Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN

Dosen Pengampu: Dr. Syamsuddin, M.M., M.T.

Disusun Oleh: KELOMPOK 5


1. Susanti (45222117)
2. Khairil Rauf (45222118)
3. Nufitratullah (45222119)
4. Adika Ananda Aulia (45222120)

PROGRAM STUDI D4 ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan Makalah Pengantar Manajemen ini tepat pada waktunya yang

berjudul "Fungsi-fungsi Manajemen". Makalah ini berisikan 7 pokok pembahasan

yaitu Pengertian Perencanaan, Fungsi Perencanaan, Persyaratan Perencanaan,

Jenis-jenis Rencana, Konsep dasar pengorganisasian, Pilar dalam

pengorganisasian & Pendekatan dalam proses departementalisasi.

Kami berterimah kasih kepada Bapak Dr. Syamsuddin, M.M.,M.T. Selaku

dosen mata kuliah Pengantar Manajemen dan teman-teman sekalian yang telah

ikut membantu selesainya makalah ini. Dengan selesainya makalah yang kami

buat diharapkan dapat memberikan masukan yang menambah pengetahuan

pembaca. Semoga pembaca dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-

baiknya. Karena makalah ini jauh dari kata sempurna, kami mengharapkan kritik

dan saran dari pembaca untuk memperbaiki penyusunan makalah yang

berikutnya. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Makassar, 06 Mei 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4

A. Latar Belakang .............................................................................................4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................4

C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................6

A. Perencanaan..................................................................................................6

1. Pengertian Perencanaan ...................................................................6

2. Fungsi dari Perencanaan ..................................................................8

3. Persyaratan Perencanaan ..................................................................9

4. Jenis-jenis Rencana (Types of Plans) .............................................10

B. Pengorganisasian ........................................................................................12

1. Konsep Dasar Pengorganisasian ....................................................13

2. Pilar Dalam Pegorganisasian..........................................................15

3. Pendekatan-pendekatan Dalam Proses Departementalisasi ...........16

BAB III PENUTUP ..............................................................................................19

A. Kesimpulan ................................................................................................19

B. Saran...........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen adalah “Proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahandan, pengendalian semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan”. Terry menyatakan arti manajemen
adalah “suatu proses yang nyata mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yangdilakukan untuk
menentukan menyelesaikan sasaran yang telah di tetapkandengan
menggunakan orang dan sumber daya lainnya
Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan
olehorang yang mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu
tindakan yangditentukan sebelumnya. Hal tersebut meliputi pengetahuan,
tentang yang harusdilakukan, menerapkan metode bagaimana
melakukannya, memahai bagaimanaharus melakukannya dan
mengukur efektivitas dari usaha-usaha tersebut.Manajemen
merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara
efisiendengan atau melalui orang lain dan berkaitan dengan
rutinitas tugas suatuorganisasi.
Di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang merupakan
fungsi dari manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien,
diantaranya: fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
pengarahan, fungsi evaluasi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli
2. Apa Fungsi dari Perencanaan
3. Apa saja Persyaratan Perencanaan
4. Apa saja jenis-jeis Rencana (Types of Plans)
5. Apa Konsep Dasar Pengorganisasian

4
6. Apa saja Pilar dalam Pengorganisasian
7. Apa saja Pendekatan-pendekatan dalam proses departementalisasi
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli
2. Mengetahui Fungsi dari Perencanaan
3. Mengetahui Persyaratan Perencanaan
4. Mengetahui Jenis-jenis Rencana (Types of Plans)
5. Mengetahui Konsep Dasar Pengorganisasian
6. Mengetahui Pilar dalam Pengorganisasian
7. Mengetahui Pendekatan-pendekatan dalam proses departementalisasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan
Fungsi-fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yangselalu
ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan
oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
1. Menurut George R.Terry (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen,
2009:38) fungsi-fungsi menejemen meliputi Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuatting), Pengendalian
(Cotrolling).
2. Menurut Henry Fayol (Safroni, 2012:47 ), fungsi-sungsi manajemen
meliputi perencanan (planning), Pengorganisasian (Organizing),
Pengarahan (Commanding), Pengoordinasian (Coordinating),
Pengendalian (Controlling).
3. Sedangkan menurut Ricki W. Griffin(Safroni L., 2012:47), fungsi-
fungsi manajemen meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan
(planning and decisionmaking), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (leading) serta pengendalian (controlling.

Dari perbandingan beberapa fungsi-fungsi manajemen di atas,dapat


dipahami bahwa semua manajemen di awali dengan perencanaan
(planning) karena perencanaan yang akan menentukan tindakan apayang
harus dilakukan selanjutnya.
Perencanaan berasal dari kata “Rencana”,yang artinya Rancangan
Atau Rangka Sesuatu Yang Akan Dikerjakan. Dari pengertian sederhana
tersebut dapat diuraikan beberapa komponen penting , yakni tujuan (apa
yang ingin dicapai), kegiatan (tindakan-tindakan untuk merealisasikan
tujuan) dan waktu (kapan bilamana kegiatan tersebut hendak dilakukan).
Apapun yang direncanakan tentu saja merupakan tindakan-tindakan

6
dimasa depan (untuk masa depan). Dengan demikian suatu perencanaan
bisa dipahami sebagai respon (reaksi) terhadap masa depan. (Abe,2005:27)
1. Pengertian Perencanaan
Pengertian perencanaan menurut para ahli lengkap sebagai berikut :
a) Menurut George R. Terry (1975), Perencanaan merupakan suatu
pemilihan dan dapat menghubungkan fakta-fakta, membuat dan
menggunakan asumsi yang memiliki kaitan dengan masa dating
dengan menggambarkan dan merumuskan suatu kegiatan tertentu
yang di yakini dapat di lakukan untuk mencapai suatu hasil
tertentu.
b) Menurut Waterson (1965), Perencanaan merupakan suatu usaha
sadar, yang teroganisir, dan dengan terus menerus memilih suatu
alternative untuk dapat mencapai suatu tujuan yang di inginkan.
c) Menurut Peter Hall (1992), Perencanaan merupakan penyusunan
dari rangkaian tindakan secara beruntut yang mengarah kepada
suatu pencapaian tujuan.
d) Menurut Erly Suandy (2001:2) menjelaskan bahwa pengertian
Perencanaan adalah suatu proses dalam menentukan setiap tujuan
organisasi dan selanjutnya menyajikan dengan jelas berbagai
strategi, taktik, dan operasi yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan dari organisasi secara menyeluruh.
e) Menurut Henry Fayol, Perencanaan merupakan suatu pemilihan
atau penetapan tujuan dari organisasi dan dalam penentuan strategi
kebijaksanaan proyek, prosedur, program, metode, sestem
anggaran, serta standar yang di butuhkan untk mencapai suatu
tujuan.
f) Menurut George Pickett & John J. Hanlon, Perencanaan
merupakan suatu proses dalam menentukan bagaimana dapat
mecapai suatu tujuan begituntujuan tersebut di tetapkan.
g) Menurut Melville Brance (1980), Perencanaan merupakan suatu
proses aktifitas dimana berkelanjutan dan memutuskan tentang apa

7
yang dapat di lakukan dan yang di inginkan untuk mencapai masa
dengan dan bagaimana cara mencapainya.
Berdasarkan defenisi-defenisi yang ada diatas dapat disimpulkan
bahwa Perencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat
sebagai pedoman yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan
untuk mencapai suatu tujuan dengan sumberdaya yang tersedi.
2. Fungsi-Fungsi Perencanaan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata fungsi merupakan
kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan.
Menurut Sutarto (dalam Nining Haslinda 2008:22) Fungsi merupakan
sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama
berdasarkan sifatnya, pelaksanaan atau pertimbangan lainnya.
Fungsi Perencanaan itu merupakan sebagai usaha persiapan
yang sistematik tentang berbagai kegiatan yang perlu dilaksanakan
dalam rangka mencapa tujuan. Perencanaan ialah perumusan tujuan
prosedur, metode dan jadwal pelaksanaannya, didalamnya termasuk
ramalan tentang kondisi dimasa akan datang dan perkiraan akibat dari
perencanaan terhadap kondisi tersebut. Rencana pembangunan
hendaknya dapat pula menimbulkan solidaritas nasional dan solidaritas
sosial, keterlibatan dalam memikul beban dan tanggung jawab.
Menurut Siagian (2002:36) mengemukakan fungsi perencanaan
dapat didefenisikan sebagai Pengambilan keputusan pada masa
sekarang tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam saat kurun waktu
tertentu diwaktu dimasa yang datang.
Menurut Handoko, ( 2003: 23 ) ada dua fungsi perencanaan :
1. Penetapan atau pemilihan tujuan-tujuan organisasi dan
2. Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program prosedur,
metode, sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
Jadi dalam sebuah kegiatan yang ingin dilakukan, sebelumnya
harus direncanakan terlebih dulu karena sebuah perencanaan akan

8
menjadi sebuah patokan dalam melaksanakan kegiatan dalam
pencapaian sebuah tujuan. Dengan adanya perencanaan sebuah
kegiatan akan berjalan secara struktural yang akan mempermudah
tercapainya tujuan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Menurut Siagian (2003: 90-91) proses perencanaan dapat
ditinjau dari cirri-ciri suatu rencana yang baik, yakni :
1. Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
2. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang memahami tujuan
organisasi.
3. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh
memahami teknik-teknik perencanaan.
4. Rencana harus disertai oleh suatu rincian yang diteliti.
5. Perencanaan tidak boleh terlepas sama sekali dari pemikiran
pelaksanaan.
6. Rencana harus bersifat sederhana dan jelas.
7. Rencana harus luas.
8. Dalam perencanaan terdapat pengambilan resiko tidak ada seorang
9. manusia yang persis tahu apa akan terjadi dimasa depan.
10. Rencana harus bersifat praktis.
3. Persyaratan Perencanaan
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang memenuhi
beberapa persyaratan seperti faktual atau realistis, logis dan rasional,
fleksibel, komitmen, dan komprehensif. Masih dilansir dari Pengantar
Manajemen oleh Ernie Trisnawati, sebagai berikut;
1. Faktual Atau Realistis.
Perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual atau
realistis. Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai
dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang
dihadapi perusahaan.
2. Logis Dan Rasional

9
Perencanaan yang baik juga perlu untuk memenuhi syarat logis dan
rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal,
dan oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan.
Menyelesaikan sebuah bangunan bertingkat hanya dalam waktu
satu hari adalah sebuah perencanaan yang selain Tidak realistis,
sekaligus juga tidak logis dan irasional jika dikerjakan dengan
menggunakan sumber daya orang-orang yang terbatas dan
mengerjakan dengan pendekatan yang tradisional tanpa bantuan
alat-alat modern.
3. Fleksibel
Perencanaan yang baik juga tidak berarti kaku dan kurang
fleksibel. Perencanaan yang baik justru diharapkan tetap dapat
beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang, sekalipun
tidak berarti bahwa planning dapat kita ubah seenaknya.
4. Komitmen
Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen
terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya
mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen dapat dibangun dalam
sebuah perusahaan jika seluruh anggota di perusahaan
"beranggapan bahwa perencanaan yang dirumuskan telah sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.
5. Komprehensif
Perencanaan yang baik juga harus memenuhi syarat komprehensif
artinya menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait
langsung maupun tak langsung terhadap perusahaan. Perencanaan
yang baik tidak hanya terkait dengan bagian yang harus kita
jalankan, tetapi juga dengan mempertimbangkan koordinasi dan
integrasi dengan bagian lain di perusahaan.
4. Jenis-jenis Rencana (Types of Plans)
Pada umumnya perencanaan ini dikelompokkan menjadi 3 macam
yaitu sebagai berikut;

10
a) Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu
1. Perencanaan jangka panjang (short range planning), adalah
suatu rencana yang dibuat dan juga berlaku jangka waktu
selama kurang dari 1 tahun.
2. Perencanaan jangka menengah (medium range planning),
adalah suatu rencana yang dibuat dan juga berlaku dalam
jangka waktu selama 5-7 tahun.
3. Perencanaan jangka panjang (long range planning), adalah
suatu rencana yang dibuat dan berlaku dalam jangka waktu
selama 10-25 tahun.
b) Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
1. Perencanaan terintegrasi (integrated planning), adalah suatu
rencana yang di dalamnya menjelaskan secara menyeluruh,
detail, dan sifatnya terpadu.
2. Perencanaan taktis (tactical planning), adalah suatu rencana
yang di dalamnya memuat uraian mengenai berbagai kebijakan
jangka pendek, dan mudah disesuaikan kegiatannya selama
tujuannya sama.
3. Perencanaan strategis (strategic planning), adalah suatu
rencana yang di dalamnya memuat uraian tentang kebijakan
jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang panjang atau lama.
Pada umumnya perencanaan jenis ini sangat sulit untuk diubah.
c) Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
1. Perencanaan harian (day to day planning), adalah suatu
rencana yang di dalamnya berisikan berbagai kegiatan harian
yang sifatnya rutin.
2. Perencanaan operasional (operational planning), adalah
rencana yang hanya focus kepada pedoman atau petunjuk
pelaksanaan berbagai macam program organisasi.
3. Perencanaan induk (master planning), adalah suatu rencana
yang hanya focus kepada kebijakan organisasi yang

11
didalamnya berisikan tujuan jangka panjang dan ruang lingkup-
nya luas.
B. Pengorganisasian
Fungsi manajemen setelah Perencanaan adalah Pengorganisasian.
Pengorganisasian dimaksudkan agar manajer dapat menempatkan orang-
orangnya dalam struktur formal yang di dalamnya terkandung tugas-tugas
serta hak dan kewajiban atas penggunaan sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Struktur formal ini biasa dikenal dengan nama
struktur organisasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan
terhadap pekerjaan mereka. Struktur organisasi yang sesuai dan tepat akan
dapat menimalkan biaya dan meningkatkan efisiensi.
Berikut ini beberapa definisi tentang pengorganisasian:
1. Menurut Stoner dan Walker (1986): Pengorganisasian merupakan satu
proses di mana aktivitas kerja disusun dan dialihkan kepada sumber
tenaga untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.
2. Menurut Jafar Muhammad(1992): Pengorganisasian adalah penyusunan
sumber-sumber organisasi dalam bentuk kesatuan dengan cara yang
berkesan agar tujuan dan objektif organisasi yang dirancang dapat
dicapai.
3. Menurut Gatewood, Taylor, dan Farell: Pengorganisasian adalah
aktivitas yang terlibat dalam suatu struktur organisasi yang sesuai,
memberi tugas kepada pekerja serta membentuk hubunganyang berguna
di antara pekerja dan tugas-tugas.
4. Menurut Certo (1997): Fokus pertama pengorganisasian adalah
menentukan aktivitas yang akan dilakukan oleh sumber daya manusia
dalam organisasi dan bagaimana SDM tersebut dapat diselaraskan atau
digabungkan dengan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan
organisasi.
Kesimpulan yang diperolah dari definisi-definisi di atas adalah
bahwa pengorganisasian adalah pembentukan struktur organisasi yang
di dalamnya terkandung:

12
 Penugasan formal bagi individu-individu dan bagian-bagian
organisasi
 Hubungan komunikasi dan pelaporan formal termasuk garis
kewenangan, Penanggung-jawab keputusan, Jumlah tingkat
hirarche dan Jenjang kontrol manajer
 Bahwa penyusunan struktur ini untuk memastikanterjadinya
koordinasi yang efektif bagi seluruh karyawan di seluruh lini
dan bagian organisasi.
1. Konsep Dasar Pengorganisasian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konsep berarti;
pengertian, gambaran mental dari objek, proses, pendapat (paham),
rancangan (cita-cita) yang telah dipikirkan. Agar segala kegiatan
berjalan dengan sistematis dan lancar, dibutuhkan suatu perencanaan
yang mudah dipahami dan dimengerti. Perencanaan yang matang
menambah kualitas dari kegiatan tersebut. Di dalam perencanaan
kegiatan yang matang tersebut terdapat suatu gagasan atau ide yang
akan dilaksanakan atau dilakukan oleh kelompok maupun individu
tertentu, perencanaan tadi bisa berbentuk ke dalam sebuah peta konsep.
Aristoteles juga pernah menyumbangkan pemikirannya mengenai
konsep. Filsuf yang satu ini menuangkannya dalam buku yang berjudul
The Classical Theory of Concepts. Dalam buku ini, Aristoteles
menyatakan bahwa “Konsep adalah hal utama atau bisa dibilang
sebagai penyusun dasar dalam pembuatan sebuah ilmu baru,
pengetahuan ilmiah, atau pun sebuah filsafat yang ada dalam pemikiran
manusia”.
Dalam proses pengorganisasian, manager mengalokasikan
keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah
di buat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Kerangka
kerja tersebut di sebut dengan desain organisasi (organizational design).
Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan
struktur organisasi (organizational structure ).

13
Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi
dimana manager melakukan alokasi sumber daya manusia, terutama
berkaitan dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki
organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat
dikoornasikan dan dikomunikasikan.
Dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana sudah ditetapkan,
akan teapi, di dalam pengorganisasian, rencana tersebut baru akan
ditetapkan apabila sudah terdapat kejelasan bagaimana rencana
organisasi tersebut akan dilaksanakan, dikoordinasikan, dan
dikomunikasikan.
Konsep dasar pengorganisasian ada dua, yaitu;
a) Mengorganisir sebagai Proses
Menurut konsep pengorganisasian yang pertama,
pengorganisasian dianggap sebagai suatu proses. Dengan kata lain,
pengorganisasian bukanlah fungsi yang dapat dilakukan dengan
satu pukulan, tetapi merupakan rangkaian dari berbagai fungsi. Ini
termasuk mendapatkan informasi tentang tujuan, memutuskan
berbagai kegiatan dan mengelompokkannya, menentukan kegiatan
penting, memberikan wewenang dan tanggung jawab, dll.
Pengorganisasian berkaitan dengan manusia dan perilaku
manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi kerja, kompetensi dan
kapabilitasnya, perubahan lingkungan internal dan eksternal
organisasi. Proses pengorganisasian juga harus diubah sesuai
dengan perubahan tersebut. Karenanya, pengorganisasian sebagai
suatu proses juga dapat digambarkan sebagai elemen dinamis.
b) Pengorganisasian sebagai Struktur Hubungan
Menurut konsep ini, pengorganisasian diperlakukan sebagai
struktur hubungan. Di bawah berbagai pos ini dibuat atau
ditetapkan dan hubungan timbal balik karyawan yang bekerja di
berbagai pos, wewenang dan tanggung jawab mereka ditentukan.
Hubungan menentukan siapa yang lebih tinggi dan siapa yang

14
menjadi bawahan. Berbagai jabatan di berbagai departemen
organisasi sebagian besar bersifat permanen. Oleh karena itu,
organisasi sebagai struktur hubungan disebut elemen statis.
Sebagai struktur hubungan, organisasi dapat terdiri dari dua
jenis – pertama organisasi formal, dan kedua, organisasi informal.
2. Pilar Dalam Pegorganisasian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pilar
adalah tiang penguat (dari batu, beton, dan sebagainya). Contoh:
Sebuah monumen yang terdiri atas lima pilar berdiri dengan megahnya.
Arti lainnya dari pilar adalah tiang berbentuk silinder pejal atau
berongga untuk menyangga balok geladak atau bagian konstruksi lain
di kapal.
a) Pilar pertama : Pembagian kerja (Division Of Work)
Pembagian Kerja adalah upaya untuk menyederhanakan
dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam
proses perencanaan) yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi
lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan
dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik
tersebut. Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja
dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian
kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan,
kasir, dan lain sebagainya.
b) Pilar Kedua : Pengelompokkan Pekerjaan (Departmentalization)
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-
pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu
yang sejenis . Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi
pada dasarnya adalah proses pengelompokkan dan penamaan
bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Sebagai contoh, untuk Bisnis Restoran: pencatatan menu,
pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman
makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat

15
dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah
bagian pelayan.
c) Pilar Ketiga : Penentuan relasi antar bagian (Hierarcy)
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam
organisasi, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Hierarki
berarti menetapkan siapa yang memberi laporan kepada siapa
dalam organisasi. Setelah pekerjaan dibagi-bagi, departemen
dibentuk dan rentan kembali dipilih manajer dapat memutuskan
rantai komando. Hasil dari keputusan ini merupakan pola
bertingkat yang disebut “Hierarki”. Puncak hierarki organisasi
adalah tempat manajer peringkat senior bertanggung jawab atas
operasi dari seluruh organisasi
d) Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah menetapkan mekanisme yang
menyatukan aktifitas departemental menjadi suatu kesatuan dan
memonitor keefektivan integrasi tersebut. Tanpa koordinasi, orang
akan kehilangan pandangan terhadap perannya dalam organisasi
secara total yang pada akhirnya dapat mengorbankan sasaran
organisasi. Seberapa jauh koordinasi yang diperlukan tergantung
pada sifat dari pekerjaan yang dilakukan dan tingkat saling
ketergantungan dariorang-orang dalam berbagai unit yang
melakukan tugas itu.
3. Pendekatan-pendekatan Dalam Proses Departementalisasi
Efisiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi
satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Pembagian
kerja dan kombinasi tugas seharusnya mengarah ke tercapainya
struktur-struktur departemen dan satuan-satuan kerja
Menurut Ernie (2010), Departementalisasi merupakan proses
penentuan bagian-bagian dalam organisasi yang akan bertanggung
jawab dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah
dikategorikan berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dalam proses

16
departementalisasi, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh
organisasi :
a) Pendekatan Fungsional
Penentuan sub-subbagian dari organisasi atau proses
departementalisasi yang pertama adalah berdasarkan fungsi
(functional departmentalization). Berdasarkan pen-dekatan ini,
proses departementalisasi dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi
tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah organisasi. Dalam
sebuah organisasi bisnis misalnya, ada pekerjaan-pekerjaan yang
terkait dengan fungsi produksi, ada peketjaan-pekerjaan yang
terkait dengan pelanggan atau pasar, sehingga dinamakan dengan
fungsi pemasaran, dan lain sebagainya.
b) Pendekatan Divisional
Pendekatan Departementalisasi Organisasi Divisional
dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah
(geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
 Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci
sebagai berikut :
1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan
pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang
cepat.
2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi
dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
3. Tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.
 Kelemahan-kelemahan sturktur divisional secara lebih
terperinci:
1. Masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak
perlu.
2. Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara
divisi-divisi

17
Perusahaan yang melekukan departentalisasi diuntungkan
dengan pembagian control dan koordinasi pada perusahaan
tersebut. Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit
sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri
darirangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengoordinasian, pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang
merupakanfungsi dari manajemen yang harus dilakukan dalam rangka
mencapaitujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien,
diantaranya :
1. Fungsi perencanaan (planning)
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
3. Fungsi pengarahan (actuating)
4. Fungsi pengoordinasian (coordinating)
5. Fungsi pengendalian (controlling)
Keuntungan utama dari cara pengelompokkan/Departementalisasi
semacam ini adalah didapatnya efisiensi dari disatukannya para spesialis
yang sama. Departementalisasi fungsional berusaha mencapai skala
ekonomi dengan cara menempatkan orang-orang dengan keterampilan dan
orientasi yang sama ke dalam unit yang sama.
B. Saran
Penulis berharap kepada seluruh pihak yang mempunyai komitmen
terhadap pengembangan ilmu kiranya dapat memberikan saran dan kritik
yang bersifat ilmiah dan konstruktif guna melengkapi makalah yang
penulis yakin masih sangat jauh dari kata kesempurnaan. Semoga
pembahasan makalah ini tentang fungsi-fungsi dari manajemen dapat
menambah wawasan dan membuat organisasi/lembaga mencapai tujuan,

19
dapat menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan, serta mencapai efisien dan efektivitas dari
lembaga/organisasi tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

Pustakaindo (31 Desember 2022). “Pengertian Perencanaan Menurut Para


Ahli (Terlengkap)”. Diakses pada 06 Mei 2023, dari
https://www.pustakaindo.co.id/20-pengertian-perencanaan-menurut-
para-ahli-lengkap/

Universitas Islam Negeri, Sultan Syarif Kasim Riau Repository (01 Januari 1970).
“Fungsi-fungsi perencanaan”. Diakses pada 06 Mei 2023, dari
https://repository.uin-suska.ac.id/13156/

Merdeka.Com, (24 September 2021). “Persyaratan Perencanaan”. Diakses pada


06 Mei 2023 dari https://www.merdeka.com/jatim/fungsi-
perencanaan-serta-pengertian-dan-syaratnya-dalam-manajemen-wajib-
tahu-kln.html

Mastah Bisnis, (05 April 2023). “Perencanaan : Tujuan, Syarat, Unsur,


Fungsi, Tahap, Jenis”. Diakses pada 06 Mei 2023 dari
https://mastahbisnis.com/perencanaan/

Scribd Uploaded bySafira Aulia, (11 Mei 2016). “Pengertian Pengorganisasisan


Menurut Para Ahli”. Diakses pada 06 Mei 2023 dari
https://www.scribd.com/embeds/312194398/content?start_page=1&vi
ew_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

Ekonomi Manajemen by Daniel, (27 Februari 2021). “Konsep dan Pengertian


Pengorganisasian dalam Manajemen!”. Diakses 06 Mei 2023 Dari
https://ekonomimanajemen.com/pengertian-pengorganisasian/

VOI.CO.ID (06 Mei 2023). “Konsep Adalah: Pengertian Menurut Ahli,


Fungsi, Unsur, Ciri”. Diakses pada 06 Mei 2023 dari
https://voi.co.id/konsep-adalah/

21
Blogspot.com (01 January 1970), “Tujuan dan Konsep Dasar
Pengorganisasian”. Diakses pada 06 Mei 2023 dari
http://pencariantugas.blogspot.com/2016/01/tujuan-dan-konsep-dasar-
pengorganisasian.html?m=1

KBBI (07 Mei 2023). “Arti Kata Pilar di Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI)”. Diakses pada 07 Mei 2023 dari https://kbbi.lektur.id/pilar

Scribd Uploaded by Yanuar (13 Desember 2023). “Pilar dalam


Penggorganisasian”. Diakses pada 07 Mei 2023 dari
https://www.scribd.com/embeds/334036605/content?start_page=1&vi
ew_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

Scribd Uploaded by Ristika Pradewi (01 Desember 2013).


“DEPARTEMENTALISASI”. Diakses pada 07 Mei 2023 dari
https://id.scribd.com/embeds/188298644/content?start_page=1&view
_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Mila Rahmadayanti (23 September


2020). “Makalah Pendekatan Dalam Proses Departementalisasi”.
Diakses pada 07 Mei 2023 dari
https://nafiscreation20.blogspot.com/2020/09/makalah-pendekatan-
dalam-proses.html

22

Anda mungkin juga menyukai