Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah


Bahasa Indonesia yang Diasuh Oleh Bapak Paralihan, M.Pd

OLEH :
LAMSARI TINAMBUNAN
NIM:22050117

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
PADANGSIDIMPUAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memnberikan rahmat dan karunianya. Penulis di sini akhirnya dapat merasa sangat
bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang berjudul ” DASAR DASAR
ILMU PENDIDIKAN“.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikan nya makalah ini.Penulis memahami jika makalah ini
tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padangsidimpuan, 2 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................................................i
Daftar Isi ...................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.......................................................................................1
   1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1Definisi Pendidikan dan Pendidikan Karakter......................................3
  2.2Kondisi Kualitas Pendidikan di Indonesia............................................4
2.3Faktor yang mempengaruhi Kualitas Pendidikan di Indonesia............6
2.4Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap Pendidikan Indonesia.......7

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan .........................................................................................8
3.2 Saran ...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG


Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai
sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia
tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap
jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan
tersebut.
Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu
bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan
penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis
(hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill
dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil
dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini
mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk
ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft
skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya
pendidikan karakter bagi semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.

1
2

1.2   RUMUSAN MASALAH


1.    Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pendidikan karakter?
2.    Bagaimanakah kualitas pendidikan di Indonesia pada saat ini?
3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia?
4. Pentingkah pendidikan karakter ditanamakan demi meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia?

1.3   TUJUAN
1.    Mengetahui pengertian pendidikan dan pendidikan karakter
2.    Mengetahui kualitas pendidikan di Indonesia
3.    Mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia
4. Mengetahui pengaruh dari pendidikan karakter terhadap kualitas pendidikan di
Indonesia.

1.4 MANFAAT PENULISAN


1.Dapat mengetahui dasar-dasar pendidikan di Indonesia
2.Dapat menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan dan lingkungan pendidikan..
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    DEFINISI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER


.Pengertian Pendidikan Karakter
Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character
education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang
melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas,
maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian
remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik
orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara
tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap
moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini
dapat dinyatakanbahwa karakter yang baikdidukung oleh pengetahuan tentang kebaikan,
keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Bagan dibawah ini
merupakan bagan kterkaitan ketiga kerangka pikir ini.
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang
dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian
yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh
Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu
usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami,
memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa, maupun negara.
3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya

3
4

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas
tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta
merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan
merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau
moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif
tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).

c. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter


Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja
Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan,Cinta tanah
air,Menghargai prestasi,Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai,Gemar membaca, Peduli
lingkungan, Peduli social, Tanggung jawab.

2.2  KONDISI KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA


Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting
dimana para "Nation Builders" Indonesia diharapkan dapat berjuang membawa negara
bersaing di kancah global. Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia
pendidikan pun menjadi semakin besar, hal ini yang mendorong para siswa mendapatkan
prestasi terbaik.
Namun, dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang
berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan,
jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang.
Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi di daerah berujung kepada
meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik di perkotaan.
Menurut pegiat pendidikan Indonesia, Anies Baswedan keterbatasan akses pendidikan
di daerah menjadi pangkal derasnya arus urbanisasi. "Yang menjadi persoalan, di
Jabodetabek jumlahnya sudah proporsional, tapi jangan kita hanya bicara urban. Justru di luar
urban itu kita punya masalah dan itu yang menyebabkan migrasi ke Jakarta," ujar Anies.
Secara tidak langsung, masyarakat Indonesia didorong untuk melakukan urbanisasi karena
keterbatasan fasilitas di daerah.
5

Ia menilai akses pendidikan harus dibuka seluas-luasnya untuk seluruh masyarakat


dengan penyediaan fasilitas yang mendukung program tersebut
. "Kalau sekolah hanya di ibukota kecamatan, maka yang jauh kan jadi nggak bisa sekolah,"
tandasnya.
Selain itu, jumlah guru yang sesuai dengan kualifikasi saat ini dinilai masih belum
merata di daerah. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud
Hamid Muhammad saat ini banyak sekolah dasar (SD) di Indonesia kekurangan tenaga guru.
Jumlahnya diperkirakan mencapai 112 ribu guru.
Untuk mengatasinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan
bekerja sama dengan pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dalam
hal distribusi guru di daerah-daerah supaya lebih merata. "Jika manajemen guru bisa
ditangani lebih optimal, tidak parsial, maka bisa dipindahkan ke kabupaten atau daerah yang
berdekatan," ungkap Hamid.
Kemudian, untuk meningkatkan kualitas para guru, Kemendikbud akan meningkatkan
kualifikasi guru melalui beasiswa S-1 bagi guru SD dan SMP. Hamid menjelaskan, jumlah
guru SD di sekolah negeri dan swasta sekitar 1.850 ribu guru. Dari jumlah tersebut, hanya 60
persen guru yang sudah memenuhi kualifikasi dengan gelar S-1, sedangkan 40 persen lainnya
belum memenuhi kualifikasi. Tiap tahunnya, Kemendikbud juga menyiapkan beasiswa untuk
100 ribu calon guru guna menempuh pendidikan S-1 melalui bantuan beasiswa S-1 untuk
guru SD dan SMP. Di dunia internasional, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat
ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For
All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan
Pendidikan (Education Development Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari
127 negara pada 2011.
6
2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PENDIDIKAN

1. Mahalnya biaya pendidikan


Untuk yang satu ini tanpa saya jabarkan tentu semuanya telah paham akan hal ini.
2. Sarana dan prasarana
Di beberapa tempat masih banyak gedung sekolah yang kurang layak pakai
dikarenakan berbagai bencana maupun usia bangunan yang cukup tua sehingga
menurunkan semangat dalam belajar. Bahkan penanganan pemerintah untuk
menindak lanjuti hal ini pun dirasa kurang tanggap.
3. Kesejahteraan pendidik
Banyak dari para guru yang mengeluhkan bahwa penghargaan terhadap pahlawan
tanpa tanda jasa ini begitu kurang, bahkan sebagian dari tenaga pendidik tersebut
memiliki sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
4. Kualitas Pendidik
Hal ini merupakan imbas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap peran
tenaga pendidik. Bahkan beberapa tenaga pendidik ada yang melakukan kekerasan,
pelecehan seksual dan tindakan-tindakan kriminal lainnya.
5. Kurang Minat belajar

Indikator : Mahasiswa yang jadi panutan bagi tingkat dibawahnya ternyata masih begitu
banyak yang tidak mengetahui seberapa besar tanggung jawab yang harus dipangkunya,
dalam pendidikannya tanpa disadari telah banyak menghabiskan uang pajak rakyat. Coba
kita bayangkan berapa besar uang untuk pembangunan kampus, perbaikan serta dana
pengembangan mahasiswa yang dikucurkan pemerintah. Nah hal tersebut tentu harus
dijawab dengan prestasi minimal lulus tepat waktu agar para anak bangsa yang lain dapat
menikmati fasilitas tersebut, tapi nyatanya dapat dipastikan bahwa di setiap PT baik
negeri
7

2.4 PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP


PENDIDIKAN INDONESIA

Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan Bangsa Indonesia


dari keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban baru.Di Indonesia,
akhir-akhir ini menjadi isu yang sangat hangat sejak Pendidikan Karakter
dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada saat Peringatan
Hari Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 mei 2010 lalu.Tekad Pemerintah tersebut
bertujuan untuk mengembangkan karakter dan budaya bangsa sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional yang harus didukung secara serius.
Karakter bangsa dapat dibentuk dari program-program pendidikan atau dalam
proses pembelajaran yang ada di dalam kelas.Akan tetapi, apabila pendidikan
memang bermaksud serius untuk membentuk suatu karakter generasi bangsa, ada
banyak hal yang harus dilakukan, dan dibutuhkan penyadaran terhadap para
pendidik dan juga terhadap pelaksana kebijakan pendidikan.Jika kita pahami arti
dari Pendidikan secara luas, pendidikan sebagai proses penyadaran, pencerdasan dan
pembangunan mental atau karakter, tentu bukan hanya identik dengan sekolah.Akan
tetapi, berkaitan dengan proses kebudayaan yang secara umum sedang berjalan, dan
juga memliki kemampuan untuk mengarahkan kesadaran,membentuk cara pandang,
dan juga membangun karakter generasi muda.Artinya, karakter yang menyangkut
cara pandang dan kebiasaan siswa, remaja, dan juga kaum muda secara umum
sedikit sekali yang dibentuk dalam ruang kelas atau sekolah, akan tetapi lebih
banyak dibentuk oleh proses sosial yang juga tak dapat dilepaskan dari proses
ideoogi dan tatanan material-ekonomi yang sedang berjalan.
Mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai
Pancasila pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak, dan fisik.Pendidikan
adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta
didik.Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan
generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih
baik di masa depan.
BAB III
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa kategori yaitu:
Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan
karakter melalui sekolah-sekolah, terutama Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena anak
usia SMP sangat cocok untuk diberi pembelajaran tentang pendidikan karakter.
Guru adalah orang tua para siswa. Karenanya, Rosulullah melarang para orangtua
(guru) mendoakan keburukan bagi anak-didiknya. Mendoakan keburukan kepada anak
merupakan hal yang berbahaya. Dapat mengakibatkan kehancuran anak dan masa depannya.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak
mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.
Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan
bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan. Dan bila pendidikan
karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi bangsa ini,
negara kita akan semakin ketinggalan.

B.    SARAN.
Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi dunia pendidikan, karena dari dari
dunia pendidikan Negara bisa maju dan karena dunia pendidikan juga Negara bisa hancur,
bila pendidikan sudah disalah gunakan.
Selain mengajar, seorang guru atau orang tua juga harus mendo’akan anak atau
muridnya supaya menjadi lebih baik, bukan mendo’akan keburukan bagi anak didiknya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 1975. Pelayanan Bimbingan Di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.


A.R, Tatang Hidayat. 2009. Inspiring Word. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Amin, M. Maswardi. 2011. Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta : Badouse Media.
http://www.pendidikankarakter.com/kurikulum-pendidikan-karakter/
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/
http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini/

Anda mungkin juga menyukai