Anda di halaman 1dari 18

Makalah Fungsi-Fungsi dan Asas Perencanaan

Disusun Oleh :

Nama : Gery Eka Putra


Nim : 23.023.54.251.001
Nama : Steven
Nim : 23.023.54.251.016
Nama : Elika
Nim : 23.023.54.251.020
Nama : Wisanti
Nim : 23.023.54.251.022
Nama : Asnita

Dose pengampu ibu Novi herman sada M.,S.I


Mata kuliah dasar"manajemen

JURUSAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita hanturkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Funsi-fungsi dan
asas Perencanaan” makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Dasar-
dasar Manajemen.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Palopo, 17 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA ENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Pengertian Perencanaan..............................................................................2
B. Asas-Asas Perencanaan...............................................................................3
C. Jenis-Jenis Perencanaan..............................................................................4
D. Alat Perencanaan.........................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
KESIMPULAN.....................................................................................................14
SARAN..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran
dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses
perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam
setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari
proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan
menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai
jenis.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan,
dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian perencanaan?
2. Apa sajakah asas-asas dalam perencanaan?
3. Apa sajakah jenis-jenis perencanaan?
4. Bagaimana pembagian alat perencanaan?

C. TUJUAN
1. Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan dalam manajemen.
2. Memberikan pengetahuan mengenai pendidikan manajemen.
3. Sebagai suatu media untukmenambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yang diberi
imbuhan pe- dan an-. Rencana adalah produk perencannaan, sedangkan perencanaan
adalah proses penentuan rencana. Perencanaan berasal dari bahasa latin yaitu Planus
yang berarti flat. Menurut Malayu S.P. Hasibuan perencanaan (2006: 91) adalah fungsi
dasar (fundamental) karena organizing, directing, controlling, evaluating,
dan reporting harus terlebih dahulu direncanakan.
Perencanaan merupakan hal yang penting dibuat untuk mencapai tujuan
organisasi. Malayu S.P. Hasibuan (2006: 91) mengemukakan betapa pentingnya
perencanaan yaitu:
1. Tanpa perencanaaan berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai.
2. Tanpa perencanaaan tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak
pemborosan.
3. Perencanaan adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana pengendalian
tidak dapat dilakukan.
4. Tanpa perencanaan, tidak ada keputusan dan proses manajemen.
Tanggapan Kelompok:
Perencaanan merupakan salah satu fungsi manajemen yang terpenting dan saling terkait
satu sama lain. Tanpa adanya perencanaan berarti tidak ada tujuan yang dicapai.
Perencanaan adalah pedoman atau dasar pengendalian pelaksanaan manjemen, agar
dapat berjalan dengan relevan.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian perencanaan dari sudut pandang berebeda
tetapi menmpunyai makna yang sama, yaitu:
1. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel(Planning is the function of a manager which
involves the selection from alternatives of objectivies, policies, procedures and
program). Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan
memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, program-
program dari alternative-alternatif yang ada.
2. Louis A.Allen(Planning is the determination of the course of action to achieve a
desired result.) Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
3. Menurut Mondy, Sharfin dan Premeuk disebut perencanaan (planning is the
determining in advance what should be accomplished and how it should be realized
(1991). Sependapat dengan Bartal dan Martin (1999) mengatakan perencanaan adalah
proses penentuan tujuan-tujuan dan menetapkan cara-cara terbaik untuk
mencapainya (planning is the process of the setting goals and deciding how best to
achieve them).

2
4. G.R. Terry, perencanaan adalah tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta
dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan dating
dalam hal memvisualisasikan dan merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu
untuk mencapai hasil yang diinginkan.

