Disusun Oleh
Kelompok 5 :
Giansari ( C2186207020 )
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pendidikan
Karakter dan Budaya Anti Korupsi. Disusun guna memenuhi tugas pada mata di Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ida Herdiani M.Pd selaku
dosen. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan
individu juga mampu bertidak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut.Karakter
adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial,
etika, dan perilaku). Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang
yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya,
sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya
dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan
kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
Nilai Karakter
a). Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, yaitu religius : pikiran, tindakan
seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan atau
ajaran agamanya.
- Jujur : perilaku yang di dasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan tindakan dan pekerjaan, baik terhadap diri dan
pihak lain.
- Bertanggung jawab : sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan YME.
- Bergaya hidup sehat : segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat
menggangu kesehatan.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam
di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusahakan
alam yang sudah terjadi dan selalau memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan.
- Nilai kebangsaan
Cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
- Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsanya.
- Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk
fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau
tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya
dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan
kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Menurut Sudrajat (2010), pendidikan
karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang
meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri
sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil.
Kemudian ada beberapa dimensi karakter yang baik, yaitu : nilai karakter dan nilai mulia.
Selain itu di jelaskan juga ada beberapa jenis perilaku dan karakter yang baik, yaitu :
sanguinis, melankolis, korelis dan plegmatis.
B. Saran
Sebagai pendidik maupun calon pendidik, pendidikan karakter menjadi suatu hal yang
sudah sepatutnya terkuasai oleh pelaku pendidik dalam menciptakan peserta didik
berkarakter yang tahu akan pembatasan nilai-nilai moral yang menunjang dalam
pencapaian tatanan kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://smknegeri1tuntang.sch.id/4-dimensi-pendidikan-karakter/
Lovita, Nia. 2012. Pengertian Pendidikan Karakter. [ Online ]. Tersedia
:http://nialovita.wordpress.com [ 11 Februari 2014 ]