskhususnya penerapan teknologi pada manajemen proyek, agar
penerapan dapat sesuai dengantujuan bisnis yang diharapkan oleh perusahaan. Jika
penerapan teknologi informasi dalammanajemen proyek tidak sesuai dengan tujuan bisnis
yang diinginkan maka akan menimbulkanrisiko. Risiko yang timbul akibat dari penerapan
teknologi informasi yang salah dalam manajemenproyek akan menyebabkan proses bisnis
yang tidak optimal, kerugian finansial, menurunnya reputasi perusahaan, bahkan hancurnya
perusahaan.Pada kenyataaannya penerapan manajemen proyek teknologi informas itu sendiri
membutuhkaninvestasi yang cukup besar, dan seiring dengan teknologi yang terus
berkembang dari waktu ke waktu, membuat proses manajemen proyek pun menjadi semakin
sulit, karena harus memahami teknologi yang baru. Dengan adanya manajemen risiko proyek
yang didukung dengan penggunaan hardware diharapkan dapat membantu perusahaan dalam
hal meminimalkan tingkat kerugian yangtidak diinginkan oleh.
Rumusan Masalah
Tujuan
Segitiga Manajemen Proyek atau Project Management Triangle adalah suatu model
Manajemen Proyek yang digunakan oleh para Manajer Proyek untuk menganalisis dan
memahami kesulitan yang mungkin akan terjadi pada saat penerapan dan pelaksanaan
proyek. Boleh dikatakan bahwa hampir semua proyek bakal akan mengalami kendala-
kendala dalam pelaksanaannya, baik itu kendala yang berskala besar maupun yang kecil.
Namun kendala-kendala tersebut tidak boleh dijadikan penghambat dalam menyukseskan
pelaksanaan proyek. Semua kendala harus diatasi dan dicari cara untuk menyelesaikannya.
Segitiga Manajemen Proyek
Pada umumnya, terdapat Tiga Kendala Utama yang saling berketergantungan dalam suatu
proyek yaitu Waktu, Biaya dan Lingkup. Ketiga Kendala Utama atau Constraint tersebut juga
dikenal dengan Segitiga Manajemen Proyek. Keseimbangan ketiganya sangat menentukan
kualitas proyek yang dilaksanakan.
Waktu (Time)
Waktu merupakan salah satu faktor terpenting dalam menangani suatu proyek. Setiap proyek
memiliki batas waktu dalam penyelesaiannya, ada yang memerlukan waktu panjang, ada juga
memerlukan waktu pendek. Waktu penyelesaian tugas dalam suatu proyek sangat tergantung
pada jumlah orang dan pengalaman serta keterampilan orang-orang tersebut dalam
mengerjakan tugas-tugasnya.
Kegagalan dalam memenuhi batas waktu penyelesaian proyek akan berakibat buruk terhadap
organisasi, misalnya terjadi teguran dari pelanggan, denda akibat keterlambatan, mengurangi
kepercayaan pelanggan terhadap organisasi dan biaya-biaya lainnya. Salah satu penyebab
ataupun alasan terjadinya kegagalan dalam memenuhi batas waktu penyelesaian proyek
dalam suatu organisasi adalah kurangnya sumber daya yang dimilikinya.
Menurut Buku “Project Management Body of Knowledge (PMBOK)”, proses penanganan
waktu dalam manajemen proyek terdiri dari :
1. Plan Schedule Management (Manajemen Perencanaan Jadwal)
2. Define Activities (Pendefinisian Kegiatan)
3. Sequence Activities (Urutan Kegiatan)
4. Estimate Activity Resources (Estimasi Sumber daya Kegiatan)
5. Estimate Activity Durations (Estimasi Durasi atau Jangka Waktu Kegiatan)
6. Develop Schedule (Pengembangan Jadwal)
7. Control Schedule (Pengendalian Jadwal)
Biaya (Cost)
Setiap proyek memerlukan Biaya dalam pelaksanaannya. Biaya-biaya tersebut diantaranya
seperti biaya tenaga kerja, biaya peralatan dan biaya-biaya sumber daya lainnya. Oleh karena
itu, penganggaran (Budgeting) atau perkiraan biaya merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk memastikan proyek yang dijalankan tersebut dibawah biaya tertentu.
Kadang-kadang Manager Proyek harus mengalokasikan sumber daya tambahan untuk
mencapai batas waktu yang ditentukan sehingga memerlukan biaya tambahan dan juga
kemungkinan munculnya biaya penalti akibat keterlambatan dalam penyelesaian proyek.
Beberapa proses dalam penanganan Biaya dalam Manajemen Proyek diantaranya seperti :
1. Cost Estimating, Estimasi Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
2. Cost Budgeting, Penganggaran biaya yang menggabungkan estimasi biaya sumber
daya yang dibutuhkan, paket pekerjaan dan biaya-biaya kegiatan lainnya sehingga
membentuk suatu rencana biaya yang sistematis.
3. Cost Control (Pengendalian Biaya). Faktor-faktor yang mengakibatkan fluktuasinya
biaya dapat dikendalikan dengan beberapa alat manajemen biaya.
Lingkup (Scope)
Lingkup atau Scope yang dimaksud disini adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh
pelaksanaan proyek itu sendiri. Hasil akhir tersebut harus didefinisikan secara spesfik dan
dikomunikasi ke semua anggota tim yang melaksanakan tugas-tugas dalam proyek. Pada
umumnya, komponen utama dalam lingkup adalah kualitas produk akhir. Seorang Manajer
Proyek harus mengetahui cara untuk mengelola lingkup atau scope suatu proyek termasuk
perubahannya yang akan berdampak pada waktu dan biaya.
Enam Tahapan Manajemen Proyek
Setiap Proyek akan mengalami enam tahapan seperti dibawah ini :
1. Project Definition (Pendefinisian Proyek), yaitu mendefinisikan tujuan proyek dan
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar proyek yang dilaksanakan tersebut
berhasil dengan kualitas yang diinginkan.
2. Project Initiation (Inisialisasi Proyek), yaitu perencanaan awal terhadap sumber
daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai.
3. Project Planning (Perencanaan Proyek), yaitu menguraikan dengan jelas
bagaimana sebuah proyek harus dijalankan. Pada Project Planning ini, akan terlihat
dengan jelas pentingnya Segitiga Manajemen Proyek yaitu Waktu, Biaya dan Ruang
Lingkup suatu Proyek.
4. Project Execution (Pelaksanaan Proyek), yaitu melakukan pekerjaan agar proyek
yang dimaksud tersebut berhasil sesuai dengan keinginan.
5. Project Monitoring & Control (Pemantauan dan Pengendalian Proyek), yaitu
pengambilan langkah-langkah yang diperlukan sehingga pengoperasian proyek
berjalan dengan lancar.
6. Project Closure (Penutupan Proyek), yaitu menerima hasil akhir dari proyek dan
menghentikan semua penggunaan sumber daya.
Menurut Project Mangement Body of Knowledge Guide (PMI 2001) mengatakan bahwa
manajer proyek seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Menurut
Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang
sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.
Tanggung jawab manajer proyek didelegasikan oleh pihak manajemen yang diatasnya.
Seorang manajer proyek memiliki tanggung jawab utama yaitu menyerahkan hasil akhir
proyek dalam kriteria waktu, biaya, dan informasi yang telah ditetapkan, termasuk profit
yang ditargetkan. Secara garis besar tanggung jawab manajer proyek adalah (Soeharto, 1997):
Merencanakan kegiatan-kegiatan dalam proyek, tugas-tugas dan hasil akhir, termasuk
pemecahan pekerjaan, penjadwalan dan anggaran.
Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim proyek.
Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya.
Memonitor status proyek.
Mengindentifikasikan masalah-masalah teknis.
Titik temu dari para konstituen: subkontraktor, user, konsultan, top management.
Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proyek.
Merekomendasikan penghentian proyek atau pengerahan kembali sumber daya.
Fungsi Manajer Proyek :
b. Perencanaan (Planning) yaitu mengidentifikasi tugas apa saja yang diperlukan dalam
menyelesaikan suatu proyek
h. Penutupan (Closing), dimana manajer proyek seharusnya selalu menilai keberhasilan atau
kegagalan pada kesimpulan dari proyek yang dijalani.
Pengecekan proyek dan mengendalikan atas perubahan yang mungkin terjadi saat
proyek tersebut dimulai.
Project Definition
Project Definition atau Pendefinisian Proyek yaitu mendefinisikan tujuan proyek dan faktor
yang menjadi pertimbangan agar proyek yang dilakukan dapat berhasil dengan kualitas yang
dikehendaki.
Project Initiation
Project Initiation atau Inisialisasi Proyek adalah perencanaan awal terhadap sumber daya
yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai.
Project Planning
Project Planning atau Perencanaan Proyek adalah penguraian dengan jelas bagaimana suatu
proyek harus dikerjakan. Pada project planning ini, akan terlihat jelas betapa penting waktu,
biaya dan ruang lingkup dari suatu proyek.
Project Execution
Project Execution atau Pelaksanaan Proyek adalah melaksanakan pekerjaan agar proyek yang
diinginkan dapat berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.
Project Monitoring and Control atau Pemantauan dan Pengendalian Proyek adalah
pengambilan langkah-langkah yang dibutuhkan sehingga pengoperasian proyek berjalan
dengan lancar
Project Closure
Project Closure atau Penutupan Proyek adalah menerima hasil akhir dari proyek dan
menghentikan seluruh pemakaian sumber daya.
Gantt Chart merupakan grafik yang sederhana, Cara membuatnya juga cukup mudah. Berikut
ini adalah langkah-langkah dalam membuat Gantt Chart serta cara penggunaannya.
1. Mengidentifikasikan Tugas
Mengidentifikasikan Tugas yang perlu diselesaikan pada Proyek
Menentukan Milestone (bagian pekerjaan dari suatu tugas) dengan menggunakan
Brainstorming ataupun Flow chart.
Mengidentifikasikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.
Mengidentifikasikan urutan pekerjaan ataupun tugas yang akan dikerjakan. Seperti
Tugas yang harus diselesaikan sebelum memulai suatu tugas yang baru ataupun tugas-
tugas apa yang harus dilakukan secara bersamaan (Simultan).
Gambarkan sumbu horizontal untuk waktu pelaksanaannya (dapat diletakan diatas atau
dibawah halaman). Tandai dengan skala waktu yang sesuai (bisa dalam harian maupun
mingguan).
Tuliskan Tugas atau bagian pekerjaan (milestone) yang akan dikerjakan berdasarkan urutan
waktu pada bagian kiri. Gambarkan Diagram Batang (Bar Graph) untuk menunjukan rentang
waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas yang bersangkutan. Gambarkan kotak dari kiri
dimana waktu Tugas tersebut dimulai sampai pada waktu tugas yang bersangkutan berakhir.
Jika diperlukan presentasi kepada Manajemen perusahaan, gambarkan bentuk Intan
(Diamond) pada tanggalnya. Gambarkan tepinya saja dan kotak tersebut jangan diisi.
Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian pekerjaan untuk Proyek
tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt Chart.
1. Saat Proyek sedang berlangsung, isikan gambar Intan (Diamond) ataupun Grafik
Batang pada Gantt Chart untuk menunjukan bahwa tugas yang bersangkutan telah
diselesaikan. Jika ada tugas masih berlangsung (in progress), estimasikan kemajuan
tugas yang bersangkutan dan isikan grafik batang sesuai dengan kemajuan tersebut.
2. Letakkan tanda vertical untuk menunjukan sejauh mana Proyek ini sedang
berlangsung.
Pengertian PERT
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada di
dalam suatu proyek (Setianingrum, 2011).
PERT juga merupakan suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimal mungkin)
mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun
rintangan dan perbedaan-perbedaan, mengkoordinasikan dan menyelaraskan berbagai
bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek-
proyek (Nurhayati, 2010).
Karakteristik PERT
Proyek yang kompleks menggunakan metode PERT (Program Evaluation Review
Technical), maka akan diketahui :
Waktu Optimis, yaitu perkiraan waktu yang paling singkat bagi penyelesaian
aktivitas
Waktu Perkiraan Paling Mungkin, waktu penyelesaian yang memiliki probabilitas
tertinggi (berbeda dengan : waktu yang diharapkan), dan
Waktu Pesimis, yaitu waktu terpanjang yang mungkin diperlukan suatu kegiatan.
PERT “menimbang” ketiga perkiraan waktu ini untuk mendapatkan waktu kegiatan
yang diharapkan (expected time) dengan rumusan :
Bagan Jaringan
Panah (arrow) yang diggunakan untuk mewakili suatu kegiatan
Simpul atau (kode) digunakan untuk mewakili suatu kejadian
Contoh
Keterangan:
Tidak ada 2 kegiatan yang ditunjukkan oleh ekor kejadian dan kepada kejadian
yang sama.
Untuk mengatasi masalah seperti di atas dibuat kegiatan dummy : (tidak ada)
Untuk menyakinkan hubungan urutan yang benar maka buat daftar pertanyaan :
Kegiatan apa yang harus selesai terlebih dahulu sebelum kegiatan ini
dilakukan ?
Kegiatan apa yang harus mengikuti kegiatan-kegiatan ini ?
Kegiatan apa yang harus dikerjakan serentak ?
Contoh Diagram PERT
Kegiatan A,B, C kegiatan bersama
Kegiatan A mendahului kegiatan D
Kegiatan B mendahului kegiatan E, F dan G
Kegiatan C mendahului kegiatan G
Kegiatan D dan E mendahului kegiatan H dan J
Kegiatan F mendahului kegiatan I
Jalur kritis
Jalur kritis adalah jalur yang menunjukkan kegiatan dari awal sampai dengan
akhir kegiatan pada diagram jaringan
Kegiatan kritis adalah kegiatan yang apabila ditunda akan mempengaruhi
waktu penyelesaian proyek.
Contoh
Jalur A,D,H = 10 + 22 + 8 = 40
Jalur A,D,J = 10 + 22 + 15 = 47
Jalur B,E,H = 8 + 27 + 8 = 45
Jalur B, E, J = 8 + 27 + 15 = 50 → Jalur kritis
Jalur B,F,J = 8 + 27 + 20 = 35
Jalur B,G,J = 8 + 15 + 15 = 35
Jalur C,G,J = 12 + 15 + 15 = 42
Algoritma Untuk Jalur Kritis
Algoritma jalur kritis adalah untuk menentukan jalur kritis dilakukan dengan
menghitung waktu mulai tercepat (earliest start time) untuk masing-masing
kegiatan dan waktu selesai terlama (latest finish time).
Slack
Slack : menunjukkan waktu kegiatan yang dapat ditunda tanpa
mempengaruhi total waktu penyelesaian dari seluruh proyek.
Untuk menghitung besarnya slack masih diperlukan dua buah waktu lainnya yang
berhubungan dengan masing-masing kegiatan, yaitu waktu mulai terlama (latest
start time/LS) dan waktu selesai tercepat (earliest finish time/EF)
Kelebihan PERT
PERT memiliki asumsi bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah baru,
tidak ada contoh sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi dari
metode PERT adalah mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan belum
menekankan soal minimisasi biaya. Oleh karena belum ada pengalaman sebelumnya,
maka waktu penyelesaian pekerjaan tertentu yang ada dalam proyek bersifat
probabilistik.
PERT mencoba mengestimasi waktu aktivitas ini dengan formula. Bahkan,
PERT juga mencoba mencari suatu ukuran tentang variabilitas waktu
penyelesaian paling awal.
PERT dapat bekerja dengan ketidakpastian melalui penggunaan waktu probabilitas
(Ma’arif, Syamsul Mohammad dan Tanjung, Hendri, 2003). Bila waktu
kegiatan individual acak, maka waktu proyek juga akan acak. Bila waktu kegiatan
tidak pasti, lintasan kritis pun bersifat acak. Hanya saja, karena bekerja dengan
ketidakpastian, maka lintasan kritis penyelesaian proyek pun menjadi tidak pasti.
Inilah gambaran dari metode PERT, yaitu risiko ketidakpastian.
Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan seperti
menit, jam, hari, minggu atau bulan adalah unit umum yang biasa digunakan
waktuuntuk penyelesaian suatu kegiatan. Sebuah fitur yang membedakan PERT
adala kemampuannya untuk menghadapi ketidakpastian di masa penyelesaian kegiatan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan
mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu.
Ilmu untuk mengelola proyek disebut dengan manajemen proyek. Jadi manajemen proyek
adalah suatu aktivitas penerapan pengetahuan, keahlian, metodologi dan teknik
memanfaatkan sumberdaya untuk mengelola sebuah proyek untuk memenuhi harapan pihak-
pihak yang berkepentingan.
Area pengetahuan (Knowledge area) yang diperlukan dalam mengelola sebuah proyek,
terdapat delapan aspek pengetahuan yaitu manajemen ruang lingkup, manajemen kualitas,
manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen komunikasi, manajemen sumberdaya
manusia, manajemen resiko dan manajemen pengadaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmumanajemenindustri.com/segitiga-manajemen-proyek-dan-tahapan-manajemen-proyek/
https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/11/24/anaslisis-sistem-informasi-gantt-chart/
https://www.academia.edu/31514657/MAKALAH_MANAJEMEN_PROYEK
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/
https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/10/26/pasi-teknik-penjawalan-proyek-menggunakan-pert-
program-evaluation-and-review-technique/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-manajemen-proyek-tujuan-fungsi-ruang-
lingkup-tahapan-contoh.html#Fungsi_Manajemen_Proyek