Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Etika Profesi
Pendidikan dengan judul ETIKA PROFESI ADMINISTRASI KEPENDIDIKAN
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Etika Profesi Pendidikan, Bu Berda Asmara, S.Pd., M.Pd yang telah
memberikan tugas pada kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
rekan kerja sekelompok yang telah bekerja sama untuk merampungkan makalah
ini.
Kami berharap makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk atau pedoman bagi pembaca, yang dapat memberikan ilmu terutama
dalam menentukan pendekatan guru dalam mengajar untuk menghadapi era
revolusi industri 4.0 . Penyusun menyadari jika makalah ini jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mangharapkan segala kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Makalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan 3
B. Fungsi Administrasi Pendidikan 5
C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan 7
D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan ?
2. Apa fungsi administrasi pendidikan?
3. Apa lingkup bidang garapan administrasi pendidikan?
4. Bagaimana peran guru dalam administrasi pendidikan?
1
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah yang akan dibahas adalah:
1. Untuk mengetahui definisi administrasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui fungsi administrasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui lingkup bidang garapan administrasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui peran guru dalam administrasi pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Administrasi pendidikan juga dilihat dari segi kepemimpinan.
5. Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan
keputusan.
6. Administrasi pendidikan juga dilihat dari segi komunikasi.
7. Admnistrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu
kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat
dan sebagainya.
Ada beberapa pendapat tokoh mengenai definisi administrasi pendidikan ,
yaitu:
Sutisna (1993:19) mengemukakan bahwa administrasi pendidikan dapat
kiranya dilukiskan sebagai “mengkoordinasikan upaya orang-orang ke arah
tercapainya tujuan-tujuan organisasi dengan efektif dan efesien”. Rumusan ini
menyoroti aspek-aspek penting dari organisasi. Dalam hal ini administrasi
dilukiskan memiliki arti yang lebih luas dari apa yang biasa orang kerjakan sehari-
hari atau “pekerjaan klerk”. Administrasi yang dimaksud menyangkut peranan
dan fungsi pimpinan yang meliputi berbagai kegiatan, yang semuanya diarahkan
untuk tercapainya tujuan organisasi.
Engkoswara (1987:25) memandang Administrasi Pendidikan sebagai suatu
ilmu. Dalam hal ini dapat diartikan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
menata sumber daya pendidikan (manusia, sumber belajar, dan fasilitas) untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal, dan produktif, serta bagaimana
menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam pencapaian
tujuan pendidikan yang disepakati bersama. Ditegaskan di sini bahwa pendidikan
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kemandirian manusia.
Keberhasilan dan kegagalan pendidikan banyak dipengaruhi oleh Administrasi
atau Manajemen Pendidikan, yang dalam hal ini berarti mengelola, mengatur, atau
menata pendidikan.
Nasution (1994: 245) mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai
“proses keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan
memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun
spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan”.
4
Paling menarik adalah teori yang dahulu dikemukakan oleh Bernard
(1938), Simon (1945), dan Griffiths (1959) bahwa administrasi adalah suatu
pergeseran dari doing to deeding. Teori tersebut menunjukkan suatu proses
pergeseran yang juga melibatkan sumberdaya manusia bekerjasama dengan
sumberdaya lain yang melahirkan berbagai keputusan. Dalam hal ini
dikemukakan bahwa cakupan prinsip administrasi adalah:
1. Memprioritaskan tujuan di atas pertimbangan pribadi dan mekanisme
organisasi (priority of objectives over machinery and personal
considerations).
2. Adanya koordinasi wewenang dan tanggung jawab
3. Adanya penyesuaian tanggung jawab terhadap karakter pribadi (adaptation
of responsibility to the character of the personal)
4. Pengakuan terhadap faktor-faktor psikologis manusia, dan
5. Relativitas nilai-nilai (relativity of values)
B. Fungsi Administrasi Pendidikan
Fungsi umum administrasi yang oleh Henri Fayol dikatakan berlaku bagi
setiap organisasi. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian
tujuan melalui serangkaian usaha tersebut. Oleh karena itu fungsi administrasi
pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerjasama untuk mencapai
tujuan pendidikan itu.
Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan menengah Agar kegiatan
dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan proses
yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi,
pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti
telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan
diuraikan proses tersebut lebih rinci. Adapun proses administrasi pendidikan itu
meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Perencanaan
5
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian
pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai
tujuan organisasi.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai
keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan
personal sekolah lainya) serta mengalokasikan prasarana dan saran untuk
menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah.
Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme
kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.
3. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa
yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
4. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk
menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar
kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam
usaha mencapai tujuan sekolah.
5. Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta
mengelola anggaran pendapatan. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan
biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu,
penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
6. Penilaian
Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah pada umumnya atau anggota
organisasi seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus
melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan
tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang
dilaksanakan.
6
C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan pada pokoknya adalah semua bentuk usaha
bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang, mengadakan, dan
memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu). Tujuan
pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.
Untuk memahami apa yang telah diuraikan secara lebih baik, secara
ringkas perlu ditegaskan hal-hal berikut :
1. Administrasi pendidikan merupakan bentuk kerja sama personal
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Administrasi pendidikan merupakan suatu proses yang merupakan daur
(siklus) penyelenggaraan pendidikan, dimulai dari perencanaan, diikuti
oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan
penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya.
3. Administrasi pendidikan merupakan usaha untuk memalukan manajemen
sistem pendidikan
4. Administrasi pendidikan merupakan kegiatan memimpin, mengambil
keputusan, serta komunikasi dalam organisasi sekolah sebagai usaha
sekolah untuk mencapai tujuannya.
Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup / bidang garapan yang
sangat luas. Secara lebih rinci ruang lingkup administrasi pendidikan dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah hal ini meliputi :
1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2) Anggaran belanja keuangan sekolah
3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
4) Masalah perbekalan dan perlengkapan
5) Keuangan dan pembukuannya
b. Administrasi personel guru dan pegawai sekolah hal ini meliputi :
1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2) Organisasi personel guru-guru
3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
7
4) Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
c. Administrasi peserta didik hal ini meliputi :
1) Organisasi dan perkumpulan peserta didik
2) Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
3) Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik
4) Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)
d. Supervisi pengajaran, hal ini meliputi :
1) Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai
tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2) Usaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode baru
dalam mengajar dan belajar yang lebih baik.
3) Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum, hal ini meliputi :
1) Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam
kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar
dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
2) Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi,
sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan
pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan masyarakat dan
lingkungan sekolah.
3) Kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus diikuti dan dituruti
begitu saja dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan
sedikitpun. Kurikulum merupakan pedoman bagi para guru dalam
menjalankan tugasnya.
f. Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah, hal ini meliputi :
1) Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan.
Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung
sekolah.
2) Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang,
asrama, lapangan olahraga,dan sebagainya.
8
3) Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lain yang
efektif dan produktif, serta pemeliharaannya secara kontiniu.
4) Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan
Dari penjelasan di atas maka ruang lingkup administrasi sekolah dapat
dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu :
1) Manajemen administratif, meliputi proses manajemen yang pada
dasarnya terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan. Ruang lingkup manajemen seperti ini juga sering disebut
sebagai proses manajemen atau fungsi manajemen.
2) Manajemen operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi
yang diantaranya terdiri dari administrasi kesiswaan, administrasi
pengajaran, administrasi personil, administrasi persuratan dan kearsipan,
administrasi keuangan, administrasi perlengkapan, administrasi
hubungan masyarakat serta administrasi perpustakaan.
9
1. Guru sebagai Perancang
Menjadi seorang administrator, berarti tugas guru ialah merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, mengawasi dan mengevaluasi
program kegiatan dalam jangka pendek, menengah atau pun jangka
panjang yang menjadi perioritas tujuan sekolah.
2. Guru Sebagai Penggerak
Guru juga dikatakan sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang
mendorong dan menggerakkan sistem organisasi sekolah. Untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, seorang guru harus memiliki
kemampuan intelektual dan kepribadian yang kuat.
3. Guru sebagai Evaluator
Guru juga dikatakan sebagai evaluator, yaitu melakukan
evaluasi/penilaian terhadap aktivitas yang telah dikerjakan dalam sistem
sekolah. Peran ini penting, karena guru sebagai pelaku utamanya dalam
menentukan pilihan-pilihan serta kebijakan yang relevan
4. Guru sebagai Motivator
Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan penentu
keberhasilan. Seorang guru memerankan diri sebagai motivator
murid-muridnya, teman sejawatnya, serta lingkungannya. Kata
motivasi berasal dari kata motif, yang artinya daya penggerak yang ada
di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi tercapainya suatu tujuan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai
sudut pandang, seperti kerjasama, proses kerja sama, sistem dan
mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan
keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
2. Fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui
serangkaian usaha tersebut.
3. Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup / bidang garapan yang
sangat luas, yaitu Administrasi tata laksana sekolah, Administrasi
personel guru dan pegawai sekolah, Administrasi peserta didik,
Supervisi pengajaran, Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum, Pendirian
dan perencanaan bangunan sekolah.
4. Ada beberapa peranan guru, yaitu guru sebagai perancang guru sebagai
penggerak guru sebagai evaluator guru sebagai motivator.
B. Saran
Adapun saran yang akan kami tulis mengenai hal-hal yang dibahas
dalam makalah ini, yakni bahwa sudah jelas administrasi pendidikan
sangatlah penting dan menunjang sekali terutama bagi para pengajar yaitu
guru, dan kita sebagai mahasiswa yang identiknya menjurus pada keguruan,
harus benar-benar memahami bagaimana administrasi pendidikan tersebut.
Agar nantinya terlahir guru-guru yang profesional atau seorang pemimpin
yang benar-benar pemimpin sejati.
11
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sopan. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, Suharsimi. 1988. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. Jakarta: Ditjen Dikti.
Sondang P, Siagian. 1985. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
12