Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN BAB VII

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

RINA NURHASANAH
4B
20.04.1.0007

PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2021/2022
BAB VII

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

A. Tenaga Pendidik
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 39 (2) menjelaskan bahwa pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Sementara itu sebutan pendidik dengan kualifikasi dosen merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Pengertian Pendidik yang dikemukakan oleh :
• Dri Atmaka (2004: 17) pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab
memberikan pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik jasmani
maupun rohaninya. Agar tercapai tingkat kedewasaan mampu berdiri sendiri
memenuhi tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk individu yang
mandiri.
B. Tenaga Kependidikan
Pengertian kependidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1, BAB 1 adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Sedangkan UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1) Menurut Merupakan tenaga yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan. kependidikan adalah proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai
pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik.
A. Jenis-jenis Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
1. Jenis Tenaga Pendidik

Pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar adalah tenaga kependidikan yang
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:
a. Guru
b. Dosen
c. Konselor
d. Pamong belajar
e. Widyaiswara
f. Tutor
g. Instruktur
h. Fasilitator
i. Ustadz

2. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau
lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang
berpartisipasi dalam pendidikan.

a) Tenaga Kependidikan Dilihat Dari Jabatannya, yaitu:


- Wakil-wakil atau Kepala urusan
- Tata Usaha
- Laboran
- Pustakawan .
- Pelatih Ekstrakurikurer
- Petugas Keamanan
- Petugas Kebersihan
b) Tenaga Kependidikan Dilihat Dari Statusnya, yaitu:
- Pegawai Negeri Sipil ( PNS )
- Guru Tidak Tetap
- Guru Bantu
- Tenaga Sukarela

D. Peran Guru Sebagai Tenaga Pendidik


1, Guru Sebagai Tenaga pendidik
Guru merupakan pendidik dan pengajar yang menyentuh kehidupan pribadi siswa. Oleh
siswa sering dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh karena itu,
guru seharusnya memiliki perilaku yang memadai untuk dapat mengembangkan diri secara
utuh.Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, banyak faktor yang harus memenuhi serta
diperhatikan oleh guru, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
mempengaruhi proses belajar siswa.
2. Karakteristik Kemampuan Guru
Guru yang professional akan bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah, untuk menjadi
guru yang professional tentu harus memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan. Sebagai
indikator, guru dinilai mampu secara profesional apabila:
• Tanggung Jawab Guru
RANGKUMAN BAB VIII
PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN

RINA NURHASANAH
4B
20.04.1.0007

PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2021/2022
BAB VIII
PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN
administrasi pendidikan melibatkan pihak, antara lain peserta didik, tenaga administrasi,
guru, kepala sekolah, pengurus yayasan, dewan/ komite sekolah dan BP3, pengawas atau
penilik pendidikan, para pejabat terkait di kantor Departemen Pendidikan Nasional atau
Departemen Agama dari tingkat kecamatan hingga pusat.
Nanang Fattah (2000: 23) mengatakan bahwa anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi
yang saling berkaitan. Yaitu sisi anggaran penerimaan dan sisi anggran pengeluaran.
Anggaran penerimaan adalah pendapatan yang diperoleh dari setiap tahun oleh sekolah, baik
rutin msupun insidental  yang diterima dari berbagai sumber resmi. Sedangkan anggaran
pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan
pelaksanaan pendidikan di sekolah.Biaya pendidikan digolongkan menjadi 3 jenis, (PP No
48 Tahun 2008 pasal 3), yaitu: Biaya satuan pendidikan, Biaya penyelenggaraan dan/atau
pengelolaan pendidikan,Biaya pribadi peserta didik.
 Pengelolaan Keuangan Sekolah

Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan dengan tertib, lancar, efektif dan efisien
(Depdiknas 2007: 6). Keuangan sekolah merupakan bagian yang sangat penting karena setiap
kegiatan sekolah membutuhkan uang. Untuk itu, kegiatan pengelolaan keuangan sekolah
perlu dilakukan dengan baik. Mulyono (2010 : ) mengemukakan bahwa keberhasilan sekolah
dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas juga tidak terlepas dari perencanaan
anggaran pendidikan yang mantap serta pengalokasian dana pendidikan yang tepat sasaran
dan efektif.Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyakut analisis sumber- sumber pendapat
pendidikan saja, namun lebih pada penggunaan dana secara efektif dan efisien.
 Tujuan Pengelolaan Biaya Pendidikan

Melalui kegiatan pengelolaan/ administrasi/ manajemen keuangan maka kebutuhan


pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan
secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara
efektif dan efisien. Tujuan pengelolaan biaya pendidikan :
a) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
b) Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk harian sekolah dan menggunakan
kelebihan dana untuk diinvestasikan kembali.
c) Meningkatkan akuntanbilitas dan transparasi keuangan sekolah.
d) Memelihara barang- barang (aset) sekolah.
e) Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
f) Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan, dan pengeluaran
uang yang diketahui dan dilaksanakan.

Tujuan pendidikan pada dasarnya bermaksud mengembangkan kepribadian dan


mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi warga negara yang memiliki
kualitas dengan cita- cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar negara Pancasila. Tujuan
administrasi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan secara umum. Sebab
administrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
 Prinsip Dasar Pengelolaan Keuangan Sekolah

Dalam pengelolaan dana pendidikan, ada beberapa prinsip yang harus diperhatiakan (PP. No
48 Tahun 2008 pasal 59 dan Undang- undang No 20 Tahun 2003 pasal 48) antara lain :
Prinsip keadilan, prinsip ini dilakukan dengan memberikan akses pelayanan pendidikan yang
seluas- luasnya dan merata kepada peserta didik, tanpa membedakan latar belakang suku, ras,
agama, jenis kelamin, dan kemampuan atau status sosial ekonomi, Prinsip efisiensi, prinsip
ekonomi dilakukan dengan mengoptimalkan  akses, mutu, relevansi, dan daya saing
pelayanan pendidikan, Prinsip transparasi, prinsip ini dilakukan dengan memenuhi asas
kepatutan dan tata kelola yang baik oleh pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggaraan
pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan pendidikan, Prinsip efektivitas, prinsip ini
seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
 Proses Pengelolaan Keuangan sekolah

Suharsini Arikunto (2003 : 1) menyatakan bahwa dalam pengertian umum keuangan,


kegiatan pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu :
1. Penyusunan anggaran (budgeting)
2. Pembukuan (accounting)
3. Pemeriksaan (auditing)
 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Bidang yang secara umum menjadi ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam
administrasi pendidikan. Ruang linkup tersebut meliputi dua bidang kegiatan, yaitu :
 Manajemen administratif, yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam
organisasi/ kelompok kerjasama  mengerjakan hal- hal yang tepat sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai.
 Manajemen operatif, yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan
pekerjaan yang menjadi beban tugas masing- masing, setiap orang melaksanakannya
dengan tepat dan benar.

Secara umum, ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :


1. Administrasi kurikulum,
2. Administrasi ketenagaan pendidikan
3. Administrasi kesiswaan
4. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
5. Administrasi keuangan/ pembiayaan pendidikan
6. Administrasi unit- unit penunjang pendidikan
7. Administrasi tata lingkungan dan keamanan sekolah

• Fungsi dan Peran Guru berpengaruh terhadap pelaksaan pendidikan disekolah

Anda mungkin juga menyukai