Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KETERAMPILAN MENGELOLA ORGANISASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Islam

Dosen Pengampu:

Ahmad Ainun Najib, S.Sos, M.A.

Oleh kelompok :

1. Prayogi Pambudi (192501111)


2. Mujiyanto (192501109)
3. Nita Nur Afifah (192501110)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

(IAINU)

TUBAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Kepemimpinan Islam dengan judul Keterampilan Mengelola
Organisasi.

Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan Baginda Nabi Agung
Muhammad SAW sang revolusioner yang telah membebaskan kita semua dari belenggu
kejahiliahan menuju zaman keislaman. Semoga kita mendapatkan syafaatnya kelak di hari
akhir. Aamiin.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Ahmad Ainun Najib, S.Sos,
M.A. sebagai dosen pengampu Mata Kuliah Kepemimpinan Islam yang telah bersedia
menemani kita untuk belajar bersama.

Terimakasih juga kepada teman-teman yang turut memberikaan semangatnya


sehingga makalah ini dapat tersusun dengan apa adanya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah ataupun bagi
teman-teman pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
teman-teman agar kami dapat mengevaluasi kembali agar makalah kami menjadi lebih baik
lagi.

Tuban, 28 November 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

COVER/ JUDUL.................................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 Pengertian Manajemen...............................................................................................

2.1 Langkah – langkah Mengelola Organisasi.................................................................

2.3 Mengembangkan Budaya Organisasi.........................................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................................

DAFTAR REFERENSI.........................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan
memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Manajemen merupakan kegiatan
pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk
mengolah input menjadi output melalui proses manajemen.
Kegiatan peranan yang harus dilakukan seorang manajer akan selalu dan harus ada
disetiap jenjang manajemen dalam struktur organisasi baik di posisi manajer puncak,
madya, dan lini. Perbedaan nya hanyalah terletak pada wewenang dalam mengambil
keputusan di mana semakin ke atas seseorang dalam kedudukan nya pada posisi
organisasi maka semakin besar kewenangannya dalam mengambil keputusan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen?
2. Bagaimana langkah-langkah mengelola organisasi?
3. Bagaimana mengembangkan budaya organisasi?
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian manajemen
2. Agar mengetahui langkah-langkah mengelola organisasi
3. Agar mengetahui cara mengembangkan budaya organisasi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Secara etimologi, manajemen (bahasa Inggris) berasal dari kata to manage,
dalam Webster‟s New cooleglate Dictionary, kata manage dijelaskan berasal dari bahasa
Itali “Managlo” dari kata “Managlare” yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa
Latin Manus yang berarti tangan (Hand). Kata manage dalam kamus tersebut diberi arti:
membimbing dan mengawasi, memperlakukan dengan seksama, mengurus perniagaan
atau urusan-urusan, mencapai urusan tertentu1.
Sedangkan secara terminologi, ada beberapa definisi mengenai manajemen,
diantaranya yang dikemukakan oleh George R. Terry, manajemen adalah suatu proses
atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang kearah tujuan organisasi atau maksud yang nyata2.
Pada mulanya manajemen belum dapat dikatakan sebagai teori karena teori
harus terjadi atas konsep-konsep yang secara sistematis dapat menjelaskan dan
meramalkan apa yang terjadi dalam pembuktian. Setelah beberapa zaman dipelajari,
manajemen telah memenuhi persyaratan sebagai bidang pengetahuan yang secara
sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama3.
Menurut Malayu S. P. Hasibuan Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu4.
Menurut Arifin Abdurrachman sebagaimana dikutip oleh M. Ngalim
Purwanto, yang mengartikan manajemen merupakan kegiatankegiatan untuk mencapai
sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang telah ditentukan dengan menggunakan orang-
orang pelaksana. Jadi, dalam hal ini kegiatan dalam manajemen terutama adalah
mengelola orang-orangnya sebagai pelaksana5.
Menurut Siagian mendefinisikan manajemen sebagai kemampuan atau
ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan. Menurut The
Liang Gie memberikan batasan manajemen seb agai segenap perbuatan penggerakan
kelompok orang atau mengarahkan segala fasilitas dalam suatu usaha kerjasama untuk
1
Sukarna, Dasar‐dasar Manajemen, Bandung : PT. Mandar Maju, 1992
2
George R, Terry, Dasar‐dasar Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara,2000
3
Rohiat, Manajemen Sekolah, Teori Dasar Praktik, hlm.1
4
Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, hlm. 1-2.
5
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. XVIII,
hlm. 7.
mencapai tujuan tertentu. Menurut Andrew Fikun manajemen pada umumnya dikaitkan
dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan sebagai sumber- daya yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Jadi manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat
berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan
serta mempergunakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara
efektif dan efisiensi6.
Manajemen adalah proses dalam membuat perencanaan, pengorganisasian,
mengendalikan dan memimpin berbagai usaha dari anggota organisasi dan menggunakan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran7.
Membahas tentang manajemen tak terlepas dari pembahasan tentang konsep
manajemen. Manajemen merupakan kata serapan dari bahasa Inggris management yang
berarti pengelolaan, penataan, pengurusan, pengaturan atau pengendalian. Dalam bahasa
Latin disebut sebagai managiere, yang berarti melakukan, melaksanakan, mengelola dan
mengurus sesuatu. Sedangkan dalam bahasa Perancis disebut manage yang berarti
melakukan tindakan, membimbing dan memimpin8.
Adapun pengertian manajemen secara terminologi terdapat banyak definisi
menurut para ahli, diantaranya adalah:
a. Turney. C dan kawan-kawan: “Management is process to achieve of the
organization aim through the job that is down by manager and personality”. Artinya:
“Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pekerjaan yang
dilakukan oleh manajer dan personilnya”9.
b. James A.F. Stoner: “The process of planning, organizing, leading, and
controlling the work of organization members and of using all available organizational
resources to reach stated organizational goals” (Sebuah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpinan dan mengendalikan pekerjaan anggota-anggota
organisasi serta pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan)10.

6
Eka Prihantin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 2
7
http://www. pengertianpakar.Com /2014/09/ pengertian manajemen menurut para pakar. html, 24-02-2015
8
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1976, hal 6
9
Turney, C., et.al, The School Manager, Sydney: Allen & Unwin, 1992, hal. 45
10
Stoner, James A. F., et. al, Management, Sixth Edition, New Jersey: Prentice Hall, 2005, hal 7
c. Robert Kritiner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses kerja
melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah.
Proses ini berpusat pada penggunaan yang efektif dan efisien terhadap penggunaan
sumber daya manusia11.
d. Haroold Koontz dan Heinz Weihrich: “Management is design process and
determine of environment where the individuals work together in the group, that asks
efeciencies as the aim that should is fulfilled 12. Artinya: “Manajemen adalah proses
merancang dan menentukan lingkungan dimana individu-individu bekerja sama dalam
kelompok, yang menuntut efisiensi sebagai tujuan yang harus dipenuhi”.
e. Andrew J. Dubrin: “Management is process in use resources of the
organization power to achieve the organization aim through the function of planning,
decission maker, organization, the leadership and controlling”13. Artinya “Manajemen
adalah proses dalam menggunakan sumber-sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi melalui fungsi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan”.

2.2 Langkah-langkah Mengelola Organisasi


Dalam mengelola organisasi output yang dihasilakan haruslah baik,
sebagaimana lazimnya sebuah organisasi yang menginginkan yang terbaik untuk sebuah
proses yang sudah dilaksanakan semaksimal mungkin. Untuk memulai sebuah hasil yang
maksimal dibutuhkan input yang baik untuk pengembangan organisasi. Input yang baik
seperti masukan, kritik dan saran, hasil penelitian, hasil seminar, dengan modal input
inilah seorang pemimpin dapat menentukan visi dan misi organisasin secara maksimal 14.
Setelah input sudah terpenuhi langkah yang harus dilakukan yaitu,
1. Proses awal, yaitu proses menyamakanpengetahuan dari seluruh pengurus
organisasi tentang pemahaman keorganisasian, yang selanjutnya akan membahas
melalui visi dan misi organisasi, program kerja, serta peraturan dalam organisasi.
2. Proses pengelolaan organisasi, proses operasional organisasi yang telah disepakati
seluruh pengurus organisasi. Ada empat fungsi kepemimpinan yaitu,
a. Fungsi instruktif, yaitu sebuah instruksi yang jelas dan tepat disampaikan oleh
seorang pemimpin dengan bahasa yang mudah dipahami. Instruksi yang tidak
11
Kritiner, Robert, Management, 4 Edition, Boston: Hougton Mifflin Company, 1989, hal 9
12
Koontz, Harold Cyril O‟Donnel, 1980, Management, Edition VII, Tokyo: Mc GrawHill Kogakusha, Ltd
13
Dubrin, J. Andrew, Essential Management, International Student Education, 1990, hal 5
14
Rohim. A.(2001), kepemimpinan islam, Yogyakarta : UII Press
jelas akan menimbulkan kesalahan perintah yang mengakibatkan operasional
yang tidak sesuai dengan tujuan.
b. Fungsi delegasi, yaitu pemimpin tentunya akan memberikan wewenang
kepada bawahannya untuk melaksanakan tugas-tugas operasional, karena
pemimpin tidak dapat bekerja sendiri, pemberian wewenang ini tentunya
hanya sebagian saja tidak dalam keseluruhan operasional.
c. Fungsi pengendalian, yaitu pengawasan dan pengendalian operasional di
sebuah organisasi yang dilakukan oleh seorang pemimpin, dimana seorang
pemimpin mengawasi jalannya operasional organisasi secermat mungkin agar
sesuai dengan visi dan misinya, apabila terdapat penyimpangan, maka
pemimpin tersebut harus segera mengendalikan operasional agar dapat
berjalan sesuai jalurnya.
d. Fungsi keteladanan, yaitu dimana seorang pemimpin harus mempunyai sifat-
sifat seperti Nabi Muhammad SAW yaitu: shiddiq, amanah, tabligh, fathanah.
Dengan sifat-sifat tersebut seorang pemimpin akan menjalankan tugasnya
dengan baik dan sebagai panutan bagi anggotanya.

2.3 Mengembangkan Budaya Organisasi


Salah satu tantangan akibat globalisasi adalah dalam pengelolaan
organisasi. Kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri dalam perkembangan dan
perubahan yang terjadi menjadi salah satu kunci menjaga kelangsungan organisasi.
Menurut Kanter organisasi masa depan akan lebih banyak memfokuskan dirinya pada
kebijakan sumber daya manusia yang baru (Hesselbein, 1997). Pengelolaan sumber
daya manusia yang handal akan menjadi salah satu kunci pokok pencapaian tujuan
organisasi di masa depan. Susanto (dalam Usmany, 1997) budaya organisasi seperti
pengikat yang mengarahkan mata ujung tombak itu kearah yang sama. Budaya
organisasi ak an mendukung unggulnya kinerja organisasi keunggulan kompetitif
organisasi (Moeljono, 2003). Untuk itu pengembangan budaya selaras Schein (2004)
mendefinisikan budaya sebagai suatu pola asumsi dasar yang dimiliki bersama oleh
kelompok ketika memecahkan masalah penyesuaian eksternal dan integrasi internal.
Pola yang berhasil dan dianggap sah cenderung akan diajarkan kepada anggota baru
sebagai cara yang tepat untuk menerima, berpikir dan merasaberhubungan dengan
masalah tersebut. Mondy (dalam Moeljono, 2003) memperjelas definisi budaya
organisasi sebagai sistem nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam oganisasi
yang berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku
organisasi menjadi salah satu jawaban organisasi dalam menjawab setiap tantangan
yang ada.

Budaya organisasi merupakan filosofi dasar yang memberikan arahan kebijakan


organisasi dalam pengelolaan pegawai dan pelanggan (Robbins,1990). Lebih lanjut, Robbins
(2003) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan sebuah sistem pemaknaan bersama
anggotanya yang sekaligus menjadi pembeda dengan organisasi lain. Sistem pemaknaan
bersama merupakan separangkat kunci dari nilai-nilai organisasi. Robbins (2003) juga
memberikan tujuh karakteristik budaya organisasi: (1) Inovasi dan keberanian mengambil
resiko (Inovation and Risk Taking); (2) Perhatian terhadap detail (Attention to detail); (3)
berorientasi kepada hasil (Outcome orientation); (4) Berorientasi kepada manusia (People
orientation); (5) Berorientasi tim (Team Orientation); (6) Agresif (Aggressiveness); (7) Stabil
(Stability).
Berdasarkan berbagai asumsi tersebut, hal yang paling penting dalam memaknai
budaya organisasi adalah adanya suatu sistem nilai-nilai yang dirasakan maknanya oleh
seluruh orang dalam organisasi tersebut. Menurut Moeljono (2003) budaya organisasi ini
mempunyai fungsi sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam
mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan-ketentuanatau nilai-nilai yang harus dikatakan
dan dilakukan oleh para anggota organisasi. Hal tersebut dapat berfungsi pula sebagai kontrol
atas perilaku karyawan.
Selain itu Robbins (2003) menyatakan bahwa budaya organisasi mempunyai
beberapa fungsi. Pertama, budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa
budaya organisasi menjadi pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Kedua, budaya organisasi membawa suatu identitas bagi anggota-anggota organisasi. Ketiga
budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih
luas daripada kepentingan individual. Keempat, budaya organisasi meningkatkan kemantapan
sistem sosial. Budaya organisasi tersebut tidak terbentuk begitu saja.
Atmosoeprapto (dalam Moeljono) menyatakan ada beberapa hal yang menentukan
budaya organisasi, anatara lain: (a) Lingkungan usaha, lingkungan di tempat perusahaan
beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan tersebut untuk
mencapai keberhasilan; (b) Nilai-nilai yang merupakan
konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi; (c) panutan atau keteladanan, orang-orang yang
menjadi panutan atau keteladanan karyawan lainnya karena keberhasilannya; (d) upacara-
upacara (ritual), acara-acara rutin yang dilakukan oleh organisasi dalam rangka memberikan
penghargaan atas anggotanya; (e) Network, jaringan komunikasi informal dalam organisasi
yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai budaya organisasi.
Dalam pengembangan budaya organisasi kita tidak bisa lepas dari pengembangan
sumber daya manusia. Karena dalam pengembangan budaya organisasi yang menjadi objek
dan subyek dari budaya adalah manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini haruslah
mengarah pada pengembangan budaya organisasi. Pengembangan sumber daya manusia ini
tidak lain untuk mencapai budaya organisasi yang kuat. Budaya organisasi yang kuat ini akan
memberi dampak yang positif bagi organisasi tersebut.
Dari hasil penelitian Havard Bussiness School (Kotter dan Heskett, 1992; dalam
Moeljono, 2003) menunjukan ada empat kesimpulan sebagai berikut:
(1). Budaya organisasi dapat mempunyai dampak signiftikan pada prestasi kerja ekonomi
dalam jangka panjang;
(2).    Budaya organisasi bahkan merupakan faktor yang lebih penting dalam menentukan
sukses atau kegagalan perusahaan dalam dekade mendatang;
(3).    Budaya organisasi yang menghambat prestasi keuangan yang kokoh dalam jangka
panjang adalah tidak jarang; dan budaya itu berkembang dengan mudah, bahkan dalam
perusahaan yang penuh dengan orang yang bijaksana dan pandai;
(4).    Walaupun sulit diubah, budaya korporat dapat dibuat untuk lebih meningkatkan
prestasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 A. KESIMPULAN
Jadi. dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu
proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan
perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan semua
potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisiensi.
Langkah – langkah dalam mengelola organisasi terdiri atas proses awal juga
proses pengelolaan. Proses awal, yaitu proses menyamakanpengetahuan dari seluruh
pengurus organisasi tentang pemahaman keorganisasian, yang selanjutnya akan
membahas melalui visi dan misi organisasi, program kerja, serta peraturan dalam
organisasi. Proses pengelolaan organisasi, proses operasional organisasi yang telah
disepakati seluruh pengurus organisasi.
3.2 B. SARAN
Kami menyadari sepenuhnya dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami membutuhkan saran juga kritikan yang sifatnya membangun
agar kedepan bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
khususnya pemakalah.
DAFTAR REFERENSI
Dubrin, J. Andrew. Essential Management, International Student Education. 1990.
Eka Prihantin. Manajemen Peserta Didik. Bandung. Alfabeta.2011.
George R, Terry. Dasar-dasar Manajeme. Jakarta. Bumi Aksara. 2000
http://www.pengertianpakar.com/pengertianManajemenmenurutPakar.2015.
Koontz, Harold Cyril O” Donnel.Management Edition. Mc GrawHill Kogasukha.1980.
Kritiner, Robert. Management Edition. Hougton Mifflin Company.1989.
Malayu S. P. Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Remaja
Rosdakarya.2008.
M. Manullang. Dasar- dasar Manajemen. Jakaerta. Ghalia Indonesia. 1992.
M. Ngalim Purwanto. Adminitrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
2008.
Rohiat. Manajemen Sekolah dan Teori Dasar Praktik. Jakaarta. Alfabeta 2002.
Rohim, A. Kepemimpinan Islam. Yogyakarta. UII Press. 2001.
Sukarna. Dasar- dasar Manajemen. Bandung. PT. Mandiri Maju. 1992.

Anda mungkin juga menyukai