Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulis menulis belaka.
Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara fisik kegiatan
admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan
tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. Padahal banyak teori yang mengatakan
kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa
administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai
kegiatan yang ada di lapangan.
Tapi pandangan tentang administrasi diatas hanyalah pengertian sempit dari
administrasi. Secara luas administrasi berarti proses kerjasama. Administrasi itu sendiri
mempunyai beberapa cakupan yang cukup luas diantaranya administrasi hubungannya
dengan negara, administrasi hubungannya dengan publik, administrasi perdagangan atau
niaga dan lain sebagainya. Di kalangan pendidikan kita lebih mengenal nama adminstrasi
dengan nama Tata usaha atau tulis-menulis.
Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi serta teknologi mulai dari data
lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak
ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini
menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format
data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang
mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang
semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus kapable
terhadap teknologi informasi saat ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari administrasi pendidikan?
2. Apa saja ruang lingkup administrasi pendidikan?
3. Apa saja fungsi-fungsi administrasi pendidikan?
4. Apa saja tugas administrasi pendidikan?

1|Page
5. Bagaimana proses administrasi pendidikan?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari administrasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup administrasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi-fungsi administrasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui apa saja tugas administrasi pendidikan.
5. Untuk memahami bagaimana proses administrasi pendidikan.

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Agar lebih memahami apa arti administrasi pendidikan, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Drs. M. Ngalim Purwanto
Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto, pengertian Administrasi Pendidikan adalah
seluruh proses pengarahan dan integrasi segala sesuatu baik personal, spiritual, dan
material yang berkaitan dengan tercapainya tujuan pendidikan.
2. Depdiknas RI
Menurut Depdiknas RI, Administrasi pendidikan adalah suatu keseluruhan proses
kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiyaan, dan
pelaporan, dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, material, dan
spiritual demi tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
3. Dasuqi dan Somantri
Menurut Dasuqi dan Somantri, definisi administrasi pendidikan adalah upaya
menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan.
4. Parajudi Atmosudirjo
Menurut Parajudi Atmosudirjo (Dalam Yusuf Hadiyaja, 2012:3), administrasi
merupakan pengendalian dan penggerak dari suatu organisasi sedemikian rupa
sehingga organisasi itu menjadi hidup dan bergerak menuju tercapainya segala sesuatu
yang telah ditetapkan oleh pimpinan organisasi.
5. Oteng Sutisna
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan hadir
dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi
pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan
pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan (3) substansi
administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asas-asasnya, dan prilaku
administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa manajemen/administrasi pendidikan
mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling berkaitan, sehingga pemahaman
tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif terhadap berbagai

3|Page
perubahan yang terjadi di masyarakat disamping pendalaman dari segi perkembangan
teori dalam hal manajemen/administrasi.

Secara garis besar, tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan dari
pendidikan itu sendiri atau sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut
Sergiovanny dan Carver, ada 4 tujuan administrasi, yaitu: efektivitas produksi, efisiensi,
kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja.
Nah, bila dihubungkan dengan pengertiannya di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan administrasi ini adalah agar semua upaya dalam memanfaatkan berbagai sumber
daya dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, administrasi pendidikan adalah subsistem
dari sistem pendidikan nasional. Dengan begitu maka tujuannya adalah mendukung
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Seperti yang disebutkan pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan
pendidikan Negara Republik Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal
tersebut dijabarkan kembali dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
mendidik dan mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kratif,
mandiri, dan bertanggungjawab.

B. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan seringkali diistilahkan dengan administrasi sekolah


seperti halnya dalam kurikulum 1984 (dalam buku petunjuk pengelolaan) disebutkan
bahwa administrasi sekolah mencakup pengaturan, proses belajar-mengajar, kesiswaan,
personalia, peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau
hubungan dengan masyarakat.

Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan bahwa secara umum ruang lingkup
administrasi pendidikan meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut :

a. Manajemen administrative (administrative management).


Bidang kegiatan ini disebut juga “management of administrative function”
yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam

4|Page
organisasi/ kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai.
b. Manajemen operatif (operative management)
Bidang kegiatan ini juga disebut “management of operative function” yakni
kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan
pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang melaksanakan dengan
tepat dan benar.
Ruang lingkup yang tercakup di dalam administrasi pendidikan dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1) Administrasi material, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang
materi/benda-benda seperti; ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, dan lain-
lain.
2) Administrasi personel, mencakup di dalamnya administrasi personel guru dan
pegawai sekolah, dan juga administrasi peserta didik.
3) Administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya penyusunan kurikulum,
pembinaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti pembagian tugas mengajar
pada guru-guru, penyusunan silabus, dan sebagainya. (Tsauri: 2007:13-16).

Ruang lingkup administrasi pendidikan Ini merupakan hal-hal yang dapat


membantu penyelenggaraan berbagai kegiatan pendidikan sehingga tujuan pendidikan
dapat tercapai dengan baik. Mengacu pada pengertiannya di atas, berikut ini adalah
beberapa bidang penting yang termasuk di dalam ruang lingkup administrasi pendidikan:
1. Bidang Tata Usaha Sekolah
a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b. Anggaran belanja keuangan sekolah
c. Keuangan dan pembukuan
d. Korespondensi/ surat menyurat
e. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku
induk, raport, dan sebagainya
2. Bidang Personalia Murid
a. Organisasi murid
b. Masalah kesehatan murid
c. Bimbingan dan konseling untuk murid
3. Bidang Personalia Guru

5|Page
a. Pengangkatan dan penempatan guru
b. Organisasi person guru
c. Masalah kepegawaian
4. Bidang Pengawasan (Supervisi)
Menurut Poerwanto (Dikutip dalam :5), menyatakan bahwa supervisi adalah
suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk mebantu guru dan pegawai
sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
a. Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid,
dan pegawai tata usaha sekolah.
b. Mengupayakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan
dan pengajaran.
5. Bidang Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum
a. Berpedoman dan menerapkan kurikulum sekolah, dalam upaya mencapai dasar-
dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
b. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, sesuai dengan
pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

C. Fungsi-fungsi Administrasi Pendidikan

Hadiyaja (2012: 14), mengemukakan makna administrasi dengan fungsi-fungsinya


merupakan sebuah proses pengaturan dan pemberdayaan sumber daya untuk mencapai
tujuan. Penerapan fungsi-fungsi administrasi di bidang pendidikan di sini dapat dirangkum
dari beberapa pendapat para ahli di atas yang meliput :

Secara umum ada 8 fungsi administrasi pendidikan, diantaranya adalah:


1. Perencanaan (Planning) : Menurut Castetter (Dikutip Yusuf Hadiyaja, 2012: 14),
perencanaan merupakan cara manusia memprojeksikan niat terhadap apa yang ingin
dicapai. isi dari perencanaan dalam administrasi pendidikan mencakup apa saja yang
akan dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya.
2. Pengorganisasian (Organizing): pengorganisasian adalah kegiatan penyusunan dan
pembentukan hubungan kerja antar individu. Dengan begitu, kesatuan usaha dalam
upaya pencapaian maksud dan tujuan administrasi pendidikan dapat terwujud.
Pengorganisasian menurut Sagala (2005: 50) sebagaimana yang dikutip Yusuf
Hadiyaja (2012: 16), meliputi semua kegiatan manajerial yang dilakukan untuk
mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi suatu struktur tugas, wewenang,

6|Page
dan menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan
yang diinginkan suatu organisasi.
3. Koordinasi (Coordinating): koordinasi merupakan upaya yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya kesimpangsiuran dalam bertindak. Dengan kata lain, kordinasi
adalah kegiatan yang membawa manusia, material, ide, teknik, dan tujuan ke dalam
suatu hubungan yang harmonis serta produktif.
4. Komunikasi (Comunicating): komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan suatu program pendidikan. Aktivitas komunikasi (baca: pengertian
komunikasi) ini mencakup penyebaran dan penyampaian gagasan dan maksud, baik
secara tertulis maupun lisan.
5. Pengawasan (Supervision): dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus
disertai dengan adanya pengawasan. Proses pengawasan program pendidikan harus
dilakukan dengan teliti agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
6. Kepegawaian (Staffing): fungsi kepegawaian sudah berjalan mulai dari proses
perencanaan dan pengorganisasian. Dalam hal ini, administrasi pendidikan
mengupayakan agar yang dipilih untuk menduduki jabatan tertentu adalah orang-
orang yang punya kemampuan dan kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diberikan.
7. Penganggaran (Budgeting): budgeting adalah anggaran biaya yang direncanakan dan
direalisasikan untuk pencapaian tujuan administrasi pendidikan.
8. Penilaian (Evaluating): kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk meneliti dan mengetahui
efektivitas pelaksanaan proses keseluruhan organisasi dalam upaya pencapaian hasil
sesuai program yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan pendidikan.

D. Tugas Administrasi Pendidikan

Tenaga administrasi sekolah berperan sebagai administrator; kepala sekolah, guru,


siswa, dan orang tua yang memanfaatkan administrasi tersebut. Semua peranan masing-
masing adalah untuk mencapai tujuan sekolah. Penghargaan terhadap pentingnya peranan
dan fungsi tenaga administrasi sekolah sampai saat ini masih kurang disadari dan kurang
mendapat perhatian baik oleh warga sekolah, warga masyarakat, ilmuwan, maupun
pejabat. Tetapi, dengan adanya Direktorat Tenaga Kependidikan, niat dan upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat serta citra tenaga administrasi sekolah semakin
mendapat perhatian. Administrasi pendidikan hanya melaksanakan segala upaya yang
mungkin agar proses belajar-mengajar dapat berlangsung dengan lancar, efisien dan

7|Page
efektif. Meskipun beraneka ragam aspek yang diperhatikan dan kegiatan yang dilakukan
oleh administrasi pendidikan, namun pada galibnya semua itu dapat digolongkan atas
beberapa kategori atau bidang kegiatan pokok antaranya :
1. Administrasi Kurikulum
Di Indonesia, kurikulum ditentukan secara terpusat di tingkat Nasional. Ruang
lingkup bahkan sekuensanya ditentukan secara sentral. Oleh karena itu, sekolah-
sekolah yang sejenis dan setingkat menggunakan kurikulum yang sama.

Konsekuensi sistem sentralisasi kurikulum ini antara lain adalah sekolah-sekolah hanya
tinggal melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan. Diantara kegiatan yang dapat dan
perlu dilakukan oleh sekolah dalam rangka administratif kurikulum adalah :
a. Penyusunan kalender pengajaran tahunan.
b. Penyusunan jadwal pengajaran harian dan mingguan.
c. Pencarian dan pengembangan sumber-sumber belajar.
d. Pengembangan persiapan mengajar.
e. Pengembangan kegiatan-kegiatan kokurikuler.
f. Pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan, dan pelaporan hasil-hasil belajar.
g. Pengembangan strategi dan teknik-teknik mengajar-belajar.

2. Administrasi Personil
Pada umumnya personil pendidikan dibedakan atas personil instruksio-nal dan
personil noninstruksional. Di Indonesia tergolong atas tenaga edukatif dan tenaga
administratif. Tenaga edukatif seperti guru melaksanakan tugas-tugas pengajaran,
sedangkan tenaga administratif melaksanakan tugas-tugas administratif dalam arti yang
luas.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan dalam rangka administrasi personil ini.
Diantaranya yang paling penting adalah :
a. Penentuan kebutuhan akan tenaga personil yang diperlukan, baik jumlah jenis
maupun kualifikasinya.
b. Perumusan deskripsi pekerjaan.
c. Penyusunan struktur organisasi.
d. Pengusulan pengangkatan menjadi calon pegawai
e. Penempatan dan poenyelenggaraan masa orientasi.

8|Page
f. Penilaian untuk keperluan pengembangan, promosi, penurunan pangkat atau
kedudukan, transfer dan pemberhentian.

3. Administrasi Sarana
Banyak sekali jenis sarana pendidikan yang diperlukan oleh lembaga-lembaga
pendidikan. Dalam bidang sarana umum misalnya adalah gedung dan lingkungan fisik
sekolah. Perabot sekolah seperti lemari, meja dan kursi atau bangku, papan tulis, mesin
tik, mesin stensil. Di bidang sarana instruksional termasuk buku-buku, alat peraga,
perlengkapan laboratorium, dan berbagai media instruksional lain. Tidak pula
dilupakan fasilitas olah raga dan kesenian.
Upaya yang perlu dilakukan berkenaan dengan pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, perawatan, pemeliharaan, dan pengaman sarana dimaksud. Yang
penting diperhatikan disini adalah segala sarana yang tersedia hendaknya dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Oleh karena itu penting dilakukan upaya agar sarana senantiasa
fungsional dalam artian selalu siap bila sewaktu-waktu diperlukan.

4. Administrasi Keuangan
Sumber-sumber keuangan sekolah yang utama adalah Pemerintah dan orang tua
siswa. Melalui usaha POMG dapat pula diperoleh sumbangan dari pihak swasta. Atas
usaha sekolah sendiri pun dapat diperoleh dana tambahan, umpamanya dengan
membuka koperasi sekolah, peternakan, usaha kerajinan, perkebunan dan dari pameran
atau pertunjukan sekolah.
Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam administrasi keuangan ini antara lain
meliputi :
a. Penyusunan anggaran lengkap dengan peruntukannya
b. Pencarian sumber-sumber keuangan tanpa melanggar peraturan-peraturan yang
berlaku.
c. Pengaturan pemasukan, penyimpanan, pengalokasian, pembelanjaan atau
penggunaannya.
d. Pencatatan atau pembukuan.
e. Pemeriksaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban.

5. Administrasi Siswa

9|Page
Prinsip-prinsip yang berlaku dalam administrasi personil yang telah dibicarakan
di muka pada dasarnya terpakai juga dalam administrasi siswa. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam rangka ini antara lain :
a. Penentuan daya tampung sekolah.
b. Penentuan syarat-syarat, prosedur dan pelaksanaan pendaftaran.
c. Seleksi.
d. Pengelompokkan.
e. Penetapan dan pembinaan disiplin siswa.
f. Evaluasi siswa untuk berbagai keperluan seperti kenaikan kelas.
g. Pelaporan dan penyimpanan catatan data tentang siswa.
h. Administrasi Layanan-layanan Khusus

Untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar, berbagai layanan khusus bagi siswa


perlu dikembangkan dan diatur penyelenggaraannua. Tujuannya adalah agar setiap siswa
dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari situasi belajar-mengajar yang
dilaksanakan di sekolah.
Layanan-layanan khusus dimaksud antara lain layanan bimbingan dan penyuluhan,
layanan psikologis, layanan kesehatan, layanan makanan dan minuman dan layanan
transportasi serta pemberian bantuan finansial atau material.

6. Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Sekolah adalah salah satu lembaga sosial yang melayani anggota-anggota
masyarakat di bidang pendidikan. Sekolah-sekolah hidup di tengah-tengah masyarakat
dan kelangsungan hidupnya banyak ditentukan oleh masyarakat. Komponen utama di
sekolah adalah anggota-anggota masyarakat, yaitu para siswa, yang harus dilayani
sebaik-baiknya. Sekaligus berarti bahwa yang terutama memetik hasil pendidikan itu
juga adalah masyarakat.
Hubungan dan kerjasama masyarakat hendaklah dipelihara dan ditingkatkan
secara aktif oleh sekolah. Dalam hubungan ini menunjukkan ciri-ciri hubungan sekolah
dan masyarakat yang baik :
a. Jujur dalam maksud dan dalam pelaksanaan.
b. Implisit atau tersirat dalam seluruh program sekolah.
c. Berkesinambungan dalam penyelenggaraannya.
d. Positif dalam pendekatan.

10 | P a g e
e. Bersifat komprehensif.Peka dan sederhana dalam segi konsep dan perumusannya

E. Proses Administrasi Pendidikan


Pengertian dari konsep administrasi pendidikan yang telah dipaparkan, memberikan
implikasi terhadap aspek-aspek yang terkait dalam suatu lingkungan lembaga pendidikan,
baik secara makro, messo maupun mikro untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu diperlukan
suatu upaya sesuai dengan fungsi-fungsi administrasi dipandang dari sistem, sub sistem,
komponen, dimensi, unsur dan kriteria. Administrasi sebagai salah satu alat dalam
organisasi, perilaku administrasi sangat ditentukan oleh perilaku personil yang terlibat di
dalamnya. Perilaku personil dalam suatu organisasi, ditetapkan melalui perangkat aturan,
perangkat tugas dan mekanisme. Adapun secara sederhana perilaku tersebut mengarah
pada aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
Proses administrasi pendidikan diperlukan berbagai pendekatan untuk mencapai
tujuan, salah satu pendekatan yaitu pendekatan terpadu. Konsep pendekatan administrasi
terpadu ialah suatu pendekatan yang dilandasi oleh norma dan keadaan yang berlaku,
menelaah ke masa silam dan berorientasi ke masa depan secara cermat dan terpadu dalam
berbagai dimensi. Pendekatan terpadu melibatkan dimensi serta optimalisasi fungsi
koordinasi, dan pelaksanaannya ditunjang dengan konsep manajemen partisipatif. Konsep
manajemen partispasif, mempunyai dimensi konteks, tujuan dan lingkungan. Hal itu
dikembangkan menjadi suatu proses dalam administrasi pendidikan terpadu yang intinya
ada keterlibatan semua pihak yang terkait dalam organisasi pendidikan.
John M.Cohen dan Norman T. Uphoff (1977:6-8) mengungkapkan bahwa kerangka
kerja secara koordinasi dalam suasana partisifasif mempunyai tiga dimensi yakni; Context
of participation may affect its extent and subtance; to understand this context, we suggest
analysis of the nature of the development task at hand and the most silent features of the
environment in projects are undertaken. Kerangka kerja tersebut, menunjukkan
bagaimana suatu pengembangan program dilakukan, melalui pendekatan partisipasi.
Partisipasi dari instrumental yang ada seperti konstitusi, keterlibatan masyarakat,
kelompok atau personal. Kondisi ini,tergantung pada keterlibatan dalam ; (a) pengambilan
keputusan; (b) pelaksanaan keputusan; (c) manfaat adanya partisipasi; dan (d) keterlibatan
dalam evaluasi. Berdasarkan dari uraian tersebut, tampak bahwa proses administrasi
merujuk pada aktivitas pencapaian tujuan. Proses tersebut, diperlukan berbagai
pendekatan yang selaras dengan karakteristik suatu organisasi, yang mempunyai visi, misi,
fungsi dan tujuan serta strategi pencapaiannya.

11 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha kerja


sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai usaha untuk
meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien. Efektif dalam
arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien
berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu. Sumber adalah segala
sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga, material, uang, ataupun
waktu. prinsip dari administrasi pendidikan adalah mengutamakan pengelolaan tugas
bidang administrasi secara efektif dan efisien serta menjalin hubungan kerja sama dengan
orang-orang yang terlibat di dalam kegiatan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan administrasi pendidikan tidak lain adalah agar semua kegiatan itu
mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan
di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Bidang yang tercakup
dalam ruang lingkup administrasi pendidikan adalah bidang tata usaha sekolah, bidang
personalia murid, bidang personalia guru, bidang pengawasan, bidang pelaksanaan dan
pembinaan kurikulum. Kesemuanya dikelompokkan dalam bidang material, personel, dan
kurikulum.

B. Saran
Agar sekolah dapat memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas akan kebutuhan
data administasii kependidikan di sekolah yang bersangkutan, kepala masyarakat, sangat
dibutuhkan adanya keseragaman format data administrasi kependidikan yang baku, yang
mudah pengelolaanya, mudah pemahamannya serta yang paling penting kapable dengan
program aplikasi yang selama ini digunakan oleh sekolah yang bersangkutan. Sudah
barang tentu format data harus lengkap, sehingga mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat penggunanya.
Disamping format data administasi kependidikan, juga sistem pengelolaan data
administasi kependidikan yang menggunakan program aplikasi yang sudah familier
dengan petugas-petugas pengelolanya. Kalau memang secara teknis harus menggunakan
program aplikasi lain, seharusnya ada semacam pendidikan atau pelatihan cara

12 | P a g e
mengkonversi sebuah data administasii kependidikan dari program aplikasi yang
digunakanb sekolah ke program aplikasi yang digunakan dalam sistem pengelolaan data
administasii kependidikan. Bukan sekedar pelatihan mengoperasikan sistemnya saja atau
entry data saja..
Mengingat data administasii kependidikan sangat penting pernannya sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijaksanaan di bidang pembangunan pendidikan, maka yang
paling penting adalah kejujuran dan kedisiplinan petugas pengelola/up date data di setiap
satuan pendidikan.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Administrasi Pendidikan . (2012, Maret 19). Retrieved from EnskloPENJAS:


http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/03/administrasi-pendidikan.html

Administrasi Pendidikan: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkupnya. (2019).


Retrieved from Maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/administrasi-pendidikan.html

Atmosudirjo, P. (2012). In Y. Hadiyaja, Administrasi Pendidikan (p. 3). Medan: PERDANA.

Hadiyaja, Y. (2012). Administrasi Pendidikan. Medan : PERDANA.

Kasimaldi. (2019, April 12). Konsep Dasar Administrasi Pendidikan. Retrieved from
Kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/kasimaldi/5cb04387a8bc152da1089666/makalah-
administrasi-pendidikan?page=all

Kurniawan , B. (2013, Oktober 18). RESUME BUKU : Adminstrasi Pendidikan, Karya Drs.
H. M. Daryanto. Retrieved from Benny Blog:
http://bloggbeny.blogspot.com/2013/10/resume-buku-adminstrasi-pendidikan.html

MAHIDIN. (2017). KAJIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI DUNIA PENDIDIKAN.


Dosen Tetap Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Tarbiyah UIN-SU.

Risnawato. (2014). Administrasi dan Supervisi Pendidikan . Sleman,Yogyakarta: Aswaja


Pressindo.

Sagala. (2012). In Y. Hadiyaja, Administrasi Pendidikan (p. 16). Medan: PERDANA.

Shulman,Mulwahid. (2013). SUPERVISI PENDIDIKAN (TEORI DAN PRAKTEK DALAM


MENGEMBANGKAN SDM GURU). Surabaya: Acima.

Sutisna, O. (1989). administrasi pendidikan : Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional.


Bandung : ANGKASA.

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai