Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mata kuliah dasar dasar manajemen
Dosen pengampu :

Di Susun Oleh :
Sahrul Mutakien
Asep jaenudin
Muhammad abdul basit
Nanang kosim
Alpan Muhammad hilmi

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)


PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2022
Jl. Raya Karang Nunggal No. 92 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul “fungsi-fungsi manajemen”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

Bapak Pulung Puryana, S.E,. M.Si selaku dosen matakuliah Pengantar Manajemen
yang banyak memberikan materi, masukan dan bimbingan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Cibungur, 01 desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................4

B. Rumusan Masalah........................................................................................5

C. Tujuan..........................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. Landasan Teori.............................................................................................6

1. Pengertian manajemen..........................................................................6

2. Pengertian fungsi manajemen...............................................................6

B. Ulasan Materi...............................................................................................6

1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli........................6

2. Fungsi manajemen................................................................................7

BAB III..................................................................................................................20

PENUTUP..............................................................................................................20

A. Kesimpulan................................................................................................20

B. Saran...........................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan,


pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”. Terry
menyatakan arti manajemen adalah “suatu proses yang nyata mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
menyelesaikan sasaran yang telah di tetapkan dengan menggunakan orang dan sumber daya
lainnya”[ CITATION Sag06 \l 1057 ].

Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh orang yang
mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang ditentukan sebelumnya. Hal
tersebut meliputi pengetahuan, tentang yang harus dilakukan, menerapkan metode bagaimana
melakukannya, memahai bagaimana harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari
usaha-usaha tersebut. Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara
efisien dengan atau melalui orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi.

Kombinasi manajemen dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan output yang
tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung oleh kemampuan manajemen yang kuat.
Manajemen akan kuat dan mampu mengembangkan organisasi bila dijalankan oleh seorang
pemimpin yang kuat. Dengan demikian, antara kepemimpinan dan manajemen dalam suatu
organisasi bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya menduduki
peran yang penting dalam rangka mencapai tujuan.

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen semua usaha
akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada beberapa alasan diperlukannya
fungsi-fungsi manajemen agar dilaksanakan, diantaranya :

1. Untuk mencapai tujuan.


2. Untuk mencapai keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

Selanjutnya, bahwa di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatanyang merupakan fungsi


dari manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien, diantaranya : fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
pengarahan, fungsi evaluasi. Fungsi-fungsi tersebut akan dijabarkan dalam pembahasan
secara detail dan terperinci.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut para ahli.
2. Pengertian Fungsi-fungsi manajemen.
3. Pengertian Fungsi perencanaan dan kegiatanya.
4. Pengertian Fungsi pengorganisasian dan kegiatanya.
5. Pengertian Fungsi pengarahan.
6. Pengertian Fungsi evaluasi.
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli.
2. Mengetahui fungsi-fungsi manajemen.
3. Mengetahui fungsi perencanaan.
4. Mengetahui fungsi pengorganisasian.
5. Mengetahui fungsi pengarahan.
6. Mengetahui fungsi evaluasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Pengertian manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mḗnagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan atau mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima
secara universal. Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan
usaha manusia dengan bantuan manusia lainnya serta sumber-sumber lainnya dengan metode
yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri darirangkaian kegiatan,
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.

2. Pengertian fungsi manajemen


Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen berlangsung dalam suatu proses
berkesinambungan secara sistemik, yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, yaitu;
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi.

B. Ulasan Materi
1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli

Kata manajemen bahasa Italia maneggiare yang berarti “mengendalikan” terutama


“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa Latin manus yang berati “tangan”. Kata ini
mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manḗge yang berarti “kepemilikan kuda” (yang
berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah inggris ini
juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris
mḗnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Mary Parker Follet mendefinisikan “manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan


melalui orang lain”. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer harus mengatur dan
mengarahkan lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
“manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan
jadwal. George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya Principle of Management yang
dialih-bahasakan oleh G. A. Ticoalu mengemukakan bahwa “manajemen adalah suatu proses
atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke
arah tujuan organisasional”. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaanya adalah
“managing” pelaksanaan, sedangkan pelaksananya disebut manajer atau pengelola.

2. Fungsi manajemen

Fungsi-fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Namun terdapat perbedaan pandangan mengenai fungsi-
fungsi manajemen oleh beberapa ahli. Menurut George R. Terry [ CITATION Has09 \l 1057 ]
fungsi-fungsi menejemen meliputi Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
Pengarahan (Actuatting), Pengendalian (Cotrolling). Menurut Henry Fayol [ CITATION Saf47 \l
1057 ], fungsi-sungsi manajemen meliputi perencanan (planning), Pengorganisasian
(Organizing), Pengarahan (Commanding), Pengoordinasian (Coordinating), Pengendalian
(Controlling). Sedangkan menurut Ricki W. Griffin [ CITATION Lad47 \l 1057 ], fungsi-fungsi
manajemen meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan (planning and decision
making), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading) serta pengendalian
(controling).

Dari perbandingan beberapa fungsi-fungsi manajemen di atas, dapat dipahami bahwa


semua manajemen di awali dengan perencanaan (planning) karena perencanaan yang akan
menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Setelah perencanaan adalah
pengorganisasaian (organizing). Hampir semua ahli menempatkan pengorganisasian diposisi
kedua setelah perencanaan. Pengorganisasian merupakan pembagian kerja dan sangat
berkaitan erat dengan fungsi perencanaan karena pengorganisasian pun harus direncanakan.

Selanjutnya, setelah menerapkan fungsi perencanaan dan pengorganisasianadalah


menerapkan fungsi pengarahan yang diartikan dalam kata yang berbeda-beda seperti
actuating, leading, commanding, tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif untuk mencapai
tujuan organisasi. Tetapi juga ada penambahan fungsi pengoordinasian (coordinating) setelah
fungsi setelah fungsi pengarahan.

Fungsi pengoordinasian untuk mengatur karyawan agar dapat saling bekerjasama


sehingga terhindar dari kekacauan, percekcokan dan kekosongan kerja. Selanjutnya fungsi
terakhir dalam proses manajemen adlah pengendalian (controlling). Pada fungsi manajemen
ini, peneliti lebih cenderung memakai fungsi manajemen menurut Henry Fayol.
Adapun penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah sebagai
berikut :

A. Perencanaan (planning)

Perencanaam (planning adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena


pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian pun harus terlebih dahulu
direncanakan. Perencanaan ini dinamis artinya dapat dirubah sewaktu-waktu sesuai dengan
kondisi pada saat itu. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh demgan
ketidakpastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi, sedangkan hal dari perencanaan
akan diketahui pada masa depan.

Menurut Louis A. Allen [ CITATION Has92 \l 1057 ] perencanaan adalah menentukan


serangkaian tindakanuntuk mencapai hasil yang diinginkan. Sedangkan menurut ahli
manajemen, Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel [ CITATION Suk11 \l 1057 ] perencanaan
adalah fungsi dari pada manajer di dalam pemilihan alternatif-alternatif, tujuan-tujuan
kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program.

Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang hendak dilakukan dimasa depan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai
sesuai yang diharapan. Ada tiga kegiatan dalam setiap perencanaan, diantaranya :

1) Perumusan tujuan yang ingin dicapai.


2) Pemilihan program untuk mencapai tujuan.
3) Indentifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas.

Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu pada masa depan
(forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran biaya dan keuntungan, menetapkan
perangkat tujuan atau hasil akhir; mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir;
menyusun program yakni menetapkan prioritas dan urutan strategi; anggaran baiaya atau
lokasi sumber-sumber; menetapkan prosedur kerja dengan metode yang baru; dan
mengembangkan kebijakan-kebijakan berupa aturan dan ketentuan.

Menurut Robert Anthony, perencanaan dibedakan menjadi tiga macam jenisnya yaitu :

1) Perencanaan strategis

Merupakan suatu proses perencanaan dimana keputusan tentang tujuan organisasi akan
dicapai melalui pengeloaan sumber-sumber daya dan dana yang dimiliki, didasarkan pada
kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2) Perencanaan untuk mengendalikan manajemen

Merupakan suatu proses perencanaan dimana manajer bertanggung jawab bahwa


penggunaan sumber-sumber saya dan dana digunakan seefektif mungkin dan seefisien
mungkin untuk mencapai tujuab organisasi.

3) Perencanaan operasional
Merupakan sutau proses diamana usaha melaksanakan kegiatan tertentu dijamin seefektif
dan seefisien mungkin.

Dari beberapa definisi mengenai perencanaan, maka peneliti menyimpulkan bahwa


perencanaan meruoakan proses pemikiran dalam memilih dan menentukan program apa yang
akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai hasil yang diinginkan.

B. Pengorganisasian (organizing)

Fungsi pengorganisasian yang dalam bahasa Inggrisnya organizing berasal dari kata
organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan
sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap
keseluruhannya. Pengorganisasian tentu berbeda dengan organisasi. Pengorganisasian
merupakan fungsi manajemen dan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi
merupakan alat atau wadah yang statis.

Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus


dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan pembagian pekerjaan kepada setiap karyawan,
penetapan departemen-departemen (subsistem) dan penentuan hubungan-hubungan. Untuk
memahami pengorganisasian secara mendalam, maka perlu mengetahui arti pengorganisasian
menurut beberapa ahli. Berdasarkan pengertian pengorganisasian, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat ciri-ciri yang dimiliki oleh organisasi yang melakukan fungsi
pengorganisasian [ CITATION Has22 \l 1057 ], yaitu :

1) Manusia, artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja sama, ada
pemimpin dan ada yang dipimpin.
2) Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada jika ada tempat kedudukannya.
3) Tujuan, artinya organisasi baru ada apabila ada tujuan yang hendak dicapai.
4) Pekerjaan, artinya organisasi itubaru ada jika pekerjaan yang akan dikerjakan serta
ada pembagian pekerjaan.
5) Struktur, artinya organisasi itu baru ada jika ada hubungannya dan kerjasama antara
manusia yang satu dengan yang lainnya.
6) Teknologi, artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur teknis.
7) Lingkungan, artinya organisasi itu baru ada jika ada lingkungan yang saling
mempengaruhi misalnya ada sistem kerjasama sosial.
Menurut George R. Terry [ CITATION Has19 \l 1057 ] pengorganisasian adalah tindakan
mengusahakan hubungan- hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga
mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi
dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna
mencapai tujuan sasaran tertentu.

Henry Fayol [ CITATION Has13 \l 1057 ] mengemukakan teori pengorganisasian mengenai


organisasi lini yaitu terdapat pemusatan wewenang pada tingkat pimpinan organisasi
sehingga berbagai fungsi berpusat dalam tangan pimpinan tertentu karena dengan tegas
memisahkan bidang kegiatan oimpinan (manajerial sebagai pusat wewenang) dan bidang
teknis (nonmanajerial). Akibatnya muncul persyaratan tertentu (generalis serba,
bisaberpengetahuan luas) bagi jabatan pimpinan yang berbeda dari pekerja teknis/spesialis
yang berpengetahuan kejujuran.
Selain itu, definisi pengorganisasian dikemukakan oleh Koontz O’Donnell [ CITATION
Has191 \l 1057 ], menurut mreka fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan
golongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan, pengelompkan
kegiatan-kegiatan tersebut kedalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer, serta
melimpahkan wewenang untuk melakasanakannya.

Menurut Gordon [ CITATION Sis90 \l 1057 ] ada tiga bentuk struktur organisasi yang cukup
popular dan selama ini dipergunakan dalam organisasi publik, yaitu :

1) Lini

Bentuk ini merupakan struktur yang palin sederhana. Lini ditandai dengan garis hubungan
yang bersifat vertikal antara setiap tingkatan organisasi. Semua anggota organisasi menerima
perintah melalui prinsip scalar. Struktur kewenangan dalam bentuk ini sangat jelas dan
dikembangankan dalam organisasi yang memiliki ruang lingkup kecil. Sistem pembagian
printah dari pucuk pimpinan kepada kebawah menyangkut seluruh kegiatan operasional dan
kegiatan penunjang, sehingga semua strktur dibawah manajer terlihat dalam kegiatan
operasionaol.

2) Lini dan staf

Bentuk lini dan staf menghasilkan konstruksi struktur yang agak berbeda dengan yang
pertama karena adanya tambahan staf. Staf hanya merupakan fasilitator, dan membantu tugas
pimpinan seperti memberikan masukan, nasihat, membantu pengawasan. Akan tetapi, staf
tidak memiliki otoritas dan hubungan langsung kepada bawahan. Staf diangkat berdasaran
keahlian yang dimiliki.

3) Matrix

Bentuk matrix adalah bentuk organisasi proyek. Bentuk ini merupakan kombinasi sumber
daya manusia dan non manusia yang diolah berssama-sama dan bersifat sementara, dan
dibuat untuk tujuan khusus. Apabila sudah selesai sumber daya manusia yang
dikonsentrasikan di sana akan dikembalikan pada unit masing-masing.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi pengorganisasian menurut beberapa ahli,


peneliti setuju dengan pendapat para ahli bahwa pengorganisasian pun perlu adanya
perencanaan yang dilakukan oleh manajer sebelum menetapkan kegiatan apa yang harus
dilakukan, pembagian setiap karyawan, serta penggolongan kegiatan-kegiatan agar proses
manajemen berjalan efisien, selaras dan tepat sasaran. Dengan demikian, peneliti menarik
kesimpulan dari definisi pengorganisasian adalah suatu proses pengelompokan dan
pembagian pekerjaan oleh karyawan, penentuan kegiatan apa yang akan dilakukan guna
mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Prinsip-prinsip pengorganisasian menurut Henry
Fayol adalah pembagian tugas pekerjaan, kesatuan pengarahan, sentralisasi, ,mata rantai
tingkat jenjang organisasi.
C. Pengarahan (actuating)

Fungsi pengarahan (actuating) merupakan fungsi terpenting dan paling dominan dalam
proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi, dan
karyawan ada. Jika fungsi ini di terapkan maka prpses manajemen dala merealisasi tujuan
dimulai. Namun, penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit dan kompleks karena keinginan
karyawan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena karyawan adalah
makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri, cita-cita, dan lain-lain. Prinsip-
prinsip pengarahan[ CITATION Han01 \l 1057 ] ditujukan pada keterpaduan antara tujuan
perorangan dan tujuan organisasinya, keterpaduan antara tujuan kelompok dan tujuan
organisasinya, kerjasama antara pimpinan, partisipasi dalam pembuatan keputusan,
terjalinnya komunikasi yang efektif dan pengawasan yang efektif dan efisien.

Definisi fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan
para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Menurut Hanry
Fayol mengemukakan bahwa pengarahan dilakukan untuk memberikan arahan kepada
Sumber Daya Manusia sebagai pegawai di dalam suatu organisasi atau perusahaan agar
pegawai tersebut mampu menyelesaikan tugas dengan baik.

Menurut George R. Terry, pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar
mau bekerjasdan bekerjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai
tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.

Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pimpinan di dalam suatu organisasi untuk membimbing, menggerakan, mengatur segala
kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.

D. Pengoordinasian (coordinating)

Setelah dilakukan pendelegasian wewenang dan pembagian pekerja kepada para


karyawan oleh manajer, langkah selanjutnya adalah pengoordinasian. Setiap bawahan
mengerjakan hanya sebagian dari pekerjaan perusahaan, karena itu masing-masing pekerja
bawahan harus disatukan, diintegrasikan, dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Tanpa
koordinasi tugas dan pekerja dari setiap individu karyawan maka tujuan perusahaan tidak
akan tercapai. Koordinasi itu sangat penting di dalam suatu organisasi. Beberapa alasan
mengapa organisasi sangat penting, yaitu :

1) Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kekembaran atau


kekosongan pekerjaan.
2) Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian
tujuan perusahaan/organisasi.
3) Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
4) Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-masing individu
karyawan harus membantu tercapainya tujuan organisasi.

Supaya semua tegas, kegiatan, dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran yang diinginkan.
Menurut Henry Fayol ada beberapa tipe-tipe koordinasi, antara lain :

1. Koordinasi vertikal

Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh


atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada dibawah dan
tanggungjawabnya.
2. Koordinasi horizontal

Koordinasi horizontal adalah mengoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan


penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.
Koordinasi horizontal dibagi atas interdisciplinary dan interralated. Interdisciplinary adalah
suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan, meuwujudkan,
dan menciptakan disiplin antar unit yang satu dengan antar unit yang lain secara intrn
maupun ekstrn pada unit-unit yang sama tugasnya. Interralated adalah koordinasi antar badan
(instansi) atau unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain
saling bergantungan atau mempunyai kaitan baik secara intrn maupun ekstern yang levelnya
setara.

Pengoordinasian ini merupkan tugas penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer
dan tugas ini sangat sulit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pengoordinasian, perlu
pamahaman lebih mendalam mengenai fungsi pengoordinasian. Peneliti mengutip beberapa
definisi fungsi pengoordinasian oleh beberapa ahli.

Menurut E.F.L Brech,pengoordinasian adalah mengibangi dan menggerakan tim dengan


memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar
kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang smestinya diantara para anggota itu
sendiri. Henry Fayol mengatakan bahwa mengoordinasi berarti mengikat bersama
menyatukan dan menyelaraskan semua kegiatan yang ada dalam mecapai tujuan organisasi.
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan
memahami akan tugas-tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya tugas
mereka sangat membantu pada usaha-usaha untuk mencapai organisai. Definisi selain itu,
menurut T. Hani Handoko, pengoordinasian adalah pengintegrasian tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang
fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Cara-cara mengadakan koordinasi yang baik dapat dilakukan yaitu dengan cara :

1) Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai


pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk
menciptakan dan menghasilkan koordinasi yang baik.
2) Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh
anggota, tidak menurut masing-masing individu anggota dengan tujuannya sendiri-
sendiri. Tujuan itu tujuan bersama.
3) Mendorong anggota untuk bertuka pikiran, mengemukan ide dan saran-saran dan
sebagainya.
4) Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan penciptaan
sasaran.
5) Emembina human relation yang baik antara sesama pegawai.
6) Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para bawahan.

Ringkasannya suatu koordinasi yang baik jika memperoleh partisipasi dari bawahan, dan
pihak-pihak yang terkait yang akan melakukan pekerjaan diikutsertakan dalam proses
pengambilan keputusan supaya mereka antusias dalam melaksanakannya.

Dari beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pengoordinasian adalah


usaha untuk mengatur para karyawan agar bekerja secara teratur, sinkron dan selaras agar
pekerja tersebut dapat dilakukan secara efektif dan tujuan dari organisasi tersebut dapat
tercapai.

E. Pengendalian (controlling)

Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi
ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian ini berkaitan erat dengan fungsi perencanaan
dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengsisi, karena :

1) Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.


2) Pengendalain baru dapat dilakukan jika ada rencana.
3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan baik.
4) Tujuan baru dapat diketahuan tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian
atau penilaian dlakukan.
5) Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakan oleh beberapa ahli. Seperti
menurut George R. Terry dalam buku Principles of Management mengemukakan
pengendalian dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai
yaitu standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilaipelaksanaan
sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
Menurut Harold Koontz, pengendalian artinya pengukuran dan perbaikan terhadap
pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-
tujuan perusahaan dapat terselenggarakan. Sedangkan Earl P. Strong, mengatakan bahwa
pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar
pelaksanaan sesuai dengan ketepatan-ketepatan dan rencana.
Peneliti menyimpulakan bahwa pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang
berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud dengan tjuan yang telah
digariskan semula agar rencana dapat terselenggarakan dengan baik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.

Di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang merupakan fungsi dari manajemen
yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien, diantaranya :

1) Fungsi perencanaan (planning)


2) Fungsi pengorganisasian (organizing)
3) Fungsi pengarahan (actuating)
4) Fungsi pengoordinasian (coordinating)
5) Fungsi pengendalian (controlling)
B. Saran

Penulis berharap kepada seluruh pihak yang mempunyai komitmen terhadap


pengembangan ilmu kiranya dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat ilmiah dan
konstruktif guna melengkapi makalah yang penulis yakin masih sangat jauh dari kata
kesempurnaan. Semoga pembahasan makalah ini tentang fungsi-fungsi dari manajemen dapat
menambah wawasan dan membuat organisasi/lembaga mencapai tujuan, dapat menjaga
keseimbangan diantara tjuan-tujuan yang saling bertentangan, serta mencapai efisien dan
efektivitas dari lembaga/organisasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai