Anda di halaman 1dari 17

1.

1 Latar Belakang

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan


kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun
mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.

Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam


dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang
menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng
administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang
kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang
memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya
(orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal
keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan.
Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari
secara kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama
antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.

Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata


ketatausahaan pendidikan. Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa
pengertian administrasi pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu.
Administrasi pendidikan tidak begitu mudah, karena ia menyangkut pengertian
yang luas. Culberston (1982) mengatakan bahwa Schwab pada tahun enam
puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan
sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin
timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan

.1.2 Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah konsep dasar administrasi pendidikan itu ?

2. Apakah Sistem dan struktur organisasi Sekolah itu ?

3. Apakah Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi


sekolah?

4. Apakah Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan


Sekolah?

1.3 Tujuan

Dari Rumusan Masalah tersebut dapa ditarik 4 tujuan, yaitu :

1. Untuk mengetahui konsep dasar administrasi pendidikan.


2. Untuk mengetahui Sistem dan struktur organisasi Sekolah.

3. Untuk mengetahui Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam


administrasi sekolah?

4. Untuk mengetahui Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan


Ketatausahaan Sekolah?

2.1 KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

2.1.1 Pengertian administrasi pendidikan

Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang


kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen,
kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Maksudnya :

1) administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk


mencapai tujuan pendidikan.

2) administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk


mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian.

3) administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir


sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-
bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi
keluaran.

4) administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika


administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat
apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan
sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu
tidak terjadi pemborosan.

5) administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.


Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk
menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu,
apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan
ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan

6) administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan


keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan
sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator
dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan
masalah itu.
7) administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi.
Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang
lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang
dimaksudkan orang lain itu.

8) administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu


kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat, serta
mempersiapkan laporan.

2.1.2 Ruang lingkup bidang garapan administrasi pendidikan

Lingkup bidang garapan administrasi pendidikan meliputi :

Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-


bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat
perlengkapan.

Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan


pegawai sekolah dan sebagainya. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup
didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus,
perisapan harian, dan sebagainya.

Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan


kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan
sebagainya

2.1.3 Fungsi umum administrasi pendidikan dan penerapannya di


sekolah

Fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai


dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip
bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk
pencapaian tujuan pendidikan itu.

Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan
sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi
administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu
(Longenecker, 1964).

Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian


proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu. Tujuan pendidikan perlu
dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan merupakan
jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang
hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik
berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan
pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi
pendidikan di jenjang pendidikan itu.

2.2 SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

2.2.1 Pengertian system dan organisasi sekolah

Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat objek dengan hubungan-hubungan


antara objek dan hubungan antar atributnya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu
kesatuan utuh yang terjalin dari :

1. Sejumlah bagian,

2. Hubungan bagian-bagian, dan

3. Atribut dari bagian-bagian itu maupun dari hubungan itu.

Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani, yaitu dari kata system yang
artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara
teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi sekolah, adalah organisasi yang beranggotakan murid-murid .


organisasi ini bisa berupa organisasi intra sekolah maupun organisasi intra sekolah

Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk


memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta
mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu
dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan
pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-
orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya
tujuan sekolah itu.

2.2.2 Fungsi dan tujuan organisasi sekolah

v Fungsi Organisasi sekolah

Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)

Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa,


memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang
akan memiliki kemampuan akademis yang baik. Orang yang tidak sekolah
biasanya tidak memiliki kemampuan akademis yang baik sehingga dapat
dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang ada di masa depan
tidaklah semudah dan seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja
keras serta banyak ilmu pengetahuan.

Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin

Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai
dengan aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan
kedisiplinan seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa
seorang siswa untuk belajar secara terus-menerus akan menguatkan mental dan
fisik seseorang menjadi lebih baik.

Memperkenalkan Tanggung Jawab

Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang
memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan
baik dengan bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru,
saudara, famili, dan lain-lain.

Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan

Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial


seorang siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk
jaringan bisnis dengan sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling
kenal dan percaya. Dengan memiliki teman maka kebutuhan sosial yang
merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik.

Sebagai Identitas Diri

Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat
atau ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar,
memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan
orang yang tidak berpendidikan dalam suatu lowongan pekerjaan kantor, maka
rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan pekerjaan tersebut.

Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas

Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai


pelengkap kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat
dan minat dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya
kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah
hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri. Yang
mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.

v Tujuan Organisasi Sekolah

Meningkatkan prestasi belajar siswa yang bersifat Akademis


Meningkatkan prestasi belajar siswa yang bersifat Non Akademis melalui
optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler

Meningkatkan KBM yang mengarah pada pembelajaran berbasis Kompetensi

Terciptanya manajemen yang baik dan efisien

Menjalin kerjasama dengan instansi / Institusi terkait, masyarakat dan dunia


usaha / Industri dalam rangka pengembangan program pendidikan

Tersedianya sarana-prasarana pendidikan yang representatif

Menciptakan kultur sekolah yang kondusif

Menciptakan manajemen yang tertib dan profesional

Meningkatkan kemampuan, daya nalar serta meningkatkan ketrampilan siswa


disertai dengan sikap dan perilaku yang santun dan berwawasan global

2.2.3 Bentuk dan struktur organisasi sekolah

1. Bentuk organisasi sekolah

2. Organisasi Lini (bentuk lurus)

Dalam organisasi lurus, organisasi ini didalamnya terdapat wewenang yang


menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan

1. Organisasi bentuk lurus dan staf

Organisasi benruk ini pada dasarnya adalah sama dengan struktur bentuk lurus,
hanya saja ada perbedaan dimana untuk membantu kelancaran kerja dalam
pelaksanaan tugas, maka dari atasan ditempatkan satupejabat atau lebih didalam
unit-unit, tapi pejabat ini tidak mampunyai komando, melainkan hanya bertugas
membantu dalam hal yang khusus, memecahkan masalah-masalah, memberi ide
dsb, dan pejabat ini biasanya disebut dengan staf.

1. Organisasi Bentuk Fungsional

Adalah organisasi dimana wewenang dari pimpinan atas/pucuk pimpinan


dilimpahkan kepada kepala bagian atau pimpinan unit dibawahnya dalam satu
bidang kerjaan tertentu, setiap kepala unit mempunyai wewenang memerintah
para unit pelaksana dibawahnya sepanjang menyangkut pekjaan tertentu. Dalam
organisasi ini menganut sistem satuan organisasi yang didasari atas fungsi-fungsi
yang ada dalam organisasi tersebut.

1. Bentuk pimpinan tunggal dan pimpinan jamak/komite


Bentuk pimpinan tunggal ialah bahwa yang memegang puncak pimpinan,
merupakan sumber pokok segala tugas maupun wewenang dan merupakan
penanggung jawab terakhir dalam organisasi.

Bentuk pimpinan jamak ialah suatu organisasi dipimpin oleh beberapa


orang juga bisa kita sebut dengan komite atau dewan, segala ketentuan
sesuatu diputuskan bersama oleh dewan/komite.

1. Struktut organisasi sekolah

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang menunjukkan


hubungan antara pejabat atau bidang kerja yang satu dengan yang lain, sehingga
jelas tugas, wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam suatu
kebulatanyang teratur.

Berikut adalah contoh struktur organisasi sekolah.

2.2.4 Kedudukan guru dalam struktur organisasi sekolah

Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa kedudukan guru disekolah berada
dibawah naungan kepala sekolah dan diatas siswaSehingga peran sentral guru
tersebut sangat dibutuhkan untuk memahami visi-misi dan tujuan sekolah dan
menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content) kurikulum dan pembelajaran
(learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya sekolah, serta
membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas. Selain itu, guru
mengalisis data-data yang terkait masalah perubahan kurikulum, perkembangan
peserta didik, kebutuhan sumber belajar dan pembelajaran, perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta informasi. Menyusun
perioritas program sekolah secara terukur dan sistematis, seperti proses rekuitmen
siswa, masa orientasi siswa, proses pembelajaran, hingga proses evaluasi.

Secara umum kedudukan guru dalam struktur organisasi sekolah adalah sbb:

1. Ikut serta merencanakan dan merumuskan tujuan-tujuan kegiatan ekstra


kurikuler serta pelaksanaannya.

2. Guru secara bersama-sama membina, memelihara dan meningkatkan


organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.

3. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud


membina profesi pendidikan pada umumnya

4. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap,


ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi.
5. Guru mampu membei contoh kepada peserta didik untuk bersikap fair.

2.3 HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB GURU DALAM


ADMINISTRASI SEKOLAH

2.3.1 Hak guru

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:

1) Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan


jaminan kesejahteraan sosial.

2) Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan


prestasi kerja.

3) Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas


kekayaan intelektual.

4) Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.

5) Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran


untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.

6) Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut


menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai
dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.

7) Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam


melaksanakan tugas.

8) Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.

9) Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan


pendidikan.

10) Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan


kualifikasi akademik dan kompetensi dan/ atau.

2.3.2 Kewajiban guru

Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru


berkewajiban sebagai berikut :

1) Pengambilan inisiatif , pengarah, dan penilaian kegiatan pendidikan.

2) Wakil masyarakat, yang dapat menyalurkan kemauan masyarakat


(dalam arti yang baik).
3) Penegak disiplin

4) Untuk memperlancar kegiatan pendidikan, maka pembelajar harus


mampu melaksakan kegiatan administrasi.

5) Orang yang berpengetahuan, artinya ahli dalam mata pelajaran yang


hendak ia sampaikan. Sebab pembelajar bertanggung jawab dalam mewariskan
kebudayaan (pengetahuan) kepada peserta didiknya, guna mempersiapkanmereka
untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.

2.3.3 Tanggungjawab guru

1) Bertanggung jawab terhadap dunia profesi yang dimilikinya dan


mentaati kode etik yang berlaku dalam profesi yang bersangkutan.

2) Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan


tuntutan pengabdian profesinya.

3) Bertanggung jawab atas hasil profesi yang dilaksanakannya. Artinya


dia harus bekerja untuk mendatangkan hasil yang sebaik mungkin kulaitasnya,
bagi kepentingan kemanusiaan.

4) Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat dan


terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5) Dalam pandangan orang yang berTuhan, bahwa seluruh pekerjaan


yang dilakukannya adalah dalam rangka ibadah kepadaNya. Oleh karena itu dia
harus sadar, bahwa apa yang dia kerjakan pada hakikatnya kelak akan diminta
pertanggungjawaban oleh Tuhan Yang Maha Esa.

6) Dalam keadaan apapun dia harus berani mengambil resiko untuk


menegakkan kebenaran yang berhubungan dengan profesinya, secara
bertanggungjawab dia harus berani berucap, bertindak dan mengemukakan
sesuatu yang sesuai dengan kebenaran tuntutan profesi yang diyakininya.

7) Dia secara sadar harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas


yang berhubungan dengan tuntutan profesinya, sesuai dengan dinamika dan
tuntutan zaman serta keadaan yang semakin berkembang pada tiap saat.

8) Dalam keadaan tertentu, bila diperlukan dia harus bersedia


memberikan laporan pertanggungjawaban kepada pihak manapun tentang segala
hal yang pernah ia laksanakan sesuai dengan profesinya

2.3.4 UU Guru dan Dosen

Secara normatif, dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab I Ketentuan Umum, Pasal I
ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Namus jika kita perhatikan secara kontekstual isi pasal tersebut, maka tugas guru
selain telah terinci di atas, sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan
administrasi. Yaitu sebuah kegiatan yang menjalankan tugas-tugas administrasi
sistem sekolah yang menyangkut segala rangkaian program kegiatan, baik
kegiatan yang terencana maupun kegiatan insidental guna mencapai visi, misi dan
tujuan sekolah yang diinginkan.

2.3.5 Sertifikasi guru

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru


yang telah memenuhi standar kompetensi guru. Sertifikasi guru bertujuan untuk:
(1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) meningkatkan
proses dan mutu hasil pendidikan, (3) meningkatkan martabat guru, (4)
meningkatkan profesionalitas guru.

Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada
satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah,
maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan
kerja bersama.

Prinsip Sertifikasi

Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.

Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan sertifikat pendidik yang


impartial, tidak diskriminatif, dan memenuhi standar pendidikan nasional.
Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional melalui peningkatan mutu
guru dan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru merupakan upaya Pemerintah dalam
meningkatkan mutu guru yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru.
Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi tunjangan profesi sebesar
satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus
pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai negeri
sipil (non PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka
diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan
diIndonesiasecara berkelanjutan.

Tujuan Sertifikasi

Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan


guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.

Manfaat Sertifikasi
Adapun manfaat sertifikasi guru dapat diperikan sebagai berikut.

Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang


dapat merusak citra profesi guru.

Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak


berkualitas dan profesional.

Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK , dan kontrol mutu dan
jumlah guru bagi pengguna layanan pendidikan.

Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari keinginan


internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan
yang berlaku
Memperoleh tujangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi.

2.3.6 Persyareatan guru

Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung


jawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat inilah yang akan
membedakan antara guru dengan manusia-manusia lain pada umumnya. Adapun
syarat-syarat menjadi guru itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok.

1. Persyaratan administrative

Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga


negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik,
megajukan permohonan. Di samping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah
ditentukan sesuai dengan kebajikan yang ada.

1. Persyaratan teknis

Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah
pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki
ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat
yang lain adalah menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain
program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan
pendidikan/pengajaran.

1. Persyaratan psikis

Yang berkaiatan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani,
dewasa dalam berpikir dan bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, ramah
dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung
jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu, guru juga
dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tatapi juga memiliki pandangan
yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga mematuhi norma dan nilai yang
berlaku serta memilki semangat membangun. Inilah pentingnya bahwa guru itu
harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anak didik.

1. Persyaratan fisik

Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat
tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala
penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan
kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab, bagaimanapun juga guru
akan selalu dilihat/diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa/anak didiknya.

1. Persyaratan mental

Persyartan mental antara lain meliputi: memiliki sikap mental yang baik terhadap
profesi keguruan, mencintai dan mengabdi pada tugas jabatan, bermental
pancasila dan bersikap hidup demokratis.

1. Persyaratan moral

Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur, sanggup berbuat
kebajikan, serta bertingkah laku yang bisa dijadikan suri tauladan bagi orang-
orang dan masyarakat di sekelilingnya.

Dari syarat-syarat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa mengingat tugas


sebagai guru adalah tugas yang berat tetapi mulia, maka dituntut syarat-syarat
jasmani, rohani dan sifat-sifat lain yang diharapkan dapat menunjang untuk
memikul tugas itu dengan sebaik-baiknya.

2.4 PERANAN GURU DALAM SISTEM INFORMASI DAN


KETATAUSAHAAN SEKOLAH

2.4.1 Sistem informasi di sekolah

Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran harus merupakan fokus dari


setiap penyelenggaraan sekolah. Sekolah tidak boleh terjebak dalam rutinitas
proses administrasi. Di samping itu sekolah harus cepat mengambil keputusan-
keputusan penting dalam mengembangkan dirinya. Untuk pengambilan
keputusan-keputusan tersebut dibutuhkan data-data yang akurat. Sistem Informasi
Sekolah yang baik merupakan solusinya. Proschool mengembangkan Sistem
Informasi Sekolah dengan modul-modul yang didisain mempercepat administrasi
sehingga meningkatkan kualitas belajar mengajar. Di samping itu juga
dikembangkan laporan-laporan yang sangat membantu dalam pengambilan-
pengambilan keputusan yang penting. Modul modul yang sudah dikembangkan
saat ini:

Database Siswa

Program Uang Sekolah


Dengan program ini Pembuatan Tagihan, Penerimaan Pembayaran, dan
Pencetakan slip/kwitansi dapat dilakukan dengan komputerisasi Modul yang
sedang dikembangkan saat ini

Penilaian Absensi

Dengan modul ini proses penilaian akan transparan. Sekolah benar-benar dapat
tegas dalam memberikan penilaian kepada siswanya. Modul absensi dirancang
agar orangtua dapat memonitor anaknya secara online dalam kegiatan belajar
mengajar.

Menu-menu dalam Database Siswa dan Uang sekolah adalah sebagai berikut:

