Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH "PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN "

Mata Kuliah : Administrasi PAK

Dosen Pengampu : Tiavone Theressa Andiny, S. Pd. K., M. Si

Di susun oleh :

Eri

NIM : 1802111590

Kelas : B/V

Jurusan : PAK

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN)

PALANGKA RAYA

2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mengelola administrasi di dunia pendidikan, dibutuhkan kematangan dalam mengatur


pola administrasi, dan sesuai dengan pola yang lebih baik serta sesuai dengan aturan yang
berlaku. Administrasi pendidikan menurut Sondang P. Siagian adalah keseluruhan proses
pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya
dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Administrasi mengandung beberapa pokok pengertian yaitu administrasi sebagai proses kerja
sama, aktivitas kerja sama dilakukan dua orang atau lebih. Merupakan wadah kerja sama yang
berupa lembaga atau organisasi. Dan mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Sedangkan pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan SDM yang
akan menopang gerak pembangunan. Pendidikan sebagai investasi yang akan menghasilkan
manusia-manusia yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
pembangunan suatu bangsa. Maka dari itu dibutuhkan untuk mengatur agar dapat terstruktur
dengan baik. Dalam pandangan nilai, pendidikan mempunyai peran central sebagai pendorong
individu dan warga masyarakat untuk meraih progresivitas pada semua lini kehidupan. Di
samping itu, pendidikan dapat menjadi determinan penting bagi proses transformasi personal
maupun sosial.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa arti dari administrasi dalam profesi guru?

2) Apa saja ruang lingkup dalam administrasi pendidikan?

3) Apa fungsi administrasi pendidikan dalam profesi guru?

4) Apa tujuan adanya administrasi pendidikan?

5) Apa peran guru dalam pelaksanaan administrasi pendidikan?


1.3 Tujuan

1) Mengetahui makna dari administrasi dalam profesi guru.

2) Mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan.

3) Mengetahui fungsi administrasi pendidikan dalam profesi guru.

4) Mengetahui tujuan administrasi pendidikan dalam profesi guru.

5) Mengetahui peran guru dalam pelaksanaan administrasi pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Pendidikan dalam Profesi Guru

Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan ministrare yang menurut Gei (1992) artinya
melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benar tercapai.
Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama
mencapai tujuan tertentu. Secara umum, administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses
dengan sumber-sumber manusia yang cocok dibuat tersedia dan efektif bagi pencapaian
maksud-maksud organisasi secara efisien.

Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok yaitu:

1. Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia.

2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis.

3. Proses ini dilkukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam satu
organisasi.

4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.

Administrasi pendidikan seringkali disalah artikan sebagai semata-mata ketatausahaan


pendidikan. Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian administrasi
pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Mendefinisikan administrasi pendidikan tidak
begitu mudah, karena ia menyangkut pengertian yang luas. Culbertson (1982), mengatakan
bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya
admnistrasi pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah
yang mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan. Angka ini ia perkirakan dari
berbagai fenomena yang ada kaitannya dengan administrasi pendidikan, seperti masyarakat,
sekolah guru, murid, orang tua, dan variabel yang berhubungan dengan itu.

Pengertian tentang administrasi pendidikan akan lebih mudah dipahami kalau kita mencoba
melukiskan administrasi pendidikan dari berbagai sudut pandang, dan mencoba memahaminya
dari sudut pandang itu.

Menurut Sutjipto & Raflis (1994) administrasi pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek:

a. Bila dilihat dari segi aspek kerja sama maka administrasi pendidikan dapat diartikan
kerjasama diantara orang-orang/personil sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien. Pelaksanaan kegiatan pokok pendidikan tidaklah mungkin dilakukan seorang
diri oleh guru tetapi perlu ada penataan oleh personil sekolah lainnya.

b. Administrasi pendidikan adalah proses pencapaian tujuan pendidikan yang dimulai dari
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan evaluasi dalam
pencapaian tujuan pendidikan.

Menurut Depdikbud administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan kegiatan


bersama dalam bidang pendidikan, yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembimbingan, dengan menggunakan fasilitas
yang tersedia, baik personil, materil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan yang
efektif dan efisien.
Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai
dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang
dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran dikelas satu sekolah menengah
pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan
pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu
kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian
itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain,
dengan segala aspek kerumitannya.

Pada tingkat sekolah, sebagai salah satu bentuk kerja sama dengan pendidikan misalnya,
terdapat tujuan sekolah. Untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah itu diperlukan kerja
sama diantara semua personel sekolah (guru, murid, kepala sekolah, staf tata usaha), dan orang
diluar sekolah yang ada kaitannya dengan sekolah (orang tua, kepala kantor departemen P dan
K, dokter puskesmas, dan lain-lain). Kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah harus dibina
sehingga semua yang terlibat dalam urusan sekolah tersebut memberikan sumbangannya
secara maksimal. Kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan berbagai aspeknya ini
dapat dipandang sebagai administrasi pendidikan.

Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan.


Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan
penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana
mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya.
Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas kepada orang yang terlibat
dalam kerja sama pendidikan tadi.Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak dapat
diselesaikan oleh satu orang saja,maka tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan masing-masing
anggota organisasi.

Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi itu tidak
dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi menuruti aturan sehingga
menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan atau disepakati. Tiap-tiap
orang harus mengetahui tugas masing-masing sehingga tumpang tindih yang tidak perlu dapat
dihindarkan. Di samping itu,dalam menjalankan tugas pendidikan, pengaturan waktu
merupakan hal penting. Ada kegiatan yang harus didahulukan, ada yang harus dilakukan
kemudian dan ada pula yang harus dikerjakan secara berbarengan.

2.2 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas,
tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan guru-guru pada
umumnya adalah sebagai berikut :

a. Bidang Tata Usaha Sekolah, ini meliputi:

 Organisasi dan stuktur pegawai tata usaha.


 Anggaran belanja keuangan sekolah.
 Masalah kepegawaian dan personalia sekolah.
 Keuangan dan pembukuannya.
 Korespondensi/surat menyurat.
- Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, raport
dan sebagainya.

b. Bidang Personalia Murid yang meliputi, antara lain:

 Organisasi murid
 Masalah kesehatan murid
 Masalah kesejahteraan murid
 Evaluasi kemajuan murid
 Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
c. Bidang Personalia Guru, meliputi antara lain:

 Pengangkatan dan penempatan tenaga guru


 Organisasi personel guru
 Masalah kepegawaian
 Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
 Refresing dan up-grading guru-guru.
d. Bidang Pengawasan (Supervisi), yang meliputi antara lain:

 Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam


menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
 Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,murid dan
pegwai tata usahasekolah.
 Mengusahakan dam membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan
dan pengajaran.
 Usaha mepertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
e. Bidang Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum

 Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan,dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan
pengajaran.
 Melaksanakan organisasi kurikulum serta metode metodenya disesuaikan.

Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan ialah :

1) Administrasi Kurikulum. Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah meta pelajaran yang
diajarkan, waktu tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas,
penjadwalan, buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan dan
kalender pendidikan.

2) Administrasi Ketenagaan Pendidikan (Kepegawaian). Meliputi, kumpulan surat lamaran dan


penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan,
daftar umum kepegawaian.
3) Administrasi Kesiswaan. Meliputi, Organisasi dan perkumpulan murid. Masalah kesehatan
dan kesejahteraan murid. Penilaian dan pengukuran kemajuan murid. Bimbingan dan
penyuluhan bagi murid.

4) Admnistrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan. Meliputi, buku perencanaan pengadaan


barang, buku pembagian dan penggunaan barang, buku perbaikan barang, dan lain-lain.

5) Administrasi Keuangan/Pembiayaan Pendidikan, meliputi keuangan pendaftaran siswa batu,


uang gedung, uang seragam, uang pealatan sekolah, SPP. Dan lain-lain.

6) Administrasi Perkantoran, meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu, buku-buku pentung
terkait penyelenggaraan pendidikan.

7) Administrasi Unit-unit Penunjang Pendidikan, meliputi bimbingan konseling, UKS, pramuka,


olahraga, kesenian.

8) Administrasi Layanan Khusus Pendidikan, meliputi konsumsi, layanan antar jemput,


bimbingan khusus di rumah.

9) Administrasi Tata Lingkungan dan Keamanan Sekolah, meliputi perencanaan tata tertib dan
pertamanan di sekolah, jadwal penjaga, jadwal kebersihan.

10) Administrasi Hubungan dengan Masyarakat, meliputi hasil kerja sama, program-program
humas, dan sebagainya.

2.3 Fungsi Administrasi Pendidikan

Fungsi administrasi dilihat dari konsep dan teori administrasi, maka dapat ditegaskan bahwa
proses pengelolaan itu pada prinsipnya dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemantauan, dan penilaian atau evaluasi terhadap semua program kerja yang
memerlukan pengaturan yang baik oleh para professional untuk mengeliminasi (efisiensi) dan
memaksimalkan tingkay pencapaian (keefektifan) potensi sumber daya yang tersedia. Berikut
ini diuraikan fungsi-fungsi administrasi yang juga dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pendidikan.

a) Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dalam kegiaatan administrasi dan
sekaligus sebagai persiapan sebelum sesuatu usaha dilakukan. Rencana merupakan prasyarat
dalam melakukan usaha apapun.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian menurut Siagian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,


alat-alat, tugas. Tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan.

c) Pengarahan

Pengarahan menurut Nurhadi (1983) adalah usaha memberikan bimbingan dan pengarahan
yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk memelihara, menjaga dan
memajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat baik struktural maupun fungsional,
agar setiap kegiatan yang dilakukan nantinya tidak terlepas dari usaha pencapaian tujuan
pendidikan.

d) Pengkoordinasian

Koordinasi merupakan kegiatan mengatur dan mengintegrasikan kegiatan para bawahan,


metode, bantuan, ide, saran-saran dalam suatu kegiatan yang lebih besar, secara harmonis,
saling menunjang sehingga kegiatan berlangsung lebih efektif dan terarah pada pancapaian
tujuan.

e) Pengawasan
Pengawasan menurut Siagian (1986) adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

2.4 Tujuan Administrasi Pendidikan

Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan


operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan administrasi di sekolah
dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

a. Tujuan Jangka Pendek

Tujuannya adalah agar tersusun dan terlaksanannya suatu sistem pengelolaan instrumental dari
proses pendidikan guna pencapai pelaksanaan pendidikan disekolah secara efektif dan efisien
dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.

b. Tujuan Jangka Menengah

Tujuannya adalah menunjang tercapaianya tujuan institutional msing-masing jenis dan jenjang
pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum.

c. Tujuan Jangka Panjang

Untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti digariskan oleh UU Sisdiknas
No.2 Tahun 1989

2.5 Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan

Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam
suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional
dan disamping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen
lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Disekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya
untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup
administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan
melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pembiayaan dan penilaian kegiataan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia
sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan
sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang
sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat
individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.

Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai


berikut :

a. Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan. Hal ini


berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang direncanakan serta
nilainya.

b. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu
masyarakat. Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti yang baik.

c. Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggung jawab untuk mewariskan
kebudayaan kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.

d. Penegak disiplin, guru harus menjaga agar terciptanya suatu disiplin.

e. Pelaksana administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, guru pun bertanggung


jawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus melaksanakan kegiatan-kegiatan
administrasi.

f. Pemimipin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Guru
berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat yang
dewasa.
g. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan segala
perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khusunya masalah-masalah
pendidikan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan, yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembimbingan, dengan menggunakan fasilitas yang
tersedia, baik personil, materil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan yang
efektif dan efisien.

Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah bidang tata usaha sekolah,
bidang personalia murid, bidang personalia guru, bidang pengawasan (supervisi), bidang
pelaksanaan dan pembinaan kurikulum.

Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan ialah Administrasi Kurikulum. Administrasi
Ketenagaan Pendidikan (Kepegawaian). Administrasi Kesiswaan. Admnistrasi Sarana dan
Prasarana Pendidikan. Administrasi Keuangan/Pembiayaan Pendidikan, Administrasi
Perkantoran, Administrasi Unit-unit Penunjang Pendidikan, Administrasi Layanan Khusus
Pendidikan, Administrasi Tata Lingkungan dan Keamanan Sekolah, dan Administrasi Hubungan
dengan Masyarakat.

Fungsi-fungsi administrasi yang juga dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan


dengan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengawasan.

Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan


operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan administrasi di sekolah
dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai
pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan, wakil masyarakat,
orang yang ahli dalam mata pelajaran, penegak disiplin, pelaksana administrasi pendidikan,
penerjemah kepada masyarakat.

3.2 Saran

Administrasi pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan pendidikan guna mengkoordinir


kegiatan-kegiatan yang di lakukan dan tidak hanya itu dapat juga menginventaris kelengkapan
media-media atau sarana belajar. Apabila suatu sekolah tidak menggunakan administrasi
pendidikan maka sekolah itu tidak akan berhasil dan berjalan dengan lancar.

Daftar Pustaka

Djumiran. 2009. “Baham Ajar Cetak Profesi Keguruan Cetak”. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi karta: Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai