Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“FUNGSI FUNGSI MANAGEMEN PENDIDIKAN”

Dosen Pembimbing:

Supriadi Panggabean

Disusun Oleh:

Lara Yulia Sari. M (1902090262)

Nur Azmi Aulia Rahma (1902090261)

Anggi Desi Novriani Ritonga (1902090263)

Siti Aslamiah (1902090260)

Noviani Putri Adian (1902090161)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA (UMSU)

TAHUN AJARAN 2019/2020


Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas selesainya makalah yang
berjudul “fungsi-fungsi managemen”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

Bapak Supriadi Panggabean. selaku dosen mata kuliah pengantar managemen yang banyak
memberikan materi, masukan dan bimbingan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Medan, 07 februari 2020

......................................
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar..............................................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................3

PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................5
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................6
C. Tujuan.........................................................................................................7
D. Kegunaan....................................................................................................8

BAB II...................................................................................................................9

PEMBAHASAN.................................................................................................10

A. Landasan Teori.........................................................................................11
1. Pengertian Managemen..................................................................12
2. Pengertian Fungsi Managemen......................................................13
B. Ulasan Materi...........................................................................................14
1. Pengertian Managemen Secara Umum Dan Menurut Ahli...........15
2. Fungsi Managemen........................................................................16
C. Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat....................................17
D. Manajemen Layanan
Khusus....................................................................18
E. Tantangan Manajemen Sekolah................................................................19
BAB III...............................................................................................................20

PENUTUP..........................................................................................................21

A. Kesimpulan..............................................................................................22
B. Saran.........................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Managemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yangditetapkan”.
Terry menyataan arti managemen adalah “ suatu proses yang nyata mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan menyelesaikan sasaran yang telah di tetapkan dengan menggunakan
orang dan sumber daya lainnya” (sagala, 2006:14).
Managemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh orang yang
mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang ditentukan
sebelumnya. Hal tersebut meliputi pengetahuan, tentang yang harus dilakukan,
menerapkan metode bagaimana melakukannya. Memahami bagaimana harus
melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha tersebut. Managemen
merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau melalui
orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi.
Kombinasi managemen dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan output yang
tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung oleh kemampuan managemen
yang kuat. Managemen akan kuat dan mampu mengembangkan organisasi bila
dijalankan oleh seorang pemimpinan yang kuat. Dengan demikian, antara
kepemimpinan dan managemen dalam suatu organisasi bagaikan dua sisi mata uang
yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya menduduki peran yang penting dalam rangka
mencapai tujuan.
Managemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa managemen semua usaha
akan sia-sia dan pencapain tujuan akan lebih sulit. Ada beberapa alasan diperlukannya
fungsi-fungsi managemen agar dilaksanakan , diantaranya :
1. Untuk pencapaiannya
2. Untuk mencapai keseimbangan diiantara tujuan-tujuan yang paling
bertentangan.
3. Untuk mencapai efsiensi dan efektivitas
Selanjutnya , bahwa didalam managemen terdapat beberapa kegiatan yang
merupakan fungsi dari managemen yang dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien, diantaranya: fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi evaluasi,
fungsi-fungsi tersebut akan dijabarkan dalam pembahasan secara detail dan
terperinci.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian managemen secara umum dan menurut para ahli
2. Pengertian fungsi-fungsi managemen
3. Pengertian fungsi perencanaan dan kegiatannya
4. Pengertian fungsi pengorganisasian dan kegiatannya
5. Pengertian fungsi managemen
6. Pengertian fungsi evaluasi
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian managemen secara umum dan menurut ahli
2. Mengetahui fungsi-fungsi managemen
3. Mengetahui fungsi perencanaan
4. Mengetahui fungsi pengorganisasian
5. Mengetahui fungsi pengarahan
6. Mengetahui fungsi evaluasi
D. Kegunaan
1. Agar kita dapat memahami pengertian fungsi-fungsi managemen
2. Agar kita dapat memahami fungsi-fungsi managemen
3. Agar kita dapat memahami pengertian dan fungsi perencanaan
4. Agar kita dapat mengetahui pengertian dan fungsi pengorganisasian
5. Agar kita dapat mengetahui pengertian fungsi pengarahan
6. Agar kita dapat memahami pengertian fungsi evaluasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Pengertian managemen
Kata memahami berasal dari bahasa perancis kuno managment, yang memiliki arti
seni melaksanakan atau mengatur. Managemen belum memiliki definisi yang
mapan dan diterima secara universal. Managemen adalah suatu proses sosial yang
berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lainnya
serta sumber-sumber lainnya dengan metode yang efisien Dan efektif untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Managemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan evaluasi yang
dilakukan untuk menentukan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
2. Pengertian fungsi managemen
Fungsi managemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
didalam proses managemen yang akan dijadikan acuan oleh manager dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Mangemenn berlangsung dalam
suatu proses kesinambungan secara sistemik, yang meliputi fungsi-fungsi
managemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi.
B. Ulasan Materi
1. Pengertian managemen secara umum dan menurut ahli
Kata managemen bahasa italia maneggiare yang berarti “mengendalikan”
terutama “mengedalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti
“tangan” . kata ini mendapat pengaruh darii bahassa perancis manage yang berarti
“kepemilikan kuda” (yang berasal dari bahasa inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda). Bahasa peranci lalu mengadopsi kata ini dari bahasa inggris
menagement, yang memiliki arti senin melaksanakan dan mengatur.
Mary parker follet mendefinisikan “ managemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain”. Definisi berarti bahwa seorang manager harus
mengatur dan mengarahkan lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan “managemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan sevcara benar, terorganisir dan
sesuai dnegan jadwal, George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya
principle of management yang dialih-bahasakan oleh G.A Ticoalu mengemukakan
bahwa “ managemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan organisasional”.
Managemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya addalah “managing”
pelaksanaan, sedangkan pelaksanaannya disebut manager atau pengelola.
2. Fungsi managemen
Fungsi-fungsi managemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan
melekat didalam proses managemen yang akan dijadikan acuan oleh manager
dalam melaksakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Namun terdapat perbedaan
pandangan mengenai fungsi-fungsi managemen oleh beberapa ahli. Menurut
George R. Terry (hasibuan, fungsi-fungsi managemen, 2009 : 38) fungsi-fungsi
manajemen meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (actuatting), pengendalian (contolling). Menurut Henry Fayol
(safroni, 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan ( planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (commanding), pengoordinasian
(coordinating), pengendalian ( controlling). Sedangkan menurut Ricki W, Griffin
(safroni L. 2012 : 47), fungsi-fungsi managemen meliputi peremncanaan dan
pengambilan keputusan (planning and decision making), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (leading) serta pengendalian (controling).
Dari perbandingan beberapa fungsi-fungsi manajemen diatas, dapt dipahami
bahwa semua manajemen di awali dengan perencanaan adalah pengorganisasian
(organizing). Hampir semua ahlu menempatkan pengorganisasian di posisi kedua
setelah perencanaan. Pengorganisasian merupakan pembagian kerja dan sangat
berkaitan erat denfan fungsi perencanaan karena pengorganisasian pun harus
direncanakan.
Selanjutnya, setelah menerapkan fungsi perencanaan dan pengorganisasian adalah
menerapkan fungsi pengarahan yang diartikan dalam kata yang berbeda-beda
seperti actuating, leading, commanding, tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu
untuk mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif
untuk mencapai tujuan organisasi. Tetapi juga ada penambahan fungsi
pengoorinasian (coordinating) setelah fungsi pengarahan.
Fungsi pengoordinasian untuk mengatur karyawan agar dapat saling bekerjasama
sehingga terhindar dari kekacauan, percekcokan dan kekosongan kerja.
Selanjutnya fungsi terakhir dalam proses manajemen adalah pengendalian
(controlling). Pada fungsi managemen ini, peneliti lebih cenderung memakai
fungsi managemen menurut Henry Fayol.
Adapun penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen menurut Henry Fayol
adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan (planning)
Perencanaan planning adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen,
karena pengorganisasian, dan pengendalian pun harus terlebih dahulu
direncanakan. Perencanaan ini dinamis artinya dapat dirubah sewaktu-
waktu sesuai dengan kondisi pada saat itu. Perencanaan ini ditunjukkan
pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya
perubahan kondisi dan situasi, sedangkan hal dari perencanaan akan
diketahui pada masa depan.
Menurut Louis A. Allen ( Hasibuan, fungsi-fungsi manajemen, 2009 : 92)
perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Sedangkan menurut ahli manajemen, Harold
Koontz dan Cyril O’ donnel (sukarna, 2001) perencanaan adalah fungsi
dari pada manager didalam pemilihan alternatif-alternatif, tujuan-tujuan
kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program.
Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang hendak dilakukan
dimasa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber
daya agar hasil dicapai sesuai yang diharapkan. Ada tiga kegiatan dalam
setiap perencanaa, diantaranya:
 Perumusan tujuan yang ingin dicapai
 Pemilihan program untuk mencapai tujuan
 Indentifikasi dan pegarahan sumber yang jumlahnya terbatas

Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu pada


masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran biaya
dan keuntungan perangkat tujuan atau hasil akhir, mengembangkan
strategi untuk mencapai tujuan akhir, menyusun program yakni
menetapkan prioritas dan urutan strategi, anggaran biaya atau lokasi
sumber-sumber, menetapkan prosedur kerja dengan metode yang baru;
dan mengembangkan kebijakan-kebijakan beruoa aturan dan
ketentuan.

Menurut Robert Antony, perencanaan dibedakan menjadi tiga macam


jenisnya yaitu:

 Perencanaan strategi
Merupakan suatu proses perencanaan dimana keputusan
tentang tujuan organisasi akan dicapai melalui pengelolaan
sumber-sumber daya dan ddadna yang dimiliki, didasarkan
pada kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Perencanaan untuk mengendalikan manajemen
Merupakan suatu proses perencanaan dimana manager
bertanggung jawab bahwa pengguanaan sumber-sumber daya
dann dana digunakan seefektif mungkin dan seefisen mungkin
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Perencanaan operasional
Menurut suatu proses dimana usaha melaksanakan kegiatan
tertentu dijamin seefektif dan seefisien mungkin. Dari beberapa
definisi mengenai perencanaan, maka peneliti menyimpulkan
bahwa perencanaan merupakan proses pemikiran dalam
memilih dan menentukan program apa yang akan dilaksanakan
dimasa yang akan datang untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
b) Pengorganisasian (organizing)
Fungsi pengorganisasian yang dalam bahasa inggrisnya organizing berasal
dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian
yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama
lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Pengorganisasian
tentu berbeda dengan organisasi. Pengorganisasian merupakan fungsi
manajemen dan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi
merupakan alat atau wadah yang statis.
Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan pembagian pekerjaan
kepada setiap karyawan, penetapan departemen—departemen (subsistem)
dan penentuan hubungan-hubungan. Untuk memahami pengorganisasian
secara mendalam, maka perlu mengetahui arti pengorganisasian, maka
dapat dikatakan bahwa terdapat ciri-ciri yang dimiliki oleh organissasi
yang melakukan fungsi pengorganisasian (Hasibuan, fungsi-fungsi
manajemen, 2009: 122), yaitu:
1) Manusia, artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang
bekerja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin
2) Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada jika ada tempat
kedudukannya
3) Tujuan, artinya organisasi baru ada apabila ada tujuan yang hendk
dicapai
4) Pekerjaan, artinya organisasi itu baru ada jika pekerjaan yang akan
dikerjakan serta ada pembagian pekerjaan
5) Struktuk, artinya organisasi itu baru ada jika ada hubungannya dan
kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lainnya
6) Teknologi, artinya organisasi itu baru ada jika terdapat uunsur
teknis
7) Lingkungan, artinya organisasi itu baru ada jika ada lingkungan
yang saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerjasama sosial

Menurut George R. Terry (hasibuan, fungsi-fungsi manajemen, 2009 :


199 ) pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-
hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka
dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh
kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan sasaran tertentu.

Henry fayol (hasibuan, fungsi-fungsi manajemen, 2009 : 13)


mengemukakan teori pengorganisasian mengenai organisasi lini yaitu
terdapat pemusatan wewenang pada tingkat pimpinan organisasi
sehingga berbagai fungsi berpusat dalam tangan pimpinan tertentu
karena dengan tegas memisahkan bidang kegiatan pimpinan
(manajerial sebagai pusat wewenang) dan biang teknis
(nonmanajerial). Akibatnya muncul persyaratan tertentu (generalis
serba, bisa berpengetahuan luas) bagi jabatan pimpinan yang berbeda
dari pekerja teknis/spesialis yang berpengetahuan kejujuran.

Selain itu, definisi pengorganisasian dikemukakan oleh Koontz


O’Donnell (hasibuan, fungsi-fungsi manajemen, 2009 : 119), mennurut
mereka fungsi pengorganisasian manager meliputi penentuan golongan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan,
pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut kedalam suatu bagian yang
dipimpin oleh seorang manager, serta melimpahkan wewenang untuk
melaksanakannya.

Menurut Gordon (siswanto, 2007 : 90) ada tiga bentuk struktur


organisasi yang cukup popular dan selama ini dipergunaan dalam
organisasi publik, yaitu:

1) Lini
Bentuk ini merupakan struktur yang paling sederhana. Lini
ditandai dengan garis hubungan yang bersifat vertikal antara
setiap tingkatan organisasi. Semua anggota organisasi
menerima perintah melalui prinsip scalar. Struktur kewenangan
dalam bentuk ini sangat jelas dan dikembangkan dalam
organisasi yang memiliki ruang lingkup kecil. Sistem
pembagian printah dari pucuk pimpinan kepada kebawah
menyaangkut seluruh kegiatan perasional dan kegiatan
penunjang, sehingga struktur dibawah manajer terlihat dalam
kegiatan operasional.
2) Lini dan staf
Bentuk lini dan staf menghasilkan knstruksi struktur yang agak
berbeda dengan yang pertama karena adanta tambahan sstaf.
Staf hanya merupakan fasilitator, dan membantu tugas
pimpinan seperti memberikan masukan, nasihat, membantu
pengawasan. Akan tetapi, staf tidak memiliki otoritas dan
hubungan langsung kepada bawahaan. Staf diangkat
berdasarkan keahlian yang dimiliki.

3) Matrix
Bentuk matrix adalah bentuk organisasi proyek. Bentuk ini
merupakan kombinasi sumber daya manusia dan non manusia
yang diolah bersama-sama dan bersifat sementara, dan dibuar
untuk tujuan khusus. Apabila sudah selesai sumber daya
manusia yanh dikonsentrasikan disana akan dikembalikan pada
unit masing-masing.
Berdasarrkan penjelasan mengenai definisi pengorganisasiaan
menurut beberapa ahli, peneliti setuju dengan pendapat para
ahli bahwa pengorganisasian pun perlu adanya perencanaan
yang dilakukan oleh manajer sebelum menetapkan kegiatan apa
yang dilakukan oleh manajer sebelum menetapkan kegiatan apa
yang harus dilakukan, pembagian setiap karyawan, serta
penggolongaan kegiatan-kegiatan agar proses managemen
berjalan efisien, selaras dan tepat sasaran. Dengan demikian,
peneliti menarik kesimpulan dari definisi pengorganisasian
adalah suatu proses pengelompokan dan pembagian pekerjaan
oleh karyawan, penentu kegiatan apa yang akan dilakukan guna
mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Prinsip-prinsip
pengorganisasian menurut Henry Fayol adalah pembagian
tugas pekerjaan, kesatuan pengarahan, sentralisasi, mata rantai
tingkat jenjang organisasi.
c) Pengarahan (actuating)
Fungsi pengarahan (actuating) merupakan fungsi terpenting dan paling
dominan dalam proses maanajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan
setelah rencana, organisasi,, dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan
maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimjjulai.. namun,
penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit dan kompleks karena keinginan
karyawan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena
karyawan adalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri,
cita-cita, dan lain lain. Prinsip-prinsip pengarahan ( salsabila,
2001)ditunjukan pada keterpaaduan antara tujuan perorangan dan tujuan
organisasinya, keterpaduan antara tujuan kelompok dan tujuan
organisasinya, kerjasama antara pimpinan, pertisipasi dalam pembuatan
keputusan, terjalinnya komunikasi yang efektif dan pengawasan yang
efektif dan efesien.
Definisi pengarahan secara sederhana untuk membuat atauu mendapatkan
para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan.
Menurut Hanry Fayol mengemukakan bahwa pengarahan dilakukan untuk
memberikan arahan kepada sumber daya manusia sebagai pegawai
tersebut mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
Menurut George R. Terry, pengarahan adalah membuat semua anggota
kelompok agar mau bekerja dan bekerjasam dan bekerja secara ikhlas serta
bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-
usaha pengorganisasian.
Penelitian menyimpulkan bahwwa fungsi pengarahan adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pimpinan didalam suatu organisassi untuk
membimbing, menggerakan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi
tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.
d) Pengoordinasian (coordinating)
Setelah dilakukan pendelegasian wewenang dan pembagian pekerja
kepada para karyawan oleh manajer, langkah selanjutnya adalah
pengoordinasian. Setiap bawahan mengerjakan hanya sebagian dari
pekerja perusahaan, karena itu masing-masing pekerja bawahan harus
disatukan,, diintegrasikan, dan diarahkan untuk mencapai tujuan.
Koordinasi itu sangat penting didalam suatu organisasi.
Beberapa alasan mengapa organisasi sangat penting, yaitu:
1) Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan
kekembaran atau kekosongan pekerjaan
2) Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta
diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan/organisasi
3) Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan
4) Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-
masing individu karyawan harus membantu tercapainya tujuan
organisasi

Supaya semua tegas, kegiatan dan pekerjaan integrasi kepada


sasaran yang diinginkan. Menurut Henry Fayol ada beberapa tipe-
tipe koordinasi, antara lain :

1) Koordinasi vertikal
Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan,
pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-
unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada dibawah ddan tanggung
jawabnya
2) Koordinasi horizontal
Koordinasi horizontal adalah mengoordinasikan tindakan-
tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang
dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat
organisassi (aparat) yang setingkat. Koordinasi horizontal
dibaagi atas interdisciplinary dan interralated.
Interdidciplinary adalah suatu koordinasi dalam rangka
mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan, mewujudkan,
dan menciptakan disiplin antar unit yang satu dengan antar unit
yanhg lain secara intrn maupun ekstrn pada unit-unit yang sama
tugasnya. Interralated adalah koordinasi antara badan (instansi)
atau unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu
dengan yang lain salinh bergantungan atau mempunyai kaitan
baik secara intrn maupun ekstern yang levelnya setara.
Pengoordinasian ini merupakan tugas penting yang harus
dilakukan oleh seorang manajer dan tugas ini sangat sulit.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pengoordinasian,
perlu pemahaman lebug mendalam mengenai fungsi
pengoordinasian, peneliti mengutip beberapa definisi fungsi
pengoordinasian oleh beberapa ahli.
Menurut E.F.L Brech, pengoordinasian adalah mengimbangi
dan menggerakan tim dengan memberikan lokasi kegiatan
pekerjaab yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar
kegiatan itu dilaksanakan dengan keselerasan yang semestinya
diantara para anggota itu sendiri. Henry Fayol mengatakan
bahwa mengoordinassi berarti mengikat bersama menyatukan
dan menyelaraskan semua kegiatan yang ada daalam mencapai
tujuan organisasi. Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika
masing-masing individu menyadari dan memahami akan
tugass-tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa
sebenarnta tugas mereka sangat membantu pada usaha-usaha
untuk mencapai organisasi. Definisi selain itu, menurut T. Hani
handoko, pengoordinasian adalah pengintegrasian tujuan-tujuan
dab kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah
(departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisaasi
untuk mencapai tujuan organisaasi secara efisien.
Cara-cara mengadakan koordinasi yangb baik dapat dilakukan
yaitu dengan cara :
1) Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat.
Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena
tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk menciptakan
dan menghasilkan koordinasi yang baik
2) Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang
akan dicapau oleh anggota, tidak menurut masing-masing
individu anggota dengan tujuannya sendiri-sendi
3) Mendorong anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide
idedan saran-saran dan sebagainya
4) Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat
perumusan penciptaan sasaran
5) Membina human relation yang baik antara sesama pegawai
6) Manajer sering melakukanj komunikasi informal dengan para
bawahan
Ringkasan suatu koordinasi yang baik jika memperoleh partisipassi
dari bawahan, dan pihak-pihak yang terkait yang akan melakukan
pekerjaan diikut sertakan dalam proses pengambilan keputusan
supaya mereka antusias dalam melaksanakannya.

e) Pengendalian (controling)
Fungsi pengendalian (controling) adalah fungsi terakhir dari proses
manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan
proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan
pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Pengendalian ini berkaitan erat dengan fungsi perencanaan dan
kedua fungsinya ini merupakan hal yang saling mengisi, karena :
1) Pengendalian harus terb]lebih dahulu direncakan
2) Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana
3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan
dengan baik
4) Tujuan baru dapat diketahuan tercapai dengan baik atau tidak
setelah pengendalian atau penilaian dilakukan

Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakan oleh


beberapa ahli. Seperti menurut George R. Terry dalam buku
principles of management mengemukakan pengendalian dapat
dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu
standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

Menurut Harold Koontz, pengendalian artinya pengukuran dan


perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-
rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan dapat terselenggarakan. Sedangkan Earl P. Strong,
mengatakan bahwa pengendalian adalah prosees pengaturan
berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai
dengan ketetapan-ketetapan dan rencana.
Penelitian menyimpulkan bahwa pengendalian adalah salah satu
fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat
diarahkan kejalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang
telah digariskan semula agar rencana dapat terselenggarakan
dengan baik.

C. MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

Istilah Humas pertama kali dikemukakan oleh Thomas Jefferson (presiden AS) tahun
1807. Namun, apa yang dimaksud dengan istila public relations pada waktu itu
dihubungkan dengan foreign relations. Menurut Griswold (1966), humas merupakan
fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik,
menyusuaikan policydan prosedur instansi atau organisasi dengan kepentingan umum,
menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat.
Sementara itu, Bonar (1977) mengemukakan bahwa humas menjalankan usahanya untuk
mecapai hubungan yang harmonis antara suatu badan organisasi dengan masyarakat
sekelilingnya. Hadari Nawawi (1981) menyebutkan bahwa beban tagas humas adalah
melakukan publilitas tentang kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui oleh pihak
luar secara luas. Dalam konteks pendidikan, Purwanto (1975) mengemukakan bahwa
hubungan sekolah dengan masyarakat mencakup hubungan sekolah dengan sekolah lain,
sekolah dengan pemerintah setempat, sekola dengan instansi dan jawatan lain, dan
sekolah dengan masyarakat pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan
hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiolois, dan produktif yang dapat
mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak.

Scotter menjelaskan “…education as an embryonic community. In practice the school


would offer many new learning environments for the student, including libraries,
gymnasiums, working areas, art and music rooms, science laboratories, gardens and
playgrounds. Beyond the classroom walls, he envisioned the school as a dynamic center
of the community”. Secara sistematik dapat dijelaskan bahwa hubungan sekolah dan
masyarakat dapat dilihat dari dua segi, yaitu: (1) sekolah sebagai partner masyarakat di
dalam melakukan fungsi pendidikan, dan (2) sekolah sebagai produsen yang melayani
pesanan-pesanan pendidikan dari masyarakat lingkungannya.
Organisasi pendidikan merupakan sistem yang terbuka yang berarti lembaga
pendidikan selalu mengadakan kontak hubungan dengan lingkungannya yang disebut
suprasistem. Hanya sistem terbuka yang memiliki negentropy, yaitu suatu usaha yang
terus-menurus untuk menghalangi kemungkinan terjadinya entropy atau kepunahan.
Lembaga pendidikan sesungguhnya melaksanakan fungsi rangkab terhadap masyarakat
yaitu memberi layanan dan sebagai agen pembaru atau penerang, Stoop menyebutnya
sebagai fungsi layanan yaitu karena ia melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dan
fungsi pemimpin sebab ia memimpin masyarakat disertai dengan penemuan-
penemuannya untuk memajukan kebutuhan masyarakat. Sebagai lembaga yang berfungsi
sebagai agen pembaruan terhadap masyarakatnya, ia hendaknya mengikutsertakan
masyarakat agar pekerjaannya lebih efektif. Dalam usaha membina hubungan dan kerja
sama antara lembaga pendidikan dan masyarakat, sesungguhnya sudah ada beberapa
badan yang dapat membantu para manajer pendidikan, seperti; Dewan Penyantun
bergerak di perguruan tinggi, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah bergerak di
sekolah, dan Yayasan Pendidikan bisa bergerak di perguruan tinggi atau sekolah yang
berstatus swasta.

Keberadaan Komite Sekolah bersama Dewan Pendidikan secara legal formal telah
dituangkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002.
Berdasarkan Keputusan Mendiknas tersebut, Komite Sekolah merupakan sebuah badan
mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu
pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah,
maupun jalur pendidikan luar sekolah. Peran dan fungsi juga tertuang dalam UU Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 54 dikemukakan: (1)
peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi perorangan, kelompok, keluarga,
organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan; (2) masyarakat dapat berperan serta
sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan. Nugent mengatakan bahwa
pengajarlah yang mengintervensi hubungan siswa dengan orang tuanya, walaupun ia
harus tunduk kepada kerelaan orang itu. Demikian pula dengan perguruan tinggi,
perguruan tinggi juga bisa melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui kegiatan-
kegiatan putra-putrinya sebagai mahasiswa. Ada dua kemungkinan yaitu pertama
intervensi tersebut akan lebih berarti sebab mahasiswa dapat menjelaskan kegiatannya
secara panjang lebar kepada orang tuanya sehingga orang tua semakin tertarik kepada
pendidikan. Atau kemungkinan kedua orang tua tidak terpngaruh oleh usaha dosen, sebab
orang tua memandang putranya sudah dewasa.

D. MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

Manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk


memudahkan atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus
siswa di sekolah. Diantaranya meliputi: manajemen layanan bimbingan konseling,
layanan perpustakaan sekolah, layanan kesehatan, layanan asrama, dan manajemen
layanan kafetaria/kantin sekolah. Layanan-layanan tersebut harus di kelola secara baik
dan benar sehingga dapat membantu memperlancar pencapaian tujuan pendidikan di
sekolah. Kusmintardjo, pelayanan khusus atau pelayanan bantuan diselenggarakan di
sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Berikut ini adalah jenis-jenis layanan khusus
yang di sediakan sekolah: Layanan Bimbingan dan Konseling (BK), layanan Kesehatan
Sekolah (UKS), layanan kafetaria sekolah, layanan asrama sekolah, layanan transportasi
sekolah, layanan perpustakaan sekolah, layanan laboratorium sekolah.

E. TANTANGAN MANAJEMEN SEKOLAH

Dalam era informasi keberadaan keluarga memberikan implikasi penting bagi sistem
baru pendidikan. Menurut Reigeluth dan Garfinkel bahwa model karakteristik masyarakat
informasi sebagai berikut:

a) Tujuan dan model berkisar pada proses pengorganisasian iptek mengenai informasi
pengembangan pengembangan pengetahuan,
b) Dasar kekuatannya adalah perluasan kekuatan kognitif dengan teknologi tinggi,
c) Paradigma adalah berfikir sistemik munculnya hubungan sebab-akibat, kompleksitas
dinamis, orientasi ekologi,
d) Berkembangnya teknologi: proses pengumpulan, pengorganisasian, penyimpanan
informasi, jaringan komunikasi,dan sistem perencanaan dan rancangan,
e) Komoditi pokok: informsi dan pengetahuan sebagai kunci produk, manusia
profesional dan pelayanan teknik adalah komoditi utama,
f) Pola kosumsi: lebih kecil dan efesie
g) Karakteristik organisasi: keterpaduan, sinergi, perubahan dan fleksibelitas.
Banyak peluang yang dapat dimanfaatkan sekolah di antaranya: gerakan mutu,
kemajuan media komunikasi massa, multi media dan kesadaran masyarakat baru akan
pendidikan berkualitas dan berbasis kepada masyarakat (Community Based Education).
Artinya, kepala sekolah bersama guru-guru dan pihak terkait (stakeholder) perlu bersikap
proaktif dalam menjawab tantangan perubahan agar sekolah mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan. Menurut Suparno, SJ. et. dkk. (2003) pola
kepemimpinan kepala sekolah amat berpengaruh dan sangat menentukan kemajuan
sekolah. Kepemimpinan kolaboratif diperkirakan yang akan dapat menyediakan fasilitas
dan dapat menyediakan sumber daya (resources) bagi kemajuan sekolah. Sedangkan
tantangan sekolah di era informasi, di antara: perubahan niai-nilai/norma, liberalisasi,
ekonomi, Iptek yang canggih dan bahaya narkoba. Setiap peluang perlu dimanfaatkan dan
dioptimalkan, sedangkan setiap tantangan perlu diantispasi, sehingga peranan sekolah
tetap dapat ditingkatkan sesuai dengan peluang yang ada.peranan sekolah berkaitan
secara langsung dengan pengembangan sumber daya manusia (human resources
development).

Sekolah harus menjadi penyalur semua informasi, pengetahuan, sumberdaya dan


metodelogi belajar, sekolah juga harus menjadi tempat dan pusat pembelajaran, tempat
kerja dan pusat pemeliharaan. Menghadapi tantangan pada era informasi dn perubahan
sosial yang semakin cepat, pendidikan masa depan perlu sejak dini (mulai pendidikan
dasar) melatih peserta didik untuk mampu belajar mandiri. Tranformasi dari masyarakat
yang lamban, tidak kreatif dan bodoh kepada terbentuknya masyarakat yang belajar
(Learning Society) dengan kreativitas yang tinggi menjadi sasaran pembelajaran.

Pengetahuan dan pembelajaran masyarakat dalam era informasi bermakna Trier


dalam Prospects, sebagai berikut:

a) Perolehan dan penggunaan pengetahuan adalah proses penting dalam proses


inovasi, perubahan dan pembangunan masyarakat,
b) Penetahuan tertentu harus didasarkan atas kerjasama dari orang dalam berbagai
kelompok, Dll
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan,
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Didalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang merupakan fungsi dari
manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien, diantaranta :
1. Fungsi perencanaan (planning)
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
3. Fungsi pengarahan ( actuating)
4. Fungsi pengoordinasian ( coordinating)
5. Fungsi pengendalian (controlling)
B. Saran
Penulis berharap kepada seluruh pihak yang mempunyai komitmen terhadap
pengembangan ilmu kiranya dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat ilmiah
dan konstruktif guna melengkapi makalah yang penulis yakin masih sangat jauh dari
kata kesempurnaan. Semoga pembahasan makalah ini tentang fungsi-fungsi dati
manajemen dapat menambah makalah dan membuat organisai/lembara mencapai
tujuan, dapat menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan,
serta mencapai efisien dan efektivitas dari lembaga/ organisasi tersebut.
Daftar Pustaka

http://nasuprawoto.wordpress.com/2010/01/18/konsep-dasar-manajemen-sekolah-dasar

http://yuliana.media.diknas.go.id/media/documen/5755.pdf

http://jukriadit.blogspot.co.id/2014/04/makalah-manajemen-pendidikan.html

http://zulfaidah-indriana.blogspot.com/2012/12/fungsi-manajemen-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai