0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
61 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merupakan tugas mengenai konsep administrasi pendidikan yang disusun oleh Ahmad Tarmizi dengan NIM E1B015002 yang berada di program studi PPkn semester 3. Dokumen tersebut membahas pengertian, ruang lingkup, fungsi, dan tujuan dari administrasi pendidikan.
Dokumen tersebut merupakan tugas mengenai konsep administrasi pendidikan yang disusun oleh Ahmad Tarmizi dengan NIM E1B015002 yang berada di program studi PPkn semester 3. Dokumen tersebut membahas pengertian, ruang lingkup, fungsi, dan tujuan dari administrasi pendidikan.
Dokumen tersebut merupakan tugas mengenai konsep administrasi pendidikan yang disusun oleh Ahmad Tarmizi dengan NIM E1B015002 yang berada di program studi PPkn semester 3. Dokumen tersebut membahas pengertian, ruang lingkup, fungsi, dan tujuan dari administrasi pendidikan.
A. Pengertian administrasi pendidikan 1. Pengertian administrasi Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata administrasi dan pendidikan. Kata administrasi menurut William Moris yang penulis kutib dari buku administrasi pendidikan karangan Prof. Dr. H. Asnawir berasal dari bahasa latin yang terdiri dari ad dan ministrare, kata ad artinya sama dengan kata to dalam bahasa Inggris yang berarti ke atau kepada, sedangkan kata ministrare yang dalam bahasa Inggris adalah serve yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa administrasi adalah kegiatan yang memberikan pelayanan, bantuan dan pengarahan kepada sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Untuk memahami pengertian administrasi secara lengkap, berikut ini adalah pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian administrasi. a. Ars. The Liang Gie mengatakan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. b. Drs. Soehari Trisna, dalam seggi-segi Administrasi Sekolah mengatakan administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efesien. Dari beberapa pengertian administrasi di atas dapat saya simpulkan bahwa administrasi adalah semua kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk memahami lebih lanjut mengenai administrasi pendidikan, berikut ini adalah pengertian yang diberikan oleh para ahli. a. Engkoswa mengatakan bahwa administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan. b. Hadari Nawawi menjelaskan bahwa administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan
tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan. c. Menurut Drs. M. Ngalim Parwanto, administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan material yang bersangkut-paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah tindakan
mengkoornisasikan perilaku manusia dalam pendidikan, agar
sumber daya yang ada dapat ditata sebaik mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. B. Ruang lingkup Administrasi pendidikan a. Administrasi tata laksana sekolah Hal ini meliputi : 1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha 2. Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah 3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah 4. Masalah perlengkapan dan perbekalan 5. Keuangan dan pembukuannya b. Administrasi personel guru dan pegawai sekolah hal ini meliputi : 1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru 2. Organisasi personel guru-guru 3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru 4. Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru 5. Inservice training dan up-grading guru-guru c. Administrasi peserta didik Hal ini meliputi : 1. Organisasi dan perkumpulan peserta didik 2. Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik 3. Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik 4. Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)
d. Supervisi pengajaran Hal ini meliputi :
1. Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya. 2. Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan belajar yang lebih baik 3. Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum Hal ini meliputi :
Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar
dan tujuan pendidikan dan pengajaran menyusun dan melaksanakan
organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan metodemetode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.
f. Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah Hal in meliputi :
1. Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan 2. Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
3. Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang,
asrama, lapangan olah raga,dan sebagainya.
4. Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang
efektif dan produktif, serta pemeliharaannya secara kontinyu.
5. Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang
dibutuhkan g. Hubungan sekolah dengan masyarakat, Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan jawsatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak. Dari apa yang telah diuraikan di atas, ruang lingkup yang tercakup di dalam administrasi pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Administrasi material,yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi/benda-benda seperti :ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, dan lain-lain.
personel guru dan pegawai sekolah, dan juga administrasi peserta didik.
3. Administrasi kurikulum,yang mencakup didalamnya
penyusunan kurikulum, pembinaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti pembagian tugas
mengajar pada guru-guru, penyusunan silabus,dan
sebagainya.(Tsauri:13-16:2007) C. Fungsi-fungsi administrasi pendidikan 1. Perencanaan Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan pengambilan keputusan. Melalui peramal kita memperkirakan apa yang akan terjadi di masa datang berdasarkan apa yang terjadi di masa datang berdasarkan informasi yang diperoleh dari masa lalu dan masa kini. Semakin lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan semakin tepat penafsiran terhadap data tersebut, semakin besar peluang bagi ketepatan ramalan kita. Perencanaan dapat diartikan sebagai penentuan langkah-langkah yang akan dilaksanakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang diingin kan. Oleh karena itu perencanaan melibatkan kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah alternatif. Informasi mengenai keadaan masa lampau dan sekarang perlu dihimpun secara tepat, lengkap, dan dapat dipercaya. Berdasarkan informasi ini kita mengadakan taksiran tentang kondisi sekarang atau prediksi di masa depan. Berdasarkan taksiran inilah kita mengemukakan sejumlah alternatif tindakan. Dan dari antara alternatif-alternatif ini kita mengambil salah satu yang paling menguntungkan. Inilah keputusan yang kita ambil, dan yang akan dilaksanakan. Demikian kita lihat bahwa perencanaan selalu berorientasi ke depan (future oriented). Dalam rangka melakukan perencanaan pendidikan, prinsip-prinsip berikut perlu diperhatikan. a. Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan. b. Perencanaan adalah suatu proses yang komprehensif. c. Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana yang fleksibel dan realistis. d. Perencanaan harus berorientasi pada tujuan. e. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif dan kualitatif pendidikan.
D. Tujuan dan manfaat administrasi pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan tidak lain adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Seperti yang diutarakan Sergiovanni dan Carver (1975), ada empat tujuan administrasi, yaitu : efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri (adaptiveness), dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai criteria untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah mempersiapkan situasi di sekolah, agar pendidikan dan pengajaran berlangsung baik, sehingga tercapai tujuan khusus sekolah tersebut, yaitu :
a. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki pengetahuan dan
pengertian dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia pancasila sesuai dengan ketetapan MPRS No. IV / 1973 dan berbuat selaras dengan pengertian itu. b. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu keterampilan atau kecakapan khusus, yang merupakan bekal untuk hidupnya dalam masyarakat. c. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.
Secara singkat, administrasi pendidikan di sekolah brtujuan
menciptakan situasi yang memungkinkan anak mempunyai pengetahuan dasar yang kuat untuk melanjutkan pelajaran, mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus untuk dapat hidup sendiri dan dalam masyarakat, serta mempunyai sikap hidup sebagai manusia pancasila dengan pengabdian untuk pembangunan masyarakat pancasila Indonesia.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional