Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ASAS-ASAS MANAJEMEN

Pengertian Umum Manajemen

DISUSUN OLEH :

Adie Nugraha Natanegara (2018230057)

Andriansyah Aulia Rahman (2021110005)

Arjun Caesara (2021110011)

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
2.1 Pengertian Manajemen.................................................................................... 2
2.2 Proses Manajemen........................................................................................... 3
2.3 Mekanisme Manajemen Organisasi................................................................ 4
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................................................... 8
3.3 Daftar Pustaka ................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen adalah kegiatan menghubungkan satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.


Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan orang-orang yang bekerja
dalam suatu perusahaan, tetapi meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian tindakan-tindakan yang diambil untuk menentukan dan mencapai sasaran-sasaran
melalui penggunaan sumber daya yang tersedia. Urutan kegiatan ini disebut proses manajemen,
dan orang yang mengarahkan dan mengarahkan proses manajemen disebut manajer.

Peran manajemen dalam organisasi. Hal ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ada
proses organisasi, struktur organisasi yang hierarkis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu manajemen?

2. Bagaimana proses Manajemen?

3. Bagaimana mekanisme manajemen organisasi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian manajemen

2. Mengetahui proses organisasi

3. Untuk mengetahui bagaimana organisasi dan mekanisme manajemennya?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu manage, atau dalam Bahasa Indonesia bisa
diartikan yaitu mengendalikan atau mengelola. Definisi Manajemen adalah suatu seni
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, dan mengelola sumber daya manusia dengan cara efektif.
Menurut James AF Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan semua
sumber daya yang tersedia dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dari struktur organisasi.

Menurut Griffin (200, p7), manajemen adalah serangkaian kegiatan (termasuk


perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, memimpin dan pengendalian)
diarahkan pada sumber daya organisasi (manusia, keuangan, fisik, dan informasi) untuk
mencapai tujuan organisasi . efektif dan efisien. Efisiensi berarti menggunakan berbagai sumber
daya secara bijaksana dan hemat biaya, sehingga produk atau jasa yang diperoleh berkualitas
tinggi tetapi dengan biaya yang relatif rendah, sedangkan efisiensi berarti memberikan keputusan
yang tepat dan berhasil mengimplementasikannya.

Jadi, perusahaan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan konsumen adalah
perusahaan yang tidak efisien, sehingga pada umumnya organisasi yang berhasil adalah
organisasi yang efisien dan efektif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
suatu bentuk proses bekerja dengan orang-orang untuk mengidentifikasi suatu entitas dalam
perusahaan dan untuk menafsirkan serta mencapai tujuan organisasi yang direncanakan.

Manajemen adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tujuan
organisasi dengan mengendalikan, merencanakan dan mengambil keputusan dalam segala
kebijakan yang akan mempengaruhi proses bisnis.

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli


 Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal.
 Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan
kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana
istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini
dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur.
 Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya
dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

2.2 Proses Manajemen

Manajemen proses adalah urutan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengelompokan proses manajemen: Memahami organisasi dari seorang ahli
Pengelompokan proses manajemen:

1. Penetapan tujuan (goal setting)


2. Perencanaan (planning)
3. Staffing
4. Directing
5. Supervising
6. Pengendalian (controlling)

Rangkaian proses manajemen adalah proses yang bersifat dinamis di mana masing-
masing saling bergantung dan memungkinkan pengulangan. Untuk melaksanakan proses
manajemen, manajer memerlukan sarana dan infrastruktur: kekuatan, tujuan, arah, orang, dan
sumber daya lainnya. Manajer membutuhkan kekuatan untuk mempengaruhi orang lain.

Kekuatan

Beberapa jenis kekuasaan yang mungkin diperlukan seorang manajer:


• Legitimate power: – kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi atau
jabatan tertentu.
• Coercive power: – kekuasaan untuk memaksa atau menghukum.
• Reward power: – kekuasaan untuk memberi penghargaan.
• Reference power: – kekuasaan yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti.
• Expert power: – kekuasaan yang ditimbulkan oleh keunggulan pengetahuan,
pengalaman, kemampuan, dan ketrampilan

Penetapan Tujuan

1. 1.Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang
akan datang.
2. Manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tsb.
3. Efektifitas pencapaian tujuan ditentukan oleh kemampuan manajemen dan oleh sifat-sifat
dari tujuan itu sendiri.

2.3 Prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar basis dan nilai untuk membentuk pusat manajer
yang sukses.Menurut Henry Fayol. Seorang industrialis Prancis, prinsip manajemen harus secara
fleksibel dalam penggunaan pertimbangan sesuai dengan kondisi dan perubahan khusus. Prinsip
prinsip-prinsip manajemen menurut Henry Fayol meliputi:
- Pembagian kerja
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan agar prestasi
kerja tetap efektif. Oleh karena itu, dalam penataan pegawai, prinsip orang yang tepat
harus digunakan dalam pekerjaan yang tepat. Pembagian kerja harus wajar/objektif,
bukan subjektif berdasarkan perasaan suka atau tidak suka. Pembagian kerja berdasarkan
kebenaran adalah kunci organisasi buruh. Kelalaian dalam pembagian kerja akan
mengakibatkan ketidakpatuhan terhadap kebenaran dan dapat mengakibatkan kegagalan
dalam organisasi kerja, sehingga manajer yang berpengalaman akan menganggap
pembagian kerja sebagai prinsip utama kerja, titik awal yang potensial untuk disiplin
ilmu lain.

- Hak dan Tanggung Jawab (Kewenangan dan Tanggung Jawab)


Semua karyawan diberkahi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan, dan semua
hak datang dengan atau dengan tanggung jawab. Wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Setiap pekerjaan harus mampu memberikan akuntabilitas yang konsisten
dengan kewenangannya. Oleh karena itu, semakin kecil wewenang, semakin kecil
tanggung jawab dan sebaliknya.

- Disiplin
Disiplin adalah perasaan patuh dan mengikuti pekerjaan adalah tanggung jawab. Disiplin
ini dikaitkan dengan otoritas. Ketika kekuasaan tidak dilanjutkan dengan benar, disiplin
hilang. Oleh karena itu, orang yang memegang kekuasaan harus mampu mendisiplinkan
diri untuk memiliki tanggung jawab yang sah kepada pemerintah sesuai dengan
kewenangan yang telah diberikan atas kebijaksanaannya sendiri.

- Kesatuan Komando
Dalam melaksanakan pekerjaan, pegawai harus berpegang pada prinsip kesatuan
komando agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan cara yang menghormati
kebenaran. Karyawan harus mengetahui kepada siapa mereka bertanggung jawab sesuai
dengan kewenangan yang dimilikinya. Perintah dari manajer lain kepada seorang
karyawan akan mengganggu aliran wewenang dan tanggung jawab serta pembagian
kerja.
- Pemersatu arah
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, karyawan harus mencapai tujuan
mereka. Kesatuan arah berkaitan erat dengan pembagian kerja. Kesatuan arah juga
tergantung pada kesatuan panglima. Dalam proses kerja, ada kemungkinan dua instruksi
menimbulkan instruksi yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu ada alur yang jelas dari
mana pekerja memiliki wewenang untuk melakukan pekerjaan dan dia harus mengetahui
batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak salah. Pelaksanaan
kepemimpinan terpadu tidak lepas dari konstruksi kerja, wewenang dan tanggung jawab,
disiplin dan kesatuan komando. Menempatkan kebutuhan organisasi di atas kebutuhan
mereka sendiri Semua karyawan harus mendedikasikan kebutuhan mereka untuk
kebutuhan organisasi. Hal ini merupakan syarat yang sangat penting agar semua kegiatan
dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan berpegang teguh
pada kebenaran.

- Upah Pegawai
Gaji atau upah pegawai merupakan balas jasa yang menentukan tercapainya kelancaran
dalam melaksanakan pekerjaan. Karyawan yang diliputi oleh perasaan cemas dan tidak
mampu merasa sulit untuk fokus pada tugas dan kewajiban mereka, yang dapat
menyebabkan ketidaksempurnaan dalam kinerja pekerjaan. Oleh karena itu, dalam
prinsip pembayaran, seseorang harus memikirkan bagaimana membuat karyawan merasa
aman dalam melakukan pekerjaannya. Sistem penggajian perlu dianggarkan untuk
menciptakan kedisiplinan dan semangat dalam bekerja sehingga karyawan bersaing untuk
meraih prestasi yang lebih besar. Prinsip upah yang lebih tinggi harus diterapkan agar
lebih kredibel dan prinsip upah yang sama ketika melakukan pekerjaan yang sama
karena jika ada perbedaan akan menyebabkan keterlambatan dalam pekerjaan dan dapat
menyebabkan tindakan yang tidak dapat diatur.

- Konsentrasi
Konsentrasi kekuasaan mengarah pada pemusatan tanggung jawab dalam satu kegiatan.
Tanggung jawab tertinggi ada pada otoritas tertinggi atau manajer puncak. Konsentrasi
tidak berarti menggunakan hak, itu berarti menghindari kebingungan antara hak dan
tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini tidak menghilangkan prinsip desentralisasi
- Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja membutuhkan kemauan atasan dan bawahan. Jika pembagian kerja ini
mencakup area yang cukup luas, maka akan tercipta suatu hierarki. Hirarki diukur dari
otoritas tertinggi ke manajer puncak, dan seterusnya, secara berurutan ke bawah. Dengan
hierarki ini, setiap karyawan tahu kepada siapa mereka melapor dan dari siapa mereka
menerima pesanan.

- Perintah
Ketertiban dalam prestasi kerja merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak
seorang pun dapat melaksanakan pekerjaan dalam keadaan kacau atau stres. Ketertiban
dalam bekerja dapat tercapai apabila seluruh pegawai berpegang teguh pada kebenaran
atasan dan bawahan dengan disiplin yang tinggi. Maka diperlukan ketertiban dan
kedisiplinan untuk mencapai tujuan.

- Keadilan dan kejujuran


Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Keadilan dan kejujuran terkait erat dengan semangat kerja karyawan dan
tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus dijaga dari atas karena atasan
adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Seorang manajer yang tidak sewenang-wenang
dan jujur akan menggunakan kekuasaannya semaksimal mungkin untuk melakukan
keadilan dan kejujuran kepada bawahannya.

- Stabilitas kondisi pekerja


Dalam setiap operasi, stabilitas pekerja harus dipastikan sebaik mungkin agar semua
pekerjaan dapat berlanjut dengan lancar. Kestabilan pegawai tercapai karena adanya
disiplin kerja yang mengikuti kebenaran dan tertib dalam beraktivitas. Manusia sebagai
makhluk sosial secara kultural memiliki hasrat, emosi, dan kelicikan yang nyata. Jika
keinginan tidak terpuaskan, perasaan tertekan dan kelicikan yang acak akan
menimbulkan goncangan dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Inisiatif
Inisiatif muncul dari dalam diri seseorang dengan menggunakan daya pikir. Inisiatif
menciptakan keinginan untuk mencapai sesuatu yang berguna untuk mencapai kinerja
kerja yang sebaik mungkin. Jadi, dalam inisiatif seseorang, keinginan, perasaan,
kebijaksanaan, keahlian, dan pengalamannya disatukan. Jadi setiap inisiatif yang datang
dari karyawan harus diapresiasi. Inisiatif (inisiatif) mengandung arti menghormati orang
lain, karena sudah menjadi kodrat manusia untuk dihargai. Setiap penolakan inisiatif
karyawan adalah langkah menjauh dari semangat untuk bekerja. Oleh karena itu, seorang
manajer yang bijaksana akan dengan senang hati menyambut hari lahirnya inisiatif dari
para karyawannya.

- Semangat kesatuan dan Semangat Korps


Setiap kolaborator harus memiliki rasa solidaritas yang nyata, khususnya rasa senasib
sepenanggungan, agar memiliki semangat gotong royong untuk berpegang teguh pada
kebenaran. Kesatuan akan timbul jika setiap pegawai menyadari bahwa setiap pegawai
berguna bagi pegawai lainnya dan pegawai lain sangat membutuhkan dirinya. Manajer
dengan kepemimpinan yang tepat akan mampu menumbuhkan semangat solidaritas
(esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa akan menumbuhkan gesekan
(perpecahan dalam tubuh) dan menimbulkan konflik.

2.3 Mekanisme Manajemen Organisasi

Pentingnya organisasi menyebabkan struktur organisasi, yang dianggap sebagai kerangka


kerja yang selalu dapat menggabungkan perusahaan yang baik. Dengan kata lain, salah satu
bagian “tugas pengorganisasian adalah mengharmoniskan kelompok orang yang berbeda,
mempertemukan macam-macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan
kesemuanya kesuatu arah tertentu.” Pendapat ini dikemukakan oleh (George K. Terry).

Perlu adanya tindakan-tindakan simultan units individu atau yang terpisah yang secara
bersama-bersama dapat menghasilkan suatu efek total yang lebih besar dibandingkan dengan
jumlah komponen-komponen individual. Jadi pengorganisasian merupakan sebuah kasus yang
dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam upaya menggerakkan seluruh aktifitas dan
potensi yang bisa diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial.

Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan dengan baik
dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan yang diharapkan
tersebut,akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan manusia yang terbatas baik
pengetahuan, teknologi, skill maupun waktu yang dimiliki itu dapat dikembangkan dengan
membagi tugas pekerjaannya, wewenang, dan tanggung jawabnya kepada orang lain sehingga
secara sinergis dan simbiosis mutualisme membentuk kerjasama yang baik maka tidak ada
“manajemen”. Kalaupun ada adalah manajemen tradisional atau otoriter.

Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada dasarnya :

1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3. Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi, komunikasi
yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan menghargai mencintai
sebagai tujuan dapat dioptimalkan.
8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan agar lebih
baik lagi.

Organisasi ada untuk mencapai sesuatu. “Sesuatu” ini adalah tujuan, dan tujuan tersebut biasanya
tidak dapat dicapai oleh individu yang bekerja sendiri, tetapi hal tersebut sangat mungkin untuk
dicapai melalui usaha kelompok.

Memahami istilah “manajemen” adalah sesuatu yang niscaya dalam perspektif keorganisasian.
Manajemen sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi, karena tanpa manajemen semua akan sia-
sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Manajemen mencakupi semua kegiatan yang
diorganisir dan di semua organisasi. Manajemen tidak hanya terfokus pada kegiatan bisnis
semata, tetapi dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja bersama (organisasi) untuk mencapai
tujuan bersama pula.

Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen dalam organisasi, yaitu,


1) untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk menapai tujuan organisasi,
2) untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan
yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi , dan
3) untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, yaitu upaya pencapaian tujuan dengan metode
yang benar dan hasil yang baik.

Stoner mendefiniskan manajemen sebagai “proses” perencanaan, pengorganisasian, pengarahan


dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya (potensi)
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (stated goald).

Sebagaimana pendefinisian yang dijabarkan oleh Stoner, maka langkah-langkah yang hendaknya
ditempuh dalam organisasi adalah sebagai berikut

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan berarti para manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan.


Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan
menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Disamping itu dengan
adanya perencanaan memungkinkan untuk:

A. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya (potensi) yang
diperlukan untuk mencapai tujuan,

B. Para anggota organisasi dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi dengan terarah


dan konsisten akan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan

C. Kemajuan dapat terus dimonitor (dipantau) dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat
diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian berarti langkah dalam mengkoordinasikan potensi organisasi, personal atau


material. Langkah ini berupa pembuatan rancangan dan pengembangan suatu organisasi yang
akan dapat melaksanakan program secara sukses. Oleh karenanya, seorang manajer harus
mempunyai kemampuan untuk mengembangkan—dan kemudian memimpin—tipe organisasi
yang sesuai dengan tujuan, rencana, dan program yang tealah diplanningkan.

3. Penyusunan Personalia (Staffing)

Beberapa literatur manajemen memasukkan fungsi atau langkah staffing sebagai bagian dari
fungsi organizinig. Ada pula yang menempatkan staffing sebagai bagian dari kepemimpinan
(leadership). Staffinig adalah proses penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan serta
penempatan dan pemberian orientasi dan posisi kepada anggota dengan memandang potensi
personalia sesuai standarisasi yang diciptakan dilingkungan itu sendiri.

4. Pengarahan (Leading)

Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah berikutnya
adalah menuagaskan anggota untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Secara
sederhana, pengarahan berfungsi untuk membuat atau mendapatkan para anggota melakukan apa
yang diinginkan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan otoritas seorang manajer serta
kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi, dan disiplin. Dengan kata lain
pengaraahan berarti bahwa para manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi para
anggotanya, dimana seorang manajer tidak hanya memberikan perintah, tetapi menciptakan iklim
yang dapat membantu paraa anggota melakukan pekerjaan secara baik. Fungsi leading sering
disebut dengan berbagai nama, antara lain, leading, directing, motivating, actuating, dan lain-
lain.

5. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan atau controlling atau yang diistilahkan dengan pengendalian adalah penemuan dan
penerapan cara dan fasilitas atau alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat bermuatan posistif atau negativ. Positif mencoba
mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif.

Controlling negative adalah mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan
dibutuhkan tidak akan terjadi.

Dengan memahami sistematika manajemen organisasi sebagaimana tersebut, maka perbincangan


selanjutnya yang tidak dapat dipisahkan adalah eksistensi seorang manajer ataku pimpinan.
Dengan demikian seorang manajer adalah perencana, pengorganisir, pemimpin (atau pengarah)
dan pengawas. Seorang manajer dalam kenyataannya mengambil peranan yang lebih luas untuk
menggerakkan organisasi menuju sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

Jadi, yang terpenting dalam manajemen sebuah organisasi adalah adanya kesepahaman diantara
komponen organisasi itu sendiri. Kesepahaman dimaksud adalah mengenai peran, posisi, situasi,
dan kondisi antar pelaku organisasi. Jika tidak maka sangat sulit sekali program-program yang
sudah direncanakan akan ter-realiasasi dengan optimal, sebab masih ada kesenjangan dan ketidak
harmonisan didalam institusi organisasi. Atau, yang lebih ironis lagi adalah ancaman.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen organisasi adalah suatu proses perencanaan dan pengorganisasian serta


pengendalian terhadap sumber daya sebuah organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Tujuan setiap organisasi tentunya bisa berbeda dan
bermacam-macam, tergantung dari organisasi itu sendiri. Dengan adanya manajemen organisasi
dalam perusahaan, diharapkan dapat membentuk kinerja karyawan yang lebih efektif terutama
dalam hal koordinasi antar departemen atau divisi. Sebagai catatan, manajemen organisasi yang
akan dimaksud di sini berkaitan dengan pengelolaan sumber daya di dalam bisnis atau
perusahaan. Sehingga manajemen organisasi lebih dikaitkan dengan seni untuk mengelola
sumber daya manusia di suatu perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan.

Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen dalam organisasi, yaitu,

1) untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk menapai tujuan organisasi,

2) untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan yang


saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi , dan

3) untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, yaitu upaya pencapaian tujuan dengan metode yang
benar dan hasil yang baik.

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Rifa’i- Muhammad fadli, Manajemen Organisasi. (Bandung: Citapustaka Media


Perintis, 2013)

Stoner, Manajemen. (PT, Prenhallindo, Jakarta, 1996)

Stephen P. Robbins, Mary Coulter, Management. (PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta,
2005)

http://www.sayanda.com/pengertian-manajemen/#Tujuan_Manajemen

Handoko, Tani, Manajemen edisi 2,( Yogyakarta :BPFE Yogyakarta, 2009)

https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3073-2962/14-Prinsip-Manajemen_25547_p2k-unkris.html
(diakses, 03 April 2022)
9

Anda mungkin juga menyukai