OLEH:
NIM: 22050029
PADANGSIDIMPUAN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Pengasih lagi
Maha Penyayang.Berkat rahmat dan limpahannya, Penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia tentang “ILMU OBAT-OBATAN TERLARANG ”.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumber pemikiran kepada pembaca.Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima dengan
senang hati guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk penyusun maupun pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.3Tujuan .................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Obat...........................................................................................2
2.2 NAPZA......................................................................................3
3.1Kesimpulan ..............................................................................11
3.2Saran ........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa
sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian obat
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Narkoba
3. Untuk mengetahui bahaya Narkoba
4. Untuk mengetahui obat umum yang sering disalah gunakan
1.3Rumusan masalah
1.Apa pengertian dan penggolongan obat-obatan
2.Apa peran obat
3.Apa pengertian NAPZA dan jenis-jenisnya
4.Apa jenis jenis narkoba dan efek yang ditimbulkan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Obat
2.1.1Pengertian Obat
Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan
dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, 2005).
Defenisi menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau
hewan.
2.1.2Penggolongan Obat
a. Obat bebas dan Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas merupakan obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan warung,
tanpa resep dokter, ditandai lingkaran hijau bergaris tepi hitam.
b. Obat Keras
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = Gevaarlijk = berbahaya), yaitu obat
berkhasiat keras yang untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter, memakai
tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh
tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkan ke dalam tubuh
manusia (Chaerunisaa, dkk, 2009).
2.1.3Peran Obat
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam
pelayanan kesehatan.
2
3
2.2NAPZA
2.2.1Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya,
meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan
fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan (BNN, 2004).
NAPZA adalah zat yang memengaruhi struktur atau fungsi beberapa bagian tubuh
orang yang mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko penggunaan NAPZA
bergantung pada seberapa banyak, seberapa sering, cara menggunakannya, dan
bersamaan dengan obat atau NAPZA lain yang dikonsumsi (Kemenkes RI, 2010)
.
2.2.2 Jenis – Jenis NAPZA
NAPZA dibagi dalam 3 jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi lagi ke dalam beberapa kelompok :
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun bukan sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat. Narkotika juga
memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang
sangat tinggi. Ketiga sifat narkotika inilah yang menyebabkan pemakai
narkotika tidak dapat lepas dari “cengkraman”-nya.
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintetis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal
dan perilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk
mengobati gangguan jiwa (psyche).
Berdasarkan Undang-Undang No.5 tahun 1997, psikotropika dapat
dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yaitu :
a. Golongan I adalah : psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat,
belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti
khasiatnya. Contohnya adalah MDMA, ekstasi, LSD, dan STP.
b. Golongan II adalah : psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah amfetamin,
metamfetamin, metakualon, dan sebagainya.
c. Golongan III adalah : psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah lumibal,
buprenorsina, fleenitrazepam, dan sebagainya.
d. Golongan IV adalah : psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah nitrazepam
(BK, mogadon, dumolid), diazepam, dan lain-lain.
Jadi, alkohol, rokok, serta zat-zat lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan juga
tergolong NAPZA (Partodiharjo, 2008).
2.2.3Narkotika
Narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
b. Semi Sintesis
Yakni zat yang diproses sedemikian rupa melalui proses ekstrasi dan isolasi.
c. Sintesis
Jenis obat atau zat yang diproduksi secara sintesis untuk keperluan medis dan
penelitian yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik) penekan
batuk (antitusif).
Jenis obat yang masuk dalam kategori sintesis antara lain Amfetamin,
Dekssamfetamin, Penthidin, Meperidin, Methadon, Dipipanon,
Dekstropakasifen, LSD (Lisergik, Dietilamid).
Adalah zat kimia aktif atau obat yang dapat menimbulkan efek halusinasi,
dapat merubah perasaaan dan pikiran.
Daun ganja mengandung zat THC yaitu suatu zat penyebab terjadinya
halusinasi. Getah yang kering disebut Hasish. Apabila dicairkan akan
mendapatkan minyak yang dikenal dengan minyak Kanabis.
Efek paling buruk dari pemakaian ganja secara kronis dapat menyebabkan
kanker paru-paru karena pengaruh kadar tar pada ganja yang jauh lebih tinggi
dari pada kadar tar pada tembakau. Dan penggunaan ganja dalam jangka
waktu panjang mengakibatkan gangguan kejiwaan.
b. Cocain
Berasal dari tanaman coca yang banyak dijumpai di Columbia di Amerika
Latin.
Selanjutnya apabila sudah pada tingkat over dosis atau takaran yang
berlebihan dapat menyebabkan kematian, karena serangan atau gangguan
pada pernapasan dan terhadap serangan jantung.
Morfin dan Heroin berasal dari getah optium yang membeku sendiri dari
tanaman Papaver Somniverum. Dengan melalui proses pengolahan
menghasilkan Morfin. Kemudian dengan proses tertentu dapat menghasilkan
Heroin yang mempunyai kekuatan 10 kali melebihi Morfin.
Gejala putus zat (sakaw) adalah sangat menyiksa sehingga pencandunya akan
berusaha untuk mengkonsumsi heroin. Oleh karena itu pencandu heroin akan
berusaha dengan cara apapun dan resiko apapun guna memperoleh heroin.
2.2.4Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik ilmiah maupun sintesis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
b. Golongan Psikodepresan
Yaitu golongan obat tidur, penenang, dan obat anti cemas. Merupakan jenis
obat yang mempunyai khasiat pengobatan paling jelas.
Jenis obat yang termasuk golongan ini :
1. Amobarbital
2. Pheno karkital
3. Penti karkital
9
C.Golongan Sedativa
Yaitu jenis obat-obat yang mempunyai khasiat pengobatan yang jelas dan
digunakan sangat luas dalam terapi.
Jenis obat yang masuk golongan ini : Diazepam, Klobazam, Bromazepam,
Fenibarbital, Barbital, Klonazepam, Klordiazepam, Klordiazepoxide,
Nitrazezam seperti BK, DUM, MG.
b. Shabu
Dikenal dengan nama : Kristal, SS, Ubas, Mecin
Efek samping dari penggunaan obat ini termasuk penurunan tekanan darah,
gangguan memori, mengantuk, gangguan penglihatan, pusing, merasa bingung,
gangguan pencernaan dan gangguan pada retensi urine.
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan
dan kontrasepsi .
Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu
bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkan ke dalam tubuh manusia
3.2SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan
karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan kritikan
akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan
kegiatan kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti
kreativitas kita.
Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua,
mereka tampa kita sadari kita telah membuka pintu-pintu kemudahan dan kesuksesan bagi
diri kita sendiri di masa yang akan datang.
11
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional RI, Pedoman pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi pemuda
Anief, Moh. Drs, Apt. Ilmu Farmasi. 1984. Jakarta: Ghalia Indonesia.
12