Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGGOLONGAN SEDIAAN OBAT

Disusun oleh:

1. Dinda Silvia Khusnul Khotimah


2. Fadillah Chabibun Nissa’
3. Ragilia Sekar Merah Saraswati
4. Shinta

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


2020

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesekaikan makalah ini di waktu yang tepat.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Farmakologi. Makalah ini berisikan
tentang Pengenalan Obat, Penggolongan Obat menurut UUD dan sumber bahan
obat. Kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat membantu pembaca
untuk mendapat informasi terbaru dan memudahkan dalam pembelajaran mata
kuliah Farmakologi. Kami juga mengharapkan makalah ini sudah tersusun dengan
baik dan benar. Walaupun kami menyadari masih banyak kekurangan yang harus
kami perbaiki di makalah ini. Semoga kami terus menjadi mahasiswa dan
mahasiswi yang ingin belajar dari kesalahan. Tidak lupa juga kami ucapkan
Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses
pengerjaan makalah ini.

Malang, 31 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................
1.3 TUJUAN.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN............................................................................
2.2 PENGGOLONGAN OBAT........................................................
2.3 MACAM-MACAM SEDIAAN OBAT......................................
2.4 TUJUAN PERLU ADANYA BENTUK SEDIAAN OBAT......

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN...........................................................................
3.2 SARAN.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dewasa ini, perkembangan ilmu farmasi sudah semakin maju.
Banyak sekali macam macam jenis sediaan farmasi yang dikembangkan.
Segala macam penggolongan obat pun sudah semakin diperbaharui dengan
adanya peraturan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2000 yang mengganti penggolongan jenis obat menjadi 5 golongan saja.
Bidang Farmasi juga terus menggembangkan ilmu dalam menemukan
jenis dan khasiat obat obatan. Karena masyakarakat kita semakin
membutuhkan segala jenis obat dengan kerja yang sesuai di tubuhnya.
Kebutuhan obat di kalangan masyarakat sangatlah penting dan mutlak
untuk menunjang kesehatan mereka. Pelayanan farmasi pun kini semakin
baik karena menunjang kepentingan kesehatan masyarakat. Ilmu yang
berkenaan dengan pelayanan farmasi seperti Farmasetika pun terus
mengalami perubahan dan peningkatan menjadi yang lebih baik. Para
mahasiswa pun kini dintuntut untuk mampu membedakan segala macam
jenis sediaan farmasi dan juga mampu menggolongkan segala jenis obat
berdasarkan beberapa aturannya. Mahasiswa juga dituntut untuk mampu
membuat beberapa sediaan farmasi baik steril maupun non steril untuk
menunjang perkerjaan di masa depan kelak. Mahasiswa juga harus mampu
bertindak dengan tanggap dalam membuat sediaan obat, karena para
mahasiswa diharapkan menjadi seorang farmasis atau apoteker yang
tanggap, cepat, dan mampu menolong masyarakat yang membutuhkan
obat untuk kesehatannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan obat?
2. Apakah definisi khusus dari obat?
3. Berdasarkan apa sajakah penggolongan obat itu?
4. Apa saja bentuk sediaan farmasi?
5. Apa saja sumber bahan obat?

1.3 TUJUAN
Kami mengharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat
menjelaskan tantang :
1. Definisi dari obat baik secara umum maupun secara khusus.
2. Dapat menggolongkan obat menurut UU Kesehatan.
3. Dapat menggolongkan obat berdasarkan yang lainnya.
4. Dapat mengetahui apa saja bahan sumber obat.
5. Dapat menjelaskan dan menyebutkan contoh sediaan obat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Obat


Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan
dalam mementukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan jasmani
dan rohani pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh
atau bagian tubuh manusia. Pengertian Obat secara khusus :
1. Obat Baru Adalah obat yang berisi zat (berkhasiat/tidak
berkhasiat), seperti pembantu, pelarut, pengisi, lapisan atau
komponen lain yang belum dikenal sehigga tidak diketahui khasiat
dan kegunaannya.
2. Obat Essensial Adalah obat yang paling banyak dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan masyarakat dan tercantum dalam daftar Obat
Essensial Nasional (DOEN) yang ditetapkan oleh Mentri
Kesehatan RI.
3. Obat Jadi Adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam
bentuk salep, cairan, suppositoria, capsul, pil, tablet, serbuk, atau
bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan Famakope
Indonesia atau buku resmi lain yang ditetapkan pemerintah.
4. Obat Paten Adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar
atas nama pembuat yang telah diberi kuasa dan obat itu dijual
dalam kemasan asli dari perusahaan yang memproduksinya
5. Obat Asli Adalah obat yang diperoleh langsung dari bahan bahan
alamiah,diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan
digunakan dalam pengobatan tradisional.
6. Obat Tradisional Adalah obat yang didapat dari bahan alam diolah
secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam
pengobatan tradisional.
7. Obat Generik Adalah obat yang nama resmi nya tercantum dalam
Farmakope Indonesia dengan zat khasiat yang dikandungnya.

2.2 Penggolongan Obat


Obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa kriteria penggolongan
dan dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan serta
pengamanan distribusi.
1. Penggolongan Obat menurut Undang Undang Kesehatan dan
Peraturan Menteri Kesehatan no 949/Menkes/Per/VI/2000.
a. Obat bebas Adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep
dokter disebut OTC (Over The Counter),terdiri atas obat
bebas dan obat terbatas. Penandaan obat bebas diatur
berdasarkan S.K Menkes RI Nomor 2380/A/SKA/1983
tentang tanda khusus untuk obat bebas dan obat bebas
terbatas. Di Indonesia,obat golongan ini ditandai dengan
lingkaran bewarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
b. Obat Bebas Terbatas Adalah obat yang sebenarnya
termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli
bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda
peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi
berwarna hitam.
Obat Bebas Terbatas juga mempunyai tanda tanda
peringatan yang selalu tercantum pada kemasan obat,
berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran
panjang 5 cm dan lebar 2 cm. Tand peringatan ini memuat
pemberitahuan pemberitahuan penggunaan obat dan ditulis
dengan tinta putih. Contoh tanda tanda peringatan itu antara
lain :
c. Obat Wajib Apotek Adalah obat keras yang dapat diberikan
oleh Apoteker Penglola Apotek atau disingkat APA kepada
pasien. Tujuan OWA ini adalah memperluas keterjangkuan
obat untuk masyarakat. Obat obat yang digolongkan dalam
golongan iini merupakan obat obatan yang diperlukan bagi
kebanyakan penyakit yang diderita pasien.
d. Obat Keras Adalah obat yang mempunyai khasiat tinggi
dan harus dengan resep dokter untuk mendapatkannya.
Berdasarakan keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor
02396/A/SKA/III/1986 penandaan obat keras dengan
lingkaran berwarna merah dan bergaris tepi hitam serta
huruf K yang menyentuh garis.
e. Obat Psikotropika dan Narkotika Adalah zat/obat yang
dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan
syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku,disertai
dengan munculnya halusinasi,ilusi,gangguan
berfikir,perubahan perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan dan efek stimulasi bagi penggunanya.
Tanda pada golongan obat ini adalah palang merah didalam
lingkatan putih bergaris tepi merah.

Contoh-Contoh Obat

 Obat Bebas
Tablet Vit. C 100 mg, 250 mg; tablet B complex,
tablet Bi 100 mg, 50 mg, 25mg; tablet multivitamin.
Boorwater, 2-4 salap, salep boor. Julapium, buikdrank,
staaldrank. promag, bodrex, biogesic, panadol, puyer
bintang toedjoe, diatabs, entrostop, dan sebagainya.
 Obat Bebas Terbatas
Tinctura Iodii (P3) = antiseptik, lequor burowi (P3)
= obat kompres, gargarisma kan (P2) = obat kumur, rokok
asthma (P4) = obat asthma, tablet Ephedrinum 25 mg (P1)
= obat asthma, tablet santonin 30 mg (P1) = obat cacing,
tablet Vit. K 1,5 mg = anti pendarahan, ovula
sulfanilamidun (P5) = anti inveksi di vagina, obat batuk,
obat pilek, krim antiseptic, neo rheumacyl neuro, visine,
rohto, animo

 Obat Wajib Apotik


Clindamicin 1 tube, obat luar untuk acne;
Diclofenac 1 tube, obat luar untuk anti inflamasi (asam
mefenamat); flumetason 1 tube, obat luar untuk inflamasi;
Ibuprofen tab. 400mg, 10 tab. Tab. 600mg, 10 tab; obat
alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata
(salep oksitetrasiklin), antialergi sistemik (CTM), obat KB
hormonal
 Obat Keras
Semua obat injeksi, obat antibiotik
(chloramphenicol, penicillin, tetracyclin, ampicillin), obat
antibakteri (sulfadiazin, sulfasomidin), amphetaminum
(O.K.T), hydantoinum = obat anti epilepsi, reserpinum =
obat anti hipertensi, Vit. K = anti perdarahan, Yohimbin =
aphrodisiaka, Isoniazidum = anti TBC, nitroglycerinum =
obat jantung
 Obat Psokotropika dan Narkotika
Psikotropika adalah Ecstasy dan Sabu-sabu.
Narkotika adalah opium, sediaan opium (tinctura,
extractum,pulv. deveri), kikain kasar dan ecgonin, morfin,
diasetil morfin, kokain dan garamny, cannabis indicac =
ganja dan sediaannya, kodein, thebain dan juga, obat bius
sintetis (dolantin, pethidin, demerol, amidon, methadon,
symoron)
2. Penggolongan obat berdasarkan kegunaan di dalam tubuh yaitu :
a. Obat penyembuhan (terapeutic)
b. Obat pencegahan (prophylaclic)
c. Obat diagnosis (diagnostic)
3. Penggolongan obat berdasarkan cara penggunaan obat yaitu :
a. Medicamentum ad usum intenum atau pemaikan dalam
yang biasanya ditandai oleh etiket bewarna putih dan
diperuntukan untuk pengguanaan oral (melalui mulut).
b. Medicamentum ad usum atau pemakaian luar yang
biasanya ditandai dengan etiket bewarna biru. Contoh obat
ini adalah injeksi,plantasi,membran
mukosa,rektal,vaginal,nasal,opthalmic,aurical,collutio/garg
ar isma/gargle.
4. Penggolongan obat berdasarkan cara kerja obat tersebut yaitu :
a. Obat lokal Adalah obat yang berkerja secara lokal atau pada
jaringan setempat ,seperti pemakaian topical
b. Obat sistemik Adalah obat yang kerjanya didistribusikan ke
seluruh tubuh seperti tablet analgetik.
5. Penggolongan obat berdasarkan proses fisiologis dan biokimia
didalam tubuh yaitu :
a. Obat Farkodinamik Obat yang berkerja terhadap tubuh
dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses
fisiologis atau fungsi biokimia dalam tubuh. Misalnya
hormon, diuretik, hipnotik, dan obat otonom.
b. Obat Kemoterapeutik Obat ini dapat membunuh parasit dan
kuman didalam tubuh. Obat ini memiliki kegiatan
farkodinamik, minimal untuk melawan parasit seperti,
cacing, protozoa, bakteri dan virus. Obat neoplas atau obat
kanker juga termasuk dalam golongan obat ini.
c. Obat diagnosis Obat ini membantu pengenalan suatu
penyakit.
2.3 Macam Macam Sediaan Bentuk Obat.
1. Bentuk padat,antara lain :
a. Serbuk Adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia
yang dihaluskan.
b. Tablet Adalah sediaan farmasi padat bebentuk bundar pipih
cembung dan padat.
c. Pil Adalah sediaan farmasi dalam bentuk bulat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat.
d. Kapsul Adalah sediaan farmasi padat berupa serbuk dalam
cangkang yang keras atau lunak dan dapat larut.
e. Suppositoria Adalah sediaan farmasi padat dalam berbagai
bobot yang diperuntukan untuk pemakaian melalui
rektal,vagina,dan uretra.
2. Bentuk setengah padat,antara lain :
a. Salep Adalah sediaan farmasi berbentuk setengah padat
untuk pemaikan topikal pada kulit dan selaput lendir.
b. Cream Adalah sediaan farmasi berbentuk setengah padat
yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat dalam bahan
dasar yang sesuai.
c. Gel Adalah sediaan farmasi yang bermassa lembek yang
berupa suspensi yang terbentuk dari senyawa organik
masing masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan.
d. Emulsi Adalah sistem dua fase yang salah satu cairan
terdispersi dalam cairan lainnya yang membentuk tetesan
kecil.
3. Bentuk cair,antara lain :
a. Sirup Adalah sediaan farmasi berupa cairan yang
mengandung sukrosa.
b. Eliksir Adalah sediaan farmasi berupca cairan yang
biasanya hidroalkoholik,jernih dan manis. Biasanya untuk
pemaikaian oral.
c. Infus intravena Adalah sediaan steril berupca larutan atau
emulsi,bebas pirogen,sedapat mungkin dibuat isotonis
terhadap darah,dan disuntikan langsung kedalam vena
dalam volume yang relatif banyak.
4. Bentuk gas,antara lain :
a. Inhalasi Adalah sediaan farmasi berbentuk larutan atau
suspensi yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang
diberikan melalui saluran pernapasan hidung atau mulut
untuk mendapatkan efek lokal atau sistemik.
b. Aerosol Adalah sediaan farmasi yang terdiri dari satu atau
lebih zat aktif obat dalam wadah kemas tekan berisi
propelan yang dapat memancarkan isinya yang berupa
kabut hingga abis serta dapat digunakan untuk obat dalam
dan obat luar.
2.4 Tujuan Perlu Adanya Bentuk Sediaan Obat.
1. Melindungi bahan obat dari udara yang lembab (tabel salut).
2. Melindungi bahan obat terhadap pengaruh asam lambung jika
diberikan melalui oral (tablet salut enteric).
3. Menutupi bau dan rasa pahit yang tidak enak (kapsul,tablet
salut,sirup dengan rasa manis atau rasa buah buahan).
4. Menyediakan sediaan cair untuk bahan obat yang tidak larut atau
tidak stabil dalam pembawa (suspensi).
5. Menyediakan sediaan cair dari bahan obat yang larut dalam
pembawa yang diinginkan (larutan).
6. Menyediakan obat dengan kerja yang luas,dengan mengatur
pelepasan obat (tablet,kapsul suspensi yang diatur pelepasan bahan
obatnya).
7. Menyediakan sediaan obat yang digunakan secara topical
(salep,krim, obat tetes mata,obat tetes telinga,dan obat tetes
hidung).
8. Agar bahan obat dapat bekerja dalam aliran darah atau jaringan
tubuh tertentuk (injeksi).
9. Memberikan kerja bahan yang optimal secara inhalasi (aerosol).
10. Supaya bahan obat dapat diberikan dengan dosis yang sesuai.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Obat merupakan suatu zat tunggal atau campuran yang digunakan
untuk bagian dalam maupun untuk untuk pencegahan,diagnosa dan
pengobatan. Beberapa jenis obat secara khusus antara lain obat jadi,obat
generik,obat essensial,obat tradisional, dll. Penggolongan obat dapat
dibedakan berdasarkan peraturan dalam perundang undangan
kesehatan,penggunaan,fisiologis dan biokimia didalam tubuh,serta cara
kerja obat tersebut. Sediaan obat juga terdiri dari berbagai macam ada
yang dalam bentuk padat,setengah padat,cairan,dan gas. Adanya bentuk
sediaan obat juga membantu pasien dalam mengkonsumsi obat seperti
menutupi rasa pahit obat dengan penggunaan kapsul. Bahan obat juga
terdapat berbagai macam sumber seperti tumbuhan,hewan,sintetis, serta
mikroba atau fungi
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/DELL/Downloads/edoc.site_makalah-penggolongan-obat.pdf

Anda mungkin juga menyukai