Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI

PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
(MPMT5302)
Suyata (2001) mengungkapkan ada tiga alasan perlunya pendidikan dipandang
sebagai investasi sumber daya manusia.

Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekononi: Pendidikan dapat


membantu peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Semakin
tingggi tingkat pendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik.

Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih
tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah
perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan
dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan
memasuki dunia kerja.

Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki fungsi-fungsi lain yaitu fungsi
sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi edukasi.
Mutu pendidikan dapat diperhatikan dari keterkaitan antar aspek pendidikan,
yaitu input, proses, dan output yang membentuk sebuah sistem terpadu (seperti
gambar pada slide sebelumnya).

Untuk pengendalian dan peningkatan mutu pendidikan secara terus-menerus,


diperlukan suatu evaluasi pendidikan.

Secara umum, evaluasi terbagi dalam tiga tahapan, yakni evaluasi input,
evaluasi proses, dan evaluasi output.

Evaluasi pembelajaran, pada aspek input mencakup fungsi kesiapan,


penempatan, dan seleksi. Pada aspek proses mencakup fungsi formatif,
diagnostik dan monitoring. Pada aspek output mencakup fungsi sumatif.

Evaluasi program sangat beragam, namun pada akhirnya hasil evaluasi program
digunakan sebagai kepentingan pengambilan keputusan. Salah satu contoh
jenis evaluasi program, yaitu Context, Input, Process, Product (CIPP).
Tujuan pendidikan adalah sangat esensial, baik dalam rangka
perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian.

Tujuan memberikan petunjuk untuk memilih isi mata ajaran, menata


urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, memilih alat bantu belajar,
menentukan prosedur pembelajaran, serta menyediakan ukuran
untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Tujuan belajar merupakan kriteria untuk menilai derajat mutu dan


efisiensi pembelajaran. Itu sebabnya, setiap guru perlu memahami
dengan saksama tujuan belajar dan pembelajaran sebagai bagian
integral dari suatu sitem pembelajaran.
Tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang
diinginkan terjadi setelah siswa belajar. Tujuan
pendidikan dapat dijabarkan mulai dari tujuan nasional,
institusional, kurikuler sampai instruksional (Arikunto,
1995: 130). Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan
nasional maka tujuan pembangunan nasional dalam
sektor pendidikan diturunkan ke dalam beberapa tujuan
pendidikan mulai tujuan nasional hingga tujuan di tingkat
pengajaran.
Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar

Tujuan pendidikan nasional kita sebagaimana yang


tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistim Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1 Ayat 1:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan (soft
skill), pengendalian diri (soft skill), kepribadian (soft skill),
kecerdasan (hard skill), akhlak mulia (soft skill), serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan Negara.
Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan diklasifikasi menjadi:


1. Pendekatan langsung/jangka panjang yang
digunakan dalam rangka menyusun kurikulum;
2. Jenis perilaku, pendekatan ini berguna dalam
rangka penyusun­an tujuan kurikulum;
3. Pendekatan sumber, yang berguna untuk memilih
dan merumuskan tujuan suatu bidang pengajaran.
Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan nasional dioperasionalkan


melalui:

• Tujuan institusional
• Tujuan kurikuler
• Tujuan instruksional
Tujuan Pendidikan

Tujuan pengajaran dirumuskan dengan rumus ABCD


A (audience) adalah siswa yang belajar, B (behaviour)
adalah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi, C
(condition) adalah kondisi yang menimbulkan
perubahan perilaku yang diinginkan, dan D (degree)
adalah derajad ketercapai­an perubahan perilaku.
Tujuan Pendidikan
Tujuan penting untuk menilai hasil
pembelajaran, membimbing siswa belajar,
merancang sistem pembelajaran, bahkan
dapat digunakan sebagai instrumen
pengukuran. Tujuan pembelajaran hendaknya
memenuhi kriteria kondisi untuk belajar,
rumusan tingkah laku, dan ukuran minimal
tingkah laku yang diinginkan.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai