Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG RUANG LINGKUP MANAJEMEN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah

Dosen Pengampu : Dr. Rifqi Muntaqo, M.S.I

Disusun oleh :

Nur Ahya Sunati (2021040021)

Sahhilnan Naffa (2021040028)

Kelas : PBA 2B

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN WONOSOBO JAWA TENGAH

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas kehendak dan


pertolongannyaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafaatnya, sehingga kami dapat meyelesaikan makalah dengan judul
“Ruang Lingkup Manajemen”. Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok 4 yang akan
dikumpulkan dan dipresentasikan.

Pembuatan makalah ini bukanlah hal yang mudah bagi kami untuk menyusun dengan
sedemikian baik, tetapi kami sangat berterimakasih atas arahan dan ajaran dari bapak dosen
mata kuliah Manajemen Sekolah dan kerja keras dari anggota kelompok, dan Alhamdulillah
dapat terselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami meminta kritik dan saran dari
para pembaca, supaya menjadi pembelajaran untuk kami ke depannya agar lebih baik lagi.

Wonosobo, 11 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN :.......................................................................................…….4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN :.................................................................................................5

A. Pengertian Manajemen............................................................................................5
B. Proses Manajemen...................................................................................................6
C. Bidang Kajian Manajemen Pendidikan...................................................................8

BAB III PENUTUP :.........................................................................................................13

A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, kerangka konsep dan perkembangan teori manajemen sangatlah
penting dalam pendidikan. Manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas
memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Manajemen dalam arti luas adalah
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Akhir-akhir ini manajemen sebagai ilmu begitu populer sehingga banyak
kajian yang difokuskan pada manajemen baik berupa pelatihan, seminar, kuliah,
maupun pembukaan program studi. Program studi manajemen meliputi manajemen
ekonomi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pendidikan, dan sebagainya.
Awal mulanya, tema manajemen hanya populer dalam dunia perusahaan atau bisnis.
Kemudian, tema ini digunakan dalam profesi lainnya, termasuk oleh pendidikan, baik
itu pendidikan umum maupun pendidikan Islam (keagamaan).
Optimisme dalam mengembangkan Sekolah/Madrasah Model sebagai
bentuk upaya meningkatkan mutu pendidikan, selain implementasi melalui
peningkatan fasilitas belajar juga dilakukan dengan meningkatkan manajemen.
Dengan begitu, manajemen dijadikan resep dalam mengatasi masalah dan kemudian
mengembangkan lembaga pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen?
2. Bagaimanakah proses manajemen?
3. Bagaimanakah bidang kajian manajemen pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu manajemen.
2. Mengetahui bagaimana proses manajemen.
3. Mengetahui bagaimana bidang kajian manajemen pendidikan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris,
management, berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan. Artinya
manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok
dalam upanya-upanya koordinasi untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam bahasa arab, istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau at-
tanzhim, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan
penempatan segala sesuatu pada tempatnya.
Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang dikemukakan
oleh para ahli, diantaranya adalah :
 Robert Kritiner mendefinisikan manajemen adalah sebagai suatu proses kerja
melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang
berubah.
 G.R. Terry mendefinisikan manajemen adalah pencapaian tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
 Sondang P. Siagian mendefinisikan manajemen adalah kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan
yang melalui kegiatan orang lain.
 Ridwan mendefinisikan manajemen adalah proses merencanakan
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota
organisasi dan untuk menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain, melalui manajemen yang baik, suatu pekerjaan dapat
dilalui dengan efektif dan efisien. Efektif bermakna sebagai kemampuan untuk
menentukan tujuan yang memadai (melakukan hal yang tepat). Sedangkan efisien
bermakna untuk meminimalkan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi
(melakukan dengan tepat).

5
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan (P3) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Sedangkan, manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/
madrasah yang meliputi : perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan
program sekolah/madrasah, kepimimpinan kepala sekolah/madrasah,
pengawas/evaluasi, dan sistem informasi sekolah/madrasah. Manajemen adalah suatu
proses atau kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksananya adalah “managing” pengelolaan,
sedangkan pelaksananya disebut manager atau pengelola.

B. Proses Manajemen
Manajemen memiliki empat kerangaka, yaitu : Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, dan pengendalian. Di dalam informasi lain anda akan
lihat ada tiga kerangka yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Atau lima
kerangka manajemen yaitu, perencanaan, pengorganisasian, staffing, leading, dan
pengendalian. apapun modelnya, pada dasarnya memiliki satu tujuan. Proses
merupakan kegiatan untuk melakukan aktivitas secara rutin dan sistematis dalam
menjalankan kerangka-kerangka manajemen. Kegiatan ini dilakukan oleh para
manajer di setiap tingkatan.
1. Perencanaan atau Planning
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta
langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya. Melalui perencanaan,
seorang manajer mengidentifikasi hasil kerja yang diinginkan serta
mengidentifikasi cara-cara untuk mencapainya. Kemudian dari tujuan tersebut
maka orang-orang di dalamnya mesti membuat strategi dalam mencapai tujuan
tersebut dan dapat mengembangkan suatu rencana aktivitas suatu kerja organisasi.
Perencanaan dalam manajemen sangat penting karena inilah awalan dalam
melakukan sesuatu.
Dalam merencanakan, ada tindakan yang mesti dilakukan menetapkan
seperti apa tujuan dan target yang dicapai, merumuskan taktik dan strategi agar
tujuan dan target dapat tercapai, menetapkan sumber daya atau peralatan apa yang

6
diperlukan, dan menentukan indikator atau standar keberhasilan dalam mencapai
tujuan dan target.
2. Organizing atau Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya
serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan
kelompok untuk menerapkan rencana. Dengan pengorganisasian, manajer
mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata melalui penentuan tugas,
penunjukan personel, dan melengkapi mereka dengan teknologi dan sumber daya
yang lain.
Misalnya yang sering kita lihat adalah pengorganisasian berdasarkan fungsi
pokok perusahaan, yakni: pemasaran, keuangan, produksi, administrasi, dan
personalia. Masing-masing bagian dikepalai oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab kepada direktur utama. Tentunya berbagai organisasi,
strukturnya tentu berbeda satu sama lain yang disusun berdasarkan tujuan
organisasi tersebut. Misalnya struktur organisasi universitas, tentu berbeda dengan
struktur perusahaan maupun militer.
3. Actuating atau Pengarahan/Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses untuk menumbuhkan semangat pada karyawan
supaya bekerja giat serta membimbing mereka melaksanakan rencana dalam
mencapai tujuan. Dengan kepemimpinan, manajer menciptakan komitmen,
mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan serta mempengaruhi
para karyawan supaya melakukan yang terbaik untuk kepentingan organisasi.
Proses implementasi program supaya bisa dijalankan kepada setiap pihak yang
berada dalam organisasi serta dapat termotivasi agar semua pihak dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan sangat penuh kesadaran dan
produktivitas yang sangat tinggi. Adapun fungsi pengarahan dan implementasi
yaitu menginplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
sebuah motivasi untuk tenaga kerja supaya mau tetap bekerja dengan efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan; Memberikan tugas dan penjelasan yang teratur
mengenai pekerjaan; dan menjelaskan kebijakan yang telah ditetapkan.
4. Pengendalian atau controlling
Pengendalian adalah proses pengukuran kinerja, membandingkan antara hasil
sesungguhnya dengan rencana serta mengambil tindakan pembetulan yang
diperlukan. Melalui pengendalian, manajer melakukan kontak secara aktif dengan

7
apa yang dilakukan oleh karyawan, mendapatkan serta menginterprestasikan
laporan tentang kinerja serta menggunakan informasi tersebut untuk
merencanakan tindakan yang bersifat membangun serta perubahan.

C. Bidang Kajian Manajemen Pendidikan


Manajemen pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan
atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”
Manajemen pendidikan merupakan faktor utama dalam penyelenggaraan
pendidikan. Karena Manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang
dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan
peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Dari segi operasional atau bidang garapan, maka manajemen pendidikan atau
Manajemen sekolah meliputi bidang-bidang :
1.    Manajemen Kurikulum
2.    Manajemen Peserta Didik
3.    Manajemen Sarana dan Prasarana
4.    Manajemen Tenaga Kependidikan
5.    Manajemen Keuangan
6.    Manajemen Hubungan Masyarakat

Bidang Kajian Manajemen Pendidikan:


1. Manajemen Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari
dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno. Menurut UU
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu.
Proses pengelolaan kurikulum:
a. Tahap Perencanaan

8
b. Tahap pengorganisasian dan koordinasi
c. Tahap Pelaksanaan
d. Tahap evaluasi dan pengendalian

2. Manajemen Peserta Didik


Manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data peserta didik saja,
melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat digunakan untuk
membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui
proses pendidikan di sekolah.
Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
a. Analisis Kebutuhan Peserta Didik
b. Rekruitmen Peserta Didik
c. Seleksi Peserta Didik
d. Orientasi
e. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)
f. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Kelulusan
3. Manajemen Sarana dan Prasarana
Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana
a. Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
b. Inventarisasi
c. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
d. Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan
4. Manajemen Personalia/Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang penting dalam
Administrasi/Manajemen Pendidikan adalah berkaitan dengan Personil/Sumberdaya
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, baik itu Pendidik seperti guru maupun
tenaga Kependidikan seperti tenaga Administratif.
Proses Manajemen Sumber Daya Manusia:
1. Analisis Jabatan
1) Seleksi Pegawai
2) Orientasi dan Penempatan
3) Pelatihan

9
4) Mutasi
5) Promosi
6) Kompensasi

5. Manajemen Keuangan Pendidikan


Mulyasa mengatakan bahwa manjemen keuangan sekolah merupakan bagian dari
kegiatan pembiayaan pendidikan, yang secara keseluruhan menuntut kemampuan
sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan. Tim dosen administrasi
Pendidikan UPI menyatakan manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-
fungsi keuangan. Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus
dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Fungsi
manajemen pendidikan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana.
Sumber keuangan pada suatu sekolah secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
a. Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, maupun keduanya
diperuntukkan bagi keperluan pendidikan.
b. Orangtua atau peserta didik.
c. Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.
Adapun pengeluarannya meliputi biaya rutin dan biaya pembangunan. Biaya rutin
adalah biaya yang dikeluarkan dari tahun ke tahun seperti gaji pegawai (guru dan non-
guru), biaya operasional, biaya pemeliharaan gedung, fasilitas, dan alat-alat pengajaran
(barang-barang habis pakai). Sedangkan biaya pembangunan misalnya, biaya
pembangunan atau rehabilitasi gedung.
Fungsi manajemen keuangan pada prinsipnya dimulai dari proses sebagai berikut:
1) Perencanaan Anggaran Sekolah
Kepala sekolah diharuskan mampu menyusun Rencana Anggaran dan
Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS). Untuk itu kepala sekolah mengetahui
sumber-sumber dana yang merupakan sumber daya sekolah. Sumber dana tersebut
antara lain meliputi anggaran rutin, Dana Penunjang Pendidikan (DPD), Subsidi
Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (SBPP), Bantuan Operasional dan
Perawatan (BOP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS),(BP3), donatur, badan
usaha, serta sumbangan lain-lain. Untuk sekolah-sekolah swasta sumber dana

10
berasal dari SPP, subsidi pemerintah, donatur, yayasan, dan masyarakat secara
luas.
2) Pelaksanaan Anggaran Belanja Sekolah
Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan ini menganut asas pemisahan
tugas antara fungsi otorisator, ordonator, dan bendaharawan. Otorisator adalah
diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang berkaitan dengan penerimaan
atau pengeluaran anggaran. Sedangkan ordonator yaitu pejabat yang berwenang
melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan
berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang
berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau
surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkan
membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
3) Penyelenggaraan Pembukaan dan Penyampaian Laporan
Pembukuan anggaran, baik penerimaan maupun pengeluaran harus dilakukan
secara tertib, teratur, dan benar. Hal ini dilakukan supaya dapat membuat suatu
laporan keungan dan penggunaannya yang jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
4) Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Sekolah
Pelaksanaan anggaran sekolah harus dikontrol oleh kepala sekolah sebagai
manajer sekolah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyelewengan dalam
penggunaan anggaran sekolah, sehingga bisa mencapai tujuan dan bisa
dipertanggungjawabkan.
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-
undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan.
6. Manajemen Hubungan Masyarakat
Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana
yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan
pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Hubungan antar
sekolah dan masyarakat lebih dibutuhkan dan lebih terasa fungsinya, karena adanya
kecenderungan perubahan dalam pendidikan yang menekankan perkembangan pribadi
dan sosial anak melalui pengalaman-pengalaman anak dibawah bimbingan guru, baik
diluar maupun di dalam sekolah.

11
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:
a. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau
pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan
informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
c. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan
informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat
tertentu.
d. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang
masalah pendidikan.
e. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja
sama.
f. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan
pelaksanaan Pendidikan.
Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara
guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan
agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat
mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
b. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat
tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara
kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah
disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian
pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-
lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan
kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah
setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan
dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
(P3) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Manajemen memiliki empat proses/kerangaka, yaitu : Perencanaan/planning,
Pengorganisasian/organizing, Pengarahan/actuating, dan pengendalian/controlling.
Dari segi operasional atau bidang garapan, maka manajemen pendidikan atau
manajemen sekolah meliputi bidang-bidang : Manajemen Kurikulum, Manajemen
Peserta Didik, Manajemen Sarana dan Prasarana, Manajemen Tenaga Kependidikan,
Manajemen Keuangan, dan Manajemen Hubungan Masyarakat.

B. Saran
Semoga apa yang telah kami sajikan dapat diambil intisarinya yang kemudian
diamalkan juga dan semoga berguna bagi kehidupan kita di masa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

(2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.


Syamsudin. 2012. Manajemen Kurikulum.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009). Hal: 256
Santoso, (2015). Manajemen Keuangan di Lembaga Pendidikan.
Saputra, Uhar. (t.t.). Manajemen SDM Pendidikan.
Adiratna, Nur Alifa. 2015. Manajemen Sarana Prasarana.
Hamdasi, soleh. (t.t). Manajemen Peserta Didik.

14

Anda mungkin juga menyukai