Anda di halaman 1dari 30

Tugas kelompok 2

Pengantar manajemen dan


bisnis
Perencanaan dan strategi
perencanaan

1. Anisa Fadilah 221010506162


2. Bunga Ayu Lestari 221010501021
3. Claudio Henry Pratama 221010501043
4. Fazri Krisna Saputra 221010501030
Pengertian

Perencanaan adalah proses penataan suatu tujuan yang sudah disusun rapih dan
matang untuk mencapai tujuan atau target yang ingin dicapai. Sedangkan strategi
adalah bentuk dari perencanaan itu sendiri. Strategi juga dapat diartikan sebagai
seni bagi individu ataupun kelompok untuk memanfaatkan kemampuan dan sumber
daya yang dimiliki guna mencapai target sasaran melalui tata cara yang dianggap
dapat efektif dan efisien sesuai dengan apa yang telah diharapkan sebelumnya.
Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008) menyebutkan, perencanaan
adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini
Usman (2008) juga berpendapat bahwa perencanaan adalah perhitungan dan
penentuan tentang sesuatu yang akan djalankan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara
melakukannya.
.
Tujuan Perencanaan dan Strategi Perencanaan

Albert Silalahi (1987:167) menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut : 1.
Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantisipasi dan merekam perubahan.

2. Perencanaan memberikan pengarahan kepada administrator-administrator maupun non-


administrator.

3. Perencanaan juga dapat menghindari, memperkecil tumpang tindih dan pemborosan dalam
pelaksanaan aktivitas-aktivitas.

4. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk


memudahkan pengawasan
NEXT

Pendapat lain memaparkan, perencanaan juga harus memiliki


tujuan, seperti :
a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan
perencanaannya
b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
c. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya)
baik kualifikasinya maupun kuantitasnya Hi!
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan
kualitas pekerjaan
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif guna
menghemat biaya, tenaga dan waktu
f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan
pekerjaan
g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
h. Mendeteksi hambatan yang akan ditemui
i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
Fungsi Perencanaan dan Strategi
Perencanaan“

Robbins dan Coulter menjelaskan fungsi perencanaan adalah sebagai berikut :


a. Perencanaan sebagai Pengarah Perencanaan merupakan upaya untuk meraih atau
mendapatkan sesuatu secara lebih terkoordinasi. Dalam hal ini perencanaan sebagai pengarah
atau guide dalam usaha untuk mencapai tujuan secara lebih terkoordinasi dan terarah.
b. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian Pada dasarnya di dunia ini tidak ada
yang tidak mengalami perubahan. Perubahanperubahan yang terjadi membawa
ketidakpastian bagi organisasi. Kadang perubahan tersebut sesuai dengan apa yang kita
inginkan akan tetapi tidak jarang perubahan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita
inginkan.
c. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya Setiap organisasi pasti
membutuhkan sumber daya. Dengan adanya perencanaan, sebuah organisasi pada awal-awal
sudah melakukan perencanaan mengenai penggunaan sumber daya sehingga diharapkan
tidak terjadi pemborosan dalam hal penggunaan sumber daya yang ada
d. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas Perencanaan
berfungsi sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas yang harus dicapai oleh
organisasi dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan manajemen.
Dalam fungsi perencanaan, terdapat beberapa kegiatan yang harus termuat
didalamnya, yaitu :
 Forecastin (peramalan) yaitu kegiatan yang memperkirakan,
memproyeksikgan, atau merumuskan tafsiran-tafsiran yang berkaitan dengan
kemungkinan yang akan dihadapi.
 Estabilishing objective (penetapan tujuan) ialah kegiatan yang menetapkan
visi dan misi yang tentunya visi-misi ini dapat menunjang proses pencapaian
tujuan.
 Programming (pemrograman) adalah kegiatan yang berkaitan dengan
perumusan program-program yang akan dilakukan kedepannya untuk
mendukung perusahaan mencapai tujuan.
● Scheduling (penjadwalan) adalah kegiatan yang membuat
kronologi dalam satu periode agar runtut.

● Budgeting (penganggaran) yaitu kegiatan yang berkaitan dengan


penetapan anggaran yang disesuaikan dengan kondisi keuangan
yang ada.

● Developing procedures (pengembangan prosedur) ialan aktivitas


yang mengembangkan prosedur dan metode kegiatan yang akan
dilakukan.
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan
dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem
komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan
hasil-hasil tersebut dengan rencana yang dibuat. Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan
yakni terciptanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan
ngsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan
sil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi
ng memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut
ngan rencana yang dibuat. Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efisiensi
n efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini
ungkin, mengidentifikasi hambatan hambatan yang timbul, menghindari kegiatan pertumbuhan dan
rubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
D. Manfaat Perencanaan dan Strategi Perencanaan

Sebagai suatu fungsi, fungsi perencanaan tentunya memiliki sejumlah manfaat bagi sistem
manajemen dalam suatu perusahaan atau organisasi. Menurut T.Hani Handoko dalam bukunya
yang berjudul “Manajemen” berikut beberapa manfaat dan fungsi perencanaan, yaitu :

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.

2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah-masalah utama.

3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.

4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi.

6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.

7. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

8. Menghemat waktu, usaha, dan dana.


E. Jenis-Jenis Perencanaan

Berdasarkan tujuan organisasi, perencanaan dapat dikelompokkan kedalam 3 jenis


perencanaan, yaitu :

1. Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5 tahun) untuk mencapai
tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah organisasi secara keseluruhan. Rencana strategis
dapat dilihat sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi sumberdaya,
prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis
biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak.

2. Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis ditujukan untuk melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis.
Rencana ini mempunyai jangka waktu yang lebih pendek (1-5 tahun) dibandingkan dengan
rencana strategis. Perencanaan taktis biasanya dibuat oleh
manajemen puncak dan manajemen menengah. Tujuan taktis biasanya diturunkan dari
tujuan strategis. Sebagai contoh, suatu perusahaan mempunyai rencana strategis
menstabilkan suplai bahan baku. Rencana taktis kemudian dikembangkan melalui
pembelian bahan baku dari perusahaan pensuplai bahan baku.

1. Perencanaan Terintegrasi

Yaitu perencanaan yang didalamnya terdapat penjelasan secara menyeluruh dan sifatnya
terpadu.
onal (operational planning), yaitu perencanaan yang fokus kepada pedoman atau petunjuk pelaks
si. Ada tiga jenis rencana operasional :

l (sekali pakai). Rencana tunggal adalah rencana yang dilakukan sekali pakai. Sebagai contoh ke
spansi, pembuatan pabrik baru, penarikan tenaga kerja baru, dan lainnya.

g. Rencana standing adalah rencana yang bisa dipakai berulang-ulang. Rencana standing bisa mengh
cana ini bisa diterapkan pada situasi yang sama.

nal. Perencanaan situasional merupakan perencanaan yang memasukkan alternatif perencanaan yang
anaan situasional adalah perencanaan cadangan. Apabila rencana A tidak berhasil karena adan
ncana B dapat dilaksanakan.

day to day planning), yaitu perencanaan yang didalamnya terdapat aktivitas harian yang bersifat rutin
F. Proses Perencanaan

1. Menganalisis Tujuan Organisasi

Tahapan manajemen yang pertama

Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses

pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut

dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam

jangka panjang.

Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya

mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang

variasinya sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun

demikian, secara umum proses perencanaan strategis sebagai berikut :


Formula Tujuan

Analisis Tujuan dan

Strategi saat ini

Analisis Lingkungan:

Kesempatan dan Ancaman Identifikasi Kesempatan Strategis

Analisis Sumberdaya:

Kekuatan dan Kelemahan Pengambilan Keputusan Strategis


Pelaksanaan Strategis Evaluasi dan Pengendalian

Strategis.
Keterangan:

a. Formulasi Misi dan Tujuan

Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa

usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.

b. Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini

Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan

kehilangan “minat” terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan.

Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya.


c. Analisis Lingkungan

Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis,

politik, sosial, ekonomi, yang akan mempengaruhi organisasi. Perubahan

dalam lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan

maupun ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk

memperoleh informasi perubahan lingkungan, perlu dikembangkan system

informasi strategis, pengembangan bisnis data, keluhan atau komentar dari

pihak luar (pelanggan dan supplier).


d. Analisis Sumberdaya

Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis

kekuatan dan kelemahan organisasi.

e. Identifikasi Kesempatan Strategis

Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi

menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses penentuan

tujuan dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini

(tanpa perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi

menetapkan tujuan baru yang lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang

ketat dan mengakibatkan organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya. f. Pengambilan Keputusan Strategis

Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk

memanfaatkan kesempatan strategis.


4. Strategi yang baik mencakup beberapa hal:

1) Cakupan: menjelaskan pasar apa yang akan dimasuki oleh organisasi,


pasar

yang terbatas atau luas

2) Alokasi sumberdaya: menjelaskan bagaimana alokasi sumberdaya untuk

mencapai tujuan

3) Daya saing: memasukan kemampuan yang dimiliki oleh organisasi yang

lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pesaingnya

4) Sinergi: strategi harus bertujuan memanfaatkan secara optimal sinergi

dalam suatu organisasi.


g. Pelaksanaan Strategi

Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

h. Evaluasi dan Pengendalian Strategis

Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis.

Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan

rencana strategis.

Manfaat dan Keterbatasan dari Perencanaan Strategis

Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Memberikan Kerangka Kerja Untuk Pengembangan Anggaran Tahunan.

b. Alat Pengembangan Manajemen Perencanaan

c. Mekanisme Untuk Memaksa Manejemen Agar Memikirkan Jangka

Panjang
d. Alat Untuk Menyejajarkan Manajer Dengan Strategi Jangka Panjang.

Meskipun perencanaan strategis mempunyai banyak manfaat, namun juga memiliki


beberapa keterbatasan, antara lain:

a. Selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi pengisian formulir,latihan


birokrasi, tanpa pemikiran strategis.

5b Bahwa organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaanstrategis yang besar


dan mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada parastaf dari departemen tersebut.

c. Perencanaan strategis adalah proses yang memakan waktu dan biaya yang mahal.
Struktur dan Isi Program

biasanya mencakup periode lima tahun ke depan. Lima tahun adalah periode yang cukup p
nsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat ini. Konsekuensi dari keputusan untuk mengem
k baru atau untuk memperoleh aktiva modal utama yang baru mungkin tidak dapat sepenuhnya di
ek. Jangka waktu diatas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga usaha-usaha untuk berguna un
membuat rencana yang sangat kasar yang mencakup hanya tiga tahun kedepan.

asional

strategis melibatkan manajemen senior dan manajer dari unit bisnis atau pusat tanggung jawab la
Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporat dengan ekseku
diakan rangkaian aktivitas terjadwal, melalui mana mereka dapat mencapai sekelompok tujuan dan
Manajer dari departemen-departemen individual biasanya tidak berpartisipasi dalam proses perencan
Gaya Manajemen

ebut harus mendiagnosis dengan benar gaya darimanajemen senior dan memastikan bahwa sistem te
sulit karena perencanaan strategis formal telahmenjadi suatu gaya dan beberapa manajer berpikir bah

ka tidak menggunakannya dengan demikian mereka mungkin menginstruksikan stafnya untuk mem
masang sistem semacam itu. Yang kemudian mereka rasakan tidak nyaman untuk menggunakannya.

, Weaknesses, Opportunities, Threats)

ncanaan strategis yang digunakan untuk

rengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proye
b.Teknik PEST (Political, Economic, Social, Technological)

Menjelaskan kerangka dari faktor makro yang digunakan di lingkungan

pemindaian komponen dari manajemen strategis

c. Teknik STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological,

Regulatory).

Memperthitungkan aspek sosial-budaya, teknologi, ekonomi, ekologi, dan

regulasi, tetapi tidak secara khusus mencakup faktor-faktor politik

- Ciri-Ciri Perencanaan Strategis

a.Memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu strategis

b.Menekankan penilaian terhadap lingkungan baik eksternal dan internal

c.Memperkirakan hal-hal baru, diskontinuitas, penuh kejutan (Ansoff, 1980)


HUBUNGAN ANTARA VISI, MISI, DAN PERENCANAAN

STRATEGIS

Antara Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang

sangat erat dan saling mebutuhkan.Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan

yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi,

sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-

program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya

yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun

7 ke depan.
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan /

mewujudkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang

diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada

mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka

panjang yang disebut visi,selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi

organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya

umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan

misi, organisasi membuat / merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling

efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan

strategis. Berikut adalah ilustrasi hubungan visi, misi dan rencana strattegis :

 
-setiap 6 bulan

-merancang

-model produk baru

-Menjadi Perusahaan Otomotif No. 1 Di Dunia

-Menciptakan inovasi

-Produk dengan kualitas terbaik

-Rencana Strategis Membuat model produk baru dengan teknologi

terbaruopportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

b. Teknik PEST (Political, Economic, Social, Technological)

Menjelaskan kerangka dari faktor makro yang digunakan di lingkungan

pemindaian komponen dari manajemen strategis

c. Teknik STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological,

Regulatory).
Memperthitungkan aspek sosial-budaya, teknologi, ekonomi,
ekologi, dan

regulasi, tetapi tidak secara khusus mencakup faktor-faktor politik

Ciri-Ciri Perencanaan Strategis

a. Memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu


strategis

b. Menekankan penilaian terhadap lingkungan baik eksternal dan


internal

c. Memperkirakan hal-hal baru, diskontinuitas, penuh kejutan


(Ansoff, 1980)

 
HUBUNGAN ANTARA VISI, MISI, DAN PERENCANAAN STRATEGIS

Antara Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang

sangat erat dan saling mebutuhkan.Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan

yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi,

sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-

program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya

yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun

7 ke depan.
ahasan diatas mengenai “Perencanaan Strategis,” kami dapat menyimpulkan bahwa perencanaan
n strategi dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai suatu tujuan
ategi tiap organisasi berbeda-beda namun memiliki manfaat dan tujuan yang sama yaitu memper
an. Perencanaan strategi erat hubungannya dengan visi dan misi suatu organisasi dimana fungsinya
untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.

adari betul bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena pada hakikatny
Allah SWT. Maka dari itu, kami menerima dengan lapang hati kritik dan saran dari pembaca untuk p
kalah dikemudian hari. Untuk kedepannya, kami akan lebih fokus dan detail dalam membuat makal
bilitas dari sumber materi.

Anda mungkin juga menyukai