B. PENGERTIAN
Kata pengelolaan berasal dari kata manajemen atau administrasi. Menurut Husaini Usman (2004:3) :
Management diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu menjadi manajemen atau pengelolaan. Sedangkan
menurut Sondang P. Siagian yaitu administrasi merupakan keseluruhan proses pelaksanaan daripada
keputusan yang telah diambil dan pelaksanaanitu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusian atau
lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Ada juga pendapat lain dari Sutarto yaitu,
administrasi adalah suatu proses penyelenggaraan dan pengurusn segenap tindakan/ kegiatan.
Administrasi pendidikan adalah sebagai suatu ilmu yang tidak dapat kita samakan begitu saja dengan
administrasi bisnis, administrasi pemerintah, ataupun administrasi militer. Sebab administrasi pendidikan
mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan ilmu administrasi lain. Menurut Sodiq A. Kuncoro,
perbedaan administrasi pendidikan terletak pada prinsip-prinsip operasionalnya dan bukan pada prinsip-
prinsip umumnya. Dikarenakan tujuan umum pendidikan itu sendiri adalah untuk membantu peserta didik
mencapai kedewasaannya masing- masing sehingga peserta didik dapat berdiri sendiri di dala masyarakat
sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitarnya. Jadi untuk mencapai tujuan
pendidikan, maka harus diselenggarakan rangkaian kegiatan pendidikan secara terencana, terarah, dan
sistematis melalui lembaga pendidikan formal yang diatur dan diawasi oleh pemeintah dengan tidak
mengurangi arti usaha- usaha kependidikan yang lainnya. Itu semua dapat dicapai degan usaha
pengendalian atau yang disebut dengan kegiatan administrasi pendidikan.
Menurut S. Nasution administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, semua kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal, material,
maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI (dalam kurikulum Usaha-usaha Perbaikan dalam bidang Pendidikan dan Administrasi
Pendidikan), dinyatakan bahwa admisnistrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian,
pengawasan, pembiayaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia,
baik personel, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Dengan demikian, administrasi pendidikan melibatkan pihak, antara lain peserta didik, tenaga administrasi,
guru, kepala sekolah, pengurus yayasan, dewan/ komite sekolah dan BP3, pengawas atau penilik pendidikan,
para pejabat terkait di kantor Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Agama dari tingkat
kecamatan hingga pusat.
C. Pembiayaan Pendidikan
Biaya pendidikan memegang peran penting dalam keberlangsungan hidup di dunia pendidikan (David Wijaya,
2009: 91). Pentingnya biaya dalam suatu penganggaran yaitu biaya memiliki pengaruh untuk tingkat efisiensi
dan efektifitas kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Nanang Fattah (2000: 23) mengatakan bahwa
anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang saling berkaitan. Yaitu sisi anggaran penerimaan dan sisi
anggran pengeluaran. Anggaran penerimaan adalah pendapatan yang diperoleh dari setiap tahun oleh
sekolah, baik rutin msupun insidental yang diterima dari berbagai sumber resmi. Sedangkan anggaran
pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan
di sekolah.
Biaya pendidikan digolongkan menjadi 3 jenis, (PP No 48 Tahun 2008 pasal 3), yaitu:
1) Biaya satuan pendidikan
2) Biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan
3) Biaya pribadi peserta didik
Biaya satuan pendidikan (PP No 48 Tahun 2008) terdiri dari :
1) Biaya investasi yang terdiri dari :
1. Biaya investasi lahan pendidikan
2. Biaya investasi selain pendidikan
2) Biaya operasi yang terdiri dari :
1. Biaya personalia
2. Biaya non personalia
3) Bantuan biaya pendidikan yaitu dana pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang orang tua
atau walinya tidak mampu membiayai pendidikannya.
4) Beasiswa adalah bantuan dana pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang berprestasi.
5) Biaya personalia dan nonpersonalia (Depdiknas 2010: 4) yaitu :
1. Biaya personalia adalah terdiri dari gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan-
tunjangan yang melekat pada gaji.
2. Biaya nonpersonalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, biaya tak
langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll.
D. Pengelolaan Keuangan Sekolah
Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan dengan tertib, lancar, efektif dan efisien (Depdiknas 2007:
6). Keuangan sekolah merupakan bagian yang sangat penting karena setiap kegiatan sekolah membutuhkan
uang. Untuk itu, kegiatan pengelolaan keuangan sekolah perlu dilakukan dengan baik. Mulyono (2010 : )
mengemukakan bahwa keberhasilan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas juga
tidak terlepas dari perencanaan anggaran pendidikan yang mantap serta pengalokasian dana pendidikan
yang tepat sasaran dan efektif.
Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyakut analisis sumber- sumber pendapat pendidikan saja, namun
lebih pada penggunaan dana secara efektif dan efisien. Semakin efisien dana yang digunakan dalam proses
pendidikan, maka berkurang pula dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan- tujuannya. Dengan
pencapain efisiensi dana pendidikan, maka tercapai pula efektifitas kegiatan dalam pencapaian tujuan
pendidikan.
Pengalokasian adalah suatu rencana penetapan jumlah dan prioritas uang yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pendidikan disekolah (Depdiknas:2009). Alokasi keuangan sekolah Negeri atau Swasta terdiri dari :
1. Alokasi pembangunan fisik dan non fisik
2. Alokasi kegiatan rutin, seperti belanja pegawai, kegiatan belajar mengajar, pembinaan kesiswaan, dan
kebutuhan rumah tangga.
Menurut Muhaimin juga mengungkapkan bahwa dalam menyusun Rencana Anggaran Sekolah, ada empat
langkah yang harus dilakukan, antara lain : Menyusun rencana biaya, menyusun rencana biaya dan pendapatan,
menyesuaikan rencana dengan sumber pendanaan, menyusun rencana anggaran sekolah.
PENUTUP
Menurut S. Nasution administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, semua kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal, material, maupun spiritual
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyakut analisis sumber- sumber
pendapat pendidikan saja, namun lebih pada penggunaan dana secara efektif dan efisien. Administrasi
keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi keuangan pendaftaran siswa baru, uang gedung/ sumbangan
pengembangan pendidikan, uang seragam, uang peralatan sekolah, uang SPP, dll.
DAFTAR PUSTAKA
MULYONO, MA. 2009. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/18/konsep-dasar-manajemen-keuangan-sekolah/