Nim
Mata kuliah
Dosen Pengampuh
RESUME
Berdasarkan etimologis, “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “Ad” dan “ministro”.
“Ad” mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Secara bebas dapat diartikan bahwa
administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.
Di bawah ini ada beberapa pendapat mengenai pengertian aadministrasi pendidikan yaitu sebagai
berikut:
#Pertama, Hadari Nawawi mengatakan, “administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau
keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan
secara sistematis yang di selenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga
pendidikan formal”.
#Kedua, Engkoswara mengatakan, “Administrasi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan
sumber daya manusia yaitu, kurikulum dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal
dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia dalam mencapai tujuan pendidikan.
#Menurut Sondang P Siagian (2008:3) administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
#The Liang Gie (1983:40) mengartikan administrasi sebagai segenap rangkaian kegiatan
penataanterhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber kegiatan-kegiatan lainnya yang bermaksud
mencapai tujuan apapun dalam usaha bersama dalam sekelompok orang. Administrasi adalah sistem
pengetahuan dimana manusia dapat mengerti hubungan-hubungan, meramalkan akibat-akibat dan
mempengaruhi hasil-hasil pada suatu keadaan dimana orang secara teratur bekerja sama untuk suatu
tujuan bersama (Luther Gulick,1973).
#Sedangkan Ordway Tead (1953) mengartikan administrasi usaha yang luas mencakup segala bidang
untuk memimpin, mengusahakan, mengatur kegiatan kerjasama manusia yang ditujukan pada tujuan-
tujuan dan maksud-maksud tertentu
➢ Peran guru dalam administrasi kesiswaan adalah proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan
siswa disuatu sekolah mulai dari perencanaan siswa baru,membimbing siswa baru dalam masa
orientasi,pembinaan selama siswa berada disekolah,mendata hasil prestasi siswa dikelas,sampai siswa
siswa menamatkan pendidikanya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya
proses belajar mengajar.Menurut Sutisna(1991:46),(dalam Mohammat Syaifudin,2007 : 2.38)tugas guru
dalam administrasi siswa adalah:Menyeleksi siswa baru; Menyelenggarakan pembelajaran; Mengontrol
kehadiran siswa; Melakukan uji kompetensi akademik/kejuruan; Melaksanakan bimbingan karier serta
penelusuran lulusan.
➢ Peran guru dalam administrasi personel adalah;Membuat buku induk pegawai; Membantu
memperlancar kebijaksanaan”dalam kepagawaian seperti kenaikan
pangkat(promosi),kepindahan(mutasi),pemberhentian(pensiun,pemecatan)cuti dan sebagainya.;
Membuat laporan data sekolah dan pegawai; Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang
proses KBM,surat tugas,surat kuasa,dan lain-lain.
a. Administrasi kesiswaan
4) Kehadiran Siswa
5) Mutasi Siswa
6) Papan Statistik Siswa
b. Administrasi kurikulum
1) Modifikasi kurikulum nasional sesuai dengan kemampuan awal dan karakteristik siswa
1) Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan
penerimaan dan pengeluaran anggaran
2) Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran
atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan.
3) Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan
pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
f. Administrasi Humas (hubungan masyarakat). Untuk menarik simpati masyarakat mereka bersedia
berpartisipasi agar memajukan sekolah, perlu dilakukan berbagai hal, antara lain dengan cara
memberitahukan masyarakat mengenai program-program sekolah, baik program yang telah
dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat
mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.
➢ Sulit mengelola proses belajar mengajar yang efektif dan efisien sesuai RPP yang sudah dibuat
➢ Masih mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum yang baru
➢ Sebagian guru masih ada yang mempunyai sifat individualisme tinggi sehingga sulit untuk diajak
kerjasama dalam memberikan masukan-masukan yang bersifat inovatif dan kreatif dalam meningkatkan
kualitas pelayanan sekolah
TUJUAN
Namun pada garis besarnya ada dua tujuan administrasi yang harus di capai oleh setiap jenjang dan
jenis sekolah baik yang berstatus negeri maupun swasta.
1) Tujuan pertama adalah administrsi pendidikan harus diupayakan sedemikian rupa agar dapat
terlaksana secara efektif, artinya pelaksanaan pendidikan harus mencapai hasil sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
2) Tujuan kedua adalah administrasi pendidikan harus pula diupayakan sedemikian rupa agar dapat
terlaksana secara efisien. artinya perbandingan terbaik antara pelaksanaan pendidikan dengan hasil
yang akan dicapai.
Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berikut :
a. Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan.
Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang direncanakan serta
nilainya.
b. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadianggota suatu masyarakat.
Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti yang baik.
c. Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggung jawab untuk mewariskan kebudayaan
kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.
d. Penegak disiplin, guru harus menjaga agar terciptanya suatu disiplin.
e. Pelaksana administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, guru pun bertanggung jawab akan
kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
f. Pemimipin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Guru berperan sebagai
pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat yang dewasa.
g. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan segala perkembangan
kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khusunya masalah-masalah pendidikan.
B. PENILAIAN PORTOFOLIO
1. Pengertian Portofolio
Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), proses pengujian atau penilaian merupakan suatu
komponen yang tidak kalah penting dibandingkan dengan proses lainnya. Penilaian atau pengujian
atau sering disebut juga assessment memiliki banyak model, seperti penilaian berbasis kelas,
benchmarking, dan portofolio.
#Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti
laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala
aktivitas seseorang yang dilakukannya. Secara umum portofolio merupakan
kumpulan dokumen seseorang , kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang
bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
#Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang
ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan
belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.
Menurut Suderajat dan Sumerna (Tsaur, Sufyan: 2009), alasan mengapa menggunakan penilaian
portofolio karena:
a. Dapat menghargai proses pembelajaran hasil belajar siswa
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
c. Memberi perhatian pada prestasi siswa yang memang memiliki prestasi
d. Bertukar informasi dengan orang tua /wali, peserta didik dan guru
e. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
f. Dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen
g. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri pada siswa
h. Siswa memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan penilaian tradisional karena
siswa menilai hasil kinerja sendiri
i. Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi
yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik. Dalam
penilaian portofolio mengandung hal-hal penting, yaitu pengumpulan (storing), pemilihan (sorting)
dan penetapan (dating), dari suatu tugas (task) (Supranata dan Hatta, 2004).
Tujuan portofolio diterapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan
menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai
beberapa tujuan, antara lain:
a. Menghargai perkembangan yang dialami siswa
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
c. Memberi perhatian atas prestasi kerja siswa yang terbaik
d. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi
e. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
f. Bertukar informasi dengan orang tua /wali dan guru lain
g. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa
Mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam penilaian portofolio, pelaksanaannya membutuhkan
sejumlah prinsip utama yang menjadi rambu-rambu dalam penilaian. Penilaian portofolio beranjak
dari lima prinsip utama, yaitu saling mempercayai, kerahasiaan, milik bersama, kepuasan, dan
kesesuaian. Kelima prinsip ini terkait satu dengan yang lain dan merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan.
penilaian portofolio.
tujuan
Penskoran dilakukan berdasarkan kegiatan unjuk kerja, dengan rambu-rambu atau kriteria penskoran
portofolio yang telah ditetapkan. Skor pencapaian peserta didik dapat diubah ke dalam skor yang
berskala 0-10 atau 0-100 dengan patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor maksimum yang dapat
dicapai, di kali dengan 10 atau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor peserta didik berdasarkan
portofolio masing-masing.Bahan penilaian portofolio meliputi:
a. Penghargaan tertulis
Portofoliodapatdikembangkandalamberbagaibentuk.
d. Laporan
j. Diagram
k. Uisi
m. Rekaman sesuau/audiotapes
n. Draft
o. Ilustrasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di
sekolah antara lain:
Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan
dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.
c. Kerahasiaan Bersama Antara Guru dan Peserta Didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan
tidak disampaikankepadapihakpihakyangtidakberkepentingan sehingga memberi dampak negatif
proses pendidikan.
d. Milik Bersama (Joint ownership) Antara Peserta Didik dan Guru
Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan
merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan
kemampuannya
e. Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta
didik untuk lebih meningkatkan diri
f. Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum
dalam kurikulum
b. Akuntabilitas
d. Identifikasi
Penilaian portofolio dapat mengklasifikasi dan mengidentifikasi program pengajaran dan
memungkinkan untuk mendokumentasikan “pemikiran” di samping pengembangan program,
sehingga kriteria portofolio akan berpengaruh terhadap penentuan tujuan pembelajaran (indikator
pencapaian hasil belajar)
e. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Penilaian portofolio melibatkan orang tua da masyarakat untuk berperan serta dalam melibatkan
pencapaian kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan konteks kurikulum dibandingkan
dengan hanya melihat angka-angka tes yang selama ini dihasilkan
f. Penilaian Diri
Portofolio memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri (self assessment), refleksi, dan
pemikiran yang kritis (critical thinking).penilaian diri adalah penilaian yang digunakan oleh peserta
didik untuk menilai evidence mereka. Peserta didik harus memiliki kemampuan (skill),pengetahuan
(knowledge), dan keyakinan diri (confidence) untuk mengevaluasi proses yang mereka sedang
kerjakan dan pengembangan hasil kerjanya, ketika mereka belajar sebagai pelajar yang mandiri.
Penelitian diri berguna untuk melihat keterlibatan peserta didik sepenuhnya dalam proses
pembelajaran yang sedang berlangsung
Penilaian portofolio memungkinkan guru dan peserta didik secara bersama-sama bertanggung jawab
untuk merancang proses pembelajaran dan untuk mengevaluasi kemajuan belajar yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
i. Keadilan
Portofolio adalah salah satu alat penilaian yang ideal untuk kelas yang heterogen yang sangat terbuka
bagi guru untuk menggambarkan kelebihan dan kekurangan peserta didik da membantu
perkembangan mereka
j. Kriteria Penilaian
Hasil pekerjaan peserta didik akan dinilai berdasarkan penilaian yang relevan dengan penampilan
mereka (misal dengan skala rating = rating scale). Peserta didik yang kurang akan tetap mendapat
penghargaan (credit), sedangkan pencapaian keberhasilan yang optimal menjadi tujuan dari penilaian
portofolio ini.
#Dari keberhasilan yang telah diuraikan di atas, terdapat juga beberapa kelemahan yang dialami saat
dilaksanakannya penilaian portofolio antara lainsebagaiberikut.
a. Waktu Ekstra
Penilaian portofolio memerlukan kerja ekstra dibandingkan dengan penilaian lain yang biasa guru
lakukan. Tetapi usaha guru yang menggunakan penilaian portofolio akan sangat dihargai dan
terutama dikenang baik oleh peserta didik. Sebab melalui penilaian portofolio peserta didik dapat
meningkatkan motivasi,partisipasi aktif dalam proses pembelajaran, bahkan meningkatkan
kemampuan mereka
b. Reliabilitas
Penilaian portofolio nampak kurang reliabel dan kurang fair dibandingkan dengan penilaian lain yang
menggunakan angka seperti ulangan harian, ulangan umum, maupun ujian akhir nasional yang
menggunakan tes. Penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik (self assessment) maupun oleh
kelompok peserta didik agak kurang reliabel oleh karena itu latihan penilaian yang dilakukan oleh
peserta didik maupun kelompok peserta didik sangat diperlukan. Dengan adanya latihan yang terus
menerus, terutama lagi apalagi kriteria yang disajikan sangat jelas dan mudah dipahami. Peserta didik
akan berlatih menjadi penilai bagi pekerjaannya sendiri.
c. Pencapaian akhir
Guru memiliki kecenderungan memperhatikan hanya untuk pencapaian akhir. Jika hal ini terjadi,
berarti proses penilaian portofolio tidak mendapatkan perhatian sewajarnya.
d. Top-Down
Guru dan peserta didik biasanya terjebak dalam suasananya hubungan top-down, yaitu guru
menganggap tahu segalanya dan peserta didik selalu dianggap sebagai obyek yang harus dididik dan
diberi tahu. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi satu arah. Apalagi kondisi ini terwujud,
maka inisiatif dan kreativitas peserta didik yang menjadi ciri khas portofolio akan hilang.
e. Skeptisme
Masyarakat, khususnya orang tua peserta didik selama ini hanya mengenal keberhasilan anaknya
hanya pada angka-angka hasil tes akhir (test scores), peringkat dan hal-hal yang bersifat kuantitatif.
Sebaliknya, portofolio pada hakikatnya tidak mengenal angka-angka yang dimaksud. Akibatnya
terkadang orang tua bersikap skeptis dan lebih percaya pada tes dari pada penilaian portofolio. Untuk
mengatasi hal tersebut, format penilaian dapat menggunakan kriteria penilaian yang bervariasi, mulai
dari tidak menggunakan angka sampai dengan menggunakan angka.
Penilaian portofolio adalah sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu
bukan tidak mungkin kebanyakan guru kurang mengenal penilaian portofolio, mereka lebih mengenal
bentuk penilaian yang biasa dilakukan.
g. Penerapan di Sekolah
Penilaian portofolio terkadang sulit diterapkan di sekolah yang lebih mengenal perbandingan peserta
didik melalui skor tes, peringkat dan yang lebih sering menggunakan tes yang sudah baku seperti
Ujian Nasional
Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak. Peserta didik
akan terjerumus ke dalam suasananya yang kaku dan mematikan, yang akhirnya akan mematikan
inisiatif dan kreativitas.
i. Tempat Penyimpanan
Penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan yang memadai, apalagi bila jumlah peserta
didik cukup banyak. Oleh karena itu, guru perlu mewaspadai hal tersebut.
Bagus Mahardika
Jl. Laksda Adisucipto, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta 55281
Penilaian Portofolio
a. Memperlihatkan perkembangan pemi-kiran atau pemahaman siswa pada periode waktu tertentu.
Misal, mulai dari kegiatan pencatatan (pembuatan catatan), mengkopi bahan, membuat kerangka
awal, draft kasar, kritik terstruktur, dan finalisasi paper.
b. Menunjukkan suatu pemahaman dari beberapa konsep, topik, dan isu yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
1.)core.ac.uk
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=peran+guru+dalam+administrasi+pendidikan&btnG=#d=gs_qabs&t=1700399
881568&u=%23p%3DdCU-_bBU22MJ
(Halaman 1-3)
( Halaman 1-2)
©Penulis
Editor:Baharuddin
ISBN 978-602-6233-73-8
Penerbit Sibuku
penerbitsibuku@gmail.comwww.sibuku.com
4.)IKA, & Beby Ilmia. (2021). PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN . Profesi : Jurnal Ilmu
Pendidikan Dan Keguruan, 10(1), 71-83. Retrieved from
https://jurnal.pmpp.or.id/index.php/profesi/article/view/226
5.)PERAN
PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG
STUDI EKONOMI MATERI POKOK UANG DAN PERBANKAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1
SAYURMATINGGI
Yani Sukriah Siregar, Riski Baroroh, Camelia Sipahutar, Eli Santana Siregar