Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Course Management

Dosen Pengampu :
Leny Setiyana, M.Pd

Disusun oleh :
Misbahul Munir (2001051022)
Reza Adelia (2001051033)

TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN 2023

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Landasan Teori......................................................................................................5
1. Pengertian manajemen...................................................................................5
2. Pengertian fungsi manajemen........................................................................5
B. Ulasan Materi........................................................................................................5
1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli.................................5
2. Fungsi manajemen.........................................................................................6
BAB III............................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan,


pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”. Terry
menyatakan arti manajemen adalah “suatu proses yang nyata mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
menyelesaikan sasaran yang telah di tetapkan dengan menggunakan orang dan sumber daya
lainnya” (Sagala, 2006 : 14).
Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh orang yang
mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang ditentukan sebelumnya. Hal
tersebut meliputi pengetahuan, tentang yang harus dilakukan, menerapkan metode bagaimana
melakukannya, memahai bagaimana harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari
usaha-usaha tersebut. Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara
efisien dengan atau melalui orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi.
Kombinasi manajemen dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan output yang
tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung oleh kemampuan manajemen yang kuat.
Manajemen akan kuat dan mampu mengembangkan organisasi bila dijalankan oleh seorang
pemimpin yang kuat. Dengan demikian, antara kepemimpinan dan manajemen dalam suatu
organisasi bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya menduduki
peran yang penting dalam rangka mencapai tujuan.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen semua usaha
akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada beberapa alasan diperlukannya
fungsi-fungsi manajemen agar dilaksanakan, diantaranya :
1. Untuk mencapai tujuan.
2. Untuk mencapai keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Selanjutnya, bahwa di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatanyang merupakan
fungsi dari manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien, diantaranya : fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi evaluasi. Fungsi-fungsi tersebut akan
dijabarkan dalam pembahasan secara detail dan terperinci.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang diamksud dengan manajemen secara umum dan menurut para ahli?
2. Apa saja fungsi-fungsi manajemen?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli.


2. Mengetahui fungsi-fungsi manajemen.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mḗnagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan atau mengatur. Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal. Manajemen adalah suatu proses sosial
yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lainnya
serta sumber-sumber lainnya dengan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri darirangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi yang
dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

2. Pengertian fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen berlangsung
dalam suatu proses berkesinambungan secara sistemik, yang meliputi fungsi-
fungsi manajemen, yaitu; perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
evaluasi.

B. Ulasan Materi

1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli


Kata manajemen bahasa Italia maneggiare yang berarti “mengendalikan”
terutama “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa Latin manus yang berati
“tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manḗge yang berarti
“kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.
Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris mḗnagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

5
Mary Parker Follet mendefinisikan “manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer harus
mengatur dan mengarahkan lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan “manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sedangkan efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir dan sesuai dengan jadwal. George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam
bukunya Principle of Management yang dialih-bahasakan oleh G. A. Ticoalu
mengemukakan bahwa “manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan
organisasional”. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaanya adalah
“managing” pelaksanaan, sedangkan pelaksananya disebut manajer atau pengelola.

2. Fungsi manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Namun terdapat perbedaan
pandangan mengenai fungsi-fungsi manajemen oleh beberapa ahli. Menurut
George R. Terry (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 : 38) fungsi-fungsi
menejemen meliputi Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
Pengarahan (Actuatting), Pengendalian (Cotrolling). Menurut Henry Fayol
(Safroni, 2012 : 47 ), fungsi-sungsi manajemen meliputi perencanan (planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Commanding), Pengoordinasian
(Coordinating), Pengendalian (Controlling). Sedangkan menurut Ricki W. Griffin
(Safroni L. , 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan dan
pengambilan keputusan (planning and decision making), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (leading) serta pengendalian (controling).
Dari perbandingan beberapa fungsi-fungsi manajemen di atas, dapat dipahami
bahwa semua manajemen di awali dengan perencanaan (planning) karena
perencanaan yang akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan
selanjutnya. Setelah perencanaan adalah pengorganisasaian (organizing). Hampir

6
semua ahli menempatkan pengorganisasian diposisi kedua setelah perencanaan.
Pengorganisasian merupakan pembagian kerja dan sangat berkaitan erat dengan
fungsi perencanaan karena pengorganisasian pun harus direncanakan.
Selanjutnya, setelah menerapkan fungsi perencanaan dan
pengorganisasianadalah menerapkan fungsi pengarahan yang diartikan dalam kata
yang berbeda-beda seperti actuating, leading, commanding, tetapi mempunyai
tujuan yang sama yaitu untuk mengarahkan semua karyawan agar mau
bekerjasama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Tetapi juga ada
penambahan fungsi pengoordinasian (coordinating) setelah fungsi setelah fungsi
pengarahan.
Fungsi pengoordinasian untuk mengatur karyawan agar dapat saling
bekerjasama sehingga terhindar dari kekacauan, percekcokan dan kekosongan
kerja. Selanjutnya fungsi terakhir dalam proses manajemen adlah pengendalian
(controlling). Pada fungsi manajemen ini, peneliti lebih cenderung memakai
fungsi manajemen menurut Henry Fayol.
Adapun penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen menurut Henry Fayol
adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan (planning)
Perencanaam (planning adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen,
karena pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian pun
harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini dinamis artinya dapat
dirubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi pada saat itu. Perencanaan ini
ditujukan pada masa depan yang penuh demgan ketidakpastian, karena adanya
perubahan kondisi dan situasi, sedangkan hal dari perencanaan akan diketahui
pada masa depan.
Menurut Louis A. Allen (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 :
92) perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakanuntuk mencapai
hasil yang diinginkan. Sedangkan menurut ahli manajemen, Harold Koontz
dan Cyril O’ Donnel (Sukarna, 2001) perencanaan adalah fungsi dari pada
manajer di dalam pemilihan alternatif-alternatif, tujuan-tujuan kebijaksanaan,
prosedur-prosedur dan program.
Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang hendak dilakukan
dimasa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber

7
daya agar hasil yang dicapai sesuai yang diharapan. Ada tiga kegiatan dalam
setiap perencanaan, diantaranya :
1) Perumusan tujuan yang ingin dicapai.
2) Pemilihan program untuk mencapai tujuan.
3) Indentifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas.
Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu
pada masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran biaya dan
keuntungan, menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhir; mengembangkan
strategi untuk mencapai tujuan akhir; menyusun program yakni menetapkan
prioritas dan urutan strategi; anggaran baiaya atau lokasi sumber-sumber;
menetapkan prosedur kerja dengan metode yang baru; dan mengembangkan
kebijakan-kebijakan berupa aturan dan ketentuan.
Menurut Robert Anthony, perencanaan dibedakan menjadi tiga
macam jenisnya yaitu :
1) Perencanaan strategis
Merupakan suatu proses perencanaan dimana keputusan tentang
tujuan organisasi akan dicapai melalui pengeloaan sumber-sumber daya
dan dana yang dimiliki, didasarkan pada kebijaksanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2) Perencanaan untuk mengendalikan manajemen
Merupakan suatu proses perencanaan dimana manajer bertanggung
jawab bahwa penggunaan sumber-sumber saya dan dana digunakan
seefektif mungkin dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuab
organisasi.
3) Perencanaan operasional
Merupakan sutau proses diamana usaha melaksanakan kegiatan
tertentu dijamin seefektif dan seefisien mungkin.
Dari beberapa definisi mengenai perencanaan, maka peneliti
menyimpulkan bahwa perencanaan meruoakan proses pemikiran dalam
memilih dan menentukan program apa yang akan dilaksanakan di masa
yang akan datang untuk mencapai hasil yang diinginkan.

b. Pengorganisasian (organizing)

8
Fungsi pengorganisasian yang dalam bahasa Inggrisnya organizing
berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-
bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama
lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Pengorganisasian tentu
berbeda dengan organisasi. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen
dan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau
wadah yang statis.
Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan pembagian pekerjaan kepada
setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem) dan
penentuan hubungan-hubungan. Untuk memahami pengorganisasian secara
mendalam, maka perlu mengetahui arti pengorganisasian menurut beberapa
ahli. Berdasarkan pengertian pengorganisasian, maka dapat dikatakan bahwa
terdapat ciri-ciri yang dimiliki oleh organisasi yang melakukan fungsi
pengorganisasian (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 : 122), yaitu :
1) Manusia, artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja
sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
2) Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada jika ada tempat
kedudukannya.
3) Tujuan, artinya organisasi baru ada apabila ada tujuan yang hendak
dicapai.
4) Pekerjaan, artinya organisasi itubaru ada jika pekerjaan yang akan
dikerjakan serta ada pembagian pekerjaan.
5) Struktur, artinya organisasi itu baru ada jika ada hubungannya dan
kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
6) Teknologi, artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur teknis.
7) Lingkungan, artinya organisasi itu baru ada jika ada lingkungan yang
saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerjasama sosial.
Menurut George R. Terry (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009
: 119) pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan- hubungan
kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat
bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan
pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi
lingkungan tertentu guna mencapai tujuan sasaran tertentu.

9
Henry Fayol (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 : 13)
mengemukakan teori pengorganisasian mengenai organisasi lini yaitu terdapat
pemusatan wewenang pada tingkat pimpinan organisasi sehingga berbagai
fungsi berpusat dalam tangan pimpinan tertentu karena dengan tegas
memisahkan bidang kegiatan oimpinan (manajerial sebagai pusat wewenang)
dan bidang teknis (nonmanajerial). Akibatnya muncul persyaratan tertentu
(generalis serba, bisaberpengetahuan luas) bagi jabatan pimpinan yang
berbeda dari pekerja teknis/spesialis yang berpengetahuan kejujuran.
Selain itu, definisi pengorganisasian dikemukakan oleh Koontz
O’Donnell (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 : 119), menurut
mreka fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan golongan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan,
pengelompkan kegiatan-kegiatan tersebut kedalam suatu bagian yang
dipimpin oleh seorang manajer, serta melimpahkan wewenang untuk
melakasanakannya.
Menurut Gordon (Siswanto, 2007 : 90) ada tiga bentuk struktur
organisasi yang cukup popular dan selama ini dipergunakan dalam organisasi
publik, yaitu :
1) Lini
Bentuk ini merupakan struktur yang palin sederhana. Lini ditandai
dengan garis hubungan yang bersifat vertikal antara setiap tingkatan
organisasi. Semua anggota organisasi menerima perintah melalui prinsip
scalar. Struktur kewenangan dalam bentuk ini sangat jelas dan
dikembangankan dalam organisasi yang memiliki ruang lingkup kecil.
Sistem pembagian printah dari pucuk pimpinan kepada kebawah
menyangkut seluruh kegiatan operasional dan kegiatan penunjang,
sehingga semua strktur dibawah manajer terlihat dalam kegiatan
operasionaol.
2) Lini dan staf
Bentuk lini dan staf menghasilkan konstruksi struktur yang agak
berbeda dengan yang pertama karena adanya tambahan staf. Staf hanya
merupakan fasilitator, dan membantu tugas pimpinan seperti memberikan
masukan, nasihat, membantu pengawasan. Akan tetapi, staf tidak

10
memiliki otoritas dan hubungan langsung kepada bawahan. Staf diangkat
berdasaran keahlian yang dimiliki.
3) Matrix
Bentuk matrix adalah bentuk organisasi proyek. Bentuk ini
merupakan kombinasi sumber daya manusia dan non manusia yang diolah
berssama-sama dan bersifat sementara, dan dibuat untuk tujuan khusus.
Apabila sudah selesai sumber daya manusia yang dikonsentrasikan di sana
akan dikembalikan pada unit masing-masing.
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi pengorganisasian menurut
beberapa ahli, peneliti setuju dengan pendapat para ahli bahwa
pengorganisasian pun perlu adanya perencanaan yang dilakukan oleh manajer
sebelum menetapkan kegiatan apa yang harus dilakukan, pembagian setiap
karyawan, serta penggolongan kegiatan-kegiatan agar proses manajemen
berjalan efisien, selaras dan tepat sasaran. Dengan demikian, peneliti menarik
kesimpulan dari definisi pengorganisasian adalah suatu proses
pengelompokan dan pembagian pekerjaan oleh karyawan, penentuan kegiatan
apa yang akan dilakukan guna mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Prinsip-prinsip pengorganisasian menurut Henry Fayol adalah pembagian
tugas pekerjaan, kesatuan pengarahan, sentralisasi, ,mata rantai tingkat
jenjang organisasi.

c. Pengarahan (actuating)
Fungsi pengarahan (actuating) merupakan fungsi terpenting dan
paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan
setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini di terapkan
maka prpses manajemen dala merealisasi tujuan dimulai. Namun, penerapan
fungsi ini sangat sulit, rumit dan kompleks karena keinginan karyawan tidak
dapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena karyawan adalah
makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri, cita-cita, dan lain-
lain. Prinsip-prinsip pengarahan (Salsabila, 2001) ditujukan pada keterpaduan
antara tujuan perorangan dan tujuan organisasinya, keterpaduan antara tujuan
kelompok dan tujuan organisasinya, kerjasama antara pimpinan, partisipasi
dalam pembuatan keputusan, terjalinnya komunikasi yang efektif dan
pengawasan yang efektif dan efisien.

11
Definisi fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat
atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus
mereka lakukan. Menurut Hanry Fayol mengemukakan bahwa pengarahan
dilakukan untuk memberikan arahan kepada Sumber Daya Manusia sebagai
pegawai di dalam suatu organisasi atau perusahaan agar pegawai tersebut
mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
Menurut George R. Terry, pengarahan adalah membuat semua
anggota kelompok agar mau bekerjasdan bekerjasama dan bekerja secara
ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan
usaha-usaha pengorganisasian.
Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pengarahan adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pimpinan di dalam suatu organisasi untuk membimbing,
menggerakan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha.

d. Pengoordinasian (coordinating)
Setelah dilakukan pendelegasian wewenang dan pembagian pekerja
kepada para karyawan oleh manajer, langkah selanjutnya adalah
pengoordinasian. Setiap bawahan mengerjakan hanya sebagian dari pekerjaan
perusahaan, karena itu masing-masing pekerja bawahan harus disatukan,
diintegrasikan, dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Tanpa koordinasi tugas
dan pekerja dari setiap individu karyawan maka tujuan perusahaan tidak akan
tercapai. Koordinasi itu sangat penting di dalam suatu organisasi. Beberapa
alasan mengapa organisasi sangat penting, yaitu :
1) Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kekembaran atau
kekosongan pekerjaan.
2) Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk
pencapaian tujuan perusahaan/organisasi.
3) Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
4) Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-masing
individu karyawan harus membantu tercapainya tujuan organisasi.
Supaya semua tegas, kegiatan, dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran yang
diinginkan. Menurut Henry Fayol ada beberapa tipe-tipe koordinasi, antara
lain :

12
1) Koordinasi vertikal
Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan
yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan
kerja yang ada dibawah dan tanggungjawabnya.
2) Koordinasi horizontal
Koordinasi horizontal adalah mengoordinasikan tindakan-tindakan
atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.
Koordinasi horizontal dibagi atas interdisciplinary dan interralated.
Interdisciplinary adalah suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan,
menyatukan tindakan-tindakan, meuwujudkan, dan menciptakan disiplin
antar unit yang satu dengan antar unit yang lain secara intrn maupun ekstrn
pada unit-unit yang sama tugasnya. Interralated adalah koordinasi antar
badan (instansi) atau unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang
satu dengan yang lain saling bergantungan atau mempunyai kaitan baik
secara intrn maupun ekstern yang levelnya setara.
Pengoordinasian ini merupkan tugas penting yang harus dilakukan
oleh seorang manajer dan tugas ini sangat sulit. Untuk lebih jelasnya
mengenai pengertian pengoordinasian, perlu pamahaman lebih mendalam
mengenai fungsi pengoordinasian. Peneliti mengutip beberapa definisi
fungsi pengoordinasian oleh beberapa ahli.
Menurut E.F.L Brech,pengoordinasian adalah mengibangi dan
menggerakan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang
cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan
dengan keselarasan yang smestinya diantara para anggota itu sendiri.
Henry Fayol mengatakan bahwa mengoordinasi berarti mengikat bersama
menyatukan dan menyelaraskan semua kegiatan yang ada dalam mecapai
tujuan organisasi. Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-
masing individu menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka.
Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya tugas mereka sangat
membantu pada usaha-usaha untuk mencapai organisai. Definisi selain itu,
menurut T. Hani Handoko, pengoordinasian adalah pengintegrasian
tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah

13
(departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Cara-cara mengadakan koordinasi yang baik dapat dilakukan yaitu
dengan cara :
1) Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan
mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan-tindakan yang
tepat harus diambil untuk menciptakan dan menghasilkan koordinasi
yang baik.
2) Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan
dicapai oleh anggota, tidak menurut masing-masing individu anggota
dengan tujuannya sendiri-sendiri. Tujuan itu tujuan bersama.
3) Mendorong anggota untuk bertuka pikiran, mengemukan ide dan
saran-saran dan sebagainya.
4) Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat
perumusan penciptaan sasaran.
5) Emembina human relation yang baik antara sesama pegawai.
6) Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para
bawahan.
Ringkasannya suatu koordinasi yang baik jika memperoleh partisipasi
dari bawahan, dan pihak-pihak yang terkait yang akan melakukan
pekerjaan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan supaya
mereka antusias dalam melaksanakannya.
Dari beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengoordinasian adalah usaha untuk mengatur para karyawan agar bekerja
secara teratur, sinkron dan selaras agar pekerja tersebut dapat dilakukan
secara efektif dan tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai.
e. Pengendalian (controlling)
Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses
manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan
proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Pengendalian ini berkaitan erat dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi
ini merupakan hal yang saling mengsisi, karena :
1) Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.
2) Pengendalain baru dapat dilakukan jika ada rencana.

14
3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan
baik.
4) Tujuan baru dapat diketahuan tercapai dengan baik atau tidak setelah
pengendalian atau penilaian dlakukan.
Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakan oleh
beberapa ahli. Seperti menurut George R. Terry dalam buku Principles of
Management mengemukakan pengendalian dapat dirumuskan sebagai proses
penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilaipelaksanaan sesuai dengan rencana
yaitu selaras dengan standar.
Menurut Harold Koontz, pengendalian artinya pengukuran dan
perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang
telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggarakan.
Sedangkan Earl P. Strong, mengatakan bahwa pengendalian adalah proses
pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai
dengan ketepatan-ketepatan dan rencana.
Peneliti menyimpulakan bahwa pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan
koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang
benar dengan maksud dengan tjuan yang telah digariskan semula agar rencana
dapat terselenggarakan dengan baik.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian,
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang merupakan fungsi dari
manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien, diantaranya :
1. Fungsi perencanaan (planning)
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
3. Fungsi pengarahan (actuating)
4. Fungsi pengoordinasian (coordinating)
5. Fungsi pengendalian (controlling)

B. Saran
Penulis berharap kepada seluruh pihak yang mempunyai komitmen terhadap
pengembangan ilmu kiranya dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat ilmiah
dan konstruktif guna melengkapi makalah yang penulis yakin masih sangat jauh dari
kata kesempurnaan. Semoga pembahasan makalah ini tentang fungsi-fungsi dari
manajemen dapat menambah wawasan dan membuat organisasi/lembaga mencapai
tujuan, dapat menjaga keseimbangan diantara tjuan-tujuan yang saling bertentangan,
serta mencapai efisien dan efektivitas dari lembaga/organisasi tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36213971/MAKALAH_Fungsi_Fungsi_Manajemen
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/isema/article/view/5012
https://ppmschool.ac.id/fungsi-manajemen/

17

Anda mungkin juga menyukai