KATA PENGANTAR
2
Dalam pembuatan modul ini kami secara khusus kami menuliskan KD dan KI 2.1
Bersikap berani mengakui kesalahan, meminta maaf, memberi maaf, dan santun sebagai
perwujudan nilai dan moral Pancasila & 4.1 Menjelaskan makna hubungan simbol
dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari, karena
menurut kami permainan patah kaleng secara khusu dapat diterapkan dalam mata
pembelajaran PPKN. Dalam pembelajaran berbasis budaya menurut kami permainan
patah kaleng secara khusus dapat dimanfaatkan untuk membantu pembelajaran dalam
mata pembelajaran PPKN, hal ini dikarenakan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh
permainan patah kaleng dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran PPKN.
Tim Penulis
3
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................1
Kata Pengantar...............................................................................................2-3
Daftar Isi..........................................................................................................4
Bab IV Penutup...............................................................................................38
Daftar Pustaka................................................................................................39
Biodata Penulis................................................................................................40-41
4
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
Modul ini terdiri dari segala informasi terkait dengan permainan patah kaleng, melalui
permainan tersebut ditunjukan supaya dapat merancang pembelajaran yang holistik dan
inovatif yang dapat membuat pembelajaran yang efektif serta pembentukan karakter bagi
siswa
1. Bagi siswa
Supaya siswa dapat memaksimalkan pembelajaran menggunakan modul ini maka
siswa dapat mengikuti Langkah-langkah penggunaan yang kami sediakan :
baca dan pahami pemaparan yang terdapat dalam modul
baca dan pahamilah uraian materi terkait dengan pembelajaran yang
dipelajari
ikutilah arahan dalam modul serta instruksi dari guru ketika pembelajaran
dengan benar
jika siswa mengalami permasalah dalam memahami instruksi dalam
modul ini maka bertanyalah pada guru yang mengajar
2. Bagi guru
Untuk membantu siswa supaya dapat melakukan pembelajaran yang inovatif dan
holistik maka guru dapat mengikuti instruksi yang diberikan :
Membimbing siswa dalam memahami materi pembelajaran
Membantu siswa dalam proses pembelajaran
Mengintegrasikan kegiatan pembelajaran dengan permainan patah kaleng
Membaca dan memahami pemaparan yang tersedia dalam modul
5
BAB I
PENDIDIKAN KARAKTER KERENDAHAN HATI
1. Pendidikan Karakter
Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave
(melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal.
Berakar dari pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda
atau ciri yang baik dalam semua suasana kehidupan. Hal ini berkaitan dengan
kemampuan untuk membuat komitmen yang bijak dan menjaganya (Kevin Ryan,
1999:5), berkaitan dengan definisi dari karakter menurut salah satu filsuf dari Yunani
yaitu Aristotle yang dikutip dari Lickona (trj. 2012:81) ia mendefinisikan karakter
adalah karakter yang baik sebagai kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang
benar sehubungan diri seseorang dan orang lain. Aristoteles mengingatkan kepada kita
tentang apa yang cenderung kita lupakan di masa sekarang ini: kehidupan yang berbudi
luhur termasuk kebaikan yang berorientasi pada diri sendiri (seperti kontrol diri dan
moderasi) sebagaimana halnya dengan kebaikan yang berorientasi pada hal lainnya
(seperti kemurahan hati dan belas kasihan), dan kedua jenis kebaikan ini berhubungan.
Atau dengan kata lain, kita perlu untuk mengendalikan diri kita sendiri, dan untuk
melakukan hal yang baik bagi orang lain. Dengan demikian, siswa membutuhkan
pendidikan karakter yang akan membentuk karakter seorang siswa.
Lickona (1991) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan,
dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Bertitik tolak dari definisi tersebut, ketika kita
berpikir tentang jenis karakter yang ingin kita bangun pada diri para siswa, jelaslah
bahwa ketika itu kita menghendaki agar mereka mampu memahami nilai-nilai tersebut,
memperhatikan secara lebih mendalam mengenai benarnya nilai-nilai itu, dan kemudian
melakukan apa yang diyakininya itu, sekalipun harus menghadapi tantangan dan
tekanan baik dari luar maupun dari dalam dirinya. Dengan kata lain mereka memiliki
‘kesadaran untuk memaksa diri’ melakukan nilai-nilai itu.
Karakter yang baik merupakan karakter hanya bisa dicapai melalui Pendidikan.
Dengan demikian, siswa membutuhkan pendidikan karakter yang akan membentuk
karakter seorang siswa. Pendidikan karakter sangat berperan penting dalam
perkembangan seorang individu, sebagai orang tua kita tidak mungkin ingin melihat
seorang anak dengan karakter yang tidak baik. Maka dari itu perlu kita ketahui
6
pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona ada tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu harus
disampaikan. Ketujuh alasan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik
dalam kehidupannya
2. Cara untuk meningkatkan prestasi akademik.
3. Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat
lain.
4. Persiapan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan dapat hidup dalam
masyarakat yang beragam.
5. Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan problem moral-sosial,
seperti ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran kegiatan seksual,
dan etos kerja (belajar) yang rendah.
6. Persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja.
7. Pembelajaran nilai - nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja peradaban.
10
● Terbuka terhadap gagasan baru
Setiap individu hendaknya memiliki sikap terbuka terhadap
gagasan baru yang disampaikan oleh individu atau kelompok lain
sehingga terciptanya hubungan yang semakin erat.
● Kurang terlalu fokus pada diri sendiri atau mampu melupakan diri sendiri
Individu seringkali terlihat tidak fokus dengan dirinya sendiri
ketika dalam keadaan tertentu. Ketika dihadapkan dengan suatu kondisi
tertentu mereka seakan lupa dengan dirinya sendiri dan lebih memilih
untuk menghadapi situasi tersebut yang sedang dihadapinya.
12
3. Saat permainan berakhir kelompokmu dinyatakan menang, kelompokmu
merasa senang tetapi kelompok yang kalah merasa sedih atas kekalahan
ini. Bagaimana cara yang akan kamu lakukan?
a. Saya akan mendekati kelompok yang kalah, kemudian
memberikan kata semangat kepada mereka dan berjabat tangan
b. Saya mengajak teman kelompok saya untuk memberikan semangat
kepada kelompok yang kalah
c. Saya harus bersikap biasa aja atas rasa sedih yang mereka alami
dalam bermain
d. Saya dan teman kelompok saya tidak peduli apa yang mereka
rasakan dalam kekalahan bermain
7. Sistem penilaian
Pada pretest dan posttest yang digunakan dalam penilaian evaluasi, maka kedua
test ini nantinya diberikan kepada siswa. Untuk soal pretest dan posttest nantinya
akan sama tetapi diberikan pada waktu yang berbeda. Tujuan diberikan tes ini
adalah untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami materi yang sudah
diberikan, dengan adanya pretest dan posttest ini nantinya siswa akan
mengetahui nilai dalam tahapan memahami materi.
Skor Penilaian Kualifikasi
13
BAB II
PERMAINAN TRADISIONAL PATAH KALENG
14
karena itu, sifat dari pembaharuan dalam etnopedagogi lebih menekankan pada
budaya pendidikan dan pendidikan yang berbudaya.
Pembelajaran yang berbasis etnopedagogi berarti pembelajaran yang
berbasis kebudayaan lokal. Dalam artian lain bahwa konsep etnopedagogi
diterapkan ke dalam pembelajaran yang kemudian juga akan berpengaruh kepada
praktik pembelajaran yang dilakukan, ini dilakukan bukan tanpa sebab.
Pembelajaran yang berbasis etnopedagogi diharapkan mampu untuk membantu
melestarikan kearifan lokal yang ada sehingga pelaksanaan kearifan lokal tersebut
mampu dilaksanakan juga oleh keturunan yang selanjutnya. Pembelajaran yang
berorientasi etnopedagogi sangat penting diterapkan mengingat Indonesia
merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis yang
tentunya memiliki budaya yang berbeda-beda. Kedua, globalisasi dan
perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya pada masyarakat
Indonesia. Jika pembelajaran berorientasi pada etnopedagogi tidak diterapkan
sejak dini, maka masa yang akan datang globalisasi dan perkembangan teknologi
yang sangat pesat dapat menggeser kearifan lokal dalam masyarakat. Pergeseran
ini terjadi karena tidak adanya batasan yang jelas antara budaya lokal dan budaya
asing. Kondisi ini jelas menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia perlu
menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada kearifan lokal. Etnopedagogi
dapat diterapkan untuk pengembangan karakter (character building) yang
didukung oleh lingkungan belajar yang kondusif dalam rangka mewujudkan
budaya belajar untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional.
2. Sistem Pengetahuan
Pada masyarakat suku yaqai rata-rata tidak semua yang
berpendidikan, bisa dikatakan bahwa mereka lebih suka bekerja di kebun,
usaha, dan sungai. Maka mereka masih rendah dalam hal sistem
pengetahuan ini.
3. Organisasi Sosial
Masyarakat di suku Yaqai dalam hal berorganisasi, mereka akan
berkumpul di satu rumah atau di balai untuk melakukan diskusi bersama.
Dalam diskusi mereka tidak hanya orang tua saja, tetapi anak-anak juga
ikut dalam berdiskusi bersama. Ini lah yang membuat anak-anak di suku
Yaqai lebih cepat berbaur dengan penduduk luar dan mengikuti beberapa
organisasi di luar daerah suku Yaqai.
16
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Masyarakat suku Yaqai untuk mata pencaharian hidupnya mereka
lebih sering yaitu bercocok tanam, jual ikan, dan mencari sagu untuk
olahan makanan papeda.
6. Sistem Religi
Kebanyakan masyarakat di suku Yaqai beragama Kristen Protestan
dan Katolik, untuk agama Islam tidak ada sama sekali disana.
7. Kesenian
Untuk kesenian di suku Yaqai lebih mengarah pada tarian
sambutan menggunakan baju tradisional dari daerah tersebut, seperti
gambar dibawah ini:
17
3. Permainan Tradisional Patah Kaleng.
Mengapa permainan ini sangat penting untuk anak-anak usia dini
karena Permainan ini pun sangat dikenal di hampir seluruh penjuru Papua. Maka
permainan patah kaleng sudah menjadi budaya untuk anak-anak di kampung
Kadam Oyim. Permainan ini memang cukup mudah untuk dimainkan oleh anak-
anak usia dini, dengan permainan patah kaleng ini mampu membentuk karakter
setiap anak menjadi percaya diri dan menimbulkan rasa kejujuran setiap individu.
Apa yang menarik dari permainan patah kaleng adalah bagaimana cara
anak-anak bisa mempertahankan kekompakan dalam satu tim untuk saling
menyerang dan bertahan bersama-sama, hal ini membutuhkan kemampuan setiap
individu untuk bisa bekerja sama, saling baku percaya, dan mempunyai gerakan
yang lebih cepat untuk menghindari bola yang dilempar oleh tim lawannya.
Dengan tujuannya agar mereka bisa bertahan lama dalam satu tim kemudian
mendapatkan poin yang banyak.
Kekhasannya apa, biasanya permainan patah kaleng ini digunakan pada
anak-anak saat bermain saja, manfaat permainan patah kaleng ini untuk
menanamkan karakter kerendahan hati pada anak, rentang usia anak umur 9 - 10
tahun, melibatkan berapa orang 5 - 6 orang dan bermain dengan 2 tim, ada 2
ronde, sistem skoring pada permainan patah kaleng sesuai dengan tingkatan
tingginya pada saat menyusun kaleng, biasanya dipermainkan di lapangan besar,
alat-alat yang dibutuhkan yakni kaleng dan bola kasti.
18
a. Aturan dalam permainan tradisional patah kaleng
1. Setelah tim A melemparkan bola ke tim B dan bolanya kena kepala berarti
teman itu tidak mati kalau bola kena badan, tangan, dan kaki itu mati
2. Untuk teman satu tim tidak boleh membantu teman untuk menyusun
kaleng
3. Dalam satu tim akan mempercayakan 2/3 teman bermain duluan selam
permainan berjalan apabila mereka belum mati tetapi mereka sudah
Gem/menang. Maka satu tim itu mendapatkan tambahan poin bermainnya
artinya satu orang akan bermain 2x (Tim A melemparkan bola dan bola
itu kena di badan 1x taman itu poin kurang satu maka kesempatan tinggal
1x bermain saja dan kalau bola kena badan lagi mala teman itu sudah mati
tidak bermain lagi
4. Dalam permainan harus jujur
5. Kerja sama dalam satu tim maupun dengan tim lain
b. Langkah-langkah dalam permainan tradisional patah kaleng
1. Anak-anak mempersiapkan kaleng-kaleng dan menyusun kaleng di area
atau tempat yang sudah disediakan.
2. Anak-anak membentuk dua tim, tim A dan tim B kemudian anak-anak
menghitung jumlah anak-anak yang mau bermain dan setiap tim harus
jumlah nya yang sama maksimal 5-6 orang tergantung dari jumlah banyak
anak-anak.
3. Setelah membentuk dua Tim mereka berkumpul sesuai dengan timnya
masing-masing. Kemudian dari setiap tim mempercayakan satu teman
untuk susten agar bisa tahu tim siapa yang menang maka mereka yang
bermain duluan, misalnya tim A yang kalah maka mereka akan bermain
dari belakang, tim B yang menang maka mereka yang bermain duluan.
4. Tim A yang kalah mereka akan berdiri di dekat penyusunan kaleng,
timnya akan menyerang tim B dengan cara melemparkan bola ke teman
lawan.
5. Mulai permainan Tim B akan melemparkan bola untuk patahkan kaleng
yang sudah disusun dari awal, untuk patahkan kaleng dari jarak yang jauh
yang sudah ditentukan bersama. Setelah mematahkan kaleng tim B akan
mempercayai 2/3 teman untuk masuk bermain duluan. Lalu tim A yang
19
kalah akan melempar bola ke teman lawan nya agar bisa mati. Apabila
teman itu kena bolah di badan berarti dia sudah mati jadi tidak lanjut
bermain lagi maka ganti dengan teman lain yang satu tim.
6. Untuk tim A yang kalah akan melemparkan bola ke teman lawannya dan
untuk mengambil bola itu salah satu teman akan berlari untuk ambil bola
itu, lalu dia akan melemparkan bola kembali ke teman yang ada jaga di
dekat kalang. Kemudian untuk tim B yang menang mereka akan berlari ke
area kaleng untuk berusaha menyusun kaleng kembali sampai kalengnya
habis. Kalau penyusunan kalengnya habis maka mereka sudah
Gem/menang artinya tim mereka sudah mendapatkan 1 poin. Kalau
mereka tidak menyusun kaleng sampai selesai dan satu timnya tidak ada
teman untuk bermain maka tim nya gugur tidak mendapatkan poin. Maka
tim A yang kalah akan bermain dan tim B akan menyerang kembali
seperti tim A.
20
BAB III
IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN
KD TEMATIK INDIKATOR
21
1. Ketuhanan Yang Mahasa Esa
3. Persatuan Indonesia
22
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia
Dalam sila kelima ini sudah jelas kita dapat menarik kesimpulan
nilai apa yang terkandung di dalamnya. Nilai keadilan memiliki makna
bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan keadilan dalam segala
bidang kehidupan mereka, seperti keadilan sosial, keadilan dalam hukum,
kesejahteraan hidup, kekeluargaan, dan lainnya. Dalam pelaksanaannya
hendaknya negara memberikan keadilan tanpa memandang aspek apapun
dalam masyarakat dalam kata lain semua warga negara hakikatnya sama
rata.
23
1) Aspek Motorik
Melatih anak untuk bergerak cepat dan kekompakan. Kelincahan
setiap anak menjadi kunci dalam permainan ini
2) Aspek Kognitif
Melatih anak untuk berkomunikasi antar setiap anggota kelompok
dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam permainan
3) Aspek Emosional
Mendorong anak untuk bermain secara sportif dan tidak mudah
emosi
Dalam mengembangkangkan permainan tradisional ini dan mengaitkannya
dengan pembelajaran, ada beberapa cara yang dapat digunakan yaitu dengan
menuliskan manfaatnya, tujuan, dan juga hal-hal yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran menggunakan permainan tradisional Patah Kaleng ini.
Orientasi
24
patah kaleng tersebut
Aksi
25
mati tidak bermain lagi
Rekognisi
Debriefing
26
mengenai materi pembelajaran hari ini
1. Kegiatan Awal
Pembukaan
- Guru memberi salam kepada siswa ( Selamat Pagi, anak-anak ), lalu menunjuk
salah satu siswa untuk memimpin doa pembuka
- Menyanyikan lagu nasional “ Garuda Sosial “
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
28
5) Kerja sama dalam satu tim maupun dengan tim lain
- Menjelaskan tujuan dari pembelajaran
1) Aspek Motorik
Melatih anak untuk bergerak cepat dan kekompakan. Kelincahan setiap
anak menjadi kunci dalam permainan ini
2) Aspek Kognitif
Melatih anak untuk berkomunikasi antar setiap anggota kelompok dalam
menentukan strategi yang akan digunakan dalam permainan
3) Aspek Emosional
Mendorong anak untuk bermain secara sportif dan tidak mudah emosi
2. Kegiatan Inti
Pembagian Kelompok
- Siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang berisi 5-6 orang, dengan cara
pengundian
- Setelah dibagi, siswa mulai berkumpul dengan kelompok masing–masing
Aksi
- Guru menjelaskan kembali langkah dan peraturan dari permainan patah kaleng
1) Anak-anak mempersiapkan kaleng-kaleng dan menyusun kaleng di area
atau tempat yang sudah disediakan.
2) Anak-anak membentuk dua tim, tim A dan tim B kemudian anak-anak
menghitung jumlah anak-anak yang mau bermain dan setiap tim harus
jumlah nya yang sama maksimal 5-6 orang tergantung dari jumlah banyak
anak-anak.
3) Setelah membentuk dua Tim mereka berkumpul sesuai dengan timnya
masing-masing. Kemudian dari setiap tim mempercayakan satu teman
untuk susten agar bisa tahu tim siapa yang menang maka mereka yang
bermain duluan, misalnya tim A yang kalah maka mereka akan bermain
dari belakang, tim B yang menang maka mereka yang bermain duluan.
29
4) Tim A yang kalah mereka akan berdiri di dekat penyusunan kaleng,
timnya akan menyerang tim B dengan cara melemparkan bola ke teman
lawan.
5) Mulai permainan Tim B akan melemparkan bola untuk patahkan kaleng
yang sudah disusun dari awal, untuk patahkan kaleng dari jarak yang jauh
yang sudah ditentukan bersama. Setelah mematahkan kaleng tim B akan
mempercayai 2/3 teman untuk masuk bermain duluan. Lalu tim A yang
kalah akan melempar bola ke teman lawan nya agar bisa mati. Apabila
teman itu kena bolah di badan berarti dia sudah mati jadi tidak lanjut
bermain lagi maka ganti dengan teman lain yang satu tim.
6) Untuk tim A yang kalah akan melemparkan bola ke teman lawannya dan
untuk mengambil bola itu salah satu teman akan berlari untuk ambil bola
itu, lalu dia akan melemparkan bola kembali ke teman yang ada jaga di
dekat kalang. Kemudian untuk tim B yang menang mereka akan berlari ke
area kaleng untuk berusaha menyusun kaleng kembali sampai kalengnya
habis. Kalau penyusunan kalengnya habis maka mereka sudah
Gem/menang artinya tim mereka sudah mendapatkan 1 poin. Kalau
mereka tidak menyusun kaleng sampai selesai dan satu timnya tidak ada
teman untuk bermain maka tim nya gugur tidak mendapatkan poin. Maka
tim A yang kalah akan bermain dan tim B akan menyerang kembali
seperti tim A.
- Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk membahas
strategi dan rencana agar menjadi pemenang dalam permainan tersebut
- Siswa memulai permainan dan guru menjadi fasilitator dalam
permainan tersebut
Rekognisi
- Guru mengajak anak untuk bertepuk tangan sebagai apresiasi atas kerja keras
mereka dalam melakukan permainan patah kaleng ini
- Kelompok siswa yang menjadi pemenang akan mendapat hadiah khusus
Debriefing
- Guru menanyakan, bagaimana perasaan siswa setelah melakukan permainan
tersebut
1) Apakah permainan ini menyenangkan?
30
2) Apakah kalian bahagia hari ini?
3) Apakah kalian makin bersemangat belajar setelah melakukan permainan
ini?
- Guru menanyakan kepada siswa apa yang dapat dipetik atau diambil setelah
melakukan permainan tersebut
- Siswa mengerjakan pretest secara individu mengenai materi pembelajaran hari ini
- Kegiatan pembelajaran mulai masuk ke materi singkat dan penjelasan oleh guru
- Siswa kembali mengerjakan posttest secara individu
3. Penutup
Kesimpulan
- Bersama guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini
- Guru meminta beberapa siswa untuk menyampaikan refleksi pribadi setelah
pembelajaran
- Guru menyampaikan beberapa feedback terhadap siswa sebelum menutup
pembelajaran
- Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Catatan
1. Anak-anak mempersiapkan celengan plastik dan menyusun celengan
plastik di area atau tempat yang sudah disediakan.
31
3. Setelah membentuk dua Tim mereka berkumpul sesuai dengan timnya
masing-masing. Kemudian dari setiap tim mempercayakan satu teman
untuk susten agar bisa tahu tim siapa yang menang maka mereka yang
bermain duluan, misalnya tim A yang kalah maka mereka akan bermain
dari belakang, tim B yang menang maka mereka yang bermain duluan.
6. Untuk tim A yang kalah akan melemparkan bola ke teman lawannya dan
untuk mengambil bola plastik itu salah satu teman akan berlari untuk
ambil bola plastik itu, lalu dia akan melemparkan bola plastic kembali ke
teman yang ada jaga di dekat kalang. Kemudian untuk tim B yang menang
mereka akan berlari ke area kaleng untuk berusaha menyusun kaleng
kembali sampai celengan plastik habis. Kalau penyusunan celengan
plastik habis maka mereka sudah Gem/menang artinya tim mereka sudah
mendapatkan 1 poin. Kalau mereka tidak menyusun kaleng sampai selesai
dan satu timnya tidak ada teman untuk bermain maka tim nya gugur tidak
mendapatkan poin. Maka tim A yang kalah akan bermain dan tim B akan
menyerang kembali seperti tim A.
32
Di SD X sedang diadakan classmeeting salah satu permainan yang
dilombakan pada kegiatan itu adalah permainan patah kaleng. Peserta lomba
patah kaleng ini berasal dari kelas 4, dimana terdapat 2 regu yang
memainkannya yaitu regu A ( Budi, Adi, Ridho, Sari, Mita, Ayu ) dan regu B
( Agnes, Sinta, Siti, Bagoes, Yanto, Vinon ). Pada ronde pertama, regu B
memimpin permainan, tetapi pada ronde kedua skor regu B tertinggal jauh
daripada regu A, sehingga di hasil akhir yang menjadi pemenang adalah regu
A. Regu B tidak merasa berkecil hati dan saling menyalahkan, mereka
mengakui secara lapang dada bahwa mereka kalah. Sehingga tidak ada
konflik yang terjadi antara kedua regu tersebut.
- Pertanyaan Refleksi
1. Apakah pada permasalahan tersebut muncul sikap mampu menilai
kemampuan dan potensi diri secara sehat?
2. Pada bagian mana muncul sikap yang menunjukkan hal mampu
mengakui kesalahan, kekurangan, kesalahpahaman, dan keterbatasan
diri?
3. “ Aku tidak setuju kalau regu A menjadi pemenang!” ucap Udin.
Apakah sikap Udin menunjukkan keterberbuka terhadap gagasan
baru?
4. Berikan contoh sikap atau karakter yang menunjukkan seseorang
terbuka terhadap informasi yang berbeda?
5. Mengapa ketika kita ingin menjadi pemenang dalam suatu permainan,
kita harus mau mendengarkan saran dari orang lain ?
6. Apakah mengakui kekalahan merupakan sikap yang mencerminkan
memandang kemampuan dan prestasi diri secara seimbang?
7. Ketika kamu mempunyai sebuah roti dan saat itu kamu lapar sehingga
ingin memakannya. Tetapi di sampingmu ada seorang pengemis yang
terlihat kelaparan, apa yang akan kamu lakukan?
8. Apa keuntungan atau manfaat ketika kita menghargai pendapat orang
lain?
33
5. Tes Evaluasi
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kamu anggap paling benar dan tepat !
1. Kamu mendapat nilai ujian yang jelek karena tidak belajar sehingga kamu tidak
dapat mengerjakan soal-soal dengan baik. Apa yang akan kamu lakukan pada
ujian selanjutnya? ( mampu menilai kemampuan dan potensi diri secara sehat )
A Saya akan protes ke guru dan tidak belajar untuk ujian selanjutnya
B Saya menerima karena sadar tidak belajar dan akan tidak belajar juga
untuk ujian selanjutnya
C Saya menerima nilai tersebut karena memang tidak belajar dan akan
belajar secukupnya untuk ujian selanjutnya
D Saya menerima nilai tersebut karena memang saya tidak belajar dan akan
belajar lebih giat untuk ujian selanjutnya
34
kamu lakukan dengan dompet itu? ( mampu menilai kemampuan dan potensi diri
secara sehat )
3. Ibu guru menyuruh kalian untuk membuka buku tematik hal. 54, ternyata kamu
lupa membawa buku Tematik kamu, apa yang harus kamu lakukan? ( mengakui
kesalahan, kekurangan, kesalahpahaman, dan keterbatasan diri )
C Saya akan meminjam buku teman sebangku saya agar saya bisa
membaca buku itu sendiri
4. Pada sila ke-4 Pancasila terdapat nilai yang dapat diikuti yaitu musyawarah dan
mufakat, dalam pemilihan ketua kelas juga terjadi nilai tersebut di dalamnya,
karena kalian akan memilih 1 dari beberapa calon yang akan menjadi ketua kelas.
Ketika di kelasmu tidak ada yang mencalonkan diri sebagai ketua kelas, mana
dari 4 hal di bawah ini yang paling tepat dilakukan?( keterbukaan terhadap
gagasan baru )
C Memilih siswa yang paling pintar di kelas sebagai calon ketua kelas
35
D Memberikan kesempatan kepada setiap siswa jika ia ingin mencalonkan
diri secara rela
5. Ketika kamu mendengar kabar atau berita yang topiknya sama tetapi alur
peristiwanya berbeda, apa yang kamu lakukan? ( terbuka terhadap informasi yang
berbeda )
B Saya akan berinisiatif untuk menyebarkan berita itu tanpa melihat benar
atau tidaknya ( faktual )
C Saya akan mendengar dan mencari tahu berita yang mana yang salah dan
yang benar atau sesuai fakta, lalu saya akan menyebarkan berita mana
yang benar
D Saya akan mendengar dan mencari tahu berita yang mana yang salah dan
yang benar atau sesuai fakta, lalu diam saja
B Saya akan memaksakan agar pendapat saya tetap diterima oleh teman-
teman saya
C Saya akan menerima pendapat kelompok, tetapi saya tidak ikut dalam
pelaksanaannya
7. Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu ditunjuk sebagai peserta lomba
olimpiade matematika, karena kamu memiliki kemampuan yang baik dalam
bidang itu. ( memandang kemampuan dan prestasi diri secara seimbang )
A Saya akan menolak permintaan itu karena tidak yakin akan menjadi
pemenang
C Saya akan menerima permintaan itu, tetapi saya tidak akan belajar
36
dengan giat karena merasa terpaksa
D Saya akan menerima permintaan itu, lalu akan belajar ketika menjelang
lomba tersebut diadakan
8. Ketika kamu mempunyai sebuah roti dan saat itu kamu lapar sehingga ingin
memakannya. Tetapi di sampingmu ada seorang pengemis yang terlihat
kelaparan, apa yang akan kamu lakukan? ( mendengarkan saran dari orang lain )
A Saya akan membagikan setengah dari roti yang saya punya kepada
pengemis tersebut
B Saya akan pergi karena takut pengemis itu meminta roti saya
D Saya akan memberikan roti yang saya punya, kemudian mencari warung
terdekat untuk membeli makanan karena saya juga lapar
9. Kamu mendapat tugas dari gurumu, lalu bertanya kepada ayah dan ibumu
“apakah bentuk bola itu bulat atau oval?”. Jawaban ayahmu adalah
bulat,sedangkan jawaban ibumu adalah oval. Apa yang akan kamu lakukan
dengan kedua jawaban yang berbeda tersebut? ( terbuka terhadap informasi yang
berbeda )
A Saya akan berterimakasih kepada ayah dan ibuku karena telah menjawab
pertanyaanku
B Saya akan berterimakasih kepada ayah dan ibuku karena telah menjawab
pertanyaanku, lalu saya akan memberikan kedua jawaban tersebut
kepada guruku
C Saya akan berterimakasih kepada ayah dan ibuku karena telah menjawab
pertanyaanku, lalu saya akan berinisiatif untuk mencari jawaban yang
lebih tepat melalui buku ataupun internet
10. Pada semester ini kamu ingin menjadi juara kelas, apa yang harus kamu lakukan
dalam mewujudkannya? ( memandang kemampuan dan prestasi diri secara
seimbang )
37
B Saya akan rajin datang ke sekolah dan belajar dengan giat serta
bersungguh-sungguh
6. Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN
1. D 6. A
2. A 7. B
3. D 8. D
4. D 9. C
5. C 10. B
38
BAB IV
PENUTUP
39
DAFTAR PUSTAKA
40
Biodata Penulis
41
Penulis bernama lengkap Desinta Natalie biasa dipanggil Sinta,
merupakan mahasiswa dari Universitas Sanata Dharma Angkatan
tahun 2020. Sinta lahir di Sungailiat, 21 Desember 2002. Penulis
adalah anak kedua dari empat bersaudara. Sebelum menjadi
mahasiswi di Universitas Sanata Dharma, ia pernah menempuh
pendidikan di SD Harapan, SMP Harapan, SMA Harapan dan
menjadi mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. NIM 201134043
42
43