1. Database siswa

Management data pribadi siswa

Management virtual account

Management orang tua

Management saudara

1. Management Sekolah

Management Lokasi sekolah

Management Tingkatan Sekolah

Management Tingkatan Kelas

Management Kelas

Management Pindah Kelas, Naik Kelas, dan kelulusan

1. Management Tagihan

Wizard Tagihan Uang Sekolah

Wizard Tagihan Uang Gedung

Create Tunggakan

Create Denda

1. Management Pembayaran
Upload data pembayaran dari bank

Pembayaran secara manual

Cetak kwitansi

1. Management Informasi

Informasi untuk siswa

Informasi untuk orang tua

Informasi untuk guru

Informasi untuk kepala sekolah

Feature
1. Web base, unlimited user

1. Unlimited siswa

2. Security 3 level

1. Network: data diencrypt dengan SSL

2. Aplikasi: program diencrypt dengan Zend Guard

3. Database: database diletakkan dalam server sendiri

4. Teknologi : Apache, SSL, MySQL, PHP, Zend

5. Operating System: Windows/Linux

2.4.2 Peranan dan tanggungjawab guru dalam system informasi di sekolah

1. Peranan guru dalam sistem informasi di sekolah

Teknologi Informasi pada era sekarang mengalami kemajuan yang sangat


pesatnya, sehingga guuru diharapkan tidak hanya mampu mengajar akan tetapi
juga mampu berperan aktif dalam sistem informasi disekolah. Berikut adalah
peranan guru dalam sistem informasi disekolah:

1. Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-


besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya
sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing.
2. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi
belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam
suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan
guru.

3. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi


yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-
mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang
pembelajaran

4. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi


juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa

5. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka
menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya

6. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan


berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas
profesionalnya.

7. Tanggung jawab guru dalam sistem informasi di sekolah

1. Guru mampu memberi pengarahan tentang dampak positif dan


negatif dalam sistem informasi

2. Guru dapat memberi contoh dalam menggunakan sistem informasi.

2.4.3 Ketatausahaan di sekolah

Administrasi tata usaha merupakan kegiatan pencatatan tentang segala


sesuatu yang terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan
bagi pimpinan. Administrasi tata usaha itu meliputi segenap kegiatan mulai dari
pembuatan surat, pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua surat
atau bahan keterangan yang diperlukan oleh sekolah.

2.4.4 Peranan dan tanggungjawab guru dalam ketata-usahaan sekolah

Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam memberi layanan

Menghimpun, mencatat, mengolah, mnggandakan, mengirim, menyimpan dan


menemukan kembali berbagai keterangan yang berkenaan maupun yang
menunjang penyelenggaraan dan pendidikan disekolah.

Membantu perkembangan lembaga persekolahan dengan memberikan


masukan-masukan yang bersifat inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas
pelayannan sekolah, baik secara ekternal maupun inter
3.1 Kesimpulan

Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang


kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen,
kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja


sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu

Salah satu kewenangan guru adalah menghadapi peserta didiknya, untuk itu ia
harus memiliki kemampuan dan memiliki standar, dengan prinsif mandiri
(otonom) atas keilmuannya. Jadi untuk berprofesi sebagai seorang guru perlu
adanya kekuatan pengakuan formal melalui tiga tahap; yakni; sertifikasi;
regristrasi dan lisensi. Sertifikasi adalah pemberian sertifikat yang menunjukkan
kewenangan seseorang anggota seperti ijasah tertentu. Menteri Pendidikan akan
mengeluarkan peraturan menteri nomor 18 tahun 2007 yang berisi kebijakan
mengenai sertifikasi guru. Berdasarkan peraturan tersebut, sertifikasi dilaksanakan
dalam bentuk penilaian portofolio yaitu pengakuan atas pengalaman professional
guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan:
kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatiahan, pengalaman mengajar,
perencanan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas,
prestasi akademik, karya pengenbangan profesi, keikutsertaan dalam forum
ilmiah, penglaman organisasi dibidang kependidikan dan social, dan penghargaan
yang relevan dengan bidang pendidikan. Regritasi mengacu kepada suatu
pengaturan di mana anggota diharuskan terdaftar namanya pada suatu badan atau
lembaga. Lisensi adalah suatu pengaturan yang menetapkan seseorang
memperoleh izin dari yang berwajib untuk menjalankan pekerjaanya.

3.2 Saran

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan


kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan karya-karya yang akan
datang. Harapan yang besar adalah apabila ada karya-karya baru tentang
admnistrasi pendidikan yang lebih lengkap dan lebih baik lagi sehingga bisa
dijadikan bahan referensi yang lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku

Davies, Ivor K.1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta:CV Rajawali

Hernowo.2005.Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara

Menyenangkan.Bandung:MLC

Mudjito.1986.Guru Yang Efektif.Jakarta:Rajawali

Prawiradilaga, Dewi S.2008.Prinsip Desain Pembelajaran.Jakarta:Kencana

Sheel, Barbara B.,dkk.1994.Teknologi Pembelajaran.Jakarta:IPTPI

Usman, Moh. Uzer.2002.Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT Remaja

Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai