Kelas : Manajemen F
Nama anggota kelompok :
1. Rohilatul Hasanah (1610411230)
2. Ellyn (1610411231)
3. Ilham Tita Ramadhan (1610411232)
4. Adam Yusuf Maksum (1610411233)
5. Zulfa Wafiroh (1610411236)
6. Finni Rizki Febriana (1610411237)
7. Riski Puji H (1610411238)
8. Rahmega Fachri (1610411239)
9. Olsa Delaveda (1610411223)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat
dan karuniaNya yang diberikan kepada kita semua. Kami dapat menyusun makalah
Success Bussiness Decision Making Process. Dalam kesempatan ini kami sangat
berterimakasih, semoga apa yang kami susun, sekali lagi bisa bermanfaat. Sangat
disadari bahwa, makalah yang disusun ini jauh dari kata sempuma oleh sebab itu,
tidak ada salahnya apabila ada kritik dan saran, karena kritik dan saran itu dapat
membantu kami dalam menyusun makalah yang lebih bagus lagi dan bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian manajemen secara umum adalah suatu proses yang terdiri dari
rangkaian kegiatan seperti: perencanaan (planning), pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya melalui pemanfaatan berbagai macam sumber
daya.
Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan dari
berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Jadi, manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan
juga ketrampilan, cara teknis yang terbaik serta dengan sumber data yang terbatas
untuk mencapai sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan hasil
yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja.
(Sumber:http://nurikaningrum.blog.st3telkom.ac.id/2016/01/05/makalah-manajemen-
proyek/ diakses pada tanggal 27 Oktober 2018 pukul 19.00 WIB)
Kriteria Sukses
Kriteria keberhasilan 'Besi Segitiga' - biaya, waktu dan kualitas. (Atkinson,
1999, P338) Atkinson melanjutkan bahwa "sebagai suatu disiplin, manajemen proyek
belum benar-benar berubah atau dikembangkan kriteria keberhasilan pengukuran
dalam hampir 50 tahun". Perubahan utama adalah penambahan tujuan kualitatif
daripada kuantitatif, yaitu manfaat bahwa kelompok orang yang berbeda dapat
menerima dari proyek tersebut. Imbalan ini dilihat dari dua perspektif, satu dari
tampilan organisasi dan salah satu dari tampilan stakeholder.
Salah satu sudut "Square root", manfaat organisasi, menarik banyak perhatian
karena itu penting dan itu dianalisa lebih lanjut. Kerzner (2001, p6) menyarankan tiga
kriteria dari perspektif organisasi dalam rangka untuk proyek yang akan sukses. Yang
pertama adalah bahwa hal itu harus dilengkapi "dengan minimum atau disetujui
bersama perubahan ruang lingkup", meskipun para stakeholder selalu memiliki
pandangan yang berbeda tentang hasil proyek '(Maylor, 2005, p288).
Kedua, "tanpa mengganggu alur kerja utama organisasi" karena proyek ini untuk
membantu operasi sehari-hari organisasi dan mencoba untuk membuat mereka lebih
efisien dan efektif. Akhirnya, harus diselesaikan "tanpa mengubah budaya
perusahaan" meskipun proyek tersebut "hampir secara eksklusif terkait dengan
perubahan - dengan merobohkan yang lama dan membangun yang baru" (Baguley,
1995, p8). Tugas utama Seorang manajer proyek adalah untuk memastikan bahwa ia
memberikan perubahan hanya apabila diperlukan, kalau tidak, ia pasti akan
menemukan resistensi yang kuat dari hampir semua departemen organisasi (Kerzner,
2001, p158) yang akhirnya dapat menyebabkan kegagalan proyek.
1. Manajer proyek
Dalam laporan CHAOS 2001 (The Standish Group International, 2001, p6),
bisnis, komunikasi, responsif, proses, hasil, operasional, realisme dan keterampilan
teknologi yang disebutkan sebagai beberapa keterampilan yang paling penting
seorang manajer proyek harus memiliki untuk memberikan keberhasilan. Turner dan
Muller (2005, p59) telah menyimpulkan bahwa "gaya kepemimpinan dan kompetensi
dari manajer proyek tidak berdampak pada keberhasilan proyek".
2. Tim proyek
tim proyek yang baik dengan keterampilan inti yang bisa berevolusi untuk
kompetensi inti dan kemampuan untuk seluruh organisasi. Semua anggota tim proyek
harus berkomitmen untuk keberhasilan proyek dan misi perusahaan secara
keseluruhan. Selain keterampilan dan komitmen, proyek anggota tim harus memiliki
saluran komunikasi yang jelas untuk mengakses "baik manajer fungsional dan
manajer proyek dalam organisasi matriks manajemen efektif pelaporan ganda ini
sering merupakan faktor kritis kesuksesan proyek." (PMBOK Guide , 2004, p215).
4. Organisasi
Dukungan manajemen puncak merupakan faktor kesuksesan utama bagi
banyak kelompok penelitian independen (Tukel & Rom, 1998, p48) (CHAOS Report,
2001, p4) (Cleland & Irlandia, 2002, p210) (Tinnirello, 2002, p14), bahwa proyek
tidak bisa menyelesaikan berhasil kecuali manajer proyek mengamankan dukungan
benar dari manajemen senior atau operasional.
5. Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal dapat menjadi, politik ekonomi, sosial-budaya dan
teknologi (PEST) konteks di mana proyek ini dijalankan. Faktor-faktor seperti cuaca,
kecelakaan kerja atau peraturan pemerintah menguntungkan atau tidak
menguntungkan dapat mempengaruhi proyek dalam semua fasa-fasanya. "Perhatikan
bahwa jika klien berasal dari luar organisasi, ia juga harus dipertimbangkan sebagai
faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja proyek" (Belassi & Tukel, 1996, p145).
Terdapat tiga hal besar, untuk menciptakan berlangsungnya suatu proyek, yaitu :
1. Perencanaan
Agar dapat mencapai suatu tujuan, proyek perlu suatu perencanaan yang
terencana dengan baik. Dengan cara memberikan sasaran dan tujuan proyek sekaligus
membuat administrasi dan program, supaya dapat diterapkan. Dengan tujuan, untuk
memenuhi segala syarat yang ditentukan dalam batasan waktu, termasuk biaya, mutu
dan keselamatan kerja. Perencanaan suatu proyek dikerjakan dengan cara melakukan
studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan dalam lingkup manajemen
proyek (didalamnya termasuk waktu, biaya, mutu, sumberdaya, keselamatan kerja
dan kesehatan, lingkungan, sistem informasi dan resiko).
2. Penjadwalan
Penjadwalan Manajemen Proyek merupakan penerapan dari perencanaan
dengan memberikan pengetahuan tentang jadwal rencana serta kemajuan proyek, dan
mencakup semua sumber daya ada, termasuk biaya, peralatan, tenaga kerja, material
dan tepat waktu dalam menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek dilakukan dengan
mengamati perkembangan proyek dengan bermacam permasalahannya. Proses
pengawasan dan memperbarui selalu dikerjakan untuk menghasilkan penjadwalan
yang benar, supaya sesuai dengan tujuan proyek. Ada beberapa cara untuk membuat
penjadwalan proyek, yaitu Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Kurva S
(hanumm Curve), Network Planning, Time Barchart dan durasi kerja. Apabila terjadi
kesalahan dan penyimpangan terhadap awal rencana, maka dilakukan tindakan
koreksi dan evaluasi terhadap proyek, supaya tetap berjalan pada dijalur yang benar.
Jadi, Manajemen proyek yang baik adalah cara mengelola dan mengorganisir
berbagai aset, sumber daya manusia, waktu serta kualitas pekerjaan proyek, sehingga
proyek menghasilkan kualitas yang maksimal dalam waktu yang sudah direncanakan
serta memberikan efek kesejahteraan bagi karyawan. Didalam sebuah proyek
dibutuhkan sebuah organisasi yang bagus sehingga masing-masing personil dapat
melaksanakan pekerjaanya dengan baik sesuai tenggung jawabnya masing-masing
tanpa mendapat tekanan dari atasan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Studi Kasus
Identifikasi CRITICAL SUCCESS FACTORS Pada
PT.TEKOM INDONESIA
A. Latar belakang
Sebelum menginjak pada Sistem Informasi Eksekutif dan definisi SIM, pada sub
bab ini akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian sistem dan informasi. Sistem
adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari sejumlah variabel yang berinteraksi. Suatu
sistem pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang
berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang
melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiaan utama dari suatu organisasi
(Prof. Komarudin).Informasi adalah data yang sudah diolah yang memberikan arti
dan manfaat, data ini dipergunakan untuk bahan keputusan manajemen sebagai
alat keterangan yang pasti untuk membuat kesimpulan.
PT. TELKOM, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT. TELKOM menyediakan sarana dan jasa
layanan Telekomunikasi dan Informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok
daerah di seluruh Indonesia.
Visi PT. Telkom Indonesia menjadi perusahaan yang
unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,
Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional. Misi PT. Telkom
Indonesia menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif dan menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
B. Pembahasan
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Beberapa pengertian SIM :
a. Menurut Azhar Susanto (2003:73) : SIM adalah kumpulan dari subsistem-
subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis
untuk mencapai suatu tujuan, yaitu mengolah data menjadi suatu informasi
yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputuasan
saat melaksanakan fungsinya.
b. Menurut The Encyclopedia of Management : Management Information System
(MIS) are planned and orginazed approach to supplying executives with the
intelligence aids that facilitate themanagerial process.
c. Menurut McLeod dan Schell : SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
yang serupa.
d. Raymond McLeod Jr (1996:54) : SIM adalah sebagai sesuatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
serupa. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer
dalamperusahaan untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah.
e. Komaruddin dalam Effendy (1989:111) : SIM adalah pendekatan yang terorganisir
dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang tepat, yang
memberikan kemudahan bagi proses manajemen
4. Pengertian CSF
Dalam manajemen strategi, perusahaan akan memperhatikan faktor-faktor yang
akan menentukan keberhasilan implementasi strategi perusahaan. Inilah yang disebut
CSF atau Critical Success Factor. Jadi CSF atau Critical Success Factor ini
merupakan istilah dalam manajemen yang menunjukkan hal-hal yang diperlukan
perusahannya agar dapat mencapai visi misi perusahaan.
Dalam menentukan CSF ini perusahaan perlu mempertimbangkan situasi pasar,
situasi persaingan, kesempatan, sumber daya fisik perusahaan, sumber daya manusia
perusahaan, kelebihan dan kekurangan perusahaan. Supaya penentuan Crtical
Success Factor ini akurat maka perusahaan perlu memahami dengan seksama hal-hal
tersebut.
Kegagalan memahami situasi pasar, situasi persaingan, kesempatan, sumber daya
fisik perusahaan, sumber daya manusia perusahaan, kelebihan dan kekurangan
perusahaan akan menyebabkan pembuatan Critical Success Factor yang salah.
Kegagalan membuat CSF yang tepat dapat dipastikan akan menghasilkan kegagalan
perusahaan karena perusahaan kemungkinan mengalami kesulitan dalam
berkompetisi ataupun juga menang kompetisi tetapi mengalami kerugian secara
keuangan. Peranan CSF dalam perancangan strategis yaitu sebagai penghubung
antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasinya, memfokuskan
proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis,
memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan mengevaluasi sistem informasi.
6. Karateristik CSF
1. Internal : Action
yang akan diambil di dalam organisasi. Contoh : meningkatkan kualitas produk
2. Eksternal : Berhubungan dengan faktor di luar perusahaan
3. Monitoring : Melibatkan penelitian dengan situasi saat ini. Contoh : monitoring
quantity of defect report
4. Building : Berhubungan dengan perubahan perusahaan dan perencanaan masa
depan.
C. Kesimpulan
Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari sejumlah variabel
yang berinteraksi. Informasi adalah data yang sudah diolah yang memberikan arti
dan manfaat, data ini dipergunakan untuk bahan keputusan manajemen sebagai
alat keterangan yang pasti untuk membuat kesimpulan. Menurut Azhar Susanto
(2003:73) : SIM adalah kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan, yaitu
mengolah data menjadi suatu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam
proses pengambilan keputuasan saat melaksanakan fungsinya.
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi
sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan danpembuatan
keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses
terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol
strategi dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagaisatu bentuk
dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS). CSF atau Critical Success
Factor ini merupakan istilah dalam manajemen yang menunjukkan hal-hal yang
diperlukan perusahannya agar dapat mencapai visi misi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://ianharuno.blogspot.com/2010/09/analisis-kriteria-keberhasilan-proyek.html
diakses pada tanggal 27 Oktober 2018 pukul 19.00 WIB
http://nurikaningrum.blog.st3telkom.ac.id/2016/01/05/makalah-manajemen-proyek/
diakses pada tanggal 27 Oktober 2018 pukul 19.00 WIB
http://melindafetaforapascasarjana.blogspot.com/2017/03/tugas-5-csf-eis.html