B. Asas-Asas Perencanaan
Asas merupakan suatu pernyataan fundamental ataukebenara umum yang dapata
dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas biasanya muncul dari penelitian dan
pengalaman. Dibawah ini merupakan asas perencanaan yang umum dilaksanakan pada
perusahaan atau organisasi (Malayu S.P. Hasibuan, 2006: 93-94).
1. Priciple of contribution to objective(asas pencapaian tujuan). Setiap perencanaan dan
segala perubahannya harus ditujukan kepada percapaian tujuan.
2. Principle of efficiency of planing (asas efesiensi perencanaan). Suatu perencanaan
efisien jika perencanaan itu dalam pelaksanaanya dapat mencapai tujuan dengan biaya
yang sekecil-kecilnya.
3. Principle of primary of planning (asas pengutamaan perencanaan). Perencanaan
adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnya, organizng, staffing,
directing,controlling, evaluating, dan reporting.Seorang pemimpin tidak akan dapat
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya tanpa mengetahui tujuan dan dan
pedoman dalam melaksanakan kebijaksanaan.
4. Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan). Asas
pemerataan perencanaan memegang peranan penting, mengingat pemimpin pada
tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab
atas berhasilnya rencana itu. Tidak seorang manager pun yang tidak mengerjakan
perencanaan.
5. Principle of planning premise (asas patokan perencanaan ). Patokan-patokan
perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis perencanaan dapat
menunjukan kejadian-kejadian yang akan datang.
6. Principle of policy frame work ( asas kebijaksanaan pola kerja ). Kebijaksanaan ini
mewujudkan pola kerja, prosedur-prosedur kerja dan program tersusun.
7. Principle of timing (asas waktu ) perencanaan waktu yangrelatif singkat dan tepat.
8. Principle of planning commnication (asas tata hubungan perencanaan). Perencanaan
dapat di susun dan di kordinasi dengan baik, jika setiap orang bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang
yang akan di laksanakan.
9. Principle of alternatives(asas alternatif). Alternatif ada pada setiap rangkaian kerja
dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternatif dalam pelaksanaan pekerjaan,
sehingga sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
10. Principle of limiting faktor (asas pembatasan factor). Dalam pemilihan alternatif-
alternatif, pertama-tama harus ditujukan pada factor-faktor yang strategis dan dapat

3
membantu pemecahan masalah. Asas alternatif dan asas pembatasan faktor merupakan
syarat mutlak dalam penetapan keputusan.
11. The commitment principle (asas ketrikatan). Perencanaan harus memperhitungkan
jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
12. The principle of flexibility(asas fleksibilitas). Perencanaan yang efektif memerlukan
fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
13. The principle of navigation change (asas ketetapan arah). Perencanaan yang efektif
memerlukan pengamatan yang terus menerus terhadap kejadian-kejadian yang timbul
dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.
14. Principle of strategis planning (asas perencanaan strategis ). Dalam kondisi tertentu
manager harus memilh tindakan yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan
perencanaan agar tujuan tercapai dengan efektif.[4]

C. Jenis-Jenis Perencanaan
1. Visi (vision)
Visi menggambarkan kondisi masa depan yang diwujudkan melalui pelaksanaan
sejumlah misi. Visi organisasi sangat nergantung kepada pemimpin, bila pemimpin
komitmen yang tinggi terhadap organisasi, maka segala bentuk kegiatan yang
direncanakan sebelumya dapat direalisasikan dengan menentukan siapa pelaksana,
mengapa harus melaksanakan, mengapa hal itu penting, bagaimana merealisasikan janji
kepada pelanggan dan pedoman perilaku yang mengatur, serta bagaimana berbuat.
Menurut F. Gaffar (1995:5) menyebut visi sebagai daya pandang jauh ke depan,
mendalam, dan luas yang merupakan daya pikir abstrak serta memiliki kekuatan yang
amat dahsyat, dapat menerobos segala batas-batas fisik, ruang, dan waktu. Oleh karena
itu visi digunakansebagai kunci energi manusia, serta atribut pemimpin dan pembuat
kebijakan.
Contoh visi: RCTI (Media Utama Hiburan dan Informasi), SCTV (Satu untuk
Semua), Yamaha (Selalu Terdepan), TVOne (Terdepan Mengabarkan).
2. Misi (Mission)
Menurut Drucker (2000:84), pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar
eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama ditingkat unit bisnis
menentukan batas dan maksud aktivitas bisnisperusahaan. Jadi perumusan misi
merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan
produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan
pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8). Menurut Wheelen sebagaimana
dikutip oleh Wibisono (2006:46-47) misi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan
oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Jadi dapat disimpulan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus
dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasinalnya orang
berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi interprestasi Visi.

4
Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk
garis besar cara pencapaian Visi. Beberapa contoh misi dapat dilihat pada tabel berikut:

Konglomerasi Menerjemahkan tekhnologi baru kedalam produk komersial


Besar

Bank Menciptakan jasa berkualitas dengan variasi yang tertentu untuk


memenuhi kebutuhan keuangan organisasi lain atau konsumen
individu.

Departemen Kerja Mengelola masalah adminisrasi ketenagakerjaan, menciptakan,


dan memonitor peraturan tersebut, serta melakukan tindakan yang
diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan tenaga
kerja.

Perusahaan Perusahaan yang memecahkan masalaha dalam administrasi,


Komputer pemrosesan, dan komunikasi.

Perusahaan Memenuhi keutuhan makanan yang berkualita dengan harga yang


Makanan memadai kepada dunia.

3. Tujuan (Objective)
Tujuan diinginkan harus dirumuskan dengan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami
dan ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Tujuan yang diinginkan itu harus wajar,
rasional, ideal, dan cukup menentang untuk diperjuangkan dan dapat dicapai oleh orang
banyak. Tegasnya, tujuan uang diinginkan itu harus ditetapkan supaya perencanaan itu
tidak mengambang.
G.R. Terry mengemukakan bahwa tujuan adalah sasaran manajerial yaitu tujuan
yang melukiskan skop yang jelas serta memberikakan arah pada usaha-usaha seorang
manajer. Sedangkan Wilson mengatakan tujuan adalah pusat perhatian (area of
concern), sampai sejauh mana atau bidang-bidang atau pusat perhatian itu dapat
direalisasikan pada waktu tertentu, ditentukan oleh perkiraan kemampuan yang dimiliki
dan hasil yang hendak dicapai.
Organisasi secara keseluruhan pasti mempunyai tujuan, kemudian departemen atau
bagian dari organisasi juga mempunyai tujuan tersendiri. Tujuan bagian organisasi
harus menunjang tujuan organisasi secara keseluruhan, meskipun tujuan masing-masing
bagian berbeda satu sama lain.
4. Prosedur (Prosedure)

5
Prosedur merupakan jenis rencana,karena prosedur menunjukan pemilihan cara
bertindak dan berhubungan dengan aktivitas masa depan. Prosedur benar-benar
merupakan petunjuk untuk tindakan dan bukan cara berfikir. Prosedur memberikan
detail tindakan, sehinggan suatu aktifitas tertentu harus dilaksanakan. Biasanya
prosedur dijelaskan secara kronologis.

5. Kebijaksanaan
Kebijaksanaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan
arah dalam pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan ini maka rencana
akan semakin baik dan menjuruskan daya pikir dari pengambil keputusan ke arah tujuan
yang diinginkan.
Kebijaksanaan menurut Harold KoontzKebijaksanaan adalah pernyataan-pernyataan
atau pengertian-pengertian umum yang memberikan bimbingan berpikir dalam
menentukan keputusan. Fungsinya adalah menandai lingkungan disekitar yang dibuat
sehingga memberikan jaminan bahwa keputusan-keputusan itu akan sesuai dengan dan
menyokong tercapainya aarah/tujuan.
Kebijaksanaan menurut R. TerryKebijaksaan adalah suatu pedoman yang
menyeluruh, baik, lisan, maupun tulisan yang memberikan suatu batas umum dan arah
tempat managerial action akan dilakukan.
Pentingnya Kebijaksanaan
1) Kebijaksanaan merupakan bagian dan membawa arah fungsi perencanaan.
Kebijaksanaan merupakan kerangka dasar pemikiran dalam membimbing tindakan
yang akan diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kebijaksanaan akan
memberikan stabilitas dan menanamkan kepercayaan dalam usaha perencanaan.
2) Kebijaksanaan akan memberikan arti terhadap tujuan.
3) Kebijaksanaan dipergunakan untuk menempatkan tujuan perusahaan atau organisasi
yang sebenarnya.
4) Kebijaksanaan merupakan alat delegation of authorityyang penting bagi
pengorganisasian.
5) Kebijaksanaan merupakan alat untuk mendapat wewenang.
Tingkat-tingkat kebijaksanaan
1) Kebijakasanaan pokok ( basic policy ) dibuat oleh manajer puncak atau pemilik
perusahaan. Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat membimbing ke arah
pemikiran untuk manajerial, yaitu memberikan petunjuk serta menggariskan secara
umum, baik mengenai tujuan maupun caranya.
2) Kebijaksanaan umum ( general policy ) yang dibuat oleh manajer madya. Pada
tingkat ini perencanaan lebih bersifat administratif, yaitu sudah lebih jelas
menunjukkan cara-cara bagaimana tujuan-tujuan dan cara-cara yang telah
digariskan dalam perencanaan yang sifatnya direktif dapat dilaksanakan sebaik-
baiknya.

6
3) Kebijaksanaan bagian ( departmental policy ) yang dibuat oleh manajer lini
( supervisor )dan mandor. Dalam tingkatan ini setiap anggota kelompok lebih
banyak mempunyai tugas menghasilkan sehingga tugas itu bersifat peratif, yaitu
pekerjaan yang harus berakhir dengan menghasilkan sesuatu yang konkret.
Syarat-syarat kebijaksanaan
a. Kejelasan ( clearity ), artinya kebijaksanaan yang diambil harus jelas maksud arah
dan tujuannya supaya tidak salah ditafsirkan.
b. Luwes ( flexibility ), artinya kebijaksanaan itu juga jangan kaku.
c. Konsisten ( consistency ), artinya harus tetap dalam pendirian atau tujuan
d. Berkepribadian ( inviduality ), artinya khas, tersendiri.
6. Rule
Rule adalah rencana tentang peraturan-perturan yang telah ditetapkan dan harus
ditaati. Perbedaan antara rule dan policies terletak dalam hal bahwa policies bertujuan
memberikan bimbingan atau menentukan batas-batas lapangan tindakan
sedangkan ruletidak dimaksudkan untuk membimbing pemikiran, melainkan
memberikan bimbinga agar setiap tindakan jarang menyimpang dari peraturan.
7. Program
Program adalah satu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana
yang konkret. Program juga merupakan usaha-usaha untuk mengefektifkan rangkaian
tindakan yang harus dilaksanakan menurut bidangnya masing-masing. Suatu rencana
umumnya meliputi bidang-bidang “prduksi, finansial, personalia, dan pemasaran”.
Yang masing-masing disusun didalam berbagai program,dan setiap program ini harus
saling menunjang pelaksanaan berbagai macam program itu. Programming adalah
proses penyusunan suatu program, jdi programming sifatny adinamis sedangkan
program sifatnya statis.
8. Budget
Budget ( anggaran ) adalah suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan
pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang.
Budget adalah suatu ikhtiar dari hasil yang diharapkan daan pengeluaran yang
disediakan untuk mencapai hasil tersebut yang dinyatakan dalam kesatuan uang.
Budget menurut Jese Burkhead
Performance budget menggambarkan maksud dan tujuan penggunaan dana-
dana, biaya-biaya, program-program yang diusulkan untuk mencapai tujuan tersebut
serta data kuantitatif yang mengatur penyelesaian pekerjaan yang ditetapkan pada setiap
program.
Traditional budget
Traditional budget adalah cara-cara menyusun data kebutuhan akan anggaran
yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisis tentang rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang gtelah ditentukan. Dalam penganggaran
harus ditetapkan sumber-sumber dana dan penggunaan dana secara jelas, terinci agar
semua pengeluaran dan hasil yang diharapkan tercapai dengan baik. Anggaran sangat

7
perlu untuk pengendalian dana yang tersedia, apakah penggunaan dana itu sesuai
dengan yang direncankan khususnya dibidang keuangan.
9. Metode
Metode merupakan hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan
dengan prosedur.
Metode menurut George R. Terry
Suatu metode dapat didefinisikan sebagai hasil penentuan cara pelaksanaan
suatu tugas dengan suatu pertimbangan yang memadai menyangkut tujuan, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan jumlah penggunaan waktu, uang, dan usaha.
10. Srategi
Strategi adalah juga termasuk jenis rencana karena menentukan tindakan-
tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penyusunanan
strategi ini didasarkan atas pemanfaatan keunggulan-keunggulan kita daripada saingan.
Strategi pada dasarnya adalah penentu cara yang harus dilakukan agar memungkinkan
memperoleh hasil yang optimal, efektif, dan dalam jangka waktu yang relatif singkat
serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor penting yang menjadi perhatian dan perhitungan dalam
menentukan strategi adalah :
1. Memperhitungkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki daripada pihak-pihak
saingan.
2. Memanfaatkan keunggulan dan kelemahan-kelemahan pihak saingan.
3. Memperhitungkan keadaan lingkungan intern maupun ekstern yang dapat
mempengaruhi perusahaan.
4. Memperhitungkan faktor-faktor ekonomis, sosial, dan psikologis.
5. Memperhitungkan faktor-faktor sosio-kultural dan hukum.
6. Memperhitungkan faktor ekologis dan geografis.
7. Menganalisis dengan cermat rencana pihak-pihak saingan.[6]

D. Alat Perencanaan
1. Alat Peramalan
a. Arti Peramalan
Alat peramalan merupakan proses sistematis untuk memperkirakan masa mendatang
menggunakan informasi masa lalu dan informasi lain yang relevan untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan (Mamduh M. Hanafi, 2011:183). Mamduh M. Hanafi
mengemukakan dua contoh yaitu sebagai berikut:
1) Manajer memperkirakan penjualan yang akan terjadi tahun mendatang. Perkiraan
penjualan tersebut akan bermanfaat untuk merencanakan aktivitas perusahaan
tahun mendatang. Contoh : organisasi Rumah Sakitakan meramal berapa pasien
tahun mendatang dan universtas meperkirakan jumlahmahasiswa tahun ajaran
mendatang.

8
2) Manajer memperkirakan perubahan-perubahan dalam variabel sosial, ekonomi,
politik, dan tekhnologi yang diperkirakan akan mempengaruhi organisasi.
Contoh : peramalan komposisi demografi dapat dipakai sebagai bahan
perencanaan daan pengambilan keputusan.
3) Peramalan tekhnologi penting dilakukan terutama untuk organisasi dengan
lingkungan tekhnologi yang dinamis. Contoh : sebuah perusahan kimia sedang
dibangungdengan menggunakan proses kimia yang konvensional. Sebelum pabrik
tersebut selesai, perusahaan kimia baru yang lebih efesien.jelas pabrik yang
sedang dibangun tersebut tidak akan mempunyai daya saing terhadap proses
kimia yang baru. Dengan demikian, manajer harus selalu aktif mengiuti
perkembangan tekhnologi yang relevan.

b. Metode-Metode Peramalan
Mamduh M. Hanafi, (2011:184) mengemukakan beberapa metode yang sering dipakai
dalam peramalan.
1) Metode Kuantitatif
Peramalan metode kuantitatif menggunakan data angka untuk memperkirakan kondisi
masa mendatang terdapat dua jenis peramalan kuantitatif yaitu;
a) Time series
Pada time series, kondisi masa lalu diasumsikan akan mempengaruhi kondisi
masa mendatang tanpa pengaruh dari luar. Contoh penjualan masa mendatang
dalam time series diperkirakan hanya dipengaruhi penjualan masa lalu.
Time series bermanfaat apabila manajer mempunyai data yang cukup banyak
dan polo pergerakan variabel relatif stabil. Metode tersebut dikerjakan dengan
mengurutkan data berdasarkan urutan waktu, kemudian memperkirakan kondisi
mendatang. Time series relatif sederhana dan cocok umtuk analisis data time
series yang stabil dan tidak mempunyai fluktasi trend atau musiman yang cukup besar.
Ada beberapa cara untuk meramalkan data time series, yaitu metode rata-rata bergerak
dan metode penghalusan eksponensial.
b) Causal forecasting
Causal forecasting, faktor-faktor lain diperkirakan akan mempengaruhi suatu
variabel (Mamsuh M. Hanafi, 2011:185). Contoh penjualan masa mendatang
dalam causal forecasting diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain yaitu promosi,
jumlah sales, dan kondisi perekonomian.
Causal forecasting atau sebab akibat diasumsikan tidak ada faktor-faktor diluar
sistem yang mempengaruhi variabel yang diramal. Dalam Causal forecasting, faktor-
faktor diluar sistem diasumsikan mempengaruhi variabel yang diamati. Causal
forecasting terdiri atas metode regresi dan metode ekonometri.

2) Metode Kualitatif

9
Peramalan kuantitaif menggunakan pertimbangan serta pengetahuan dan pengalaman
individu atau kelompok, bukannya menggunakan analisis mayematika dan statistik
yang cangkih ada beberapa metode peramalan yang dibicarakan berikut ini.
a) Metode pendapat Kelompok Eksekutif (Jury of Executive Opinion Method)
Dalam metode ino, manajer dikumpulkan dan dimintai pendapatnya mengenai
penjualan dimasa mendatang. Pendapat yang dihasilkan merupakan gabungan
pendapat-pendapat individu (Mahduh M. Hanafi, 2011: 190).
b) Metode Delphi

Delpi merupakan salah satu kota di Yunani dan juga orang suci (oracle). Metode Delphi
berusaha mencari pendapat ahli mengenai topik tertentu dengan tujuan ingin
memperoleh pandangan topik tertentuk dengan tujuan ingin memperoleh pandangan
terhadap kejadian dimasa mendatang.
c) Sales-force-composition
Dalam metode ini, salesaman organisasi digunakan. Salesman melakukan kontak
langsung dengan konsumen dan dapat menggunakan kontak sebagai dasar prediksi
penjualan di masa mendatang.
d) Analisis multi Kriteria atau Analisis Multiatribut analisis ini ditunjukan untuk
mencegah kecenderungan manusia yang memfokuskan pada satu alternatif saja yang
paling menarik, dan melupakan atribut lainnya yang penting. Keputusan untuk memilih
lokasi pabrik barangkali didominasi oleh pemilihan lokasi saja, meskipun sebenarnya
faktor lain seperti jarak dengan bahan mentah/pasa dan tenaga kerja disekktarnya
mempunyai pengaruh yang penting juga. Untuk mengurangi kecrnderungan semacam
ini, organisasi dapat mengembangkan analisis multikriteria.
e) Evaluasi Pelanggan
Evalusi tersebut lebih dari analisis kelompok salesman dan dilakukan dengan
mengumpulkan data langsung dari pelanggan. Pelanggan memberi informasi kebutuhan
barang dan jasayang diproduksi organisasi di masa mendatang. manajer kemudian
menggabungkan, menginterprestasikan, dan bertindak atas dasar informasi tersebut.
Metode tersebut mempunyai kelemahan yaitu pelanggan tidak begitu tertarik memberi
jawaban sehingga mereka dapat asal menjawab dan pelanggan baru (calon pelanggan)
tidak masuk dalam analisis tersebut. Memilih model peramalan sama pentingnya
dengan mengaplikasikan model tersebut. Beberapa model mempunyai kelebihan untuk
situasi tertentu.

2. Alat Penjadwalan
a. Bagan Gantt (Gantt Chart)
Bagan Gantt sering disebut bagan balok (bar chart) karena bagan ini
memberikan gambaran tentang kegiatan terperinci dari suatu proyek, waktu memulai
sikap dan kegiatan, dan lamanya kegiatan tersebut (Nanang Fattah, 2004:61). Bagan
Gantt dikembangkan oleh Henry L. Gantt. Dalam bagan balok terdapat dua macam

10
sumbu yaitu absis dan ordinat atau disebut juga dua dimensi yaitu vertikal dan
horizontal. Domensi vertikal atau absisi menunjukan tugas atau perincian tugas yang
harus dikerjakan, dan dimensi horizontal atau ordinat menunjukan waktu mulai dari
yang ditentukan.

Contoh:

Pekerjaan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

I II III IV I I III IV I II III I I II III I


I V V

Pembelian bahan baku

Proses produksi

Pergudangan

Pengiriman

Jadwal pekerjaan
Sebagaimana ditunjukan dalam gambar diatas, berbagai kegiatan yang saling
berkesinambungan dapat dijadwalkan sehingga para pelaksana kegiatan akan lebih
mudah mengikuti perekmbangan dari setiap pekerjaan yang tengah dilakukan.
Misalnya, proses pembelian bahan baku adalah pada saat minggu pertama dan kedua
dari bulan pertama, maka bagian produksi, khususnya dibagian pembelanjaan, dapat
merencanakan sebelumnya apa yang harus dipersiapkan untuk kegiatan tersebut dari
mulai menentukan bahan baku apa saja yang akan dibeli, dalam jumlah berapa, harga
berapa, dan seterunya. Demikian pula bagi proses produksi, bagian tersebut dapat
menjadwalkan sejak kapan proses produksi berawal dan berakhir dan seterunya
sebagaimana diterangkan gambar tersebut.[8]
Tanggapan kelompok:
menurut kelompok kami, bagan gantt memudahkan para pelaksana kegiatan untuk
merencakan segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Namun, disisilain, alat bantu
ini memiliki keterbatasan, diantaranya adalah keterbatasan dalam menjadwalkan
berbagai kegiatan yang sifatnya sangat detail dan kompleks. Jenis-jenis kegiatan yang

11
kompleks dan cenderung tidak berkelanjutan lebih sulit dijadwalkan melalui bagan
balok.
b. Bagan Milstone
Bagan Milstone disebut juga bagan struktur perincian kerja. Bagan ini
menggambarkan unsur-unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara
fungsional. Struktur ini dibuat berdasarkan pemecahan struktur proyek yang disusun
secara hierarkis. Apabila proyek secara keseluruhan dianggap sebagai sistem, maka
proyek itu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian sistem (sub sistem) (Nanang Fattah,
2004:62-63).

c. PERT dan CPM (Network Planning)

PERT (Program Education and Review Technique) yaitu tekhnik penilaian dan
peninjauan program, dan CPM (Critikal Path Method) yaitu metode jalur kritis.

PERT dapat digunakan hampir dalam segala kegiatan, mulai memformulasikan


rencana sampai kepada evaluasi dari implementasi suatu rencana. CPM merupakan
tekhnik perencanaan yang digunakan dalam proyek yang mempunyai data biaya.
Perbedaan pokok antara PERT dan CPM terletak pada penentuan perkiraan waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Dalam CPM ditentukan dua buah
perkiraan itu adalah perkiraan normal (normal estimate) dan perkiraan itu cepat (chas
estimate). Perkiraan adalah perkiraan waktu normal kira-kira sama dengan perkiraan
waktu yang paling diperlukan untuk PERT, dan biaya normal adalah biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu normal. Perkiraan waktu cepat
dibutukan jika biaya diasumsikan tidak menjadi masalah untuk mempersingkat wakru
bagi proyek tersebut.

PERT dan CPM sering disebut network planning karena melukisakan


hubungan kebergantungan dan pengaturan kegiatan yang logis sekuensial yang
membentuk jaringan kerja dari suatu proyek. Hubungan kebergantungan kegiatan-
kegiatan dilukisakan dengan menggunakan simbol-simbol dari kegiatan (activity) dan
kejadian (event). Pada taraf ini faktor waktu dan sumber belum dipertimbangkan, baru
pada kegiatan dan kejadian hubungan satu sama lain.

Bagan PERT dan CPM merupakan sebuah pernyataan secara grafis dari
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.[9]

Tanggapan kelompok:
Menurut kelompok kami Bagan Milstone adalah bagan yang menggambarkan unsur-
unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara fungsional. Bagan PERT

12
dan CPM merupakan sebuah pernyataan secara grafis dari kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.

3. Alat Pembantu Pengambilan Keputusan

a. Matriks Pay-off (Pay-off Matrix)

Matriks pay-off bermanfaat untuk membantuk pengambilan keputusan. Matriks tersebut


terdiri atas beberapa alternatif keputusan dengan kemungkinan resikonya. Resiko atau
ketidakpastian setiap alternatif keputusan kemudian dapat dianalisis.

b. Analisis Titik Impas (Analysis Break-even)

Analisis titik impas bertujuan melihat sejauh mana atau seberapa banyak produk
yang harus terjual agar tercapai titik impas (total penjualan sama dengan total biaya
atau keuntungan sama dengan nol). Dengan analisis semacam ini manajer dapat
mengetahui penjualan minimum agar perusahaan tidak merugi

c. Pohon Keputusan (Decision Tree)


Pohon keputusan merupakan tekhnik yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan yang mempunyai urutan (rangkaian ). Pohon keputusan digunakan oleh
pembuat keputusan untuk membuat berbagai alternatif yang mungkin dilaksanakan.
Sebagai contoh manajer barangkali menghadapi alternatif meluncurkan mobil sedan,
niaga, atau tidak meluncurkan mobil dengan konsekuensi lanjutan masing-masing. Jika
membuat mobil niaga perusahaan hanya dapat memanfaatkan pasar domestik, jika
membuat mobilbiaga perusahaan dapat mengekspor produk tersebut.
Pohon keputusan bermanfaat karena manajer dapat memperkirakan efek suatu
keputusan terhadap beberapa kemungkinan hasil di masa mendatang. masalah dalam
metode tersebut adalah kesulitanmenentukan skeneraio yan tepat. Sebagai contoh, jika
membuat mobil niaga, perusahaan mempunyai kesempatan untuk melakukan penetrasi
pasar lebih jauh. Setelah pasar ekspordikuasai, manajer mempunyai kesempatan
memasukan pasar ke pasar ekspor. Alternatif pasar niaga dengan demikian menjadi jauh
lebih menarik.[10]
Tanggapan Kelompok:
Menurut kelompok kami alat pengambil keputusan terbagi menjadi empat, Matriks Pay-
off(Pay-off-Matriks), Programasi Linear(Linear Programming), Analisis Titik
Impas(Analysis Break-even), dan Pohon Keputusan (Decision tree) yang masing-
masing alat itu memiliki manfaat yang berbeda dalam mengambil keputusan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang
sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimanan
sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan
rencana kegiatan tertentu.
Perencanaan yang baik adalah ketika apa yang dirumuskan ternyata dapat
direalisasikan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan yang buruk adalah
ketika apa yang telah dirumuskan dan ditetapkan ternyata tidak berjalan dalam
implementasi, sehingga tujuan organisasi menjadi tidak terwujud.
Asas merupakan suatu pernyataan fundamental ataukebenara umum yang dapata
dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas biasanya muncul dari penelitian dan
pengalaman. Terdapat 14 asas didalam perencanaan.
Jenis-jenis perencanaan mencakup banyak variasi atau jenis. Beberapa variasi
tersebut antara lain: visi, misi, tujuan, strategi, prosedur, kebijakan, rule, program,
budget, dan metode.
Alat perencanaan dibagi menjadi 3, yaitu: Alat Peramalan, Alat Penjadwalan,
dan Alat Pembantu Pengambil Keputusan.

B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
mengggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Tapi dalam sebuah
perencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Badrudin. 2015. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung : Alfabeta.


Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah). Jakarta:
Bumi Aksara.
Setiyo Pambudi Bambang. 2013. Pengantar Manajemen. Madura: Departemen
Pendidikan Nasional.
Ismail Solihin.2009.pengantar manajemen. Jakarta:Erlangga.

15

Anda mungkin juga menyukai