Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KEPERAWATAN

TAHAP PERENCANAAN

NAMA MAHASISWA :

(195139002) DINA SITI MARYATI

(195139011) ERNA

(195139020) ISLAMIATI HIDYA PRATIWI


NAMA DOSEN PENGAMPUH :

Ns. Agung Tri Nugraha, S.Kep., MARS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

2020-2021
TINJAUAN TEORI

1. Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan

A. Definisi
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota
suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating
of fact and the making and using of assumption regarding the future in the
visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve
desired result”.
Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
o Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan
keterangan kongkret.
o Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran,
imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
o Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakantindakan
apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
B. Tipe – Tipe Perencanaan
a. Berdasarkan luasnya
o Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi
sasaran umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan organisasi
tersebut ke dalam lingkungannya
o Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran
menyeluruh. Rencana strategic cenderung mencakup kerangka waktu yang
lebih panjang, sedangkan rencana strategic biasanya hanya kisaran bulanan,
mingguan, dan harian. Rencana strategic juga mencakup perumusan sasaran,
sedangkan rencana oerasional mendefinisikan berbagai cara untuk mencapai
sasaran
b. Berdasarkan kerangka waktu
o Jangka Panjang
o Jangka Pendek
c. Berdasarkan frekuensi
o Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus
dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
o Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi
kegiatan-kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang
C. Hakekat Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan
dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan
dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan.
Karakteristik dari Perencanaan Strategis
o Hubungan dengan Formulasi Strategis
o Evolusi dari Perencanaan Strategis
o Manfaat dan keterbatasan dari Perencanaan Strategis
o Struktur dan Isi Program
o Hubungan Organisasional
D. Tujuan Perencanaan
o Standar pengawasan
o Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
o Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
o Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu Memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaa
o Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
o Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
o Mengarahkan pada pencapaian tujuan
E. Manfaat Perencanaan
o Standar pelaksanaan dan pengawasan
o Pemilihan alternatif terbaik
o Penyusunan skala perioritas
o Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
o Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
o Alat memudahkan dalam berkordinasi dengan pihak terkait
o Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

2. KONSEP PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN


A. Definisi
Perencaan merupakan fungsi organik manajemen yang merupakan dasar atau titik
tolak dan kegiatan pelaksaan kegiatan tertentu dalam usaha mencapai tujuan
organisasi.
Perencanaan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
lingicungan (external change), keputusan , organisasi yang dapat berbentuk pensiun,
pemutusan hubungan kerja (PHK), dan kematian. Perencaan ketenagaan merupakan
suatu proses yang kompleks, yang memerlukan ketelitian dalam menerapkan jumlah
tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan
organisasi
B. Prinsip Perencanaan
Menurut siagian (19983), perencaan yang baik harus memiliki prinsip-prinsip sebagai
berikut
a. Mengetahui sifat atau ciri suatu rencana yang baik yaitu:
1. Mempermudah tercapainya tujuan organisasi karena rencana merupakan suatu
keputusan yang menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan.
2. Dibuat oleh orang-orang yang mengerti organisasi
3. Dibuat oleh orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik perencaan
4. Adanya suatu perencanaan yang teliti,yang berarti rencana harus di ikuti oleh
program kegiatan terinci
5. Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan, artinya harus tergambar
bagaimana rencana tersebut dilaksanakan.
6. Bersifat sederhana, yang berarti disusun secara sistematis dan prioritasnya
jelas terlihat.
7. Bersifat luwes, yang berarti bisa diadakan penyesuaian bila ada perubahan
8. Terdapat tempat pengambilan risiko karena tidak  ada seorangpun yang
mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan dating
9. Bersifat praktis, yang berarti bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi
organisasi
10. Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yang terjadi.

b. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang harus


dijawab dengan memuaskan menggunakan pendekatan 5W1H
c. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus diselesaikan
dengan menggunakan teknik ilmiah, artinya harus disusun dengan cara sistematis
dan didasarkan pada langkah sebagai berikut:
1. Mengetahui sifat hakiki dan masalah yang dihadapi
2. Mengetahui data yang akurat sebelum menyusun rencana
3. Menganalisis dan menginterpretasi data yang telah terkumpul
4. Menetapkan data alternatif pemecahan masalah
5. Melaksanakan rencana yang telah tersusun
6. Memilih cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah
7. Menilai hasil yang telah dicapai
C. Tujuan Perencanaan
o Standar pengawasan
o Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
o Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
o Meminimalkan kehgiatan yang tidak produktif
o Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
o Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
o Mengarahkan pada pencapaian tujuan
D. Manfaat Perencanaan
o Standar pelaksanaan dan pengawasan
o Pemilihan alternatif terbaik
o Penyusunan skala perioritas
o Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
o Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
o Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
o Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

3. PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN


Perencanaan tenaga atau staffing merupakan salah satu fungsi utama seorang pemimpin
organisasi,termasuk organisasi keperawatan. Keberhasilan suatu organisasi salah satunya
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Hal ini berhubungan erat dengan
bagaimana seorang pimpinan merencanakan ketenangan di unit kerjanya
Langkah perencanaan tenaga keperawatan menurut Drucicter dan Gillies(1994) meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang diberikaN
2. Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan
3. Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang dibutuhkan
4. Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada
5. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shif
6. Melakukan seleksi calon-calon yang ada
7. Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan

Penentuan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh keinginan untuk menggunakan tenaga


keperawatan yang sesuai. Untuk lebih akuratnya dalam perencanaan tenaga keperawatn,
maka pimpinan keperawatan harus mempunyai keyakinan tertentu dalam
organisasinya,seperti:

1. Rasio antara perawat dan klien di dalam perawatan intensif adalah 1:1 atau 1:2;
2. Perbandingan perawat ahli dan terampil di ruang medical bedah, kebidanan, anak dan
psikiatri adalah 2:1 atau 3:1
3. Rasio antara perawat dan klien san shif pagi atau sore adalah 1:5 untuk malam hari di
ruang rawat dan lain-lain 1:10

3.1 Perkiraan Kebutuhan Tenaga


Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kategori yang akan
dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien disetiap unit.
Kategori perawatan klien:
a. Perawatan mandiri (self cae), yaitu klien memerlukan bantuan minimal dalam
melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan.
b. Perawat sebagai (partial care), yaitu klien memerlukan bantuan sebagai dalam
tindakan keperawatan dan pengobatan tertentu
c. Perawatan total (total care), yaitu klien memerlukan bantuan secara penuh dalam
perawatan diri dan memerlukan observasi secara ketat.
d. Perawatan intensif (intensive care), yaitu klien memerlukan observasi dan
tindakan keperawatan yang terus menerus
Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk setiap unit sebagai berikut:
1. Rasio perawat klien disesuaikan dengan standar perkiraan jumlah klien sesuai
data sensus
2. Pendekatan teknik industri, yaitu identitas tugas perawat dengan menganalisis alur
kerja perawat atau work flow rata-rata frekuensi dan waktu kerja ditentukan
dngan data sensus klien, dihitung untuk menentukan jumlah perawat yang
dibutuhkan
3. System approach staffing atau pendekatan sistem ketenangan dapat menentukan
jumlah optimal yang sesuai dengan kategori perawat untuk setiap unit serta
mempertimbangkan komponen input-proses-outpon-umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai