Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“MANAJEMEN PEMBELAJARAN”

Dosen Pengampu : Fikri Junanda S.E.,M.S.I

Disusun Oleh :
kelompok 6
1. Liuda Anggraini (642022004)
2. Ibnu agil (642022007)
3. Ahmad zulfikar (642022014)
4. Murainisari (642022027)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas ini dengan
baik dan tepat waktu. Semua akan dibahas pada makalah ini kenapa ini sangat
dibutuhkan dan layak dijadikan sebagai materi pelajaran.
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan tentang “manajemen
pembelajaran” . Semoga makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah
wawasan kita menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fikri Junanda S.E.,M.S.I yang telah
membantu ikut serta dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian dan waktunya,
kami sampaikan banyak terima kasih.

Palembang 22 november 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ............................................................................................ i
Daftar isi....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
a Latar Belakang ................................................................................. 1
b Rumusan Masalah ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
a pengertian menegemen pembelajaaran ............................................. 2
b Analisis Manajemen .......................................................................... 6
BAB III PENUTUP
a kesimpulan .......................................................................................... 9
PENUTUP

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu ekonomi, perusahaan adalah suatu satuan ekonomi yang bertujuan
menyelenggarakan sebagian dari proses produksi masyarakat guna memperoleh
laba atau penghasilan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya terdapat berbagai
persoalan yang sering muncul dalam setiap perusahaan pada umumnya, yakni
bagaimana perusahaan dapat mengatur mengenai proses manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, dan pengontrolan,
bagaimana memperoleh bahan baku dengan mudah dan dengan biaya yang rendah,
bagaimana perusahaan dapat melakukan kegiatan proses produksi, bagaimana
peruahaan dapat memasarkan hasil produksi kepada konsumen sehingga
perusahaan/toko dapat memperoleh penghasilan tertentu dengan biaya seminimal
mungkin.

A. Rumusan Masalah
1. Pengertian Manajemen Pembelajaran
2. Analisis Manajemen

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pembelajaran
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno “ménagement”, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen mungkin berasal
dari bahasa Italia “maneggiare” yang berarti “mengendalikan,” terutamanya
“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin “manus” yang berati “tangan”.
Kata ini lalu terpengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan
kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda),
dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dikatakan
sebagai tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol
pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengevaluasian.
1. Perencanaan

2
Perencanaan dalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-
fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. pengorganisasian atau organizing.
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatankegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-
bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung
jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau
penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan (leadership).
3. Pengevaluasian atau evaluating
proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk
memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada
dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum
masalah itu menjadi semakin besar. Belajar menurut Gagne dalam Dahar
(1989) dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu oganisma

3
berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar pada
hakekatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah
laku pada diri individu yang sedang belajar (Diknas, 2004) Dari konsep
belajar muncul istilah pembelajaran. Degeng dalam Wena (2009)
mengartikan pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Gagne dan
Briggs mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events
(kondisi, peristiwa, kejadian, dsb ) yang secara sengaja dirancang untuk
mempengaruhi pembelajar, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung
mudah (Diknas, 2004) Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kegiatan
yang dilakukan guru, seperti halnya dengan konsep mengajar. Pembelajaran
mencakup semua kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung
pada proses belejar manusia. Pembelajaran mencakup pula kejadian-
kejadian yang diturunkan oleh bahan-bahan cetak, gambar, program radio,
televisi, film, slide maupun kombinasi dari bahan –bahan itu. Bahkan saat
ini berkembang pembelajaran dengan pemanfaatan berbagai program
komputer untuk pembelajaran atau dikenal dengan e –learning Berpijak dari
konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsep manajemen
pembelajaran dapat diartikan proses mengelola yang meliputi kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan
pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan si
pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna
mencapai tujuan. Dalam “memanaje” atau mengelola pembelajaran,
manajer dalam hal ini guru melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai
dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran,
mengarahkandan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
4. Pengontrolan
Pengontrolan atau Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor
dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-
ketetapan dalam rencana. Sangat jelas sekali bahwasanya fungsi
pengendalian yang diambil dari sudut pandang definisi sangat vital dalam
suatu perusahaan Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan

4
ketentuan-ketentuan dari rencana, Melakukan tindakan perbaikan
(corrective), jika terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi).Supaya
tujuan sesuai dengan rencana. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses,
saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir. Dengan
pengendalian diharapkan juga agar pemanfaatan semua unsur manajemen
dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Adapun proses pengontrolan
pada Rovers hamster shop yaitu: Proses pengontrolan dilakukan secara
bertahap dan sistematis melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar
pengendalian.
b. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai.
c. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan
menentukan penyimpangan jika ada.
d. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar
pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
e. Meninjau dan menganalisis ulang rencana, apakah sudah benar-benar
realistis atau tidak. Jika ternyata belum realistis maka perlu harus
diperbaiki.

Pengertian manajemen pembelajaran demikian dapat diartikan secara luas


dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai
dari perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran. Pendapat lain
menyatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan bagian dari strategi
pembelajaran yaitu strategi pengelolaan pembelajaran (Made Wena, 2009).
Manajemen pembelajaran termasuk salah satu dari manajemen implementasi
kurikulum berbasis kompetensi (Diknas, 2004) Manajemen yang lain adalah
manajemen sumber daya manusia, manajemen fasilitas, dan manajemen penilaian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal menajemen pembelajaran sebagai
berikut; jadwal kegiatan guru-siswa; strategi pembelajaran; pengelolaan bahan
praktik; pengelolaan alat bantu; pembelajaran ber-tim; program remidi dan
pengayaan; dan peningkatan kualitas pembelajaran. Pengertian manajemen di atas

5
hanya berkaitan dengan kegiatan yang terjadi selama proses interaksi guru dengan
siswa baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Pengertian ini bisa dikatakan
sebagai konsep manajemen pembelajaran dalam pengertian sempit.
Dengan berpijak dari beberapa pernyataan di atas, kita dapat membedakan
konsep manajemen pembelajaran dalam arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen
pembelajaran dalam arti luas berisi proses kegiatan mengelola bagaimana
membelajarkan si pembelajar dengan kegiatan yang dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang manajemen
pembelajaran dalam arti sempit diartikansebagai kegiatan yang perlu dikelola oleh
guru selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran. Selanjutnya dalam makalah ini yang dimaksudkan manajemen
pembelajaran adalah manajemen pembelajaran dalam arti luas. Kegiatan mengelola
pembelajaran mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau
pengendalian dan penilaian perlu dilakukan oleh manajer (guru) dengan maksud
agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Seorang guru PKn penting
sekali untuk memahami dan berikutnya mampu melaksanakan manajemen
pembelajaran secara benar pada mata pelajaran PKn di sekolah. Manajemen
pembelajaran dapat diartikan secara luas dan secara sempit.pengelolaan dan
pembelajaran dapat dibedakan tetapi memiliki fungsi yang sama. Pengelolaan
penekanannya pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran.
Sementara pembelajaraan (instruction) penekanannya pada aspek mengelola atau
memproses materi pembelajaran. Dan keduanya men capai tujuan yang sama yaitu
tujuan pembelajaran.

B. Analisis Manajemen
Proses manajemen pada Rovers hamster shop pada dasarnya sudah mulai di
jalankan, namun dalam penerapannya masih belum berjalan begitu efektif,
mengingat usaha ini tergolong masih baru sehingga masih ditemukan banyak
kelemahan dalam proses manajemennya. kegiatan utama dalam analisis pekerjaan,
yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu

6
pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam. Analisis manajemen dan bisnis
mengenai rovsers hamster shop meliputi:
Aspek pemasaran, Jika dikaji lebih lanjut maka dapat diketahui bahwa minat
masyarakat terhadap binatang peliharaan cukup besar, namun untuk binatang
peliharaan sejenis hamster masih sedikit awam ditelinga masyarakat. Namun
dengan promosi dan penjelasan yang memadai tentang hamster maka perlahan
masyarakat mulai tertarik untuk memelihara hamster. Ini dibuktikan dengan makin
banyaknya pembeli dan pemesan hamster di Rovers hamster shop sehingga
kedepan bisnis ini berpotensi untuk berkembang pesat. Apalagi jika didukung
dengan penyebaran informasi yang makin cepat sehingga mampu memperluas
pangsa pasar.
Aspek manajemeN Rovers hamster shop dikelola oleh seorang direktur yang
kemudian mempekerjakan beberapa karyawan yang ditempatkan dalam posisi
tertentu sesuai keahliannya. Dalam Menjalankan sebuah bisnis, manajemen
merupakan factor yang paling penting karena tan pa manajemen perusahaan tidak
akan terkelola dengan baik dan benar. dalam menjalankan perusahaan ada beberapa
aspek manajemen (pengelolaan perusahaan) yang perlu menjadi perhatian para
pebisnis yakni : Kebijakan dan target tahunan, sumber dan struktur organisasi,
produksi/operasi dan SDM, budaya perusahaan, lingkungan sekitar, kemauan untuk
berubah, restrukturisasi serta sistem kompensasi.

BAB III

7
PENUTUP
A. kesimpulan
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dikatakan
sebagai tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang manajer.

8
DAFTAR PUSTAKA

Syarifudin. 1998. Pokok-Pokok Pengembangan Program Pembelajaran Pendidikan


Jasmani. Jakarta : Depdikbud
Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sebuah
Pendekatan Baru Dalam Pengelolaan Sekolah untuk Peningkatan Mutu. Jakarta :
Depdikbud
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning
(CTL)). Jakarta : Depdiknas
Suherman, Adang. 2001. Asesmen Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi
Alternatif untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta : Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai