Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN (Takhtith)

Karya di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Perspektif islam

Dosen Pengampu : RAHMADANNI POHAN, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Julita
Nora Dwi Arianti

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NURUL FALAH AIR MOLEK
INDRAGIRI HULU
T.A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah yang telah


memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan
penulisan makalah indengan judul Perencanaan.

Shalawat beriring salam tidak lupa penulis kirimkan untuk Nabi Muhammad
SAW. Yang telah membawa kita kepada alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.

Karya ini disusun guna untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Perspektif islam. Pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam STAI Nurul
Falah Airmolek. Harapan penulis agar makalah yang singkat ini dapat bermanfaat
bagi diri penulis sendiri, yang berupa tambahanya ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari dalam pembuatan karya tidak terlepas dari peran dan
sumbangsih dari semua pihak-pihak lain. Karena pada kesempatan ini penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa menjadi tujuan utama dalam segala aktifitas
gerak dan maksud tersembunyi
2. Rahmadanni Pohan, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Persepektif islam.
3. Pihak keluarga yang senantiasa menjadi motifator dalam tiap aktifitas
penulis, serta menjadi motivasi dalam setiap langkah
4. Teman-teman akademik pada program studi Manajemen Pendidikan
Islam, yang telah memberi dukungan moril dalam menyelesaikan makalah
ini.

Penulis juga tidak menapikan bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan yang
membutuhkan kritikan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi penulis sendiri.

Airmolek, 9 Maret 2022

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………........................................................2

Daftar isi………………………………..................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang……………………………….............................................4

Rumusan masalah ……………………………….......................................5

Tujuan………………………………..........................................................5

BAB II PEMBAHASAN

Konsep Perencanaan ………………………………...................................6

Unsur-Unsur perencanaan ………………………………..........................8

Fungsi perencanaan………………………………....................................11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan………………………………................................................12

Saran ……………………………….........................................................13

DAFTAR PUSTAKA………………………………............................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Planning merupakan suatu bentuk perencanaan yang dilakukan guna


mengatur segala hal yang akan dikerjakan, untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Pada hakikatnya, planning merupakan bentuk salah satu fungsi
manajemen Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering dan tanpa sadar
menggunakan perencanaan untuk mengelola dan mengatur kegiatan (aktivitas)
kesehariannya. Tujuan dilakukannya perencanaan agar menjamin tujuan yang
sebelumya telah ditentukan dapat diperoleh dengan tingkat risiko yang kecil dan
kepastian yang tingi.

Dalam fungsi manajemen, planning atau perencanaan adalah aspek


terpenting terutama dalam menghadapi dinamisnya persoalan lingkungan
eksternal. Ditinjau dari semua fungsi manajemen, perencanaan adalah proses yang
paling penting karena tanpa dilakukannya perencanaan, maka tidak akan berjalan
fungsi-fungsi manajemen lainnya, seperti pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan.

Begitu sangat pentingnya perencanaan dalam kehidupan manusia, baik


dalam konsep kehidupan sehari-hari, maupun perencanaan dalam manajemen
pendidikan.Dalam manajemen pendidikan tentunya harus diutamakan sebuah
perencanaan. Perencanaan yang baik dan matang akan menghasilkan sebuah
tujuan yang ingin dicapai untuk pendidikan itu sendiri. Tanpa adanya perencanaan
yang baik, maka proses manajemen pendidikan itu sendiri tidak akan terlaksana
dengan baik.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan
2. Apa saja unsur- Unsur perencanaan
3. Apa saja fungsi-fungsi perencanaan
4. Apa saja prinsip-prinsip perencanaan

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep perencana
2. Untuk mengetahu unsur-unsur dari perencanaan
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi Perencanaan
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perencanaan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Perencanaan

Perencanaan merupakan dasar dalam kegiatan manajemen semua kegiatan


manajemen diatur oleh sebuah perencanaan yang telah terkonsep sebelumnya.
Planning atau perencanaan adalah proses penentuan yang dilakukan secara matang
mengenai hal yang akan dikerjakan di masa akan datang guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Untuk mengawali perencanaan yang baik maka harus di
lihat beberapa aspek sehingga perencanaan di sini berarti menentukan sekumpulan
kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana.
Menurut Muhammad Afandi sebagaimana yang dikutip oleh Saefullah
menyebutkan bahwa perencanaan berkaitan dengan penentuan suatu yang akan
dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan kegiatan, karena perencanaan
merupakan proses untuk menentukan arah dan mengidentifikasi persyaratan yang
diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Menurut Bukhari Syarat perencanaan terletak pada cara orang bisa


mengubah masa depan yang ditunjukkan oleh keinginanya. Orang tidak boleh
menyerah pada kondisi dan prospek yang meragukan tetapi membuat masa depan
itu. Apa yang akan datang adalah akibat dari kondisi masa lalu, kondisi saat ini
dan bergabung dengan upaya yang akan diselesaikan. Dengan demikian,

6
pembentukan penting dari perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara
sengaja memilih masa depan pilihan yang dibutuhkan dan kemudian mengarahkan
upayanya untuk memahami masa depan yang telah dipilih untuk situasi ini, jenis
kehidupan apa yang akan diterapkan. Jadi dapat disimpulkan, perencanaan akan
dilakukan dengan tepat. Adapun kegunaan perencanaan adalah sebagai berikut:
Pertama, perencanaan bentuk usaha untuk memetapkan tujuan atau
memformulasikan tujuan yang dipilih untuk dicapai, maka perencanaan haruslah
bisa membedakan point pertama yang akan dilaksanakan terlebih dahulu. Kedua,
Adanya perencanaan akan berkemungkinan kita mengetahui tujuan yang kan
dicapai; dan ketiga, mempermudahkan kegiatan untuk mengidentifikasikan
hambatan yang akan mungkin timbul dalam usaha mencapai tujuan.1

Konsep Perencanaan dalam Perapektif Al-quran surat al-Hashr: 18


Tentang perencanaan:

َ‫ت لِ َغ ۚ ٍد َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ خَ بِ ْي ٌر ۢبِ َما تَ ْع َملُوْ ن‬


ْ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬

Hai orang-orang yang beriman, bertakwahlah kepada Allah dan hendaklah


setiap diri memperhatikam apa yang telah dioerbuatnya untuk hari esok
(akhirat) dan bertakwahlah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Qs. Al-Hasr:18)
Makna umum ayat diatas adalah peringatan dan seruan, khususnya kepada
orang yang bertakwa, hendaklah ia mengamati, terhadap kebaikan dan keburukan
apa yang telah ia lakukan pada kesempatan sebelumnya.

Dalam konteks manajemen, ayat ini lebih menekankan pada adanya


analisis, need assistment terhadap apa saja yang hendak dilakukan dalam
organisasi.

Lebih lanjut lagi Al-Qurtubi menjelaskan tentang kandungan makna ayat


ini. Menurutnya, perintah Taqwa yang di ulangi oleh Allah memiliki penekanan
makna yang berbeda. Perintah takwa yang pertama bermakna perintah untuk
melakukan taubat terhadap kesalahan di masa lalu. Sedangkan perintah taqwa
yang kedua adalah untuk selalu menghindari dari kesalahan di masa yang akan
1
Zulfahmi Lubis, Manajemen pedidikan Islam:Konsep planning ditinjau dalam ayat Al-
Quran, Jurnal Ilmu pendidikan Vol.4 No.1 (2022) hal 1326

7
datang.Jika makna ini ditarik dalam konteks manajemen perencanaan, maka
dalam melakukan perencanaan, harus memuat hal-hal yang benar, dengan cara
yang benar. Tidak sebagaimana praktik sebagian orang yang merencankan sesuatu
yang buruk dengan cara yang tepat. Mengingat, apa saja yang telah direncankan
dan akan dilaksanakan telah mendapat pengawasan dari Allah sebagai manajer
sejati.2

B. Unsur-Unsur Perencanan

Berkaitan dengan unsur perencanaan, terdapat banyak versi yang


dikemukakan oleh tokoh manajemen. Namun demikian terdapat beberapa unsur
wajib dalam perencanaan yang keberadaanya disepakati oleh banyak kalangan.
Berikut adalah unsur manajemen yang harus ada dalam proses perencanaan:

1. Tujuan

Secara sederhana, tujuan dapat dipahami sebagai target yang


hendak dituju. Namun secara normatif, tujuan dapat difahami lebih luas
lagi, yaitu visi. Visi bermakna cita-cita yang hendak dicapai oleh
seseorang atau instansi. Dalam Al-Quran Allah telah mencontohkan
bahwa dibalik penciptaan manusia terdapat tujuan-tujuan yang hendak
dicapai. Sebagaimana ayat berikut ini:
ٰۤ
ُ ِ‫ض َخلِ ْيفَةً ۗ قَالُ ْٓوا اَتَجْ َع ُل فِ ْيهَا َم ْن يُّ ْف ِس ُد فِ ْيهَا َويَ ْسف‬
‫ك‬ ِ ْ‫ك لِ ْل َمل ِٕى َك ِة اِنِّ ْي َجا ِع ٌل فِى ااْل َر‬َ ُّ‫َواِ ْذ قَا َل َرب‬
‫ك ۗ قَا َل اِنِّ ْٓي اَ ْعلَ ُم َما اَل‬ َ ‫ال ِّد َم ۤا َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد‬
َ َ‫ك َونُقَدِّسُ ل‬

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:


"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:

2
Ahmad Mubarok, Manajemen waktu dan perencanaan dalam prespektif Manajemen
pendidikan islam, Jurnal Ilmu Al-Quran dan Tafsi, Vol. 2 No. 2 ( 2017) hal 171

8
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(QS.
Al-Baqarah: 30)
Mengenai makna ayat ini, dikatakan oleh Al-Mawardi bahwa kata
khalifah berkmakna orang yang mengganti. Dalam konteks ayat ini, Allah
dengan sifat kemaha kuasaannya hendak menjadikan sesuatu atau hendak
menciptakan sesuatu untuk menggantikan sesuatu. Dengan demikian, pada
dasarnya terdapat mahluk lain yang ada dimuka bumi ini sebelum adam.
Menurut Al Mawardi, yang dikutip dari pendapatnya Ibnu Abbas bahwa
mahluk tersebut adalah Jin. Hanya sanya tatkala jin tersebut menempati
bumi, ia selalu melakukan kerusakan dan melakukan permusuhan
sehingga menyebabkan pertumpahan darah. Bersamaan dengan itu,
kemudian Allah menempatkan Adam dan keluarganya untuk mengganti
Jin menempati bumi.

Sementara, menurut hasan Al Bashri bahwa Allah menjadikan


Adam sebagai Khalifah atau pengganti Jin di muka bumi ini, untuk
Menegakkan kebenaran dan merawat, memakmurkan bumi. Pendapat Ini
mengesankan dengan jelas bahwa penciptaan Adam dan Penempatannya
di bumi dengan tujuan yang jelas.Mengingat,menegakkan kebenaran dan
mengurus bumi membutuhkan Cara-cara yang baik. Sehingga unsur tujuan
yang baik dengan caraYang tepat telah tertuang dalam maksud penciptaan
adam ini. Di samping itu, terdapat ayat lain yang menjelaskan tujuan dari
Penciptaan manusia dan jin. Allah berfirman melalui Surat Al-Dzariyat: 56

َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬


‫ن‬Œِ ْ‫س ِااَّل ِليَ ْعبُ ُدو‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya Mereka
mengabdi kepada-Ku. (QS. Al-Dzariyat: 56).
Sebagaimana telah maklum dalam ilmu nahwu bahwa
pengecualian yang terjadi setelah naïf bermakna hanya, sehingga Mlmakna
umum dari ayat ini bahwa Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk

9
menyembah, taat kepada Allah. Hal ini juga selaras dengan pendapat ibnu
asyur bahwa Allah menciptakan jin dan manusia dengan tujuan ibadah
kepadanya, dimana seakan-akan maknanya adalah aku tidak ridlo dengan
keberadaan jin dan manusia kalau ia tidak kenal dengan Allah.

Berdasarkan dua ayat di atas, dalam penciptaan manusia terdapat


dua dimensi kemanusiaan dari sisi fungsi dan tujuan. Pertama untuk
Tujuan manusia ciptakan sebagai khalifah, dan yang kedua sebagai hamba.
Khalifah bertugas menjaga dan melestarikan kehidupan dimuka bumi,
sementara hamba untuk beribadah. Ayat ini sepintas nampak bertentangan,
namun hakekatnya dapat dikompromikan bahw seorang khalifah juguntuk
menjadikan dirinya berada dalam ketaatan dan kepetuhan kepada Allah
dalam menegakkan kebenaran.

2. Program
Pada bagian ini, manajer harus membuat suatu desain progam yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Perencanaan program tersebut dilengkapi dengan metode, asumsi capaian
jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Melalui ayat ini,
terkandung pesan bahwa merumuskan program harus realistis, terukur, dan
jelas arahnya.
ٰۤ ُ
‫ك َكانَ َع ْنهُ َم ْسـُٔوْ اًل‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ص َر َو ْالفَُؤا َد ُكلُّ ا‬
َ َ‫ك بِ ٖه ِع ْل ٌم ۗاِ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬ َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَي‬
َ َ‫ْس ل‬
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(Qs Al isra
36)

Ayat ini, pada dasarnya sebagai respon terhadap pekerjaan orang


musyrik yang selalu berbicara tentang ketuhanan padahal mereka tidak
mengetahuinya dan berbicara berdasarkan hawa nafsunya. Hal ini
sebagaimana dikatan oleh al Alusi bahwa tidak boleh melakukan Sesuatu
tanpa ia mengetahui tentangnya. Larangan ini disisi lain mengaharuskan

10
kepada kita untuk melakukan, merumuskan sesuatu Dengan pertimbangan
yang realistis.
3. Evaluasi
Dalam islam, perkataan populer yang berkaitan dengan evaluasi
Adalah, “hitunglah dirimu sekalian sebelum kamu sekalian di hitung”.

‫اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل ىرمك وصحتك قبل سقمك وغناك قبل فقرك وفراغك‬

‫قبل شغلك وحياتك قبل موتك‬


Jagalah lima hal sebelum datang lima hal. Masa mudamu Sebelum
masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kaya sebelum Miskinmu, hidup
sebelum matimu. [HR.Ibnu Hajar]16

Peringatan nabi melalui hadits ini, mengingatkan kita untuk senantiasa


menggunakan waktu dan kesempatan dengan baik, supaya Apa yang
dilakukan selalu jadi investasi kebaikan. Selalu menghitun- hitung apa
yang telah dilakukan untuk kepentingan kebahagian hidup maupun dunia
dan akhirat.

Jika makna hadits ini ditarik dalam konteks manajemen, sangat


jelas bahwa evaluasi harus selalu dilakukan setiap waktu supaya dalam
tahap implementasi tidak terjadi tumpang tindih program yang dapat
menyebabkan kerancuan dari program yang direncanakan.
C. Fungsi Perencanaan Pendidikan Islam
Adapun fungsi perencanaan pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian
b. Menghindari pemborosan sumber daya
c. Upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan
d. Perencanaan meliputi usaha untuk memetapkan tujuan atau
meformulasikan tujuan yang dipilih untuk dicapai.
e. Dengan adanya perencanaan maka memungkinkan kita mengetahui
tujuan-tujuan yang kan kita capai

11
f. Dapat memudahkan kegiatan untuk mengidentifikasikan
hambatan-hambatan yang akan mungkin timbul dalam usaha
mencapai tujuan3

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Perencanaan merupakan dasar dalam kegiatan manajemen semua kegiatan


manajemen diatur oleh sebuah perencanaan yang telah terkonsep sebelumnya.
Planning atau perencanaan adalah proses penentuan yang dilakukan secara matang
mengenai hal yang akan dikerjakan di masa akan datang guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan.

Unsur unsur perencaan meliputi :

a. Tujuan
b. Program
c. evaluasi

3
Afiful Ikhwan, Manajemen Perencanaan Pendidikan Islam, Jurnal Edukasi, Vol. 4 No.1
(2016) hal 131

12
Funngsi fungsi perencanaan meliputi:

a. Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian


b. .Menghindari pemborosan sumber daya
c. Upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum


sempurna, namun sudah berusaha maksimal dalam pembuatannya. Saran yang
membangun ataupun kritik agar menjadi lebih baik terbuka dan penulis siap
belajar dari pembuatan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Mubarok, A. (2017). Manajemen waktu dan perencanaan dalam perspektif


manajemen pendidikan Islam (tinjauan Al-Qur’an surat Al-ashr: 1-3 dan Al-
Hashr: 18). Mafhum, 2(2), 165-178.

Ikhwan, A. (2016). Manajemen Perencanaan Pendidikan Islam (Kajian


Tematik Al-Qur'an dan Al-Hadist). EDUKASI: Jurnal Pendidikan Islam (e-
Journal), 4(1), 128-155.

Ritonga, A. A., Lubis, Z., Lidan, A., Putra, E., Nasution, S., & Yuliana, Y.
(2022). Manajemen Pendidikan Islam: Konsep Planning Ditinjau dalam Ayat Al-
Qur’an. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(1), 1323-1331.

13

Anda mungkin juga menyukai