Disusun oleh :
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas nikmat
kesehatan serta ridho-Nya maka tugas mata kuliah Dasar-dasar Manajemen ini dapat kami
selesaikan. Adapun sekilas maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Manajemen.
Dengan selesainya tugas makalah ini maka yang pertama kami ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar–besarnya kepada dosen pengampu Ibu Qistin Toniyah Zamrud,
M.E, Sy
Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karenanya kritik dan saran yang memotivasi sangat kami nantikan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat, dan kami memohon maaf apabila ada kesalahan yang di sengaja atau tidak
disengaja. Terimakasih.
Wasslamu’alaikum.Wr.Wb.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 6
A. Pengertian perencanaan.......................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan aktivitas kunci (key activity) dalam segala kegiatan
dan usaha mewujudkan suatu tujuan. Tak seorang pun terhindar dari keharusan
membuat perencanaan, karena tak sepenuhnya disadari sebenarnya setiap saat kita
berada dalam pusaran rencana. Setiap orang dalam kehidupannya pasti memiliki
harapan, cita-cita dan tujuan, untuk mewujudkannya memerlukan serangkaian rencana
pencapaian. Rencana yang memuat ketegasan arah dan keadaan yang hendak digapai,
sumber daya yang diperlukan, cara-cara terbaik dan tahapan kegiatan yang harus
ditempuh, serta pengaturan dan penargetan waktu pencapaian. Rencana seperti itu
sepenuhnya merupakan buah dari aktivitas perencanaan.
Ruang lingkup perencanaan terbentang lebar dari tingkatan yang paling
sederhana, kompleks, hingga amat kompleks. Hal ini bergantung pada bentuk dan
cakupan tujuan, rentang waktu pencapaian, serta subyek siapa yang membuat
perencanaan. Menentukan sebuah rencana, dalam konteks yang paling sederhana,
pada dasarnya merupakan gejala naluriah seseorang dalam kehidupan sehari-harinya.
Bukankah alam sadar kita selalu diisi dengan rencana dan membuat rencana?
Perencanaan bersifat kompleks manakala melibatkan sejumlah orang dalam
sebuah organisasi. Hal ini berkaitan dengan tujuan organisasi yang harus sejalan
dengan tujuan individu yang terlibat namun tidak sepenuhnya memiliki kesamaan,
pelibatan beragam sumber daya organisasi, dan target waktu target pencapaian yang
umumnya tegas.
Perencanaan bersifat mutlak dilakukan sepanjang ada obyek yang memerlukan
pengelolaan (managing); dengan pernyataan lain perencanaan (planning) merupakan
bagian tak terpisahkan dari segala hal dan bentuk pekerjaan mengelola (management).
4
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi atau cara mencapai tujuan itu, mengalokasikan sumber daya yang
diperlukan, mengembangkan rencana aktivitas kerja, dan menentukan target capaian
persatuan waktu.
B. Rumusan masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
6
Merencanakan pada dasarnya merupakan proses penentuan kegiatan yang akan
dilakukan di masa depan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatur berbagai sumber daya
agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini berarti bahwa dalam
proses perencanaan terdapat upaya penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.
7
melakukannya, 4) Dimana (where) melakukannya, 5) Kapan (when) dilaksanakan, 6)
Bagaiamana (how) melakukannya
B. Tahapan Perencanaan
Pada dasarnya semua kegiatan perencanaan melalui empat tahapan dasar sebagai
berikut:
1. Tahap pertama adalah menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau
kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas,
organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
2. Tahap kedua yaitu merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi
organisasi sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau berbagai sumber daya
yang tersedia untuk pencapaian tujuan merupakan hal yang sangat penting
karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
3. Tahap ketiga adalah mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala
kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
4. Tahap keempat yaitu mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan ini meliputi
pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan.
8
c. Menetapkan apa yang ada dan yang seharusnya ada atau kenyataan dan harapan
d. Sumber-sumber dan keterbatasannya
e. Mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan prioritasnya
9
C. Proses Perencanaan
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin
mengingkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu
mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi.
Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu
perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi.
Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit
mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung
pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer.
Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada
perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal.
10
D. Macam-macam Perencanaan
❖ Perencanaan organisasi
1. Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan
strategis. Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari
keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
2. Perencanaan taktis
Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk
mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis
pada
umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika
dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat
dan suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata.
3. Perencanaan operasional
Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk
mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah
dantingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup
yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan
suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih
mendekati pada bagian selanjutnya.
3. Proyek : Rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak
kompleks dibandingkan dengan program.
11
4. Rencana tetap : Dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur
selama suatu periode waktu tertentu.
5. Kebijakan : Rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu
masalah atau situasi tertentu .
12
perubahan aktual pada suatu pabrik tertentu.
b. Rencana reaksi (reaction plan) adalah rencana yang dirancang untuk
membuat perusahaan dapat bereaksi terhadapa situasi yang tak terduga. Di salah
satu pabrik Nissan, peralatan baru tiba lebih awal dari yang diharapkan dan
manajer pabrik harus menutup produksi lebih cepat dari yang mereka perkirakan.
Oleh karena itu, manajer tersebut harus bereaksi terhadap kejadian yang berada di
luar kendali mereka dalam cara yang masih memungkinkan tercapainya tujuan
.
❖ Operasi Sistem
❖ Perubahan Sistem
1. Rasionalisme: apabila tujuan akhir telah dirumuskan dgn jelas & dipahami dgn
baik, perencanaan dpt mengikuti model rasional. Bermanfaat di bidang teknik
tertentu & kesehatan masyarakat.
13
3. Utopianisme: pandangan ini berusaha membangkitkan imajinasi masyarakat &
memecahkan setiap masalah dgn mengusulkan penghapusan pendekatan baru ke dalam
sistem organisasi & operasi.
❖ Efetivitas Perencanaan
1. Penolakan dari dalam diri perencana terhadap penentu tujuan dan pembuatan
rencana untuk memecakannya.
2. Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana
karena perubahan yang akan ditimbulkannya
➢ Staf Perencanaan
Khususnya staf perencanaan dapat mengurangi bban kerja manajer individual, membantu
mengkoordinasikan aktivitas perencanaan manajer individual, membawa berbagai alat dan
teknik yang berbeda untuk menyelesaikan masalah tertentu, berwawasan yang lebih luas
dibanding manajer individual, dan melangkah jauh melmpaui proyek dan departemen tertentu.
14
khusus dalam bidang perencanaan yang relevan.
➢ Dewan Direksi
Dewan direksi (board of directors) bertugas menetapkan misi dan strategi perusahaan. Di
beberapa perusahaan, dewan tersebut erperan aktif dalam proses perencanaan. Di CBS,
misalnya, dewan direksi biasanya berperan dalam perencanaan. Di perusahaan lain, dewan
memilih
seorang eksekutif kepala yang kompeten dan mendelegasikan perencanaan kepada individu
tersebut.
Chief Executive Officer (CEO) biasanya presiden direktur atau ketua dari dewan direksi.
CEO mungkin individu tunggal yang paling penting dalam setiap proses perencanaan
organisasi. CEO memainkan suatu peran utama dalam menyelesaikan proses perencanaan
dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strateggi. Dewan dan CEO kemudian
berperan langsung dalam perencanaan. Komponen organisisional lain yang terlibat dalam
proses perencanaan memiliki peran sebagai penasihat atau konsultan.
➢ Komite Executive
Komite eksekutif (executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak dalam
organisasi yang bekerja sama sebagai suatu kelompok. Anggota komite eksekutif seringkali
dibebankan pada berbagai staf komite, subkomite, dan satuan tugas untuk berkonsentrasi
pada proyek tertentu atau masalah yang mungkin dihadapi seluruh organisasi pada suatu
waktu di masa depan.
➢ Manajemen Lini
➢ Perencanaan kontinjensi
Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency
planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan secara
tidak terduga tergganggu atau
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya
pada intuisi dugaan.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan
tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan
terhadap perubahan dan keterbatasan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hadarawi Nawawi, dkk, Kepemimpinan Yang Efekif, (Cet. III; Yogyakarta: Gadjah Mada
UniversityPerss, 2002)
Hendiyat Soetopo dan Wasty Soetomo, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Cet. II;
Jakarta: Bumi Aksara, 1998)
18