Pokok bahasan 1. Reformasi Birokrasi 2. Program Kementrian Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Korupsi 3. Sistem Pengendaliaan Internal Pemerintahan (SPIP) 4. Pembangunan Zona Integritas Reformasi Birokrasi • Upaya pemerintah meningkatkan kinerja melalui berbagai cara dengan tujuan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas Reformasi birokrasi berarti: • perubahan cara berpikir (pola pikir, pola sikap, d an pola tindak); • perubahan penguasa menjadi pelayan; • mendahulukan peranan dari wewenang; • tidak berpikir hasil produksi tetapi hasil akhir; • perubahan manajemen kerja; • mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, tra nsparan, dan profesional, bebas KKN (konsisten & transparan) Tujuan Revormasi Birokrasi • Secara umum tujuan reformasi birokrasi adalah mewujudkan pemerintahan yang baik, didukung oleh penyelenggara negara yang profesional, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai pelayanan prima. Faktor penting yang perlu diperhati kan dalam reformasi birokrasi adala h: • Faktor Komitmen pimpinan • Faktor kemauan diri sendiri • Kesepahaman • Konsistensi Program Kementrian Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Korupsi Kementerian Kesehatan telah melaksanakan upaya perc epatan reformasi birokrasi melalui berbagai cara dan ben tuk, antara lain:
• Disiplin kehadiran menggunakan sistem finger
print. • Setiap pegawai negeri Kemenkes harus meng isi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), dan dieval uasi. Lanjutan
• Melakukan pelayanan kepada masyarakat
yang lebih efisien dan efektif ramah dan s antun • Penandatanganan pakta integritas bagi se tiap pelantikan pejabat di kementerian kes ehatan Lanjutan • Terlaksananya Strategi Komunikasi pendidikan dan Budaya Anti-Korupsi melalui sosialisasi dan kampanye antikorupsi di lingkungan internal/seluruh Satker Kementerian Kesehatan. • Sosialisasi tentang larangan melakukan gratifikasi, sesuai dengan Pasal 12 b Ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1999, menyatakan “Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan kewajiban atau tugasnya”. Lanjutan
• Pemberlakuan Sistem Layanan Pengadaan
Barang dan Jasa Secara Elektronik (LPSE). • Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi seperti seleksi pendaftaran pegawai melalui online dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) • Pelaksanaan LHKPN di lingkungan Kementerian Kesehatan didukung dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 03.01/ Menkes/066/I/2010, tanggal 13 Januari 2010. Lanjutan
• Membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi,
berdasarkan Surat Keputusan Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor 01.TPS.17.04.215.10.3445, tanggal 30 Juli 2010. • “Tanpa Korupsi”, “Korupsi Merampas Hak Masyarakat untuk Sehat”, “Hari Gini Masih Terima Suap”, dll. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) terdiri dari 5 (lima) unsur yakni : 1.Lingkungan Pengendalian 2.Penilaian Risiko 3.Kegiatan Pengendalian 4.Informasi dan komunikasi 5.Pemantauan pengendalian Intern Pembangunan Zona Integritas Perancangan Zona Integritas merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pembangun an Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan sebagai bentuk implemen tasi dari pelaksanaan Instruksi Presiden N omor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan P emberantasan Korupsi Lanjutan.. Pada tanggal 30 Agustus 2013 dimana WBK mengusulkan 3 Satuan Kerja ke Men teri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk ditetapkan seba gai Satker WBK.