Anda di halaman 1dari 11

Makalah

MANAJEMEN PENDIDIKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhu tugas mata kuliah pengelola pendidikan

Dosen pengampu Mata Kuliah:


Nur Hidayah Hanifah, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Rahmat

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Februari, 2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat jasmani
dan rohani sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Pengertian manajemen
dan administrasi pendidikan”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik sari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan yang
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini sesuai ketentuan yang ada.
Akhir kata ini berharap semoga makalah ini untuk dapat memberikan mamfaat
maupun inspirasi bagi para pembaca.

Malang, 19 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I..........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1

C. Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II.........................................................................................................................................2

PEMBAHASAAN......................................................................................................................2

A. Pengertian Manajemen Pendidikan...............................................................................2

BAB III.......................................................................................................................................6

PENUTUP...................................................................................................................................6

A. Kesimpulan...................................................................................................................6

B. Saran...................................................................................................................................7

Daftar pustaka.............................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan yang dikelola dengan baik, menerapkan fungsi-fungsi manajemen


strategis dan menempatkan pelaksana tugas dan kewajiban dengan mempertimbangka
keilmuan dan keahliannya, akan menciptakan hasil yang memberikan perubahan yang
lebih baik. Sebaliknya, apabila lembaga pendidikan hanya menggunakan pendekatan
pasar dalam menjaring calon siswa atau mahasiswa, sedangkan kualitas pelaksana
pendidikan dan pelayanan tidak ditingkatkan, maka hasilnya adalah menambah ribuan
pengangguran. Karena keberadaan lembaga pendidikan yang menerapkan manajemen
yang buruk akan melahirkan outcomes yang buruk.
Pengembangan lembaga pendidikan memerlukan seni dan ilmu tersendiri, dan
yang paling memungkinkan adalah manajemen pendidikan. Karena pengelolaan
pendidikandidalamnya berhubungan perencanaan, pengoranisasian,penggerakkan dan
pengawasan dan sistem yang terpadu dengan melaksanakan seluruh kegiatan
kependidikan secara lebih efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja ruang lingkup manajemen pendidikan ?


2. Apa saja hakikat manajemen pendidikan ?
3. Apa saja konsep tentang manajemen pendidikan ?

C. Tujuan

1. Mengetahui ruang lingkup manajemen pendidikan


2. Mengetahui hakikat manajemen pendidikan
3. Mengetahui konsepsi tentang manajemen pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan

Kata manaejmen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata ‘manus’ yang
berarti tangan, dan ‘agere’ yang berarti melalukan. Kata-kata ini digabung menjadi
kata kerja ‘managere’ yang artinya menangani. Manager diterjemahkan kedalam
bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management
dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya
management diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan.1
Manajemen pendidikan merupakan ilmu terapan pada bidang pendidikan yang
merupakan rangkaian aktivitas atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama
sejumlah orang untuk mencapai ujuan pendidikan secara terencana dan sistematis
yang diselenggarakan pada lingkungan tertentu, terutama forum pendidikan resmi.
Manajemen pendidikan menjadi sebuah proses atau sistem organisasi dan peningkatan
kemanusiaan dalam kaitannya dengan sistem pendidikan.2
Istilah manajemen sudah populer dalam kehidupan organisasi. Dalam makna
yang sederhana “management” diartikan sebagai pengelolaan. Suatu proses menata
atau mengelola organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan dipahami dengan
manajemen. Kata manaejmen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata ‘manus’
yang berarti tangan, dan ‘agere’ yang berarti melalukan. Kata-kata ini digabung
menjadi kata kerja ‘managere’ yang artinya menangani. Manager diterjemahkan
kedalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda
management dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.
Akhirnya management diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi manajemen
atau pengelolaan.3
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu manage yang memiliki arti
seni mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. Adapun istilah manajemen
disebut dalam kamus besar bahasa Inggris management berarti direksi, pimpinan.
1
Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan Di Era Otonomi Daerah: Konsep, Strategi Dan Implementasi
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm 1.
2
Hadri Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1983), hlm 11
3
Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan Di Era Otonomi Daerah: Konsep, Strategi Dan Implementasi
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm 1
2
Under new management dibawah pimpinan baru, tata pimpinan, pengelolaan. Menurut
para ahli mendefinisi manajemen sebagai berikut:
a. Davis mendefinisikan manajemen sebagai fungsi dari setiap kepemimpinan
eksecutif dimanapun.
b. Millet mendefenisikan manajemen sebagai proses memimpin dan
melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secaraformal sebagai
kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.
c. Mary Parker Follet dalam Handoko mendifinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan dari orang lain, definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.4

B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Ruang lingkup manajemen pendidikan, terutama dilihat dari unsur-unsur yang


mesti ada dalam manajemen pendidikan. Sebagai ilmu, manajemen pendidikan
memiliki teori dan kerangka pikir yang sudah teruji, terutama berhubungan dengan
teori-teori kepemimpinan, teori sumber daya manusia, dan perilaku organisasi
pendidikan. Teori manajemen pendidikan yang ilmiah memfokuskan kajiannya pada
pentingnya keberadaan pemimpin atau manajer dan perannya dalam suatu lembaga
pendidikan yang disebut dengan supervisor. Teori klasik menjelaskan pemanfaatan
dan pengangkatan personal pendidikan, tentang tanggung jawab para pelaku
pendidikan, serta penciptaan iklim lembaga pendidikan yang kondusif bagi lembaga
pendidikan yang sangat bergantung pada sumber daya manusia yang menggerakkan
lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan yang sumber daya manusianya
lemah, meskipun memiliki modal dan fasilitas yang memadai, tidak akan bisa meraih
keberhasilan. Lembaga pendidikan yang memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas membutuhkan pembagian kerja yang proporsional dan penempatan para
pekerja menurut kompetensinya masingmasing. Dengan demikian, setiap pelaku
pendidikan memikul tanggung jawab yang penuh sesuai dengan kecakapannya dan
mengikuti sistem kerja yang profesional untuk tujuan pendidikan. Lembaga
pendidikan dengan sistem kerja yang profesional di samping menempatkan pelaku

4
Andi Rasyid Pananrangi,Dasar Dasar Manajemen Pendidikan, Celebes Media Perkasa, 2017, hlm 1
3
pendidikan yang sesuai dengan spesialisasinya, juga mengatur sistem gaji yang
memiliki perbedaan yang adil, yaitu seimbang dengan beban kerja yang ditanggung
oleh para pelaku pendidikan. Pembedaan besar gaji yang profesional diberlakukan
secara sistematis dan formal, sehingga para pelaku pendidikan akan meningkatkan
prestasi kerjanya, terutama berhubungan dengan pengayaan ilmu pengetahuan dan
pendalaman analisis ilmiah terhadap bidang studi yang diajarkan. Manajemen
pendidikan juga mengkaji efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kinerja lembaga
pendidikan dengan mempertimbangkan tujuantujuan pendidikan, kegiatan pendidikan
yang logis, jumlah sumber daya manusia atau staf yang memadai, disiplin kerja, upah
yang proporsional, bonus yang prestatif, standarisasi pekerjaan yang sistematis,
pertanggungjawaban yang objektif, penerapan balas jasa atau insentif yang
motivasional, dan pengembangan lembaga pendidikan yang terukur.5

C. Hakikat Manajemen Pendidikan


Manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah usaha-usaha yang berhubungan
aktivitas pendidikan yang di dalamnya terjadi proses memengaruhi, memotivasi
kreativitas anak didik dengan menggunakan alat-alat pendidikan, metode, media,
sarana dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan pendidikan. Salah satunya
berkaitan langsung dengan para pendidik, yaitu orang-orang yang berprofesi sebagai
penyampai materi pendidikan kepada anak didik. Para pendidik yang bertugas
membina dan melatih serta mengarahkan minat serta bakat anak didik dalam tugasnya
berusaha mewujudkan tiga kecakapan anak didik, yaitu:
1. Kecakapan rasio anak didik dalam arti pengembangan pola pikir anak didik.
2. Kecakapan emosional anak didik dalam arti pengembangan mentalitas anak didik
dan kedewasaan menghadapi berbagai permasalahan dan upaya pemecahanan masalah
yang dihadapi.
3. Kecakapan spiritual anak didik dalam arti pengembangan aspek-aspek ritualitas
dalam hubungannya sebagai hamba kepada Allah sebagai Pencipta.
Kecakapan berterima kasih secara imanen dan trasnseden. Nur Uhbiyati (2005),
dengan tiga kecakapan yang terusmenerus dibina dan dikembangkan, sudah
sepantasnya apabila para pendidik adalah orang-orang profesional yang kualifikasinya
telah teruji secara intelektual dan secara moral. Hal ini karena para pendidik akan

5
Andi Rasyid Pananrangi,Dasar Dasar Manajemen Pendidikan, Celebes Media Perkasa, 2017, hlm 18-20
4
menjadi kontrol sosial bagi semua didik dan masyarakat pada umumnya. Para
pendidik sebaiknya orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau
bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar menjadi
kedewasaan, mapu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, khalifah di muka
bumi, sebagai makhluk sosial dan makhluk individu yang berdiri sendiri. Dalam
pengertian manajemen sebgai pengelolaan dan pembinaan terhadapa kelembagaan
pendidikan tersirat pula mengenai tugas-tugas para pendidik, yaitu:
1. Pengelolaan dalam arti pembimbingan;
2. Pengelolaan dalam arti menciptakan situasi untuk pendidikan yang bertujuan;
3. Pengelolaan dalam arti pengembangan kecerdasan pribadi para pendidik dan proses
transmisi ilmu pengetahuan;
4. Pengelolaan dalam arti peningkatan dan memajukan lembaga pendidikan melalui
kerja sama semua civitas akademik;
5. Pengelolaan dalam arti pengembangan dan pemahaman mendasar terhadap bakat
dan minat anak didik dalam ilmu pengetahuan.
6. Pengelolaan dalam arti penyaluran dan pengembangan profesionalitas anak didik
dalam kehidupan di masyarakat.
Dengan demikian, Hadari Nawawi (1979) dalam proses pendidikan diperlukan
dukungan managerial skill, seperti berkaitan dengan administrasi sekolah, misalnya
pengelolaan waktu penerimaan calon siswa, surat-surat perkantoran, pengarsipan, dan
sebagainya. Oleh karena itu, manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai rangkaian
kegiatan yang menunjang tercapainya mekanisme dan tujuan pendidikan, yang di
dalamnya terdapat subsistem yang saling berhubungan sekelompok orang yang saling
bekerja sama secara profesional. Manajemen pendidikan berbeda dengan pendidikan.
Tidak semua kegiatan pencapaian tujuan pendidikan adalah manajemen pendidikan.
Kata manajemen apabila digabungkan dengan pendidikan, menjadi manajemen
pendidikan maka manajemen yang dimaksudkan adalah seluruh pengelolaan unsur-
unsur pendidikan sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan dengan cara-cara yang
efektif dan efisien.6

1.

6
Andi Rasyid Pananrangi,Dasar Dasar Manajemen Pendidikan, Celebes Media Perkasa, 2017, hlm 10-12
5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

6
Manajemen pendidikan adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha
kerjasama dua orang atau lebih dan atau usaha bersama untuk mendayagunakan semua
sumber secara efektif, efesien dan rasional untuk menunjang tercapainya tujan pendidikan
Konsep dasar manajemen yang merupakan ilmu sebagai suatu bidang pengetahuan
yang mengatur suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang dilandasi dengan keahlian
khusus. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisaisan,pengerakkan,dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif. Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan Pendidikan
Nasional.Sistem Pendidikan Nasional merupakan pedoman Bagi manajer Pendidikan untuk
berperilaku baik secara individu maupun kelompok

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalh di atas.

7
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai