Anda di halaman 1dari 2

Kelompok : SDN BABAR SARI

ANGGOTA :

Ulat dan Kupu-kupu


Dongeng fabel singkat mengenai kehidupan ulat dan kupu-kupu berikut ini dikutip dari
buku Dongeng Lengkap Kancil, penerbit Laksana (2020).

Seekor ulat duduk termenung menatap burung-burung yang beterbangan. “Alangkah


indahnya mereka. Andai aku punya sayap. Tapi badanku saja jelek begini,” ucap Ulat, pelan.

“Hai, Ulat, apa yang kamu pikirkan?” tanya Kancil yang baru pulang dari mencari makan.

"Lihatlah burung-burung itu, Kancil. Mereka indah sekali. Mereka bisa terbang ke mana pun
mereka suka."

"Benar sekali, mereka sangat indah. Tapi, kenapa kamu tampak sedih?" tanya Kancil.

"Tubuhku sangat jelek. Aku juga tidak bisa terbang seperti mereka," sahut Ulat.

"Kata siapa kamu jelek? Kamu sangat cantik, bahkan aku saja kalah cantik," ucap Kancil.

"Tentu saja kamu kalah cantik, Kancil. Kamu, kan, kancil jantan. Huh!" Kancil tertawa
melihat wajah Ulat yang bersungut-sungut.

"Begini saja. Aku ajak kamu ke temanku yang tinggal di tepi sungai."

"Boleh," sahut Ulat. Kancil berjalan ke arah tepi sungai. Ulat duduk di punggung Kancil.
Mereka akhirnya tiba di tepi sungai.

"Wah, mereka cantik sekali! Siapa mereka?" tanya Ulat, yang takjub menatap segerombolan
binatang kecil dengan sayap warna-warni.

"Itu adalah kupu-kupu. Kamu nanti bisa seperti itu," kata Kancil.

"Jangan bercanda, Kancil," ucap Ulat.

"Aku tidak bercanda," jawab Kancil, lalu memanggil seekor kupu-kupu dan mengenalkannya
dengan Ulat.

"Hai, Ulat. Aku Kupu-kupu. Sini, aku tunjukkan sesuatu," ajak Kupu.

Mereka bertiga menuju suatu pohon yang daunnya lebat dan hijau. Banyak ulat yang sedang
makan daun-daun itu. Warna kulit ulat-ulat itu tidak jauh beda dengan si Ulat.
“Beberapa hari lagi, ulat-ulat itu akan menjadi kepompong. Lihatlah di sana, sudah ada ulat
yang jadi kepompong. Tidak lama lagi, kepompong itu akan menjadi kupu-kupu seperti aku,”
jelas Kupu-kupu.

“Wah! Berarti aku bisa menjadi seperti kamu? Bisa terbang ke mana pun aku suka?” tanya
Ulat, takjub.

“Benar sekali! Sebab itulah, kamu harus banyak makan agar bisa menjadi kupu-kupu yang
cantik,” jawab Kupu-kupu.

“Asyiiik! Aku akan jadi kupu-kupu, Kancil!” seru Ulat. Kancil tersenyum senang melihat
temannya tidak lagi bersedih.

Anda mungkin juga menyukai