LAH
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI
(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia)
Guru Mata pelajaran: Paino,S.Pd.
DISUSUN OLEH :
NAMA : MAGFIRA RAMADANI
NIS : 213152
KELAS : XII MIPA 1
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan manusia
dengan sebaik-baiknya bentuk, sehingga dengan kreativitas dan imajinasi yang Allah tanamkan
pada otak kiri manusia penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan mengenai
pentingnya pendidikan karakter bagi remaja sejak dini.
Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini .bukan karena kemampuan penulis semata.
Melainkan tak luput dari bimbingan dan dukungan dosen dan teman-teman lain yang ``memberi
saran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam materi maupun sistematikanya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Karakter Menurut Para Ahli............................................................................ 3
B. Pengertian Karakter......................................................................................... 5
C. Perbedaan Karakter dengan Kepribadian........................................................ 5
D. Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Remaja................................................ 6
E. Manfaat Pendidikan Karakter Sejak Dini........................................................ 7
BAB III : PENUTUP.............................................................................................. 7
A. Kesimpulan...................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan karakter?
2. Apa perbedaan karakter dan kepribadian?
3. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
4. Mengapa pendidikan karakter penting bagi remaja?
5. Bagaimana pengaruh pendidikan karakter terhadap remaja?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui mengenai pengertian karakter itu sendiri
2. Mengetahui perbedaan antara karakter dengan kepribadian
3. Mengetahui dan memahami mengenai pendidikan karakter
4. Mengetahui apa saja pengaruh yang diperoleh dari pendidikan karakter bagi
remaja itu sendiri
1
BAB II
PEMBAHASAN
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang
ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis,
kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-
hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati,
malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti,
berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat,
dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri,
produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga
memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga
mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah
realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika,
dan perilaku).
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha
melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan,
bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan
potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan
motivasinya (perasaannya).
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
2
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai “the deliberate use of all dimensions
of school life to foster optimal character development”. Dalam pendidikan karakter di
sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk
komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran
dan penilaian, penanganan atau
pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan
ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh
warga sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu
perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter.
Menurut David Elkind & Freddy Sweet Ph.D. (2004), pendidikan karakter
dimaknai sebagai berikut:
“character education is the deliberate effort to help people understand, care
about, and act upon core ethical values. When we think about the kind of character we
want for our children, it is clear that we want them to be able to judge what is right, care
deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of
pressure from without and temptation from within”.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang
dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu
membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku
guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi,
dan berbagai hal terkait lainnya.
B. Pengertian Karakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang arti dalam bahasa Inggrisnya adalah
“to mark” yaitu menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus
dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang
perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) dalam http:///C:/Users/Public/
Documents/ Pendidikan Karakter untuk Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di
Kalanga Remaja_annisasyam.htm/, karekter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
3
C. Perbedaan Karakter dengan Kepribadian
Kepribadian bukanlah karakter. Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-
beda. Kepribadian merupakan hal yang bisa dikatakan permanen dan merupakan anugerah
dari lahir yang sulit untuk dirubah karena merupakan tanda unik dari masing-masing
orang sedangkan karakter dapat dibangun dan menurut para ahli psikolog, ada
beberapa nilai karakter dasar manusia yaitu cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam
dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan
kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan
kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan.
Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari dapat
dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan,
ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Walaupun
manusia memiliki karakter dasar yang
baik, tetapi manusia tidak bisa begitu saja memiliki karakter-karakter tersebut.
Seperti yag telah dikatakan sebelumnya bahwa karakter itu perlu dibangu tidak seperti
kepribadian yang merupakan anugerah sejak lahir seperti quotation word Helen Keller
bahwa “Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah. Dengan
mengalami ujian dan penderitaan jiwa karakter dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses
diraih.”
4
Seorang remaja bisa mendapatkan pendidikan dasar karakter dari rumah yaitu
dengan keluarga. Jika seorang anak mendapatkan pendidikan karakter yang baik dari
keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik selanjutnya. Namun, banyak orang
tua yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter.
Banyak orang tua gagal dalam mendidik karakter anak-anaknya karena kesibukan atau
justru karena lebih mementingkan aspek kognitif saja. Tidaknya hanya dari keluarga
melainkan seorang anak juga akan mendapatkan pendidikan karakter dari sekolah
dengan mata pelajaran Pendidikan Kewanganegaan. Dari sekolah anak juga dibekali
ilmu mengenai pendidikan karakter yang sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai
yang terkandung di dalam Pancasila. Mengapa harus sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila? Karena Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum.
Peraturan-peraturan yang dibuat, nilai social, nilai keagamaan, nilai keadilan, nilai
kejujuran dibuat berdasarkan Pancasila. Sehingga seorang anak seharusnya bisa
menyerap apa yang dipelajari dari Pancasila tersebut dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.
5
dan orang lain ini dapat di terapkan oleh guru melalui proses pembelajaran yang di
dalamnya membentuk sebuah kelompok diskusi, kelompok belajar dan lain sebagainya.
3. Kemampuan bergaul
Seorang remaja harus di bangun karakternya agar mempunyai kemampuan dalam
bergaul yang baik di dalam lingkungannya. Kemampuan bergaul adalah kepandaian
seseorang dalam menjalin hubungan sosial dengan siapa saja. Kemampuan bergaul ini
berhubungan dengan sikap ramah terhadap orang lain dan memperlakukan orang lain
sebaik mungkin.
4. Kemampuan berempati
Kemampuan berempati sangat perlu dimiki oleh seorang pelajar atau remaja agar
memiliki kedekatan terhadap orang lain. Kedekatan tersebut terjalin karena adanya
sikap tenggang rasa, ringan dalam mempberikan bantuan terhadap orang lain dan
saling membantu antar sesama. Kemampuan berepati dapat di bangun atas dasar
memahami kesedihan orang lain yang terkena musibah. Misalnya saja seorang pelajar
atau remaja diajak untuk menjenguk orang yang sakit, orang yang terkkena bencana
dan diajak untuk memberikan bantuan yang dapat berupa tenaga, bantuan dan uang.
5. Kemampuan berkomunikasi
Manusia termasuk makhluk sosial, sebagai makhluk sosial kita harus memiliki
kemampuan dalam berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk
menjalin kedekatan dengan orang lain dan untuk berinteraksi secara baik dengan orang
lain. Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang belum mampu
berkomunikasi dengan baik, sehingga banyak terjadi konflik dalam berhubungan
dengan orang lain.
Konflik tersebut berupa terjadinya percekcokkan antar individu, bahkan perkelahian
antar warga masyarakat hanya gara-gara tidak memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi yang baik. Bahkan dalam dunia remaja, banyak terjadi tawuran antar
pelajar akibat omongan-omongan yang sifatnya menyinggung perasaan di antara
mereka.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti kita ketahui bersama, apa yang telah terjadi pada moral remaja bangsa
Indonesia. Disana-sini terjadi berbagai kasus yang menyimpang dari nilai-nilai moral
yang ada pada masyarakat kita. Misalya saja yang terjadi di kalangan remaja yaitu
pergaulan bebas, tawuran, penyalahgunaan narkoba, kekerasan diantara remaja,
kebut-kebutan di jalan dan lain sebagainya. Hal tersebut memperlihatkan betapa
buruknya moral para remaja bangsa Indonesia. Bukankah remaja adalah salah satu
aset yang dimiliki oleh bangsa untuk memajukan bangsa di masa mendatang? Dari
kasus-kasus yang terjadi tersebut menandakan betapa pentingnya perbaikan terhadap
karakter dan kepribadian para remaja. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah
dengan memberikan pendidikan karakter untuk para remaja.
Pendidikan karakter sangat penting diberikan kepada remaja karena masa remaja
adalah masa-masa dimana seorang anak mudah sekali menerima pengaruh dari luar
baik itu pengaruh baik maupun pengaruh buruk. Jika pengaruh baik itu tidak ada
masalah tetapi bagaimana dengan pengaruh buruk? Untuk itulah dengan adanya
pendidikan karakter dapat menekan pengaruh yang tidak baik terhadap remaja yang
datang dari luar lingkungan.
B. Saran
Pendidikan karakter merupakan sesuatu yang sangat penting dan harus
dipahami serta dipraktekkan secara menyeluruh. Pembentukan karakter yang pada
umumnya terjadi pada masa anak-anak, mendorong para orangtua untuk bersikap
serius dalam masalah ini. Orangtua harus memberikan pendidikan yang baik dalam
rangka membentuk karakter anak. Sehingga diharapkan lahir generasi penerus bangsa
yang memiliki karakter kuat dalam rangka memajukan bangsa dan negara.
Hal yang sama juga harus dilakukan para pendidik baik di sekolah (guru), di Perguruan
Tinggi, atau dimanapun berada, yang merupakan orangtua kedua bagi anak. Budaya
yang baik di lingkngan tempat belajar harus dibangun dan diaplikasikan oleh semua
pihak, agar tercipta manusia-manusia yang berkarakter di masa mendatang
7
Daftar Pustaka
Aeni Ani Nur. 2014. “Pendidikan Karakter untuk Siswa SD dalam Perspektif
Islam”. Jurnal.upi.edu/mimbar-sekolah-dasar/, 1, (1): 55.
Aulina Choirun Nisak. 2013. “Penanaman Disiplin pada Anak Usia Dini”.
Pedagogia, 2, (1): 38.