Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ISLAMIC ENTERPRENEURSHIP
TENTANG:

OPERATION PLAN

DOSEN PEMBIMBING ALFAZRI RAHMADANI, S.E,Sy.M.E

KELOMPOK 7

LOKAL: MKS 18B

DISUSUN OLEH:

 ELSA WIRDA YANTI


 OCTAVIA SRI LESTARI
 ALWARA’AH
 GILANG

UIN SULTAN THAHA SAYFUDIN JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS ISLAM JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
PENDAHULUAN

Perencanaan meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk


mencapai tujuan tersebut. Perencanaan telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama
manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Membuat keputusan
biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan
proses penyelesaian setiap rencana. Perencanaan penting karena banyak berperan
dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Perencanaan merupakan proses
pengambilan keputusan sistematis yang dilakukan secara sadar berkaitan dengan
tujuan dan kegiatan yang hendak dilakukan oleh seseorang, sebuah kelompok, unit
kerja atau organisasi di masa depan. Perencanaan bukanlah respon informal atau tiba-
tiba terhadap suatu krisis, melainkan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja yang
diarahkan dan dikendalikan oleh manajer dan sering kali memerlukan pengetahuan
dan pengalaman karyawan dari segala lapisan perusahaan. Perencanaan menyediakan
kepada individu maupun unit pekerja berupa panduan yang jelas untuk diikuti dalam
kegiatan mereka di masa mendatang (Thomas Bateman dan Scott A. Snell. 2008 )

Aspek perencanaan operasional meliputi analisis masalah, penentuan prioritas,


pengambilan keputusan dan programming.Analisis masalah adalah memahami seluruh
informasiyang ada, melakukan analisis situasi untukmengetahui isu apa yang sedang
terjadi. Setelah tahap analisa masalah, tahap selanjutnya adalah penentuan prioritas
masalah. Penentuan prioritas masalah bertujuan untuk menentukan permasalahan
mana yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.Tahap selanjutnya adalah
pengambilan keputusan mengenai permasalahan tersebut.Dalam manajemen,
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan
tak akan dapat berjalan.
OPERATION PLAN
Perencanaan menyediakan kepada individu maupun unit pekerja berupa panduan
yang jelas untuk diikuti dalam kegiatan mereka di masa mendatang. (Thomas Bateman
dan Scott A. Snell. 2008) Perencanaan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
perencanaan tujuan dasar organisasi (perencanaan strategis) dan perencanaan
operasional. Perencanaan strategis adalah bentuk perencanaan jangka panjang atau
jangka menengah yang dilakukan untuk menentukan tujuan dan sasaran strategis
organisasi. Perencanaan operasional adalah penjabaran dari perencanaan strategis
dalam jangka pendek yang umumnya memuat target dan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama satu tahun. (I Gusti Agung Rai. 2008). Perencanaan operasional
menurut A.F.Al - Assaf (2001) lebih spesifik dan lebih detail dalam desain, proses dan
kegiatannya.

Perencanaan operasional meliputi perencanaan yang detail untuk setiap dan semua
kegiatan yang akan dilakukan selama menerapkan sebagian atau seluruh mutu
layanan. Dalam tahap perencanaan ini, individu yang berwenang secara aktif
memprediksi alokasi sumber daya yang tepat, berbagai keperluan pelatihan, partisipasi
pegawai, serta jenis dan jumlah proyek yang akan dilakukan, semuanya merupakan
prediksi untuk tahap intervensi. Tahap perencanaan ini membutuhkan lebih banyak
waktu dan detail dibandingkan tahap perencanaan strategis dan juga.

Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:

a. Proses, yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan
akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam
perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.

b. Penetapan tujuan dan sasaran, yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana


organisasi dapat menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun umum,tujuan jangka
panjang maupun tujuan jangka pendek.

c. Pemilihan tindakan, yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan


yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak
efektif

d. Mengakaji cara terbaik, walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik namun
bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang
baik.sebaliknya,sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka
akan menghasilkan sesuatu yang efektif.

e. Tujuan , hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh
organisasi. Keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku
baik kualitatif maupun kuantitatif.
Bentuk Perencanaan Operasional

Rencana Operasional (Operational Plan) terdiri atas rencana sekali pakai dan
rencana tetap. Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan
ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai. Rencana sekali pakai merupakan
arah tindakan yang mungkin tidak akan terulang dalam bentuk yang sama dimasa yang
akan datang. Bentuk utama rencana sekali pakai, antara lain:

1. Program (Programs)

Program mencakup serangkaian aktivitas yang relatif luas. Suatu prorgam


menjelaskan :

a. Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan

b. Unit atau anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah

c. Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah

2. Proyek (Project )

Proyek adalah bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Proyek memiliki
cakupan terbatas dan petunjuk yang jelas mengenai tugas dan waktu. Setiap proyek
akan menjadi tanggung jawab setiap individu yang ditunjuk dan diberi sumber daya
spesifik dan dalam batas waktu tertentu.

3. Anggaran (Budget )

Anggaran adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan (Financial Resource)


yang disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula. Anggaran
merupakan alat untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi. Oleh karena itu,
anggaran merupakan komponen penting dari setiap program dan proyek. Anggaran
mendeskripsikan pendapatan dan biaya. Dengan demikian, anggaran menentukan
target aktivitas seperti hasil penjualan, biaya tiap bagian, atau investasi baru

Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya

Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya


adalah saling berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.

1. Pengorganisasian dan penyusunan personalia

Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber


daya keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara
dan menunjukan sumber daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling
tinggi.

2. Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan
menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber
daya-sumber daya dan hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan
memotivasi karyawan.

3. Pengawasan

Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering d


sebut sebagai “kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai
produk perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah untuk
membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi.

Pentingnya Suatu Perencanaan

Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini
didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti.
Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik perseorangan maupun
lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan, organisasi
akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan
lingkungan.Banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya pembuatan suatu
perencanaan antara lain; perubahan ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan iklim,
perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan sistem keamanaan yang tidak terjamin
memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh dengan resiko.

Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya,
perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya, seperti:

1. Untuk mengkooordinasikan usaha-usaha

2. Untuk mengatasi perubahan

3. Untuk pengembangan manajer

4. Untuk pengembangan standar kinerja

Langkah-langkah dalam perencanaan operasional

Langkah 1: Menetapkan tujuan

Sering sebuah organisasi mempunyai banyak tujuan, maka harus memilih diantara
banyak tujuan tersebut, tujuan dapat dirumuskan sesuai dengan maksud misi dan
sasaran yang dikehendaki. Tentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dimiliki, tujuan yang besar akan sukar dapat dicapai dengan sumber daya yang sangat
terbatas, maka harus menetapkan tujuan yang terbaik bagi organisasi.

Langkah 2: Memahami atau merumuskan keadaan saat ini


Rencana adalah menyangkut kegiatan dimasa yang akan datang, apa yang dapat
dilakukan dimasa yang akan datang sangat ditentukan pula keadaan atau posisi
organisasi pada saat ini. Oleh karena itu organisasi harus mengetahui, memahami dan
kemudian merumuskan posisinya saat ini. Untuk keperluan itu diperlukan data dan
informasi yang relevan dengan tujuan organisasi.

Langkah 3: Mengidentifikasikan Kemudahan dan Hambatan

Organisasi harus melakukan identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor kemudahan


dan hambatan dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan mengetahui kemudahan-
kemudahan, organisasi akan dapat memanfaat-kannya peluang tersebut sebaik-
baiknya. Sebaliknya dengan mengetahui kemungkinan hambatan, maka organisasi
sedini mungkin sudah mempersiapkan untuk menanggulanginya atau
mengantisipasinya yang akan dirumuskan dan kemudian dirumuskan pada berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan.

Menurut Louis A. Allen perencanaan terdiri dari kegiatan-kegiatan :

 Meramalkan, memperkirakan waktu yang akan datang.


 Menetapkan maksud tujuan (objects) sebagai hasil akhir yang diharapkan
menentukan tujuan atau sasaran (goals/target).
 Mengarahkan (programming), menetapkan urutan dari kegiatan-kegiatan yang
diperlukan: langkah-langkah yang akan diambil menurut prioritas pelaksananya.
 Menyusun tata waktu (schedulling), menetapkan urutan waktu yang tepat agar
tindakan yang dilakukan dapat berhasil baik.
 Menyusun anggaran belanja (budgeting), yaitu mengalokasikan sumber-sumber
yang tersedia, dinyatakan dalam istilah-istilah keuangan.
 Memperkembangkan prosedur-prosedur, membuat standar.

Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanan dan Cara Mengatasinya

Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan Efektifitas penting bagi


seorang manajer, seringkali dalam pengembangan perencanaan yang efektif manajer
mengalami hambatan – hambatan. Terdapat dua hambatan utama dalam
pengembangan rencana yang efektif, yaitu :

a .penolakan dari dalam diri perncanaan terhadap penetapan tujuan dan pembuatan
rencana untuk mencapainya. David A. Kolb dan kawan – kawan mengemukakan
beberapa alasan mengapa manajer ragu – raguatau seringkali gagal dalam
menetapakan tujuan organisasi

 Keengganan melepaskan tujuan alternatif


 Ketakutan akan kegagalan
 Minimnya pengetahuan tentang organisasi
 Minimnya pengetahuan tentang lingkungan

b. keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana
karena perubahan yang akan ditimbulkan.

Terdapat tiga alasan mengapa anggota organisasi dapat menolak perubahan –


perubahan yang akan terjadi.

 Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan.


 Kengganan untuk melepaskan keuntungan yang ada.
 Kesadaran akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan

Mengatasi Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan

1. Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana

Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses
perencanaan adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui
bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan
rencana.Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan
keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.

2. Komunikasi dan Partisipasi

Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat
dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi
fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan.
Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan
mengimplementasikan rencana harus didengar pendapatnya dalam mengembangkan
strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi yang berharga untuk
disumbangkan / dan karena mereka yang akan mengimplementasikan rencana /
keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih berkomitmen pada rencana
yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat
sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari berbagai tingkan dalam
organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.

3. Konsistensi /revisi /dan pembaruan

Tujuan seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal .


Konsistensi horizotal berarti bahwa tujan seharusnya konsisten diseluru organisasi /
dari satu departemen ke departemen lainnya. Konsistensi vertikal berarti bahwa tujuan
seharusnya konsisten dari atas hingga ke bawah organisasi : tujuan stategis, taktis,
dan operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan
proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara
berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan
frekuensi yang semakin sering.

4. Sistem Penghargaan yang Efektif

Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan


tujuan dan rencana yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena
kegagalan terkadang berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang
seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu
memiliki konsekuensi hukuman.

Penyusunan Rencana Operasional


Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi-fungsi operasional
usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi
ketenagaan atau sumber daya manusia. Meskipun tidak ada pembakuan, tetapi bagi
wirausaha yang mengerti situasi pasar, maka anda tentukan memulai menyusun
rencana dengan pertama-tama menyusun rencana pemasaran, kemudian rencana
produksi, personalia, rencana keuangan dan sebagainya. Rencana-rencana fungsi
operasional adalah :
1). Rencana Pemasaran
Berisi tentang perkiraan dan taksiran :
 Volume permintaan, baik untuk permintaan (konsumen) industry maupun
 untuk konsumsi akhir.
 Volume penjualan yang mampu dicapai, serta daerah pemasarannya.
 Program pemasaran, mencakup bauran pemasaran (marketing mix).
 Kebijakan harga jual, dikaitkan dengan harga produk/jasa pesaiang.
2). Rencana Produksi
Berisi tentang perkiraan mengenai :
 Mesin atau alat-alat yang digunakan dalam proses menghasilkan barang atau
 jasa.
 Pemasok dan kapasitas pemasok.
 Pemilihan lokasi pabrik/tempat usaha.
 Desain proses produksi dan karakteristik proses produksi yang dipakai.
 Cara pengaturan persediaan bahan baku, sistem apa yang dipakai, apakah
 LIPO atau FIFO.
 Tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga selaras dengan jenis teknologi yang
 digunakan.
 Persoalan suku cadang (purnajual) peralatan yang digunakan, reparasi dan
 sebagainya.
 Persoalan limbah dan resiko pencemaran dan ancangan penanganannya.
3). Rencana Organisasi dan Manajemen
 Struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya perusahaan.
 Banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional usaha dan
 kualifikasi keahlian yang diperlukan.
 Gaji/upah dan jaminan/fasilitas lain yang diberikan.
 Pembagian tugas dan jadwal kerja.
 Dan lain-lain.
4). Rencana keuangan
Berisi tentang perkiraan dan taksiran atas :
 Keburtuhan modal untuk investas, modal kerja
 Aruskas :
a) Penerimaan, dari kegiatan, penjualan usaha pokok dan penerimaan dari
b) usaha sampingan.
c) Rincian pengeluaran atas biaya langsung atau biaya produksi dan biaya tak
d) langsung atau biaya pemasaran umum dan penyusutan.
e) Laba sebelum pajak.
f) Taksiran pajak.
g) Laba sesudah pajak.
h) Arus kas sesudah pajak.
i) Pembayaran pokok pinjaman.
j) Arus kas bersih.
Tujuan penyusunan rencana usaha ini adalah untuk memudahkan apa yang
anda inginkan dalam bisnis yang akan anda tekuni kelak. Melalui format rencana
bisnis,anda akan mudah mengidentifikasi keberhasilan atau kegagalan sedini
mungkin sebelum anda terjun kedalam kegiatan bisnis tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang
mencoba untuk memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sehingga apa
yang dibutuhkan tercapai. Dengan demikian perncanaan paling tidak harus memiliki tiga
aspek utama yaitu:

 Menyangkut masa yang akan datang.


 Harus menyangkut tindakan.
 Memiliki serangkaian tindakan di masa yang akan datang yang akan diambil oleh
perencana.

KESIMPULAN
Dari penjabaran materi diatas dapat kita ketahui bahwa operation plan ( rencana
operasi) sangat membantu dalam menjalankan usaha kita, membantu kita supaya
kita lebih mengetahui akan seperti apa usaha kita kedepannya nanti. Sehingga kita
bisa lebih memajukan usaha kita/
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai