Anda di halaman 1dari 19

FUNGSI MANAGEMAN

Disusun oleh:
Velika Mustika Wijaya
NPM 17021094
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................
1.1 Latar Belakang ...........................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................
1.3 Tujuan Penulisan ........................................
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................
2.1 Planning ....................................................
2.2 Organizing .................................................
2.3 Staffing ......................................................
2.4 Directing ...................................................
2.5 Coordinating ...............................................
2.6 Budgetting ................................................
2.7 Evaluating .................................................
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ...............................................
3.2 Saran .......................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan
kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas pengantar manajemen ini dengan segala baik adanya.Penulis
menyadari bahwa penulisan tugas ini masih begitu banyak kekurangan yang
harus dilengkapi. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan guna tercapainya sebuah penulisan yang baik.Kiranya yang
Maha Kuasa tetap menyertai kita sekalian, dengan harapan pula agar tugas ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata menageman berasal dari bahasa prancis kuno “managemant” ,
yang memiliki arti “seni mlaksanakan dan mengatur”. Marry Parker Follet,
misalnya, mendafinisikan manageman sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manager bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
           Salah satu aktifitas terpenting dalam kehidupan manusia adalah
pengaturan. Sejak zaman manusia membentuk kelompokk untuk mencapai
tujuan yang tidak dapat mereka capai sebagai individu. Pengaturan atau
manajemen telah menjadi bagian yang penting, guna memastikan adanya
koordinasi antar kemampuan individu. Namun organsiasi dewasa ini tidaklah
lama dengan organisasi zaman dahulu. Banyak organisasi telah berkembang
begitu besar yang pada akhirnya meningkatkan peran manajer itu sendiri.
            Manajemen ada dimana-mana karena secara mendasar semua
organisasi mempunyai orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi agar
tujuan organisasi itu tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka kami
mengangkat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1.      Apa definisi dari planning (perencanaan) ?

2.      Apa definisi dari organizing (pengorganisasian) ?

3.      Apa definisi dari staffing (penyusunan  pegawai) ?


4.      Apa definisi dari directing (pengarahan) ?

5.      Apa definisi dari coordinating (koordinasi) ?

6.      Apa definisi dari budgeting (pembuatan anggaran) ?

7.      Apa definisi dari evaluating (penilaian) ?

1.3 Tujuan penulisan


Berdasarkan beberapa rumusan masalah tersebut, maka dapat
disimpulkan tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :

1.      Dapat mengetahui definisi dari planning (perencanaan)

2.      Dapat mengetahui definisi dari organizing (pengorganisasian)

3.      Dapat mengetahui definisi dari staffing (penyusunan  pegawai)

4.      Dapat mengetahui definisi dari directing (pengarahan)

5.      Dapat mengetahui definisi dari coordinating (koordinasi)

6.      Dapat mengetahui definisi dari budgeting (pembuatan anggaran)

7.      Dapat mengetahui definisi dari evaluating (penilaian)


BAB 2

PEMBAHASAN

            Terdapat beberapa fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para


pakar. Fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa para pakar adalah
serangkaian kegiatan yang dijalankan mengikuti suatu tahapan-tahapan
tertentu dalam pelaksanaannya. Pendapat lain bahwa fungsi Manajemen ialah
berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas
dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

            Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu


pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat
sistem kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman dikatakan
baik apabila memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua
orang yang terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah
untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia,
dana, sarana, kesempatan, sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif
dan efesien. Tiap elemen-elemen ditata agar tidak tumpang tindih.

            Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara


sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi
manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian
manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi
manajemen menurut Luther Gulick yang biasa dikenal dengan singkatan
POSDCORB.
2.1      Planning (Perencanaan)

            Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan


tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan
dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu.            Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa
yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang
harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai
tujuan secar maksimal.

Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Menjelaskan berbagai masalah.

b. Menentukan prioritas masalah.

c.  Menentukan tujuan dan indicator keberhasilan.

d.  Mengkaji hambatan dan kendala.

e.  Menyusun rencana kerja operasioanal.

Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.

b. Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.

c.  Mengarahkan perhatian pada tujuan.

d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.

e.  Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi

f.  Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat


waktu, usaha dan dana.
Langkah-langkah dalam perencanaan :

a.Menyadari adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu


daripada apa yang biasanya dianggap sebagai perencanaan yang sebenarnya,
kesadaran akan suatu kesempatan adalah titik awal yang sebenarnya untuk
perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap
kemungkinan adanya peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk
melihanya dengan jelas dan lengkap.

b. Menentukan sasaran, langkah kedua dalam perencanaan itu sendiri


ialah menetapkan sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan dan kemudian bagi
setiap unit bawahannya.

c. Menentukan premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan


adalah menetapkan, mendapat persetujuan untuk memanfaatkan, dan
menyebarkan premis-premis perencanaan kritis. Hal itu adalah data yang
dapat diramaikan dari sifat sesungguhnya, kebijakan pokok yang bisa
diaplikasikan, dan rencana-rencana perusahaan yang ada. Premis adalah
asumsi-asumsi perencanaan – dengan kata lain, lingkungan yang diharapkan
dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan.

d. Menentukan arah tindakan alternatif, langkah keempat ialah mencari


dan memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak
Nampak dengan segera.

e. Mengevaluasi arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah


tindakan alternatif dan memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah kelima
ialah mengevaluasi arah tindakan itu dengan menimbang berbagai factor dari
sudut premis dan tujuan.

f. Memilih satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana diterima,
titik sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan.

g. Merumuskan rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan


diambil, perencanaannya jarang lengkap dan langkah lain diusulkan. Biasanya
selalu diperlukan rencana turunan (derivatif) untuk mendukung rencana
pokok.
h. Mengurutkan rencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan
diambil dan rencana telah ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti
kepada rencana itu, sebagaimana telah digambarkan dalam pembicaraan di
atas mengenai jenis-jenis rencana, ialah memberi nomor kepada rencana-
rencana itu dengan merubah rencana itu menjadi anggaran. 

Persyaratan perencanaan terdiri dari :

a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua


komponen perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang
jelas.

b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan


yang dibuat tidak bersifat muluk-muluk.

c.Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi


rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan.

d. Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat


kaku.

e.Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat


dalam pencapaian tujuan.

f. Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan


diadakannya sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang berlangsung.

g. Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.

2.2      Organizing (Pengorganisasian)

Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada


orang yang terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan
pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai
prinsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai
keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan
prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan
mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.

Dengan memandang pengorganisasian sebagai suatu proses, jelaskan


bahwa banyak input dasar harus diperhatikan. Pertama-tama, struktur itu
harus mencerminkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana karena aktivitas
suatu institusi diturunkan dari situ. Kedua, struktur itu harus mencerminkan
otoritas yang tersedia bagi manajer-manajer institusi. Jadi, otoritas dalam
organisasi tertentu adalah hal yang ditentukan secara sosial untuk
menjalankan kebijakan; dengan demikian, organisasi demikian itu dapat
diubah. Ketiga, struktur organisasi seperti setiap rencana mana pun, harus
mencerminkan lingkungannya. Keempat, organisasi itu harus diisi dengan staf
yang terdiri dari orang-orang. 

2.3      Staffing (Penyusunan Pegawai)

Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan dan


pengendalian”. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan
sistem terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di
dalam institusi, yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan lingkungan
luarnya. Oleh karena itu faktor-faktor intern perusahaan, seperti kebijaksanaan
personalia, iklim organisasi dan sistem imbalan, harus diperhitungkan.
Jelasnya, tanpa imbalan yang mencukupi, mustahillah untuk menarik manajer
dengan kualitas yang tinggi dan menahannya, untuk tetap bekerja di
perusahaan tersebut. Lingkungan luar juga tak dapat diabaikan; teknologi
tinggi membutuhkanpara manajer yang terlatih baik, berpendidikan cukup, ini
dapat menghambat perusahaan untuk berkembang dengan kecepatan yang
diinginkan. 

Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi


yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya,
penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan
melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara
jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan
dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina,
membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai
pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya manusia.

Penyediaan staf merupakan pengarahan dan latihan sekelompok orang


yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang
menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staf metode yang dapat
dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi,
permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan
seterusnya. Sementara itu ada tiga tipe program pengembangan staf yang
terdiri dari: presupervisory programs, middle management programs dan
executive development programs.

2.4      Directing (Pengarahan)

Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan


bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun
fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan
pengarahan staff  yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di
bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah
ditentukan.

Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada


perusahaan, fungsinya, tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar
biasanya mempunyai program pengarahan yang formal yang menerangkan
hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi,
departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi, pension, cuti), persyaratan
kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan keamanan ,dan lain-
lain.

Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan


dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk
atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan
yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf,
maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam
melaksanakan kegiatannya.
Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan (directing)
diharapkan :

1. Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan


pengarahan ini akan diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh
para pelaksana. Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran yang dapat
membingungkan para pelasana.

2. Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan, artinya


dengan pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah oleh atasan yang
langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi. Di samping itu
pengarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara atasan
dan bawahan.

3. Adanya umpan balik yang langsung, artinya pimpinan dengan cepat


memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya
umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.

2.5      Coordinating (Koordinasi)

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa


fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan,
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja
sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah
mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan
pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu
dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu
sendiri.

Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-


orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis.
Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara
orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk
bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan
untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak
dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan
bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi ,
termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara
seperti :

a. Melaksanakan penjelasan singkat

b. Mengadapat rapat kerja

c. Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan

2.6      Budgetting (Pembuatan Anggaran)

LUTHER GULLICK mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah


satu fungsi manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan
pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu
anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai
satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme. APBN merupakan
kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. APBN adalah
anggaran pendapatan dan belanja negara Republik Indonesia setiap tahun
yang telah disetujui oleh anggota DPR (Dewan perwakilan Rakyat).

APBD merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah. APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun
yang telah disetujui oleh anggota DPRD (Dewan perwakilan Rakyat Daerah).
Dalam penyusunan anggaran dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.

b. Data masa lalu.

c.  Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.

e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.


f. Penelitian untuk pengembangan perusahan.

2.7      Evaluating (Penilaian)

Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat


dan cirri pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973)
mengatakan : “To evaluate is to make a value judgment, it involves comparing
something with another and then making either choise or decision”. Dalam
kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-langkah, yaitu :

a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang


apa yang akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.

b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan


keberhasilan program yang akan dievaluasi.

c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.

d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil


pelaksanaan evaluasi tersebut.

e. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan


kriteria yang telah ditetapkan tersebut, serta memberikan penjelasan-
penjelasannya.

f. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut


terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Dilihat dari implikasi hasil evaluasi bagi suatu program dibedakan adanya jenis
evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan untuk mendiagnosis suatu program, yang hasilnya digunakan untuk
pengembangan atau perbaikan program. Biasa formatif dilakukan pada proses
program (program masih berjalan). Sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu
evalusi yang dilakukan untuk menilai hasil akhir dari suatu program. Biasanya
evaluasi sumatif ini dilakukan pada waktu program telah selesai (akhir
program).
Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal,
yakni :

a.Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program, yang


menyangkut penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas yang
lain.

B. Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program


tersebut berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
tercapai. Misalnya, meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatnya ibu-ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya, dan sebagainya.

c. Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana


program ini mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.
Dampak program-program kesehatan ini tercemin dari membaiknya atau
meningkatnya indikator-indikator kesehatan masyarakat.
BAB 3

KESIMPULAN dan SARAN

3.1  Kesimpulan

            Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara


sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi
manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian
manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi
manajemen menurut Luther Gulick yang biasa dikenal dengan singkatan
POSDCORB.

1. Planning (perencanaan)

                    Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya


merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan
sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang
untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan
penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya,
dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk
mencapai tujuan secar maksimal.

2. Oraganizing (pengorganisasian)

                   Pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih


orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang
tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya
sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.

3. Staffing (penyusunan pegawai)

                   Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan


dan pengendalian”. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan
dengan sistem terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan
dilaksanakan di dalam institusi, yang pada gilirannya mempunyai hubungan
dengan lingkungan luarnya

4. Directing (pengarahan)

                   Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan


bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun
fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan
pengarahan staff  yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di
bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah
ditentukan.

5. Coordinating (koordinasi)

                   Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa


fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan,
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja
sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

6. Budgetting (pembuatan anggaran)

                   Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian


organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik
APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan
fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme.

7.Evaluating (penilaian)

                   Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis


sifat dan cirri pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973)
mengatakan : “To evaluate is to make a value judgment, it involves comparing
something with another and then making either choise or decision”.
3.2  Saran

Saran yang dapat kami berikan, yaitu :

1. Pengorganisasian akan lebih tepat kalau mereka mengeri teori dasar dan
menilainya sebagai suatu alat diagnosis dan pembimbing untuk menciptakan
sebuah struktur yang akan paling baik melayani kebutuhan-kebutuhan dalam
keadaan tertentu.

2. Penyusunan pegawai berdasarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki


oleh seorang pegawai.

3. Pengarahan dilakukan oleh seseorang yang telah menguasai dan mengenal


betul perusahaan atau institusi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://tiararti.blogspot.co.id/2013/10/makalah-fungsi-manajemen_6623.html

http://hekopradigo18.blogspot.co.id/2014/12/fungsi-manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai