Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR PERENCANAAN

Dosen pengampu: syilvi nezi azwita,S.Kep.,M.M

Oleh : kelompok IV

 Gebby yana shalwa


 Dewi fitria rahmi
 Gema adinda
 Irhamni

PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul tentang “Dasar-dasar perencanaan“.Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya Silvia Nezi Azwita S.Kep.,M.M selaku dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Bukittinggi,20 Oktober 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen didalam mengambil
suatu keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi perencanaan, fungsi-fungsi manajemen yang
lainnya, seperti pengorganisasian, pengontrolan, dan pengarahan tidak dapat berjalan dengan
baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan tercapainya tujuan dari
suatu kegiatan atau aktivitas yang telah direncanakan.

Perencanaan merupakan aspek penting daripada manajemen. Manusia tidak boleh menyerah
pada keadaan dan masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan masa depan itu. Dengan
demikian landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih
alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk
mewujudkan masa depan yang dipilihnya dalam hal ini manajemen yang akan diterapkan seperti
apa. Sehingga dengan dasar itulah maka suatu rencana itu akan terealisasikan dengan baik.

Dengan demikian, mengingat pentingnya fungsi perencanaan maka dalam karya ilmiah ini akan
dijelaskan mengenai pengertian dari perencanaan, tujuan perencanaan, manfaat perencanaan,
prinsip-prinsip perencanaan, unsur-unsur perencanaan, sifat-sifat perencanaan, jenis-jenis
perencanaan, fungsi perencanaan, kelemahan dan kelebihan perencanaan, dan segala hal yang
berhubungan dengan perencanaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?


2. Apa tujuan dan manfaat dari perencanaan?
3. Apa saja prinsip-prinsip perencanaan yang baik?
4. Apa saja unsur-unsur perencanaan?
5. Apa saja sifat-sifat perencanaan?
6. Apa saja jenis-jenis perencanaan?
7. Apa fungsi dari perencanaan?
8. Bagaimana proses perencanaan?
9. Apa saja ciri-ciri sistem perencanaan?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang :

1. Pengertian perencanaan
2. Apa tujuan dan manfaat dari perencanaan?
3. Prinsip-prinsip perencanaan yang baik
4. Unsur-unsur perencanaan
5. Sifat-sifat perencanaan
6. Jenis-jenis perencanaan
7. Fungsi dari perencanaan
8. Proses perencanaan
9. ciri-ciri sistem perencanaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Secara Umum dan Menurut Para Ahli

 Secara umum
Suatu proses yang berisi sejumlah langkah-langkah yang mendefinisikan
tujuanorganisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan tertentu, dan mengembangkan
rencanaaktivitas kerja organisasi. Proses ialah hubungan tiga kegiatan yang berurutan,
yaitu menilaisituasi dan kondisi saat ini, merumuskan dan menciptakan situasi dan
kondisi yang diinginkan(yang akan datang), dan menentukan apa saja yang diperlukan
untuk mencapai keadaan yangdiinginkan. Perencanaan juga dapat diartikan dengan
melihat dari tiga hal, yaitu dari sisiproses, fungsi manajemen, dan pengambilan
keputusan.
1. Dari sisi proses, perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuandan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
2. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi di mana pimpinan
menggunakanpengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau
mengubah tujuan dan kegiatanorganisasi.
3. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan
untukjangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan
dilakukan,bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa saja yang akan
melakukannya , dimanakeputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga
implementasi perencanaan tersebutdibuktikan dikemudian hari.

Perencanaan pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan atas


sejumlahalternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan
di masa yang akandatang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan
dan penilaiannya atas hasilpelaksanaannya, yang dilakukan secara sistimatis dan
berkesinambungan. Menurut George R.Terry menyatakan bahawa untuk mengetahui
suatu perencanaan baik atau buruk, maka harusmampu melalui pertanyaan dasar
mengenai perencanaan, yaitu what, why, where, when, whodan how (5w + 1H).
Seorang ahli yang bernama Handoko berpendapat perencanaan meliput:
1. Pemilihan dan penetapan tujuan organisasi
2. Penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, system,
anggaran, danstandar yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan
 Menurut ahli
Terdapat banyak ahli yang memaparkan mengenai pengertian
perencanaan, namundisini akan di paparkan 5 pendapat ahli yang sering
digunakan dlam mendefisinisikanperencanaan manajemen itu sendiri, yaitu:
 Menurut Erly Suandy, pengertian perencanaan adalah suatu proses penentuan
tujuanorganisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-
taktik, danoperasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh
 Menurut W. Newman perencanaan adalah langkah dalam mengambil suatu keputusan
pendahuluan terkait kegiatan yang perlu dilaksanakan termasuk segala aktivitas sebelum
kegiatan dilakukan.
 Menurut Dr. SP. Siagian MPA perencanaan adalah segala proses pemikiran serta
perumusan yang mendalam mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu
mendatang untuk meraih tujuan yang ditetapkan.
 Menurut Harold Koontz dan O’Donnell perencanaan adalah sebuah kewajiban dari
seorang manajer dalam penentuan pilihan yang diambil dari bermacam-macam alternatif,
aturan, kebijaksanaan dan program.
 Menurut George R. Terry perencanaan adalah pemaparan suatu fakta dan usaha untuk
mengubungkan antar fakta. Kemudian selanjutnya dibuat prediksi dan peramalan
mengenai kondisi dan perumusan aktivitas dimasa mendatang yang dibutuhkan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.

2.2 Tujuan dan Manfaat Perencanaan

• Tujuan perencanaan Tujuan Perencanaan atau Planning ini adalah untuk membantu Organisasi
mencapai Tujuannya dengan meminimalisasikan resiko ketidakpastian yang akan terjadi pada
organisasi yang bersangkutan. Selain itu tujuan perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary
Coulter adalah

 memberikan pengarahan yang baik


 mengurangi ketidakpastian
 meminimalisir pemborosan
 menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya yaitu proses
pengontrolan dan evaluasi.

Secara umum tujuan perencanaan dapat dipaparkan sebagai berikut:

 Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaan.


 Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
 Mengetahaui siapa yang terlibat (struktur organisasinya) baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya.
 Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
 Memimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu.
 Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
 Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan
 Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
 Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

• Manfaat perencanaan

Manfaat dari Perencanaan dalam suatu organisasi adalah untuk memberikan pedoman yang
sistematik dan membantu para manajer untuk berorientasi ke depan serta penekanan pada tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan yang baik dan sistematis akan menaikan tingkat
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya.

Secara umum manfaat dari perencaan dalam menajemen adalah:

 Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan


 Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
 Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
 Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
 Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
 Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
 Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
 Menghemat waktu, usaha, dan dana

2.3 PRINSIP PERENCANAAN YANG BAIK DAN BENAR

Perencanaan dilaksanakan sebelum menjalankan suatu kegiatan. Oleh karena itu agar sesuai
dengan tujuan yang diharapkan maka dalam merencanakan sesuatu perlu berpegang kepada
beberapa prinsip perencanaan, yakni sebagai berikut :

 Kontinuitas

Perencanaan yang baik harus dibuat serta dipersiapkan untuk tindakan secara terus-menerus dan
berkesinambungan, selain itu perlu juga pemikiran peningkatan dan perbaikan dimasa yang akan
datang. Hal seperti ini hanya bisa terwujud melalui perencanaan yang berdasarkan evaluasi dan
adaptasi terhadap segala perubahan yang mungkin akan terjadi.

 Berdasarkan Fakta Hari Ini dan Perkiraan Situasi di Masa yang akan Datang
Perencanaan tanpa didukung dengan fakta (data) yang sesuai dengan kebutuhan bisa dipastikan
tidak akan mampu memberikan hasil yang terbaik. Oleh karena itu diperlukan data-data
pendukung guna membuat suatu perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik.

 Futuristik

Perencanaan selalu berhubungan dengan masa depan, perencanaan juga harus memperhatikan
berbagai sumber informasi seputar kinerja pada masa lalu sampai dengan sekarang, serta prediksi
peristiwa yang mungkin akan terjadi, baik berbagai kesempatan untuk mencapai target ataupun
berbagai rintangan yang dapat menghalangi terwujudnya target.

 Fleksibilitas

Fleksibilitas dalam hal ini berarti perencanaan mudah diakomodasikan denganberbagai


kondisi yang baru serta perubahan-perubahan masa depan yang belumdiketahui pada
saat memulai perencanaannya. Perencanaan dibuat bukan untuk waktuyang relatif singkat, akan
tetapi diproyeksikan untuk waktu tertentu (misalnya 1 atau 2tahun), maka dalam membuat
perencanaan perlu dipikirkan agar memungkinkan untukdilakukan penyempurnaan dan
pengembangan terhadap perencanaan tersebut.

 Realistis

Perencanaan harus realistis dalam mencapai target yang ingin dicapai,


denganmempertimbangkan berbagai sarana pendukung yang ada. Dalam arti,
perencanaantersebut disesuaikan dengan kondisi organisasi atau perusahaan, baik kondisi
finansialataupun SDM, serta berbagai kondisi internal lainnya. Perencanaan yang tidak
realistisakan kontra produktif ketika para anggota tidak mampu
menjalankannya.Konsekuensinya, karyawan akan hilang kepercayaan diri atau bisa jadi tidak
percayakepada kemampuan manajerial pemimpinnya sendiri.

2.4 UNSUR-UNSUR PERENCANAAN

Harol Koonth & CO Donnel mengemukakan bahwa suatu perencanaan


harusmengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Tujuan
Yaitu segala sesuatu yang hendak dicapai dalam usaha kerjasama atau organisasi.
Tujuanyang dimaksudkan dapat berupa material ataupun alat pemuas kebutuhan spiritual.
Untukdapat dipakai sebagai dasar dalam pelaksanaan kerja, maka tujuan yang hendak
dicapaiharuslah dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Politik atau Kebijaksanaan
Adalah merupakan peraturan-peraturan atau pedoman yang digariskan oleh
organisasi.Atau dengan kata lain lazim disebut sebagai pedoman tindakan untuk
mencapai tujuan.
3. Prosedur
Yaitu suatu tata urutan pelaksanaan kerja yang harus dilakukan atau diikuti. Jadi
denganprosedur orang-orang akan senantiasa mengetahui dari mana mereka harus
memulai danmengakhiri tugas-tugasnya.
4. Budget
Yaitu suatu anggaran yang berupa ikhtisar daripada hasil yang diharapkan akan dicapai
dan beaya atau input yang diperlukan untuk mencapai hasil itu. Budget itu lazimnya
dinyatakan dalam bentuk angka-angka.
5. Program
Adalah campuran dari pada tujuan, politik, prosedur, dan budget yang dimaksudkan
untuk menetapkan suatu kerangka tindakan untuk waktu yang akan datang.

Apabila kita mengkaji kembali definisi sebelumnya dengan teliti, kiranya akan menjadi
jelas terlihat bahwa planning sebagai fungsi organik manajemen merupakan perumusan yang
teliti daripada kebijaksanaan-kebijaksanaan mengenai berbagai aspek serta kegiatan, termasuk
penggunaan resources (sumber daya), dalam rangka pencapaian tujuan yang ditentukan.

Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dirumuskan dalam suatu rencana mencakup struktur


organisasi yang hendak diciptakan, pengadaan serta penggunaan tenaga kerja, sistem dan
prosedur yang hendak dipergunakan, serta alat-alat lain yang diperlukan untuk kelancaran
kegiatan tersebut. Melihat pengertian-pengertian yang diberikan di atas, menjadi jelas bahwa
rencana adalah satu keputusan. Dan menurut eksistensinya dapat dikatakan bahwa planning
adalah fungsi organik dari administrasi dan manajemen. Planning menjadi fungsi organik
pertama, karena ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya.

.5 SIFAT PERENCANAAN

Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana
yang baik, yakni :

 Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang
menerima sehingga penafsiran yang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.
 Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya bila
ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan penyesuaian-
penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari
yang direncanakan
 Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga
stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.
 Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi
kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
 Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam
organisasi.
.6 JENIS PERENCANAAN
a. Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis.
Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi
sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategis.
b. Perencanaan taktis
Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk
mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada
umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menengah dan jika dibandingkan
dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang
lebih spesifik dan nyata.
c. Perencanaan operasional
Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai
tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer tingkat menegah dan tingkat bawah,
rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dan lingkup yang relatif lebih sempit.

.7 FUNGSI PERENCANAAN

Menurut Robbins dan Coulter (2002) fungsi perencanaan dalam manajemen, menjelaskan bahwa
paling tidak ada empat fungsi dari perencanaan, yaitu :

 perencanaan berfungsi sebagai arahan


 perencanaan meminimalkan dampak dari perubahan
 perencanaan meminimalkan pemborosan dan kesia-siaan
 perencanaan menetapkan standar dalam pengawasan kualitas.

.8 PROSES PERENCANAAN

 Analisis situasi Manajer harus menyusun semua informasi yang relevan dengan yang
diberikan kegiatan yang membuat perencanaan. Maka harus dilakukan analisis
pengalaman masa lalu, tren saat ini dan ruang lingkup masa depan. Membantu membawa
isu dan masalah yang berhubungan dengan aktivitas untuk
 Identifikasi peluang Memilih Perencanaan yang tepat dan lakukan Identifikasi peluang
dan lakukan analisis SWOT. Jika organisasi mendapatkan hasil yang positif, maka akan
diteruskan ke selanjutnya, kalau tidak kesempatan akan hilang.
 Pengaturan tujuan Mewakili tujuan organisasi. Sasaran organisasi dan berbagai
departemen ditetapkan. Dan batas waktu untuk menyelesaikan tujuan juga ditetapkan
pada tahap ini.
 Tempat perencanaan Menunjukkan keadaan dimana perencanaan akan dilakukan dan ini
mewakili asumsi yang akan dipertimbangkan
 Menentukan tindakan alternatif Membutuhkan imajinasi, pandangan jauh kedepan dan
kecerdasan. Misalnya untuk meningkatkan produktivitas dan organisasi dapat fokus
meningkatkan upah, insentif atau investasi teknologi, dll.
 Evaluasi alternatif Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap berbagai aspek dan hasil
dari semua alternatif dengan melibatkan analisis mikro dari semua alternatif.
 Pemilihan alternatif terbaik Setelah dilakukan analisis mikro, maka metodologi terbaik
yang terpilih digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
 Rencana turunan Sebuah organisasi harus memikirkan rencana sekunder atau sub-rencana
menyelesaikan. Misalnya jika organisasi lebih memilih untuk menyediakan fasilitas
transportasi, outsourcing, maka harus memikirkan beban keuangan, dll.
 Implementasi Mengkomunikasikan rencana kepada semua karyawan dan memberikan
intruksi. Pada tahap ini dilakukan penyebaran fasilitas seperti bahan mentah, tenaga kerja,
mesin, dll. Lalu dilakukan pengaitkan implementasi dengan sistem penghargaan dan
memastikan pelaksanaaan
 Tindak lanjut Memantau konsekuensi implementasi, sehingga tindakan korektif yang
diperlukan untuk menyempurnakan rencana.

2.9 CIRI-CIRI SISTEM PERENCANAAN

 Adanya tujuan

Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi
tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem.Komponen, fungsi
komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian tujuan sistem.
Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.

 Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem

Penyelenggaraan pengajaran di sekolah merupakan suatu sistem, maka setiap komponen yang
mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka mencapai
tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu agar proses pengajaran
berlangsung secara efektif dan efisien.

 Adanya komponen sistem

Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya tiap sistem pasti memiliki komponen-komponen yang


satu sama lain saling berhubungan. Agar fungsi perencanaan dapat berjalan dengan baik
diperlukan komponen silabus dan RPP, agar fungsi administrasi dapat menunjang keberhasilan
sistem pendidikan diperlukan komponen administrasi kelas, administrasi siswa, administrasi
guru, dan lain sebagainya. Agar kurikulum berfungsi sebagai alat pendidikan diperlukan
komponen tujuan, isi atau meteri pelajaran, strategi pembelajaran serta komponen evaluasi
pembelajaran. Sebagai suatu sistem setiap komponen harus dapat melaksanakan fungsinya
dengan tepat. Jika suatu sistem itu adalah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) adalah
komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai
sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan
kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya adalah merupakan komponen sistem. Jadi setiap
sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.

 Adanya interaksi antar komponen atau saling berhubungan.

Antar komponen dalam suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling
ketergantungan. Misalnya: keguruan seseorang barulah menjadi nyata jika ada siswa yang
bersedia untuk dididiknya; siswa yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu guru
dalam mengembangkan kariernya.

 Penggabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan


 Proses transformasi

Setiap sub-sistem atau komponen mempunyai fungsi dan merupakan bagian tak terpisahkan dari
keseluruhan fungsi sistem. Fungsi dari setiap komponen merupakan bagian tak terpisahkan dari
keseluruhan fungsi sistem. Dalam sistem pengajaran yang berinti pada interaksi personal, peran
dari komponen-komponen (selain guru dan siswa) adalah untuk meningkatkan nilai interaksi
personal tersebut demi keberhasilan belajar siswa. Transformasi yang terjadi dalam interaksi
guru-siswa secara lebih teknis merupakan transaksi pesan-pesan (pemahaman -> pengintegrasian
-> pengembangan diri).

 Umpan balik

umpan balik (feedback)dalam suatu system merupakan masukan balikan dari proses trasformasi
system yang diawali dengan masukan-proses-output. Umpan balik bermanfaat untuk
mengadakan perubahan-perubahan yangdiperlukan ,baik rekruitmen input, pemrosesan serta
hasil yang diharapkan.

 Daerah batasan dan lingkungan


BAB III

PENUTUP

3 Kesimpulan

Perencaaan adalah suatu proses yang berisi sejumlah langkah-langkah yang


mendeinisikan tujuan organisasi, membuat stategi untuk mencapai tujuan tertentu dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan juga dapat diartikan dengan
melihat dari tiga hal, yaitu dari sisi proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan.
Menurut George R. Terry perencanaan diartikan juga sebagai pemaparan suatu fakta dan usaha
untuk mengubungkan antar fakta. Kemudian selanjutnya dibuat prediksi dan peramalan
mengenai kondisi dan perumusan aktivitas dimasa mendatang yang dibutuhkan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Tujuan Perencanaan atau Planning ini adalah untuk membantu Organisasi
mencapai Tujuannya dengan meminimalisasikan resiko ketidakpastian yang akan terjadi pada
organisasi yang bersangkutan. Manfaat dari Perencanaan dalam suatu organisasi adalah untuk
memberikan pedoman yang sistematik dan membantu para manajer untuk berorientasi ke depan
serta penekanan pada tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan yang baik dan
sistematis akan menaikan tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya.

Prinsip-prinsip perencanaan ada 5 yaitu kontinuitas, Berdasarkan fakta hari ini dan
perkiraan situasi di masa yang akan datang, Futuristik, Fleksibilitas, dan realistis. Unsur
perencanaan adalah hal-hal pokok yang harus ada daalam perencanaan, diantaranya tujuan,
politik atau kebijakan, prosedur, budget, dan program. Konsep perencanaan dibagi atas 3 jenis,
yaitu perencanaan strategis, perencanaan taktisa, dan perencanaan operasional. Menurut Robbins
dan Coulter (2002) fungsi perencanaan dalam manajemen, menjelaskan bahwa paling tidak ada
empat fungsi dari perencanaan, yaitu sebagai arahan, meminimalkan dampak dari perubahan,
meminimalkan pemborosan dan kesia-siaan, dan menetapkan standar dalam pengawasan
kualitas. Proses perencanaan sendiri melalui 10 tahap mula dari analisis situasi, identifikasi
peluang, pengaturan tujuan, tempat perencanaan, menentuka tindakan alternatif, evaluasi
alternatif, pemilihan alternatif terbaik, rencana turunan, implementasi rencana dan tindak lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Yulistriani. 2020. Proses Perencanaan. faperta.ilearn.unand.ac/course/view.php?

id=1956. Diakses pada 26 September 2021 pukul 08 WIB.

Rizky. 28 Oktober 2013. Konsep Dasar perencanaan.

hakikikirizky.blogspot/2013/10/konsep-dasar-perencanaan.html. Diakses pada

26 Septe ber 2021 pukul 08 WIB

Sule, Erni Tisnawati &Kurniawan. Pengantar Manajemen, ed. Ke-1, Jakarta:penerbit

Kencana,2009.

Nb. 24 April 2021. Pengertian Perencanaan Manajemen Dalam Organisasi.

Jurnalmanajemen. Diakses pada 26 September 2021

Gesi, Burhanudin. 2019. Manajemen dan Eksekutif. Jurnal Manajemen. 3(2) : 51-66

Slameto. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi,(Cet; Jakarta: Rineka cipta: 2010) hal 6

Harjanto,Perencanaan Pembelajaran, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1997) hal 2

Pidarta Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan Sistem, Jakarta:


Rineka

Cipta, 1990.

Taufiqurrohman. 2008. Konsep Dan Kajian Ilmu Perencanaan. Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama

Hidayat Achmad, Teknik Perencanaan Pendidikan Model Bar Chart Dan Network Planning (Pert

Dan Cpm), Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015.

Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran, Jakarta: Prenadamedia Group,
2015.

Anda mungkin juga menyukai