Anda di halaman 1dari 8

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Revita Dwi Cahyani (2220201141)
2. Cindai (2220201142)
3. Riska Febrianti (2220201143)

Dosen Pengampu :
Drs. Ahmad Syarifuddin, M.Pd.I

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2023
Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
A. Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, bidang studi administrasi pendidikan boleh
dikatakan masih baru. Di Negara-negara yang sudah maju, administrasi pendidikan mulai
berkembang dengan pesat sejak pertengahan pertama abad ke-20, terutama sejak
berakhirnya perang dunia kedua. Khususnya di Negara kita Indonesia, administrasi
pendidikan baru diperkenalkan melalui beberapa IKIP( Institut Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan) sejak tahun 1960-an, dan baru dimasukkan sebagai mata pelajaran tahun ajaran
1965-1966. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para pendidik sendiri banyak yang
belum dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan dalam
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pada umumnya. Disamping itu,
administrasi pendidikan itu sendiri sebagai ilmu, terus mengalami perkembangan sesuai
dengan perkembangan pendidikan Negara masing-masing.
Setelah kita mengetahui realita yang terjadi seperti yang sudah disebut diatas, maka
diperlukan sebuah penjelasan secara rinci dan mendetail tentang administrasi Pendidikan
agar para pendidik dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidik itu.
Oleh karena itu, para pendidik terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dan ruang
lingkup administrasi pendidikan. Maka makalah ini kami akan menjelaskan pengertian
serta ruang lingkup administrasi pendidikan.
B. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Ruang lingkup adalah segala hal yang dapat memperlancar dan membantu
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan sekolah (lembaga
pendidikan formal) sehingga tujuan pendidikan dapat ditempuh melalui bentuk-bentuk
kegiatan secara tertib dan teratur yang pada akhirnya sampai pada pencapaian tujuan itu
sendiri1 .
Administrasi pendidikan seringkali diistilahkan dengan administrasi sekolah
seperti halnya dalam kurikulum 1984 (dalam buku pengelolaan) disebut bahwa
administrasi sekolah mencakup pengaturan, proses belajar mengajar, kesiswaan,
personalia, peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau
hubungan dengan masyarakat. Berdasarkan ruang lingkupnya, Administrasi berlingkup
mikro adalah administrasi bertarap lokal yang dilakukan perguruan tinggi dan sekolah.
Untuk memahami dan menemukan dengan tepat dan kronologik yaitu dimulai dari lingkup
yang paling sempit atau mikro. Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau administrasi
sekolah maka ruang lingkup yang harus diketahui adalah2:
1. Administrasi Peserta Didikan
Dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, Bab 1
Pasal 1 disebukan bahwa :”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi tugas pada masa yang akan
datang”. Administrasi peserta didik adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan

1
Ahmad Rohani dkk, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Sekolah,(Jakarta, Bumi Aksara : 2003) h.7
2
Ari H Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro,(Jakarta:Renika Cipta, 2011), h.
diusahakan secara sengaja serta pembinaan yang kontinu terhadap seluruh peserta didik
(dalam lembaga yang bersangkutan) agar dapat mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM)
secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Secara kronologis operasional, rentangan kegiatannya dari penerimaan peserta didik baru
sampai mereka meninggalkan sekolah.

Administrasi peserta didik menunjuk pada kegiatan-kegiatan diluar kelas dan didalam
kelas. Kegiatan di luar kelas yaitu :
a. Penerimaan peserta didik baru.
b. Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dan dalam buku Klapper.
c. Pembagian seragam sekolah beserta perlengkapannya, seragam pratikum, seragam
pramuka, dengan tata tertib penggunaannya.
d. Pembagian kartu OSIS beseta tata tertib sekolah yang harus dipatuhi (dan sanksi
terhadap pelanggarannya).
e. Pembinaan peserta didik, dan pembinaan kesejateraan peserta didik.

Adapun kegiatan- kegiatan di dalam kelas adalah :


a. Pengelolaan kelas (menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal. agar
terjadinya PBM dengan baik).
b. Interaksi belajar mengajar yang positif.
c. Perhatian guru terhadap dinamika kelompok, demi kelancaran Proses Belajar Mengajar
(PBM).
d. Pemberian pengajaran remedial, bagi yang lambat belajar.
e. Pelaksanaan presensi secara kontinu.
f. Pembentukan pengurus kelas, dan pengorganisasian kelas.
g. Menyediakan alat dan media belajar sesuai dengan kebutuhan.
h. Penyediaan bahan penunjang belajar lainnya.
Dapat kita simpulkan bahwa administrasi peserta didik adalah segala rencana yang
disusun sekolah untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan agar peserta didik dapat
menjalankan PBM dengan baik dan nyaman.

2. Administrasi Personel Guru

Administrasi personel adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinu para
pegawai di sekolah, sehingga guru dapat menunjang atau membantu kegiatan-kegiatan
sekolah secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Juga dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tersebut disebutkan bahwa “Tenaga
Pendidik adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar atau melatih
peserta didik”. Jadi guru merupakan garapan kedua setelah peserta didik. Dalam garapan
ini juga termasuk pegawai tata usaha, sehingga keseluruhanya disebut personel, pegawai,
dan karyawan. (kata personel diangkat dari kata Belanda “pesoneel” yang sama dengan
bahasa Inggris “personeel” yang mempunyai arti “urusan/pegawai/kepegawaian”. Adapun
kegiatan administrasi personal adalah3:
a. Pengangkatan dan penempatan guru.
b. Pembentukaan organisasi personal guru.
c. Penanganan masalah kepegawaian dan kesejateraan
d. Masalah kondisi dan evaluasi.
e. Pemambahan pengetahuan pada guru-guru (bimbingan dan penyuluhan).
Selain kegiatan administrasi personal ada pula tugas yang harus dijalankan oleh
personal guru di antaranya adalah4:
a. Mewujudkan situasi dan kondisi yang sehat dan dinamis yang dapat menunjang
pelaksanaan KBM.
b. Menguasai pelajaran yang dipegangnya secara profesional.
c. Membuat program pengajaran secara berkala (program tahunan, program semester,
silabus, dan setiap recana pengajaran tatap muka).
d. Melaksanakan KBM secara profesional.
e. Melakukan evaluasi dan tindak lanjutnya.
f. Mengawasi dan meningkatkan serta mendorong kecerdasan intelektual, emosional,
dan
spiritual peserta didik.
g. Membuat laporan pelaksanaan dan hasil KBM yang dilakukan.
h. Menjadi uswatun hasanah serta bertanggungjawab langsung.
i. Mengatur ketertiban, kebersihan, dan keamann ruang kelas dan lingkungan disekitar
sekolah.
j. Mengikuti kegiatan rapat pembinaan rutin yang diadakan oleh sekolah.
k. Melaksanakan tugas selain KBM oleh kepala sekolah.

3. Administrasi Kurikulum

Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakam secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinyu terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisen demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Peserta Didik dan Pendidik berinteraksi melalui bahan pelajaran yang disusun dalam
kurikulum. Maka garapan yang ketiga adalah Administrasi Kurikulum. Interaksi antara
ketiga komponen tersebut, peserta didik, pendidik, dan kurikulum merupakan kegiatan
yang disebut Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar (PBM)5
Selanjutnya KBM/PBM ini menjadi fokus dalam administrasi pendidikan, karena
segala upaya dan kegiatan yang dilakukan terhadap tujuan suksesnya mengelola sekolah
akan dipusatkan pada KBM/PBM. Seperti berbagai metode, inovasi, media dan sebagainya
selalu dituangkan dalam KBM/PBM. Maka garapan-garapan berikutnya dari administrasi
pendidikan adalah garapan-garapan yang diusahakan untuk menyukseskan KBM/PBM.
Secara operasional kegiatan administrasi kurikulum meliputi tiga kegiatan pokok

3
Herabudin, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2009), h.134
4
Ibid, h. 133
5
Ari H Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: Renika Cipta, 2011), h.
Yaitu6:
a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru.
1) Pembagian tugas guru yang dijabarkan dalam struktur program pengajaran, dan
ketentuan tentang baban mengajar wajib bagi guru.
2) Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran.
3) Tugas guru dalam kegiatan KBM.
b. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik.
1) Mengikuti dengan tertib jadwal pelajaran sekolah.
2) Mengikuti dengan konsisten dan konsekuen jadwal belajar kegiatan-kegiatan
seharihari yang telah disusun sendiri, sesuai kemampuan dan kesempatan masing-
masing.
3) Mengunjungi perpustakaan untuk perlengkapan bahan belajar dan pengayaan yang
diperlukan.
4) Mengikuti kegiatan kelompok belajar untuk berdiskusi kelompok sebagai
pemantapan
Pemahaman.
5) Mengikuti les privat.
c. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademik.
d. Kegiatan-kegiatan penunjang PBM.
1) Faktor kegiatan fisik
2) Faktorr kegiatan non fisik.
3) Faktor pelengkapan bahan bacaan.

4. Administrasi Sarana dan Prasarana

KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjanga dengan sarana dan prasarana
pendidikan. Maka timbullah garapan yang keempat yaitu administrasi sarana dan
prasarana. Secara otimologis prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan.
Dalam pendidikan misalnya: tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan
sebagainya. Sarana adalah alat langsung untuk pencapai tujuan pendidikan7. Secara
kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi8:
a. Perencanaan penggandaan barang.
b. prakualifikasi rekanan.
c. Penggandaan barang.
d. Penyimanan, Investarisasi, penyaluran.
e. Pemeliharaan dan rehabilitasi.
f. Penghapusan dan penyingkiran.
g. Pengendalian.

5. Administrasi Anggaran Biaya

KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan anggaran biaya yang
memadai. Maka timbullah garapan kelima yaitu administrasi anggaran biaya. Administrasi

6
Ibid, h. 81
7
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Renika Cipta, 2014), h. 51
8
H. Hari Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, ( Jakarta: Renika Cipta, 2011), h.116
Anggaran Biaya Pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yangdirencanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu
terhadap biaya operasional sekolah/pendidikan sehingga kegiatan operasional pendidikan
semangkin efektif dan efisien, demi menbantu tercapainya tujuan Pendidikan yang telah
ditetapkan. Secara garis besar kegiatan meliputi pengumpulan dan penerimaan dana yang
sah (dana rutin, SPP, sumbur BP3, Donasi dan usaha-usaha lainnya), penggunaan dana,
dan pertanggung jawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenang.
Dana yang masuk itu disebut dana masukan (input) yang kemudian setelah dilakukan
perencanaan Anggaran (budgeting), lalu digunakan dalam pelaksanaan proses/operasional
pendidikan (throughput), dan akhirnya dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang
barlaku bersama hasil usaha (output) yang dihasilkannya.

6. Tata Laksana (Tata Usaha)

KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan tata laksana yang
baik. Kegiatan ini sering disebut administrasi dalam arti sempit atau kegiatan tulis menulis.
Garapan keenam ini yang disebut dengan administrasi Tata Usaha, yang menunjang
seluruh garapan yang ada. Tata usaha menurut pedoman pelayanan tata usaha untuk
perguruan tinggi sebagai berikut :“Tata Usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan surat-
menyurat yang dimulai dari penghimpunan, mencatat, mengelola, mengadakan
pengiriman, dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi”.

7. Administrasi Organisasi

KBM/PBM akan semakin berhasil bila seluruh kegiatan penunjangnya diorganisasikan


dengan sebaik-baiknya, termaksud pengorganisasian yang terstruktur, jenjang pendidikan,
dan sebagainya. Terjadilah garapan yang ketujuh yang disebut administrasi Organisasi
Pendidikan. Lebih lanjut kegiatan organisasi adalah pemberian struktur atau susunan kerja
dengan penempatan jabatan serta penentuan personel-personelnyadalam suatu kerja sama
serta hak, kewajibanya, dan tanggungjawabnya masing-masing. Sehingga tersusun pola
kegiatan menuju tercapainya tujuan bersama.

8. Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat (Husemas)

Akhirnya pendidikan sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan berhasil dalam
tugasnya, dan mendapat simpati dari publiknya bila dapat menjalin hubungan yang akrab
dan serasi terhadap seluruh publiknya, yang disebut Husemas (Hubungan Sekolah dan
Masyarakat), sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah di terapkan. Kegiatan kedelapan atau
Administrasi Husemas ini pun harus senantiasa diprogram, dilaksanakan dan dievaluasi
demi keberhasilan selanjutnya. Fungsi pokok dari husemas adalah untuk menarik simpati
masyarakat pada umumnya sera publik (masyarakat terdekat atau terkait) khususnya
sehingga dapat meningkatkan relasi masyarakat terhadap sekolah tersebut.
Tujuan Husemas adalah meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat,
sehingga prestasi sekolah dapat meningkat. Manfaat Husemas adalah menambah simpati
masyarakat yang dapat meningkatkan harga diri sekolah, serta dukungan masyarakat
terhadap sekolah secara spiritual dan material.

9. Administrasi Supervisi (Pengawasan)

Kedelapan garapan administrasi sekolah/pendidikan tersebut yang telah disusun secara


kronologik itu merupakan delapan kunci keberhasilan administrator sekolah dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dan untuk keberhasilan selanjutnya, masing-masing
garapan serta keseluruhannya harus disupervisi. Ini tugas supervior dan pengawas, yang
mempunyai kepemimpinan pendidikan pancasila9.

C. Kesimpulan

Ruang lingkup adalah segala hal yang dapat memperlancar dan membantu
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan sekolah (lembaga
pendidikan formal) sehingga tujuan pendidikan dapat ditempuh melalui bentuk-bentuk
kegiatan secara tertib dan teratur yang pada akhirnya sampai pada pencapaian tujuan
itu sendiri.

Administrasi Pendidikan diistilahkan dengan administrasi sekolah seperti


halnya dalam kurikulum 1984 (dalam buku pengelolaan) disebut bahwa administrasi
sekolah mencakup pengaturan, proses belajar mengajar, kesiswaan, personalia,
peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau hubungan
dengan masyarakat.

Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan terdiri dari: Administrasi Peserta


didik, Personal Guru, Kurikulum, Sarana dan Prasarana, Anggaran Biaya, Tata Usaha,
Administrasi Organisasi, hubungan sekolah dan masyarakat, serta administrasi
Supervisi.

D. Saran

Berdasarkan pemaparan materi diatas bahwa penting sekali sebagai seorang


pendidik maupun peserta didik mengetahu pengertian dan ruang lingkup administrasi
pendidikan agar dapat membantu proses lembaga pendidika sehingga tercapai tujuan
pendidikan tersebut.

9
Ibid, h.94
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. (2014). Adminsitrasi Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta.


Dkk, A. R. (2003). Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Gunawan, A. H. (2011). Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: Renika
Cipta.
Herabudin. (2009). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai