1. Tujuan
Tujuan merupakan komponen penting dalam pengembangan kurikulum karena
sebagai arah semua kegiatan pengajaran dan mewarnai komponen-komponen
kurikulum lainnya. Sehingga dalam merumuskan tujuan kurikulum berdasarkan
dua hal yaitu perkembangan masyarakat dan falsafah sebuah negara
(Sukmadinata, 2009).
Tujuan terbagi menjadi beberapa kategori seperti tujuan khusus dan umum.
Tujuan berkaitan dengan waktu terbagi menjadi tujuan jangka panjang, jangka
menengah dan jangka panjang. Tujuan berkaitan jenjang pendidikan terbagi
menjadi tujuan pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
b. Tujuan Institusional
Tujuan Institusional atau tujuan tingkat satuan pendidikan adalah tindak lanjut
dari tujuan nasional. artinya tujuan tingkat satuan pendidikan mesti
menggambarkan kelanjutan dan hubungan yang kuat dengan tujuan pendidikan
nasional. Tujuan tersebut dikenal dengan tujuan pendidikan dasar, tujuan
pendidikan menengah dan tujuan pendidikan tinggi.
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler dikenal dengan standar kompetensi adalah tindak lanjut dari
tujuan tingkat satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dari
satuan pendidikan. Berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional, tujuan
kurikuler tersusun menjadi standar kompetensi kelompok mata pelajaran,
standar kompetensi mata pelajaran.
d. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional atau standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran merupakan tujuan terakhir dari tiga tujuan pendidikan diatasnya.
Tujuan ini bersifat operasional dimana tujuan tersebut diharapkan dapat
tercapai pada saat proses belajar mengajar yang bersifat langsung. Oleh karena
itu, para pendidik memiliki tugas menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
3. Proses Pembelajaran
Proses Pembelajar adalah komponen kurikulum ini memiliki peranan penting
dalam pendidikan. Mutu proses pembelajar ditentukan oleh kompetensi
pendidik (Tafsir, 2010), yaitu kompetensi pendidik dalam menguasai dan
mengaplikasikan teori-teori psikologi, metode mengajar, dan penggunaan alat
pengajaran.
Media pembelajaran adalah segala macam bentuk rangsangan dan alat yang
disediakan pendidik untuk mendorong peserta didik belajar. Fungsinya sebagai
alat bantu untuk memudahkan dalam menyampaikan isi atau materi kurikulum
agar dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Kemampuan pendidik
memilih media yang tetap dapat menentukan kelancaran proses proses
pembelajaran.
Media pembelajaran terbagi menjadi lima kelompok, yaitu interaktif insani, realita,
pictorial, simbol tertulis, dan rekaman suara (Sukmadinata, 2009). Pada
perkembanganya, keberadaan alat-alat teknologi dan komunikasi seperti
internet, dan smartphone sering menggantikan peran pendidik. Oleh karena itu,
perkembangan tersebut perlu diantisipasi dengan bijak oleh pakar pendidikan,
sehingga dapat membahasa tugas-tugas apa saja yang dapat digantikan oleh
mesin (Tafsir, 2010).