Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Konsep Perencanaan (Planning) Dalam Manajemen

Makalah ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Dasar-dasar Manajemen

Dosen Pengampu : Bu Qistin Toniyah Zamrud, M.E, Sy

Disusun oleh :

1. Putri Arimby Nur Amanat


2. Muhammad Alamudin
3. Fadli Al Fadilah

PROGRAM STUDI STRATA 1 (S1)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYYAH (STIT)

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum.Wr.Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas nikmat
kesehatan serta ridho-Nya maka tugas mata kuliah Dasar-dasar Manajemen ini dapat kami
selesaikan. Adapun sekilas maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Manajemen.

Dengan selesainya tugas makalah ini maka yang pertama kami ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar–besarnya kepada dosen pengampu Ibu Qistin Toniyah Zamrud,
M.E, Sy

Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karenanya kritik dan saran yang memotivasi sangat kami nantikan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat, dan kami memohon maaf apabila ada kesalahan yang di sengaja atau tidak
disengaja. Terimakasih.

Wasslamu’alaikum.Wr.Wb.

Cirebon, 12 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang........................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

C. Tujuan Perumusan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 6

A. Pengertian perencanaan.......................................................................................... 6

B. Tahapan perencanaan .............................................................................................. 5

C. Proses perencanaan ................................................................................................. 7

D. Macam-macam perencanaan ...........................................................................11

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan aktivitas kunci (key activity) dalam segala kegiatan
dan usaha mewujudkan suatu tujuan. Tak seorang pun terhindar dari keharusan
membuat perencanaan, karena tak sepenuhnya disadari sebenarnya setiap saat kita
berada dalam pusaran rencana. Setiap orang dalam kehidupannya pasti memiliki
harapan, cita-cita dan tujuan, untuk mewujudkannya memerlukan serangkaian rencana
pencapaian. Rencana yang memuat ketegasan arah dan keadaan yang hendak digapai,
sumber daya yang diperlukan, cara-cara terbaik dan tahapan kegiatan yang harus
ditempuh, serta pengaturan dan penargetan waktu pencapaian. Rencana seperti itu
sepenuhnya merupakan buah dari aktivitas perencanaan.
Ruang lingkup perencanaan terbentang lebar dari tingkatan yang paling
sederhana, kompleks, hingga amat kompleks. Hal ini bergantung pada bentuk dan
cakupan tujuan, rentang waktu pencapaian, serta subyek siapa yang membuat
perencanaan. Menentukan sebuah rencana, dalam konteks yang paling sederhana,
pada dasarnya merupakan gejala naluriah seseorang dalam kehidupan sehari-harinya.
Bukankah alam sadar kita selalu diisi dengan rencana dan membuat rencana?
Perencanaan bersifat kompleks manakala melibatkan sejumlah orang dalam
sebuah organisasi. Hal ini berkaitan dengan tujuan organisasi yang harus sejalan
dengan tujuan individu yang terlibat namun tidak sepenuhnya memiliki kesamaan,
pelibatan beragam sumber daya organisasi, dan target waktu target pencapaian yang
umumnya tegas.
Perencanaan bersifat mutlak dilakukan sepanjang ada obyek yang memerlukan
pengelolaan (managing); dengan pernyataan lain perencanaan (planning) merupakan
bagian tak terpisahkan dari segala hal dan bentuk pekerjaan mengelola (management).

4
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi atau cara mencapai tujuan itu, mengalokasikan sumber daya yang
diperlukan, mengembangkan rencana aktivitas kerja, dan menentukan target capaian
persatuan waktu.
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari perencanaan (planning) manajemen ?

2. Apa tahapan dari perencanaan manajemen ?

3. Apa proses dari perencanaan manajemen ?

4. Apa saja macam-macam perencanaan ?


C. Tujuan Perumusan

1. Mengetahui pengertian perencanaan manajemen.

2. Mampu memahami tahapan-tahapan dari perencanaan manajemen.

3. Mengetahui proses dari perencenaan manajemen.

4. Memahami bagian dari macam-macam perencanan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan

Perencanaan merupakan proses mengidentifikasikan dan menentukan tujuan,


strategi, dan tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan
adalah langkah awal dalam manajemen usaha yang penting untuk mengarahkan
kegiatan dan sumber daya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam konteks manajemen, perencanaan adalah proses pengambilan keputusan


yang melibatkan pemilihan tujuan dan pengembangan rencana untuk mencapai tujuan
tersebut. Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai tingkatan. Mulai dari
perencanaan strategis hingga perencanaan operasional.

Perencanaan strategis adalah proses perencanaan yang di lakukan oleh manajemen


puncak untuk menentukan visi, misi, dan tujuan jangka panjang. Perencanaan
diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun
kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen,
karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang
telah ditetapkan dalam perencanaan.

Hasil menunjukkan bahwa dalam manajemen, perencanaan adalah proses


mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Perencanaan
yang baik akan menghasilkan menejemen yang baik.

Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk


organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah
prencanaan perlumemperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

6
Merencanakan pada dasarnya merupakan proses penentuan kegiatan yang akan
dilakukan di masa depan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatur berbagai sumber daya
agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini berarti bahwa dalam
proses perencanaan terdapat upaya penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,


terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Menurut Roger A. Kauffman perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau


sasaran yang hendak dicapai atau sasaran yang akan dicapai dan menetapkan jalan dan
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Perencanaan
adalah menentukan tujuan yang harus dicapai dan memutuskan tindakan prioritas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut).

Koontz menyerahkan perencanaan sebagai suatu proses intelektual yang menentukan


secara sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan-keputusan pada
tujuan yang hendak dicapai, informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya, serta
memperhatikan perkiraan keadaan yang akan datang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan proses menetapkan kegiatan


yang akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan sebaiknya didasarkan pada fakta-fakta tepat yang
telah dikumpulkan dan dianalisis dengan baik sehingga dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan proses perencanaan.

Pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud adalah 5W+1H yaitu: 1) Apa (what) yang


akan dilakukan, 2) Mengapa (why) hal tersebut dilakukan, 3) Siapa (who) yang

7
melakukannya, 4) Dimana (where) melakukannya, 5) Kapan (when) dilaksanakan, 6)
Bagaiamana (how) melakukannya

Di dalam proses perencanaan ini dirumuskan tindakan awal sebelum melakukan


aktivitas dalam suatu organisasi, perencanaan ini merupakan suatu penentu adanya
perbedaan kinerja satu organisasi dengan organisasi lain dalam pelaksanaan rencana
untuk mencapai tujuan dan menyatakan yang membuat perencanaan tersebut karena
sesungguhnya perencanaan

B. Tahapan Perencanaan

Pada dasarnya semua kegiatan perencanaan melalui empat tahapan dasar sebagai
berikut:
1. Tahap pertama adalah menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau
kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas,
organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
2. Tahap kedua yaitu merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi
organisasi sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau berbagai sumber daya
yang tersedia untuk pencapaian tujuan merupakan hal yang sangat penting
karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
3. Tahap ketiga adalah mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala
kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
4. Tahap keempat yaitu mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan ini meliputi
pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan.

Sedangkan menurut Banghart dan Trull, tahapan-tahapan perencanaan meliputi:


1. Menentukan masalah perencanaan, meliputi:
a. Gambaran ruang lingkup permasalahan
b. Mempelajarai berbagai hal yang telah terjad

8
c. Menetapkan apa yang ada dan yang seharusnya ada atau kenyataan dan harapan
d. Sumber-sumber dan keterbatasannya
e. Mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan prioritasnya

2. Analisis masalah perencanaan, meliputi:


a. Mengkaji permasalahan dan sub masalah
b. Pengumpulan data dan tbaulasi data
c. Meramalkan meproyeksikan
3. Konsep dan desain perencanaan, mencakup:
a. Identifikasi kecenderungan yang ada
b. Merumuskan tujuan umum dan khusus
c. Menyusun rencana
4. Evaluasi rencana, mencakup:
a. Simulasi rencana
b. Evaluasi rencana
c. Memilih rencana
5. Spesifikasi atau merumuskan rencana, mencakup:
a. Merumuskan masalah
b. Menyusun hasil rumusan dalam bentuk final plan draf atau rencana akhir
6. Implementasi rencana, melipti:
a. Persiapan rencana operasional
b. Persetujuan dan Pengesahan rencana
c. Mengatur aparat organisasi
7. Balikan pelaksanaan rencana, mencakup:
a. Monitoring rencana
b. Evaluasi pelaksanaan rencana
c. Mengadakan penyesuaian, perubahan atau merancang yang perlu dirancang lagi,
bagaimana perancangannya dan oleh siapa

9
C. Proses Perencanaan

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan,


terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap
kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan
dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan
mengerjakannya.

Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin
mengingkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu
mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi.
Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu
perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi.
Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit
mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.

Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung
pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer.
Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada
perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal.

Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan


antara perencanaan jangka panjang maupun perencnaan jangka pendek. Karena itu
penting bagi para mnajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.

Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui


empat
tahap sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

10
D. Macam-macam Perencanaan

Macam-macam perencanaan dalam pengantar manajemen yaitu :

❖ Perencanaan organisasi
1. Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan
strategis. Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari
keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
2. Perencanaan taktis
Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk
mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis
pada
umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika
dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat
dan suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata.
3. Perencanaan operasional
Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk
mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah
dantingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup
yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan
suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih
mendekati pada bagian selanjutnya.

❖ Perencanaan operasional dibagi yaitu :

1. Rencana sekali pakai : dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan


yang mungkin tidak berulang di masa mendatang.

2. Program : Rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar

3. Proyek : Rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak
kompleks dibandingkan dengan program.

11
4. Rencana tetap : Dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur
selama suatu periode waktu tertentu.

5. Kebijakan : Rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu
masalah atau situasi tertentu .

6. Prosedur operasi standar : rencana tetap yang menguraikan langkah-langkah yang


harus diikuti dalam situasi tertentu

7. Aturan dan peraturan : rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat


bagaimana aktivitas tertentu dilaksanakan

❖ Kerangka Waktu Perencanaan


➢ Rencana Jangka Panjang
Suatu rencana jangka panjang (long-range plan) meliputi banyak tahun, mungkin
bahkan beberapa dekade.
➢ Rencana jangka Menengah
Suatu rencana yang agak bersifat sementara dan lebih mudah berubah
dibanding rencana jangka panjang. Rencana jangka menengah biasanya meliputi
periode satu hingga lima tahun dan terutama penting bagi manajer menengah
dan manajer

➢ Rencana jangka Pendek


Seorang manajer juga mengembangkan suatu rencana jangka pendek, yang
memiliki kerangka waktu satu tahun atau kurang. Rencana jangka pendek (short-
range plan) sangat mempengaruhi aktivitas seharihari manajer.

Terdapat dua jenis rencana jangka pendek yaitu:


a. Rencana tindakan (action plan) merealisasikan semua jenis rencana. Ketika
sebuah pabrik Nissan siap untuk mengganti teknologinya, manajernya
memusatkan perhatian mereka pada penggantian peralatan yang ada dengan
peralatan baru secepat mungkin dan se-efisien mungkin untuk
meminimalkan hilangnya waktu produksi dalam banyak kasus, hal ini dapat
dilakukan dalam beberapa bulan, dan produksi hanya terhenti selama beberapa
minggu. Dengan demikian, suatu rencana tindakan mengkoordinasikan berbagai

12
perubahan aktual pada suatu pabrik tertentu.
b. Rencana reaksi (reaction plan) adalah rencana yang dirancang untuk
membuat perusahaan dapat bereaksi terhadapa situasi yang tak terduga. Di salah
satu pabrik Nissan, peralatan baru tiba lebih awal dari yang diharapkan dan
manajer pabrik harus menutup produksi lebih cepat dari yang mereka perkirakan.
Oleh karena itu, manajer tersebut harus bereaksi terhadap kejadian yang berada di
luar kendali mereka dalam cara yang masih memungkinkan tercapainya tujuan
.
❖ Operasi Sistem

Seperangkat komponen yang saling bergantungan dengan ruang lingkup,


keterkaitan dan stabilitas yang relative tinggi.

1. Produksi: aktivitas yg ditunjukkan untuk menerima lingkungan, seperti pertanian,


kehutanan, perikanan, pertambangan, serta pengolahan.
2. Alokasi: aktivitas yg ditunjukkan pada distribusi barang & jasa di antara setiap
anggota sistem, termasuk fungsi transportasi, komunikasi, kegiatan penjualan
eceran, grosir.
3. Pengendalian : aktifitas bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem
sendiri.
4. Penyusunan staf : berpusat pada jumlah & kualitas anggota sistem , sosialisasi dan
pendidikan dari para anggota sistem, keahlian yang mereka berikan, serta kesehatan
fisik dan mental, termasuk rekreasi hiburan karyawan.

❖ Perubahan Sistem

1. Rasionalisme: apabila tujuan akhir telah dirumuskan dgn jelas & dipahami dgn
baik, perencanaan dpt mengikuti model rasional. Bermanfaat di bidang teknik
tertentu & kesehatan masyarakat.

2. Inkrementalisme: pengambilan keputusan dalam keadaan sebaris langkah-


langkah inkrementasl yg kecil (pertambahan sedikit demi sedikit), menuju masa
yg akan datang & ke arah yg tidak diketahui pasti. Contohnya: pilot project.

13
3. Utopianisme: pandangan ini berusaha membangkitkan imajinasi masyarakat &
memecahkan setiap masalah dgn mengusulkan penghapusan pendekatan baru ke dalam
sistem organisasi & operasi.

4. Metodism: menjelaskan bahwa perusahaan sudah memiliki metode perencanaan


yg jelas tetapi hasil akhir yg akan dicapai belum ditetapkan & tidak dimengerti sama
sekali .

❖ Efetivitas Perencanaan

Masalanya adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar tetapi


manager, seringkali dalam pengembangkan perencanaan yang efektif manager
mengalami hambatan.

Terdapat dua hambatan utama terhadap pengembanganrencana yang efektif yaitu:

1. Penolakan dari dalam diri perencana terhadap penentu tujuan dan pembuatan
rencana untuk memecakannya.

2. Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana
karena perubahan yang akan ditimbulkannya

Tanggung Jawab untuk Menetapkan Tujuan Perencanaan

➢ Staf Perencanaan

Khususnya staf perencanaan dapat mengurangi bban kerja manajer individual, membantu
mengkoordinasikan aktivitas perencanaan manajer individual, membawa berbagai alat dan
teknik yang berbeda untuk menyelesaikan masalah tertentu, berwawasan yang lebih luas
dibanding manajer individual, dan melangkah jauh melmpaui proyek dan departemen tertentu.

➢ Satuan Tugas Perencanaan

Organisasi terkadang menggunakan satuan tugas untuk membantu mengembangkan


rencana. Satuan tugas semacam itu seringkali terdiri dari manajer lini dengan suatu minat

14
khusus dalam bidang perencanaan yang relevan.

➢ Dewan Direksi

Dewan direksi (board of directors) bertugas menetapkan misi dan strategi perusahaan. Di
beberapa perusahaan, dewan tersebut erperan aktif dalam proses perencanaan. Di CBS,
misalnya, dewan direksi biasanya berperan dalam perencanaan. Di perusahaan lain, dewan
memilih

seorang eksekutif kepala yang kompeten dan mendelegasikan perencanaan kepada individu
tersebut.

➢ Chief Executive Officer (CEO)

Chief Executive Officer (CEO) biasanya presiden direktur atau ketua dari dewan direksi.

CEO mungkin individu tunggal yang paling penting dalam setiap proses perencanaan
organisasi. CEO memainkan suatu peran utama dalam menyelesaikan proses perencanaan
dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strateggi. Dewan dan CEO kemudian
berperan langsung dalam perencanaan. Komponen organisisional lain yang terlibat dalam
proses perencanaan memiliki peran sebagai penasihat atau konsultan.

➢ Komite Executive

Komite eksekutif (executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak dalam
organisasi yang bekerja sama sebagai suatu kelompok. Anggota komite eksekutif seringkali
dibebankan pada berbagai staf komite, subkomite, dan satuan tugas untuk berkonsentrasi
pada proyek tertentu atau masalah yang mungkin dihadapi seluruh organisasi pada suatu
waktu di masa depan.

➢ Manajemen Lini

Komponen terakhir dari sebagian besar aktivitas perencaanaan organisasi adalah


manajemen lini (line management). Manajer lini adalah orang yang memiliki otoritas formal
dan tanggung jawab untuk manajemen organisasi. Mereka memainkan suatu peran penting
dalam proses perencanaan oranisasi karena dua alasan. Pertama, mereka merupakan sumber
15
informasi berharga dari dalam organisasi untuk manajer lain etika rencana diformulasikan
dan diimplementasikan. Kedua, manajer lini di tingkat menengah Dn rendah dari organisasi
biasanya harus melaksanakan rencana yang dikembangkan oleh manajemen puncak.
Manajemen lini mengidentifikasikan, menganalisis, dan merekomendasikan alternatif
program, membuat anggaran, dan mengajukannya untuk disetujui, dan akhirnya
melaksanakan rencana.

➢ Perencanaan kontinjensi

Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency
planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan secara
tidak terduga tergganggu atau

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya
pada intuisi dugaan.

Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan
tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan
terhadap perubahan dan keterbatasan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Adullah Alhadza, Dimensi-Dimensi Kardinal dalam Manajemen Pendidikan


Nasional (Makasar: Umitoha, 2005)

Arthur Lewis, Perencanaan Pembangunan Dasar-dasar Kebijakan Ekonomi (Jakarta:


Rineka Cipta, 1994)

Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta , 2010)


Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta , 2010)
Fattah Nanang, landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya 1999)
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001)

Hadarawi Nawawi, dkk, Kepemimpinan Yang Efekif, (Cet. III; Yogyakarta: Gadjah Mada
UniversityPerss, 2002)

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soetomo, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Cet. II;
Jakarta: Bumi Aksara, 1998)

Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005)


Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima 2008)

18

Anda mungkin juga menyukai