Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ Konsep Dasar Manajemen Pendidikan “

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Manajemen
Sekolah

Dosen Pengampu :

Muh. Turmuzi, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Anggota Kelompok :

 Dewi Sartika (E1R020036)


 Fitria Ramdani (E1R020045)
 Harmira Apriani (E1R020047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
makalah “Konsep Dasar Manajemen Pendidikan” dapat terselesaikan. Makalah ini ditulis
dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Administrasi dan Manajemen Sekolah”.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang kami
alami. Namun, berkat dukungan dan dorongan dari orang terdekat, kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan baik. Akhir
kata, kami berharap semoga makalah tentang “Konsep Dasar Manajemen Pendidikan“ ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 15 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan......................................................................... 3


B. Pengertian Manajemen Pendidikan Menurut Para Ahli.......................................... 4
C. Komponen-Komponen Dalam Manajemen Pendidikan ......................................... 5
D. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan .................................................................. 5
E. Fungsi Manajemen Pendidikan ............................................................................... 6
F. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan ................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen sebagai ilmu yang dibutuhkan oleh manusia sebagai tatanan di dalam
kehidupan baik secara individu maupun kelompok. Manajemen sebagai kolektivitas orang-
orang yang melakukan aktivitas manajemen yang merupakan ilmu perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.

Konsep dasar manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia,


mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa
terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung, baik di sadari
ataupun tidak disadari. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

Oleh karna itu, penulis mengkaji makalah tentang “Konsep Dasar Manajemen
Pendidikan” dengan tujuan agar dapat memberikan pemahaman tentang konsep dasar
manajemen pendidikan secara spesifiknya.

B. Rumusan masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

1. Apa pengertian manajemen pendidikan?

2. Apa pengertian manajemen pendidikan menurut para ahli?

3. Apa saja komponen-komponen dalam manajemen pendidikan?

4. Apa saja prinsip-prinsip manajemen pendidikan?

5. Apa saja fungsi manajemen pendidikan?

6. Bagaimana konsep dasar manajemen pendidikan?

1
C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar
manajemen pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen pendidikan

Manajemen berasal dari kata “manus” yang berarti “tangan”, berarti menangani
sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti yang diinginkan dengan
mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada. Menurut Donnely Gibson dan Ivancevich
(1971 :4), Manajemen sebagai suatu proses dimana suatu individu dan kelompok
dikoordiinasikan untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan pendidikan berasal dari kata
Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan, untuk dituntut agar tumbuh
dan berkembang. Dan dalam bahasa arab dikenal dengan istilah “tarbiyah”, berasal dari kata
“raba-yarbu” yang berarti mengembang, tumbuh. Menurut Ivan Illich, Pendidikan adalah
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dapat
disimpulkan secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan
praktik yang terkait dengan organisasi pendidikan. Sehingga diharapkan melalui kegiatan
manajemen pendidikan tersebut, tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.

Manajemen Pendidikan dalam kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa


istilah manajemen berasal dari “administratie” yang berarti tata-usaha. Dalam pengertian
manajemen tersebut, administrasi menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis di kantor.
Pengertian inilah yang menyebabkan timbulnya contoh-contoh keluhan kelambatan
manajemen yang sudah disinggung, karena manajemen dibatasi lingkupnya sebagai pekerjaan
tulis-menulis.

Pengertian lain dari “manajemen” berasal dari bahasa Inggris “administration”


sebagai “the management of executive affairs”. Dengan batasan pengertian seperti ini maka
manajemen disinonimkan dengan “management” suatu pengertian dalam lingkup yang lebih
luas (Encyclopedia Americana, 1978, p. 171). Dalam pengertian Manajemen Pendidikan ini,
manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi
pengaturan dalam arti luas.

3
B. Pengertian manajemen pendidikan menurut para ahli

Pada waktu ini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjuk pekerjaan pelayanan
kegiatan adalah manajemen, pengelolaan, pengaturan dan sebagainya, yang didefinisikan
oleh berbagai ahli secara bermacam-macam. Beberapa pengertian Manajemen Pendidikan
yang kiranya ada manfaatnya disadur maknanya atau hanya dikutip dari sumbernya sebagai
berikut:

a. Menurut Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat pada
semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara
besar- besaran atau secara kecil-kecilan.
b. Menurut The Liang Gie, manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam
setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

Selanjutnya untuk memperoleh wawasan yang lebih luas, di sini dikutipkan lagi beberapa
pendapat mengenai pengertian manajemen dari sumber-sumber lain sebagai berikut :

1. Menurut Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara
dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang ditentukan sebelumnya.
2. Menurut Pariata Westra, manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan
penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan tertentu.
3. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah
Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-
sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.

Dari pengertian Manajemen Pendidikan yang terakhir tersebut maka secara eksplisit
disebutkan bahwa manajemen sebagaimana yang digunakan secara resmi oleh Departemen
Pendidikan Nasional seperti dimuat dalam kurikulum 1975 dan kurikulum kelanjutannya,
diarahkan kepada tujuan pendidikan. Lebih luas lagi, apabila ditinjau dari definisi-definisi
yang lain, pengertian manajemen tersebut masih dapat diartikan untuk semua jenis kegiatan,
yang dapat diambil suatu kesimpulan definisi yaitu: Manajemen adalah rangkaian segala

4
kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan.

C. Komponen-Komponen Dalam Manajemen Pendidikan

Komponen dan sub komponen Manajemen Pendidikan

Secara umum manajemen pendidikan dijabarkan melalui beberapa komponen berupa


perencanaan pendidikan, pengorganisasian pendidikan, kepemimpinan pendidikan,
penggiatan atau pelaksanaan pendidikan, pengendalian atau pengawasan pendidikan.

Redja Mudyahardjo dalam Filsafat Ilmu Pendidikan mengemukakan manajemen pendidikan


mencakup sub-sub komponen: (1) perencanaan; (2) sistem pendidikan menurut tahap-tahap
perkembangan (jenjang pendidikan) dan aspek-aspek pengembangan (jenis pendidikan); (3)
organisasi; (4) administrasi; (5) keuangan; (6) pemasokan tenaga pendidikan; (7) sistem
evaluasi; dan (8) penelitian.

D. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan

Untuk menjamin keberhasilan sebuah usaha maka manajemen haruslah dilaksanakan


berdasarkan prinsip-prinsip manajemen. Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar-dasar dan
nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.

Menurut Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai


berikut :

1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.


2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat
dan kemampuannya
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
5. Relativitas nilai-nilai

Prinsip-prinsip diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus
memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai.

5
Penerapan Prinsip Manajemen pada Pendidikan

Ada 3 faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu:

1. Kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan


educational production function atau input-input analisis yang tidak konsisten.
2. Penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik.
3. Peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan
sangat minim.

Berdasarkan penyebab tersebut dan dengan adanya era otonomi daerah yang sedang
berjalan maka kebijakan strategis yang diambil Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mengembangkan SDM adalah :

a. Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MBS) dimana sekolah diberikan


kewenangan untuk merencanakan sendiri upaya peningkatan mutu secara keseluruhan.
b. Pendidikan yang berbasiskan pada partisipasi komunitas (community based education)
c. Dengan menggunakan paradigma belajar yang akan menjadikan pelajar-pelajar menjadi
manusia yang diberdayakan.

E. Fungsi Manajemen Pendidikan

Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya.


Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu
fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
(directing) dan fungsi pengendalian (controlling).

Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi
manajemen sekolah:

a. Perencanaan (Planning)

Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan,


dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak
akan dapat berjalan.

6
Perencanaan mempunyai arti penting dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan
dalam usaha pencapaian tujuan. Oleh karena itu fungsi perencanaan merupakan fungsi yang
pertama dan utama yang perlu sekali diperhatikan dan dikerjakan secara seksama karena
kesalahan menyusun rencana akan berakibat beruntun pada fungsi atau langkah-langkah
berikutnya.

Proses perencanaan sekolah harus dilaksanakan secara kalaboratif, artinya


mengikutsertakan semua personil sekolah dalam penyusunannya sehingga menimbulkan
perasaan ikut memiliki (Sense of Belonging) yang dapat memberikan dorongan kepada guru
dan personil lainnya agar rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Perencanaan pendidikan berdasarkan jangka waktunya dapat dibedakan atas


perencanaan jangka pendek (1-2 tahun), jangkauan menengah (3-7 tahun), dan jangka
panjang (8-25 tahun).

Berikut ditampilkan galeri definisi perencanaan dari ahli yang dikutip dari berbagai sumber
sebagai berikut:

1. Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang


diinginkan (Allen dalam Mutohar, 2013:42).
2. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang tentang
hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan (Siagian, 2003:88).
3. Perencanaan adalah proses kegiatan rasional dan sistemik dalam menetapkan keputusan,
kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka
usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Mulyono, 2008:25).
4. Perencanaan adalah suatu rangkaian tindakan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan
perencanaan disusun berbagai visi, misi, strategi, tujuan dan sasaran organisasi (Johnson,
1983:134)

b. Pengorganisasian (Organizing)

Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

7
Pengorganisasian di sekolah dapat difenisikan sebagai keseluruhan proses pengaturan
kekuasaan, wewenang pekerjaan, tanggung jawab dari personil sekolah yang mempunyai tata
hubungan satu sama lain, sehingga setiap guru/personil sekolah mengetahui kedudukannya,
tanggungjawabnya, tugas, wewenang dan cara berhubungan satu sama lain sehingga dapat
menjamin tercapainya tujuan sekolah.

Pengorganisasian merupakan langkah pertama ke arah pelaksanaan rencana yang


telah disusun sebelumnya yang berkaitan dengan untuk menggerakkan organisasi sebagai
satu kesatuan yang utuh. Bergeraknya organisasi tergantung kepada pengorganisasian seluruh
komponen dalam organisasi untuk bergerak ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Berikut ditampilkan beberapa definisi pengorganisasian dari berbagai sumber literatur:

1. Pengorganisasian sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan


dikerjakan, menetapkan dan melimpahkanwewenang dan tanggung jawab dengan
maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai
tujuan (Allen dalam Mutohar, 2013:46).
2. Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,
tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang
dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan (Siagian, 2003:95).

c. Pengarahan (directing)

Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Pengarahan menurut Nurhadi (1983) adalah usaha memberikan bimbingan dan


pengarahan yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk memelihara,
menjaga dan memajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat baik struktural maupun
fungsional, agar setiap kegiatan yang dilakukan nantinya tidak terlepas dari usaha pencapaian
tujuan pendidikan.

Aktivitas manajerial yang tak kalah pentingnya adalah pengarahan (directing).


Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah
ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.

8
Berikut ini beberapa definisi pengarahan yang disarikan dari berbagai sumber sebagai
berikut:

1. Pengarahan adalah usaha memberi bimbingan, saran, perintahperintah atau instruksi


kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan
semula (Stoner dalam Amtu, 2011:55).
2. Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekerjasama dan
bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan
dan usaha-usaha pengorganisasian (Hasibuan, 2014:183).

d. Pengawasan (controlling)

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.

Menurut Nurhadi (1983) pengawasan adalah kegiatan mengukur tingkat efektivitas


kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan dan tingkat efisiensi penggunaan komponen
pendidikan lain dalan usaha mencapai tujuan pendidikan. Untuk mengukur tingkat efektivitas
dan efisiensi, perlu dilakukan evaluasi untuk mengukur sampai dimana pelaksanaan
pendidikan yang dilakukan mencapai tujuan yang telah direncanakan serta memiliki kekuatan
dan kelemahan program yang dijalankan.

Pengawasan merupakan kontrol terhadap kerja organisasi baik menyangkut tugas


perorangan maupun institusi. Kegiatan pengawasan adalah mengawasi aktivitas-aktivitas agar
sesuai dengan rencana, memastikan anggota melaksanakan tugas, menjamin bahwa hasil
dapat dicapai sesuai dengan rencana. Melalui pengawasan diharapkan penyimpangan dalam
berbagai hal dapat dihindari sehingga tujuan dapat dicapai yaitu apa yang direncanakan
dijalankan dengan benar.

Beberapa definisi pengawasan ditampilkan sebagai berikut:

1. Pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk


menjamin agar semua pekerjaan yang sedangkan dilakukan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 2003:112).

9
2. Pengawasan adalah memastikan apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki
yang meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat,
instruksiinstruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan (Sutisna,
1989:240).
3. Pengawasan adalah fungsi sistem yang melakukan penyesuaian terhadap rencana,
mengusahakan agar penyimpanganpenyimpangan tujuan sistem hanya dalam batas-batas
yang dapat ditoleransi (Johnson dalam Sagala, 2007:65).

F. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan

a. Manajemen sebagai Ilmu

Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi suatu
rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan lain dalam
penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam upaya mencapai tujuannya
berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.

b. Manajemen sebagai Seni

Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh


keterampilan-keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.

c. Manajemen sebagai Proses

Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan serangkaian


kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Manajemen sebagai proses
lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan, atau
serangkain aktivitas dalam rangka mencapai tujuan.

d. Manajemen sebagai Profesi

Manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan yang dilakukan sekelompok


orang dengan menggunakan keahlian-keahlian tertentu. Keahliankeahlian tersebut diperoleh
karena telah memenuhi syarat atau standar tertentu dan diakui oleh masyarakat. Dengan
keahlian tersebut seseorang dapat memperoleh suatu status.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep dasar manajemen yang merupakan ilmu sebagai suatu bidang pengetahuan
yang mengatur suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang dilandasi dengan keahlian
khusus. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisaisan, pengerakkan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif. Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional.
Sistem Pendidikan Nasional merupakan pedoman bagi manajer Pendidikan untuk
berperilaku baik secara individu maupun kelompok.

B. Saran.

Manajemen pendidikan adalah ilmu yang diterapkan ke semua aspek sebagai tatanan
didalam kehidupan, ini perlu diterapakan bukan hanya pada organisasi saja, melainkan
individu juga harus mempunyai manajemen agar kehidupanya terarah dan teratur serta
mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Amka. (2021). Buku Ajar Manajemen dan Administrasi Sekolah. Sidoarjo: Nizamia Learning

Center.

Suryosubroto, B. (2004). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suryosubroto, B. (2010). Manajemen Pendidikan di Sekolah Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Mustari, Mohamad. (2013). Manajemen Pendidikan. Bandung: Arsad Press.

12

Anda mungkin juga menyukai