DISUSUN OLEH :
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
2.1 Pengertian Manajemen.................................................................................... 2
2.2 Proses Manajemen........................................................................................... 3
2.3 Mekanisme Manajemen Organisasi................................................................ 4
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................................................... 8
3.3 Daftar Pustaka ................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
Peran manajemen dalam organisasi. Hal ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ada
proses organisasi, struktur organisasi yang hierarkis.
1.3 Tujuan
Manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu manage, atau dalam Bahasa Indonesia bisa
diartikan yaitu mengendalikan atau mengelola. Definisi Manajemen adalah suatu seni
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, dan mengelola sumber daya manusia dengan cara efektif.
Menurut James AF Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan semua
sumber daya yang tersedia dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dari struktur organisasi.
Jadi, perusahaan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan konsumen adalah
perusahaan yang tidak efisien, sehingga pada umumnya organisasi yang berhasil adalah
organisasi yang efisien dan efektif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
suatu bentuk proses bekerja dengan orang-orang untuk mengidentifikasi suatu entitas dalam
perusahaan dan untuk menafsirkan serta mencapai tujuan organisasi yang direncanakan.
Manajemen adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tujuan
organisasi dengan mengendalikan, merencanakan dan mengambil keputusan dalam segala
kebijakan yang akan mempengaruhi proses bisnis.
Manajemen proses adalah urutan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengelompokan proses manajemen: Memahami organisasi dari seorang ahli
Pengelompokan proses manajemen:
Rangkaian proses manajemen adalah proses yang bersifat dinamis di mana masing-
masing saling bergantung dan memungkinkan pengulangan. Untuk melaksanakan proses
manajemen, manajer memerlukan sarana dan infrastruktur: kekuatan, tujuan, arah, orang, dan
sumber daya lainnya. Manajer membutuhkan kekuatan untuk mempengaruhi orang lain.
Kekuatan
Penetapan Tujuan
1. 1.Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang
akan datang.
2. Manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tsb.
3. Efektifitas pencapaian tujuan ditentukan oleh kemampuan manajemen dan oleh sifat-sifat
dari tujuan itu sendiri.
Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar basis dan nilai untuk membentuk pusat manajer
yang sukses.Menurut Henry Fayol. Seorang industrialis Prancis, prinsip manajemen harus secara
fleksibel dalam penggunaan pertimbangan sesuai dengan kondisi dan perubahan khusus. Prinsip
prinsip-prinsip manajemen menurut Henry Fayol meliputi:
- Pembagian kerja
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan agar prestasi
kerja tetap efektif. Oleh karena itu, dalam penataan pegawai, prinsip orang yang tepat
harus digunakan dalam pekerjaan yang tepat. Pembagian kerja harus wajar/objektif,
bukan subjektif berdasarkan perasaan suka atau tidak suka. Pembagian kerja berdasarkan
kebenaran adalah kunci organisasi buruh. Kelalaian dalam pembagian kerja akan
mengakibatkan ketidakpatuhan terhadap kebenaran dan dapat mengakibatkan kegagalan
dalam organisasi kerja, sehingga manajer yang berpengalaman akan menganggap
pembagian kerja sebagai prinsip utama kerja, titik awal yang potensial untuk disiplin
ilmu lain.
- Disiplin
Disiplin adalah perasaan patuh dan mengikuti pekerjaan adalah tanggung jawab. Disiplin
ini dikaitkan dengan otoritas. Ketika kekuasaan tidak dilanjutkan dengan benar, disiplin
hilang. Oleh karena itu, orang yang memegang kekuasaan harus mampu mendisiplinkan
diri untuk memiliki tanggung jawab yang sah kepada pemerintah sesuai dengan
kewenangan yang telah diberikan atas kebijaksanaannya sendiri.
- Kesatuan Komando
Dalam melaksanakan pekerjaan, pegawai harus berpegang pada prinsip kesatuan
komando agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan cara yang menghormati
kebenaran. Karyawan harus mengetahui kepada siapa mereka bertanggung jawab sesuai
dengan kewenangan yang dimilikinya. Perintah dari manajer lain kepada seorang
karyawan akan mengganggu aliran wewenang dan tanggung jawab serta pembagian
kerja.
- Pemersatu arah
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, karyawan harus mencapai tujuan
mereka. Kesatuan arah berkaitan erat dengan pembagian kerja. Kesatuan arah juga
tergantung pada kesatuan panglima. Dalam proses kerja, ada kemungkinan dua instruksi
menimbulkan instruksi yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu ada alur yang jelas dari
mana pekerja memiliki wewenang untuk melakukan pekerjaan dan dia harus mengetahui
batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak salah. Pelaksanaan
kepemimpinan terpadu tidak lepas dari konstruksi kerja, wewenang dan tanggung jawab,
disiplin dan kesatuan komando. Menempatkan kebutuhan organisasi di atas kebutuhan
mereka sendiri Semua karyawan harus mendedikasikan kebutuhan mereka untuk
kebutuhan organisasi. Hal ini merupakan syarat yang sangat penting agar semua kegiatan
dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan berpegang teguh
pada kebenaran.
- Upah Pegawai
Gaji atau upah pegawai merupakan balas jasa yang menentukan tercapainya kelancaran
dalam melaksanakan pekerjaan. Karyawan yang diliputi oleh perasaan cemas dan tidak
mampu merasa sulit untuk fokus pada tugas dan kewajiban mereka, yang dapat
menyebabkan ketidaksempurnaan dalam kinerja pekerjaan. Oleh karena itu, dalam
prinsip pembayaran, seseorang harus memikirkan bagaimana membuat karyawan merasa
aman dalam melakukan pekerjaannya. Sistem penggajian perlu dianggarkan untuk
menciptakan kedisiplinan dan semangat dalam bekerja sehingga karyawan bersaing untuk
meraih prestasi yang lebih besar. Prinsip upah yang lebih tinggi harus diterapkan agar
lebih kredibel dan prinsip upah yang sama ketika melakukan pekerjaan yang sama
karena jika ada perbedaan akan menyebabkan keterlambatan dalam pekerjaan dan dapat
menyebabkan tindakan yang tidak dapat diatur.
- Konsentrasi
Konsentrasi kekuasaan mengarah pada pemusatan tanggung jawab dalam satu kegiatan.
Tanggung jawab tertinggi ada pada otoritas tertinggi atau manajer puncak. Konsentrasi
tidak berarti menggunakan hak, itu berarti menghindari kebingungan antara hak dan
tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini tidak menghilangkan prinsip desentralisasi
- Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja membutuhkan kemauan atasan dan bawahan. Jika pembagian kerja ini
mencakup area yang cukup luas, maka akan tercipta suatu hierarki. Hirarki diukur dari
otoritas tertinggi ke manajer puncak, dan seterusnya, secara berurutan ke bawah. Dengan
hierarki ini, setiap karyawan tahu kepada siapa mereka melapor dan dari siapa mereka
menerima pesanan.
- Perintah
Ketertiban dalam prestasi kerja merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak
seorang pun dapat melaksanakan pekerjaan dalam keadaan kacau atau stres. Ketertiban
dalam bekerja dapat tercapai apabila seluruh pegawai berpegang teguh pada kebenaran
atasan dan bawahan dengan disiplin yang tinggi. Maka diperlukan ketertiban dan
kedisiplinan untuk mencapai tujuan.
Perlu adanya tindakan-tindakan simultan units individu atau yang terpisah yang secara
bersama-bersama dapat menghasilkan suatu efek total yang lebih besar dibandingkan dengan
jumlah komponen-komponen individual. Jadi pengorganisasian merupakan sebuah kasus yang
dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam upaya menggerakkan seluruh aktifitas dan
potensi yang bisa diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial.
Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan dengan baik
dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan yang diharapkan
tersebut,akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan manusia yang terbatas baik
pengetahuan, teknologi, skill maupun waktu yang dimiliki itu dapat dikembangkan dengan
membagi tugas pekerjaannya, wewenang, dan tanggung jawabnya kepada orang lain sehingga
secara sinergis dan simbiosis mutualisme membentuk kerjasama yang baik maka tidak ada
“manajemen”. Kalaupun ada adalah manajemen tradisional atau otoriter.
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3. Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi, komunikasi
yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan menghargai mencintai
sebagai tujuan dapat dioptimalkan.
8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan agar lebih
baik lagi.
Organisasi ada untuk mencapai sesuatu. “Sesuatu” ini adalah tujuan, dan tujuan tersebut biasanya
tidak dapat dicapai oleh individu yang bekerja sendiri, tetapi hal tersebut sangat mungkin untuk
dicapai melalui usaha kelompok.
Memahami istilah “manajemen” adalah sesuatu yang niscaya dalam perspektif keorganisasian.
Manajemen sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi, karena tanpa manajemen semua akan sia-
sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Manajemen mencakupi semua kegiatan yang
diorganisir dan di semua organisasi. Manajemen tidak hanya terfokus pada kegiatan bisnis
semata, tetapi dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja bersama (organisasi) untuk mencapai
tujuan bersama pula.
Sebagaimana pendefinisian yang dijabarkan oleh Stoner, maka langkah-langkah yang hendaknya
ditempuh dalam organisasi adalah sebagai berikut
1. Perencanaan (Planning)
A. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya (potensi) yang
diperlukan untuk mencapai tujuan,
C. Kemajuan dapat terus dimonitor (dipantau) dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat
diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Beberapa literatur manajemen memasukkan fungsi atau langkah staffing sebagai bagian dari
fungsi organizinig. Ada pula yang menempatkan staffing sebagai bagian dari kepemimpinan
(leadership). Staffinig adalah proses penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan serta
penempatan dan pemberian orientasi dan posisi kepada anggota dengan memandang potensi
personalia sesuai standarisasi yang diciptakan dilingkungan itu sendiri.
4. Pengarahan (Leading)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah berikutnya
adalah menuagaskan anggota untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Secara
sederhana, pengarahan berfungsi untuk membuat atau mendapatkan para anggota melakukan apa
yang diinginkan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan otoritas seorang manajer serta
kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi, dan disiplin. Dengan kata lain
pengaraahan berarti bahwa para manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi para
anggotanya, dimana seorang manajer tidak hanya memberikan perintah, tetapi menciptakan iklim
yang dapat membantu paraa anggota melakukan pekerjaan secara baik. Fungsi leading sering
disebut dengan berbagai nama, antara lain, leading, directing, motivating, actuating, dan lain-
lain.
5. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan atau controlling atau yang diistilahkan dengan pengendalian adalah penemuan dan
penerapan cara dan fasilitas atau alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat bermuatan posistif atau negativ. Positif mencoba
mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif.
Controlling negative adalah mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan
dibutuhkan tidak akan terjadi.
Jadi, yang terpenting dalam manajemen sebuah organisasi adalah adanya kesepahaman diantara
komponen organisasi itu sendiri. Kesepahaman dimaksud adalah mengenai peran, posisi, situasi,
dan kondisi antar pelaku organisasi. Jika tidak maka sangat sulit sekali program-program yang
sudah direncanakan akan ter-realiasasi dengan optimal, sebab masih ada kesenjangan dan ketidak
harmonisan didalam institusi organisasi. Atau, yang lebih ironis lagi adalah ancaman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3) untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, yaitu upaya pencapaian tujuan dengan metode yang
benar dan hasil yang baik.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Stephen P. Robbins, Mary Coulter, Management. (PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta,
2005)
http://www.sayanda.com/pengertian-manajemen/#Tujuan_Manajemen
https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3073-2962/14-Prinsip-Manajemen_25547_p2k-unkris.html
(diakses, 03 April 2022)
9