Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

OPERATIONAL PLAN

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN


SEMARANG 2021

DISUSUN OLEH :
MUHAMAD HERDIANSYAH
T7A
531611206147 T
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut. Perencanaan telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan
meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Membuat keputusan biasanya menjadi bagian
dari perencanaan karena setiap  pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.
Perencanaan  penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain.
Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan sistematis yang dilakukan secara sadar
berkaitan dengan tujuan dan kegiatan yang hendak dilakukan oleh seseorang, sebuah kelompok,
unit kerja atau organisasi di masa depan. Perencanaan bukanlah respon informal atau tiba- tiba
terhadap suatu krisis, melainkan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja yang diarahkan dan
dikendalikan oleh manajer dan sering kali memerlukan  pengetahuan dan pengalaman karyawan
dari segala lapisan perusahaan. Perencanaan menyediakan kepada individu maupun unit pekerja
berupa  panduan yang jelas untuk diikuti dalam kegiatan mereka di masa mendatang (Thomas
Bateman dan Scott A. Snell. 2008 )
Aspek perencanaan operasional meliputi analisis masalah, penentuan  prioritas,
pengambilan keputusan dan  programming.Analisis masalah adalah memahami seluruh
informasiyang ada, melakukan analisis situasi untukmengetahui isu apa yang sedang terjadi.
Setelah tahap analisa masalah, tahap selanjutnya adalah penentuan prioritas masalah. Penentuan
prioritas masalah bertujuan untuk menentukan permasalahan mana yang menjadi  prioritas utama
untuk diselesaikan.Tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan mengenai permasalahan
tersebut.Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat
berjalan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan perencanaan operasional?
2.      Apa saja langkah-langkah dalam perencanaan operasional?
3.      Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui mengenai perencanaan operasional?
2.      Untuk mengetahuilangkah-langkah dalam perencanaan operasional?
3.      Untuk mengetahui Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara
mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Operasional
Perencanaan menyediakan kepada individu maupun unit pekerja berupa panduan yang
jelas untuk diikuti dalam kegiatan mereka di masa mendatang. (Thomas Bateman dan Scott A.
Snell. 2008) Perencanaan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu perencanaan tujuan dasar
organisasi (perencanaan strategis) dan perencanaan operasional. Perencanaan strategis adalah
bentuk perencanaan jangka  panjang atau jangka menengah yang dilakukan untuk menentukan
tujuan dan sasaran strategis organisasi. Perencanaan operasional adalah  penjabaran dari
perencanaan strategis dalam jangka pendek yang umumnya memuat target dan kegiatan yang
akan dilaksanakan selama satu tahun. (I Gusti Agung Rai. 2008). Perencanaan operasional
menurut A.F.Al - Assaf (2001) lebih spesifik dan lebih detail dalam desain, proses dan
kegiatannya.
Perencanaan operasional meliputi perencanaan yang detail untuk setiap dan semua
kegiatan yang akan dilakukan selama menerapkan sebagian atau seluruh mutu layanan. Dalam
tahap perencanaan ini, individu yang berwenang secara aktif memprediksi alokasi sumber daya
yang tepat, berbagai keperluan pelatihan, partisipasi pegawai, serta jenis dan jumlah proyek yang
akan dilakukan, semuanya merupakan prediksi untuk tahap intervensi. Tahap perencanaan ini
membutuhkan lebih banyak waktu dan detail dibandingkan tahap perencanaan strategis dan juga.
Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:
a. Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan akan
berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam perencanaan
dilakukan menurut proses yang berlaku.
b.       Penetapan
tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi dapat
menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun tujuan
jangka pendek.
c. Pemilihan tindakan. Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan
yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif
d. Mengakaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik namun bisa
saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang baik.sebaliknya,sesuatu yang baik
apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.
e. Tujuan . Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh
organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku baik kualitatif
maupun kuantitatif.
Bentuk Perencanaan Operasional
Rencana Operasional (Operational Plan) terdiri atas rencana sekali  pakai dan rencana
tetap. Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan
manakala tujuan tersebut telah dicapai. Rencana sekali pakai merupakan arah tindakan yang
mungkin tidak akan terulang dalam bentuk yang sama dimasa yang akan datang. Bentuk utama
rencana sekali pakai, antara lain:
1. Program (Programs)
Program mencakupserangkaian aktivitas yang relatif luas. Suatuprorgam menjelaskan :
a.       Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan  
b.      Unit atau anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah
c.       Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah
2. Proyek (Project )
Proyek adalah bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Proyek memiliki cakupan
terbatas dan petunjuk yang jelas mengenai tugas dan waktu. Setiap proyek akan menjadi
tanggung jawab setiap individu yang ditunjuk dan diberi sumber daya spesifik dan dalam  batas
waktu tertentu.

3. Anggaran (Budget )
Anggaran adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan (Financial Resource) yang
disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula .Anggaran merupakan alat untuk
mengendalikan aktivitas suatu organisasi. Oleh karena itu, anggaran merupakan komponen
penting dari setiap program dan proyek. Anggaran mendeskripsikan pendapatan dan biaya.
Dengan demikian, anggaran menentukan target aktivitas seperti hasil penjualan, biaya tiap
bagian, atau investasi baru
Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya
Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling
berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.
1. Pengorganisasian dan penyusunan personalia
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya
keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan
sumber daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
2. Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber daya dan
hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
3. Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering d sebut
sebagai “kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian
pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber daya
dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Pentingnya Suatu Perencanaan
Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini
didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti. Lingkungan yang
berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik perseorangan maupun lembaga untuk selalu
membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan, organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk
mengantisipasi ancaman perubahan lingkungan.Banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya
pembuatan suatu perencanaan antara lain; perubahan ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan
iklim, perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan sistem keamanaan yang tidak terjamin
memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh dengan resiko.
Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya, perencanaan
juga memiliki peranan penting lainnya, seperti:
1. Untuk mengkooordinasikan usaha-usaha                                             
Didalam suatu organisasi pekerjaan-perkerjaan dilakukan individu dan kelompok yang
memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Maka perlu dilakukan koordinasi, agar
tujuan dan kepentingan itu tidak keluar dari tujuan organisasi.
2. Untuk mengatasi perubahan
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang
akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
3. Untuk pengembangan manajer
Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya,
bertindak rekatif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam
kemampuan manajer untuk berfikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak
dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
4. Untuk pengembangan standar kinerja
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa yang
akan datang. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.
 2.2 Langkah-langkah dalam perencanaan operasional
Perencanaan operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatiannya pada
operasi sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan dengan tujuan mencapai efisiensi.
Dalam melakukan perencanaan operasional maka diperlukan langkah-langkah tertentu. Langkah-
langkah tersebut merupakan prosedur yang harus diikuti dalam setiap melakukan perencanaan,
sebab tanpa prosedur tersebut maka kurang sempurna perencanaan tersebut. Langkah-langkah itu
adalah sebagai berikut :
Langkah 1: Menetapkan tujuan
Sering sebuah organisasi mempunyai banyak tujuan, maka harus memilih diantara banyak
tujuan tersebut, tujuan dapat dirumuskan sesuai dengan maksud misi dan sasaran yang
dikehendaki. Tentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki, tujuan yang besar
akan sukar dapat dicapai dengan sumber daya yang sangat terbatas, maka harus menetapkan
tujuan yang terbaik bagi organisasi.
Langkah 2: Memahami atau merumuskan keadaan saat ini
Rencana adalah menyangkut kegiatan dimasa yang akan datang, apa yang dapat dilakukan
dimasa yang akan datang sangat ditentukan pula keadaan atau posisi organisasi pada saat ini.
Oleh karena itu organisasi harus mengetahui, memahami dan kemudian merumuskan posisinya
saat ini. Untuk keperluan itu diperlukan data dan informasi yang relevan dengan tujuan
organisasi.
Langkah 3: Mengidentifikasikan Kemudahan dan Hambatan
Organisasi harus melakukan identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor kemudahan dan
hambatan dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan mengetahui kemudahan-kemudahan,
organisasi akan dapat memanfaat-kannya peluang tersebut sebaik-baiknya. Sebaliknya dengan
mengetahui kemungkinan hambatan, maka organisasi sedini mungkin sudah mempersiapkan
untuk menanggulanginya atau mengantisipasinya yang akan dirumuskan dan kemudian
dirumuskan pada berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Menurut Louis A. Allen perencanaan terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1.      Meramalkan, memperkirakan waktu yang akan datang.
2.      Menetapkan maksud tujuan (objects) sebagai: hasil akhir yang diharapkan: menentukan tujuan
atau sasaran (goals/target).
3.      Mengarahkan (programming), menetapkan urutan dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan:
langkah-langkah yang akan diambil menurut prioritas pelaksananya.
4.      Menyusun tata waktu (schedulling), menetapkan urutan waktu yang tepat agar tindakan yang
dilakukan dapat berhasil baik.
5.      Menyusun anggaran belanja (budgeting), yaitu mengalokasikan sumber-sumber yang tersedia,
dinyatakan dalam istilah-istilah keuangan.
6.      Memperkembangkan prosedur-prosedur, membuat standar.

2.3  Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanan dan Cara Mengatasinya


Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan PerencanaanEfektifitas penting bagi seorang
manajer, seringkali dalam pengembangan perencanaan yang efektif manajer mengalami
hambatan – hambatan. Terdapat dua hambatan utama dalam pengembangan rencana yang
efektif, yaitu :
A.    Penolakan dari dalam diri perncanaan terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk
mencapainya. David A. Kolb dan kawan – kawan mengemukakan beberapa alasan mengapa
manajer ragu – raguatau seringkali gagal dalam menetapakan tujuan organisasi
a.       Keengganan melepaskan tujuan alternatif
b.      Ketakutan akan kegagalan
c.       Minimnya pengetahuan tentang organisasi
d.      Minimnya pengetahuan tentang lingkungan
B.     Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana karena perubahan
yang akan ditimbulkan.
Terdapat tiga alasan mengapa anggota organisasi dapat menolak perubahan – perubahan yang
akan terjadi.
a.       Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan.
b.      Kengganan untuk melepaskan keuntungan yang ada.
c.       Kesadaran akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan
Mengatasi Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan

1. Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana


Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan
adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat
keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.Dan penetapan tujuan dan
perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian
diharapkan dari waktu ke waktu.

2. Komunikasi dan Partisipasi


Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam
proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan
bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan  rencana harus didengar
pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki
informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih
berkomitmen pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika suatu organisasi
agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari berbagai tingkan
dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.

3. Konsistensi /revisi /dan pembaruan


Tujuan seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal .konsistensi
horizotal berarti bahwa tujan  seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu departemen ke
departemen lainnya. Konsistensi  vertikal  berarti bahwa tujuan  seharusnya konsisten  dari atas
hingga ke bawah   organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus selaras. Karena
penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga
harus direvisi dan diperbarui secara berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan
memperbarui dengan frekuensi yang semakin sering.
4. Sistem Penghargaan yang Efektif
Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan
rencana yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal
dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa
kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan operasional meliputi perencanaan yang detail untuk setiap dan semua
kegiatan yang akan dilakukan selama menerapkan sebagian atau seluruh mutu layanan. Dalam
tahap perencanaan ini, individu yang berwenang secara aktif memprediksi alokasi sumber daya
yang tepat, berbagai keperluan pelatihan, partisipasi pegawai, serta jenis dan jumlah proyek yang
akan dilakukan, semuanya merupakan prediksi untuk tahap intervensi. Tahap perencanaan ini
membutuhkan lebih banyak waktu dan detail dibandingkan tahap perencanaan strategis dan juga.
Bentuk utama rencana sekali pakai, antara lain:
1. Program (Programs)
2. Proyek (Project )
3. Anggaran (Budget )
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan
tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan
terhadap perubahan dan keterbatasan.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.Dalam sebuah perencanaan perlu
memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai