Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

Mata Kuliah : Profesi Pendidikan

Judul Makalah : Pendidikan Karakter Dalam Profesi Kependidikan

Dosen Pengampu : Rossi Iskandar, M,Pd

Disusun Oleh Kelompok 10 :

Avina Aninnas - 21001375

Alifiya Ade Putri – 21117017

Nur Halita Ashari – 21117027

Elza Rohmatun Nisa – 21117030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS TRILOGI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendidikan
Karakter Dalam Profesi Kependidikan“ ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Profesi Pendidikan. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pendidikan Karakter Dalam Profesi
Kependidikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini sehingga menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam penulisan maupun
pada isi dari makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan
dan kelemahan pada penulisan makalah ini. Kami juga akan menerima berbagai macam kritik,
saran, usulan, serta masukan secara terbuka demi kesempurnaan makalah ini dan makalah
berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Sekian dan terima kasih.

Jakarta, 22 November 2021

Kelompok 10

DAFTAR ISI
i
BAB 1.........................................................................................................................................1
Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan masalah ................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan ...................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter ........................................................................................... 3
2.2 Tujuan Pendidikan Karakter ................................................................................................. 4
2.3 Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa .................................... 5
2.4 Upaya Pendidikan Karakter Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran ........................... 7
2.5 Pendidikan Karakter Di Indonesia ........................................................................................ 7
BAB III ......................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karakter adalah suatu hal yang sedang hangat dan banyak dibicarakan dalam dunia pendidikan.
Hal ini berlatar belakang dengan adanya fakta yang menunjukkan bahwa karakter bangsa pada
zaman globalisasi seperti saat ini merosot tajam. Pendidikan dianggap sebagai suatu media yang
paling jitu dalam mengembangkan potensi anak didik baik berketerampilan maupun berwawasan.
Oleh karena itu , pendidikan secara terus menerus dibagun dan dikembangkan agar dari proses
pelaksanaannya menghasilkan generasi yang diharapkan. Phenomena sosial yang menunjukkan
prilaku yang tidak berkarakter, seperti maraknya terjadi tawuran antar pelajar, adanya pergaulan
bebas, adanya kesenjangan sosial, ekonomi, politik di masyarakat, masih terjadinya ketidakadilan
hukum, kekerasan dan kerusuhan, dan korupsi yang mewabah dan merambah pada semua sektor
kehidupan masyarakat, tindakan anarkis atau konflik sosial. Bentuk kegiatan manusia yang
didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya yang
bertujuan untuk membentuk penyempurnaan diri secara terus-menerus serta melatih kemampuan
diri untuk hidup lebih baik. Hal ini bukan merupakan hal baru dalam tradisi pendidikan dan
kehidupan. Beberapa pendidik professional ternama telah mencoba menerapkan semangat
pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas dengan tujuan menjadikan anak
bangsa menjadi berkarakter.

Pendidikan karakter berusaha menanamkan berbagai kebiasaan-kebiasaan baik kepada siswa


agar bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Mengenai
tindakan yang dianggap baik ataupun buruk,terdapat delapan belas nilai karakter yang
dikembangkan dalam pendidikan karakter yang terdiri dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cintai damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab

1
Masing-masing sekolah bebas memprioritaskan nilai mana yang akan dikembangkan sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan lingkungan sekitar, religius dan disiplin merupakan
salah satu nilai karakter yang ada dalam pendidikan karakter, religius berkenaan dengan prilaku
dan sikap yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut serta toleransi terhadap
pemeluk agama lain dan hidup rukun sedangkan disipin adalah tindakan atau prilaku tertib dan
patuh terhadap ketentuan dan peraturan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?


2. Apa tujuan dari pendidikan karakter?
3. Bagaimana cara menerapkan pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa?
4. Bagaimana perkembangan pendidikan karakter di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui makna dari pendidikan karakter


2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan karakter
3. Untuk mengetahui cara menerapkan pendidikan karakter untuk membangun keberadaban
bangsa
4. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pendidikan karakter di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter

Karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah, bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi
pekerti, perilaku, personalitas, sifat tabiat, temperamen dan watak, sementara itu, yang disebut
dengan berkarakter ialah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat dan berwatak sedangkan
pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina,
kepribadiannya sesuai dengan nilainilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Agar lebih
memahami apa arti character education, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli
berikut ini:

1. T. Ramli

Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan


esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk
pribadi peserta didik yang baik.

2. Thomas Lickona

Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja
untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti.

3. John W. Santrock

Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan
pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan
pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang
dilarang.

3
4. Elkind

Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang
dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa
guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.

2.2 Tujuan Pendidikan Karakter

Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang
tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai
pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan Budaya. Berikut adalah nilai-
nilai pembentuk karakter tersebut:

1. Kejujuran
2. Sikap toleransi
3. Disiplin
4. Kerja keras
5. Kreatif
6. Kemandirian
7. Sikap demokratis
8. Rasa ingin tahu
9. Semangat kebangsaan
10. Cinta tanah air
11. Menghargai prestasi
12. Sikap bersahabat
13. Cinta damai
14. Gemar membaca
15. Perduli terhadap lingkungan
16. Perduli sosial
17. Rasa tanggungjawab
18. Religius

4
2.3 Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Dengan pendidikan yang ada orang akan berusaha untuk membangun bangsa dan Negara ini secara
merata. Di lain sisi pendidikan juga merupakan bagian dari eksistensi manusia. Oleh karena itu,
sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, pendidikan juga berkembang. Bahkan, tidak
salah apa bila kita mengatakan bahwa tidak mungkin peradaban berkembang tanpa perkembangan
pendidikan. Pendidikan menjadi menjadi faktor terpenting dalam memajukan suatu bangsa dan
Negara. Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi
perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan
berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi- sendi
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah
menjadi kesepakatan bersama. Pendidikan dianggap penting di dunia, karena dunia butuh akan
orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun Negara yang maju. Tapi selain itu
karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak hanya melihat pada
betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih, melainkan juga pada karakter dari
pribadi dari setiap orang.

Pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa adalah kearifan dari


keanekaragaman nilai dan budaya kehidupan masyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seorang
membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi.
Oleh karena itu, pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apa lagi ketika menghadapi
konflik yang berbasis ras, suku, dan keagamaan. Pendidikan karakter bukan sekedar wacana tetapi
realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi bukan simbol atau slogan, tetapi
keberpihakan yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pembiasaan
berperilaku santun dan damai yang terdapat dalam dunia pendidikan dari anak-anak bangsa adalah
refleksi dari tekat kita untuk membangun bangsa Indonesia.

5
Pilar Karakter Yang Harus Di Tanamkan Pada Penerus Bangsa

1. Iman yang benar (Good Faith): cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa
2. Ibadah yang benar (Right Devotion): melakukan ibadah sesuai ajaran yang dianut
3. Sikap yang kokoh (Strong Character): tidak takjub dengan pendapatnya sendiri, tidak
menyebut-nyebut keburukan orang lain, pemberani, menguasai nafsu saat marah,
menerima kritik dan penilaian, berbaik sangka pada orang lain, memenuhi janji,
memuliakan teman, memuliakan tetangga, baik dalam memberikan nasihat, tanggung
jawab, berlomba melakukan perbuatan baik
4. Mandiri (Independent): Tidak bergantung pada orang lain
5. Kekuatan jasmani (Physical Power): olah raga rutin seminggu 2x, menjaga berat badan
yang seimbang, pandai merawat diri dengan sepengetahuan dokter
6. Berjuang melawan hawa nafsu (Continence): Mengontrol emosi dan temperamennya,
Memenuhi janji tanpa ragu-ragu, Menolong orang lain, berusaha untuk bersabar
7. Teratur dalam suatu urusan (Well Organized): Memprogram semua urusannya, berpikir
secara ilmiyah untuk memecahkan problematikanya, membiasakan diri untuk
merencanakan segala urusannya
8. Pandai menjaga waktu (Good time management): menggunakan waktu untuk belajar, tidak
banyak tidur, komitmen dengan segala janji, menjelaskan kepada orang lain akan nilai
waktu, mengembangkan dan membuahkan waktunya, membuat perencanaan waktunya
9. Bermanfaat bagi orang lain (Giving Contribution)

Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut
memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan keputusan moral
yang harus ditindak lanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif.
Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk watak
atau tabiat seseorang. Selain itu pencanangan pendidikan karakter tentunya dimaksudkan untuk
menjadi salah satu jawaban terhadap beragam persoalan bangsa yang saat ini banyak dilihat,
didengar, dan dirasakan, yang mana banyak persoalan muncul yang diindentifikasi bersumber dari
gagalnya pendidikan dalam menyuntikkan nilai-nilai moral terhadap peserta didiknya. Hal ini
tentunya sangat tepat, karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang cerdas, namun

6
juga menciptakan insan yang berkarakter kuat. Seperti yang dikatakan Dr. Martin Luther King,
yakni kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya.

Pendidikan karakter melalui sekolah, tidak semata-mata pembelajaran pengetahuan semata,


tetapi lebih dari itu, yaitu penanaman moral, nilai-nilai etika, estetika, dan budi pekerti yang luhur.
Selain itu karakter yang harus dimiliki siswa di antaranya yaitu kerja sama, disiplin, taat, dan
tanggung jawab. Dan yang terpenting adalah praktekkan dan lakukan dengan disiplin oleh setiap
elemen sekolah. Untuk menciptakan peradaban bangsa yang unggul, maka diperlukan
pengoptimalan pendidikan karakter. Dengan cara mengoptimalkan penanaman nilai-nilai luhur di
dalam dunia pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Menjadikan nilai-nilai luhur tersebut menjadi
suatu kebiasaan dan juga dibutuhkan pengoptimalan dukungan dari pemerintah berupa kebijakan,
sarana prasarana, komitmen pemangku kepentingan, lingkungan, pedoman, dll. Kesemua cara
pengoptimalan tersebut akan sempurna bila didasari jiwa perjuangan dan pengabdian (patriotisme
dan nasionalisme) terhadap tanah air kita Indonesia.

2.4 Upaya Pendidikan Karakter dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran

Terdapat empat jenis pendidikan karakter yang selama ini dilaksanakan dalam proses
pendidikan:

a) Pendidikan karakter berbasis nilai religius, yang merupakan kebenaran wahyu Tuhan
(konservasi moral);
b) Pendidikan karakter berbasis nilai budaya , antara lain yang berupa budi pekerti, Pancasila,
apresiasi sastra, keteladanan tokoh-tokoh sejarah dan para pemimpin bangsa (konservasi
lingkungan);
c) Pendidikan karakter berbasis lingkungan (konservasi lingkungan);
d) Pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil proses kesadaran
pemberdayaan potensi diri yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
(konservasi humanis).

2.5 Pendidikan Karakter Di Indonesia

7
Masyarakat Indonesia saat ini sudah berubah dari kehidupan masyarakat budaya agraris kepada
masyarakat budaya industrialis dan informasi, atau masyarakat budaya kota (urban society). Pada
masyarakat budaya kota ini ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Orientasi kehidupan dimasa depan.


2. Lebih bersifat rasional, pragmatis, hedonostik.
3. Sangat menghargai waktu.
4. bekerja dengan penuh perhitungan dan perencanaan yang cermat.
5. Komunikasi banyak bertumpu pada panggunaan peralatan teknonologi komunikasi.
6. kurang memiliki waktu untuk mengerjakan-pekerjaan domestik (seperti memasak,
mencuci pakaian, merawat dan menyusui bayi, mengatur rumah tangga dan sebagainya).
7. Mengikuti budaya pop atau sesuatu yang sedang in.
8. Profesional dalam bekerja.
9. Cenderung individualistik. Keadaan masyarakat yang demikian itu telah mempengaruhi
cara pandang atau paradigma dalam memperlakukannya. Metode dan pendekatan dalam
membentuk karakter masyarakat urban seperti itu jauh berbeda dengan metode dan
pendekatan dalam membentuk karakter masyarakat agraris.

Selain itu masyarakat Indonesia saat ini sudah semakin kritis, ingin diperlakukan secara lebih
adil, demokratis, dan manusiawi. Sebagai akibat dari sangat terbukanya kesempatan pada
masyarakat untuk menyatakan gagasan, pikiran serta pendapat, maka masyarakat Indonesia saat
ini cenderung ingin memperoleh kebebasan yang tanpa batas, sehingga mengakibatkan adanya
tindakan-tindakan yang tidak seharusnya dilakukan misalnya saja main hakim sendiri terhadap
orang yang melakukan kesalahan, bertindak anarkhis dan lain sebagainya.

Masyarakat Indonesia saat ini hidup dalam era globalisasi yang juga didukung oleh teknologi
informasi, seperti telepon, internet, facebook, twitter, dan lain sebagainya. Teknologi yang
demikian ini sangat kuat pengaruhnya dan mengubah pola dan paradigama dalam berkomunikasi.
Peran-peran saluran informasi seperti ceramah agama face to face telah digantikan dengan
ceramah agama melalui berbagai peralatan teknologi informasi. Untuk menikmati ceramah agama
sekarang ini tidak lagi harus datang kemasjid atau majelis melainkan cukup dari dalam ruangan

8
atau dengan cara membeli VCD dan lain sebagainya. Perubahan ini akan mempengaruhi terhadap
paradigama baru dalam menyampaikan pesan-pesan pendidikan karakter.

BAB III
9
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Pengertian pendidikan Karakter Karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah,


bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat tabiat,
temperamen dan watak, sementara itu, yang disebut dengan berkarakter ialah
berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat dan berwatak sedangkan pendidikan dalam
arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina, kepribadiannya
sesuai dengan nilainilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
 Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-
nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan Budaya
 Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi
perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan
berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan
sendi- sendi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di
masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.
 Tapi selain itu karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak
hanya melihat pada betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih, melainkan
juga pada karakter dari pribadi dari setiap orang.
 Upaya pendidikan karakter dalam mencapai tujuan pembelajaran terdapat empat jenis
pendidikan karakter yang selama ini dilaksanakan dalam proses pendidikan :
a) Pendidikan karakter berbasis nilai religius, yang merupakan kebenaran wahyu Tuhan
(konservasi moral).
b) Pendidikan karakter berbasis nilai budaya , antara lain yang berupa budi pekerti,
Pancasila, apresiasi sastra, keteladanan tokoh-tokoh sejarah dan para pemimpin bangsa
(konservasi lingkungan).
c) Pendidikan karakter berbasis lingkungan (konservasi lingkungan).
d) Pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil proses kesadaran
pemberdayaan potensi diri yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
(konservasi humanis).

10
 Masyarakat Indonesia saat ini sudah berubah dari kehidupan masyarakat budaya agraris
kepada masyarakat budaya industrialis dan informasi, atau masyarakat budaya kota (urban
society).
 Metode dan pendekatan dalam membentuk karakter masyarakat urban seperti itu jauh
berbeda dengan metode dan pendekatan dalam membentuk karakter masyarakat agraris.
 Sebagai akibat dari sangat terbukanya kesempatan pada masyarakat untuk menyatakan
gagasan, pikiran serta pendapat, maka masyarakat Indonesia saat ini cenderung ingin
memperoleh kebebasan yang tanpa batas, sehingga mengakibatkan adanya tindakan-
tindakan yang tidak seharusnya dilakukan misalnya saja main hakim sendiri terhadap orang
yang melakukan kesalahan, bertindak anarkhis dan lain sebagainya.
 Masyarakat Indonesia saat ini hidup dalam era globalisasi yang juga didukung oleh
teknologi informasi, seperti telepon, internet, facebook, twitter, dan lain sebagainya.
 Untuk menikmati ceramah agama sekarang ini tidak lagi harus datang kemasjid atau
majelis taklim, melainkan cukup dari dalam ruangan atau dengan cara membeli VCD dan
lain sebagainya.

3.2 Saran

Pendidikan karakter sangat berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia. Dengan adannya


makalah ini maka diharapkan sebagai calon guru SD/MI kita dapat mengembangkan atau
mengkombinasian mata pelajaran dengan pendidikan karakter dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

11
https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-
urgensinya

Sahroni, Dapip. "Pentingnya pendidikan karakter dalam pembelajaran." Prosiding Seminar


Bimbingan Dan Konseling. Vol. 1. No. 1. 2017.

https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-
urgensinya

file:///C:/Users/ARMIA/Downloads/339-603-1file:///C:/Users/ARMIA/Downloads/339-603-1-
SM.pdf

-SM.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai